Anda di halaman 1dari 24

REPUBLIK INDONESIA

Prioritas dan Major Project RKP 2023 serta Review


Dukungan Ditjen PKTN pada Ranwal Renja TA 2023

Disampaikan pada Rapat Penyusunan dan Bimbingan Teknis Rencana Kerja (Renja) Ditjen PKTN TA 2023

Direktorat Perdagangan, Investasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional


Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

24 Maret 2022
KONDISI PERLINDUNGAN KONSUMEN SAAT INI DAN YANG
AKAN DATANG DI MASA DEPAN
Isu dan Tantangan Perlindungan Konsumen
REPUBLIK
INDONESIA
Penggunaan kanal digital dalam berusaha semakin meningkat sejak pandemik…

Hampir di semua sektor, fungsi kanal digital yang paling banyak digunakan adalah pemasaran dan penjualan. Khusus di sektor
perdagangan, penggunaan kanal digital untuk pemasaran dan penjualan masing-masing mencapai 31% dan 38%.

Persentase penggunaan fungsi kanaldigital

Sumber: Survey Dunia Usaha Gelombang 4, Bappenas (2021)

Kementerian PPN/Bappenas
Isu dan Tantangan Perlindungan Konsumen
REPUBLIK
…peningkatan penggunaan kanal digital untuk pemasaran dan penjualan didorong oleh pergeseran pola
INDONESIA
konsumsi masyarakat.

Pembatasan aktivitas di luar rumah selama pandemi menyebabkan pergeseran pola konsumsi masyarakat melalui aktivitas belanja online

• 9 dari 10 responden melakukan aktivitas berbelanja online selama pandemi guna mematuhi anjuran pemerintah untuk tetap berada di
rumah1
• 1 dari 3 (≈37%) konsumen digital services menyatakan baru menggunakan jasa ekonomi digital setelah pandemi, dan sebagian besar
(56,0%) konsumen baru tersebut berada pada wilayah pedesaan (non-metro)3, padahal berdasarkan hasil survey Indeks Keberdayaan
Konsumen (IKK) Kementerian Perdagangan Tahun 2020, tingkat keberdayaan konsumen di wilayah pedesaan cenderung lebih rendah
dibandingkan konsumen perkotaan.
• 59,0% pengguna internet berusia 16–64 tahun di Indonesia aktif melakukan belanja mingguan secara online (weekly online purchase)4
NILAI PENJUALAN KOTOR E-COMMERCE3

(dalam milyar US$)


52,4%
32

21

2015 2019 2020

Sumber:
1Hasil Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19 (BPS) di bulan April 2020; 2Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam FGD Perlindungan Konsumen pada Perdagangan Melalui Sistem Elektronik; 5Google, Temasek, Bain (2020);
4Hasil survei We Are Social di bulan Oktober 2021

Kementerian PPN/Bappenas
Isu dan Tantangan Perlindungan Konsumen
REPUBLIK
INDONESIA Ke depan, konsumsi jasa ekonomi digital diperkirakan akan terus meningkat

The new digital acceleration is sticky

% Konsumen yang Tetap Menggunakan Digital Service Pasca Pandemi Perbandingan Belanja via e-Commerce Sebelum, Saat, dan Pasca Pandemi

(dalam indeks, sebelum pandemi = 1)


During
2.1 After
1.7

Before
1

“Konsumen e-Commerce yang jumlah belanja online-nya meningkat saat


“93% konsumen Indonesia akan tetap menggunakan minimal satu digital
pandemi menyatakan masih akan (sering/selalu) berbelanja secara online
services meskipun pandemi COVID-19 telah selesai”
mekipun pandemi telah selesai”

Sumber: Google, Temasek, Bain (2020)

Lembaga penelitian Bain & Company memproyeksikan pertumbuhan nilai penjualan kotor sektor ekonomi digital Indonesia di tahun 2025 akan
mencapai US$ 124 milyar, atau naik 23,0% dibandingkan tahun 2020, dengan kontribusi terbesarnya adalah e-Commerce (66,9%).

Kementerian PPN/Bappenas 5
Isu dan Tantangan Perlindungan Konsumen
REPUBLIK
INDONESIA
Peningkatan aktivitas ekonomi digital membawa tantangan tersendiri bagi upaya perlindungan konsumen

• Di satu sisi, transaksi digital memberikan manfaat besar bagi Jumlah Pengaduan Konsumen per Sektor
konsumen karena menawarkan ragam barang yang lebih Lainnya
banyak dan lebih murah 9000

• Namun, transaksi digital juga membawa risiko baru 8000 Barang elektronika,
telematika, Kendaraan
pelanggaran hak-hak konsumen karena konsumen tidak 7000
bermotor
e-Commerce
melihat barang atau jasa sebelum transaksi dilaksanakan.
6000
• Peningkatan belanja online tersebut perlu disertai dengan Jasa Layanan Kesehatan

pengawasan ekstra oleh Pemerintah, karena ternyata 5000


jumlah pengaduan terkait e-commerce meningkat lebih dari Jasa Transportasi

500% di tahun 2020 (YoY) dan kembali meningkat tajam di 4000


Jasa Telekomunikasi
tahun 2021.
3000

• Beberapa isu terkait ekonomi digital: (1) kerahasiaan data Jasa Keuangan
2000
dan perlindungan data pribadi, (2) penipuan pelaku usaha,
(3) barang beredar tidak sesuai ketentuan, (4) pengawasan 1000
Listrik dan air

klausula baku, (5) pengawasan fintech illegal, serta (6)


pemerataan dan keandalan infrastruktur IT dan logistik. 0
Perumahan
2017 2018 2019 2020 2021
• Selain itu, transaksi bisa terjadi lintas wilayah hukum yang Sumber:Kementerian Perdagangan, diolah kembali;
Keterangan: Data tahun 2021 hanya sampai bulan Oktober.
mempunyai peraturan perlindungan konsumen yang
berbeda (cross border trade).
Kementerian PPN/Bappenas 6
Isu dan Tantangan Perlindungan Konsumen
REPUBLIK
INDONESIA
Sebelum pandemi pun Pemerintah masih memiliki PR terkait upaya perlindungan konsumen

Hasil evaluasi Strategi Nasional Perlindungan Konsumen (Stranas PK) Tahun 2017-2019, masih terdapat 26,2% sasaran yang belum tercapai.
Bahkan, beberapa diantaranya terkait dengan aspek keamanan, keselamatan dan kesehatan konsumen.

Beberapa Sasaran Stranas PK Tahun 2017-2019 yang Belum Tercapai


No Indikator Target 2019 Capaian 2019 PJ
1 % kosmetik memenuhi syarat keamanan, mutu dan manfaat 93,0 79,7 BPOM
2 % pangan olahan memenuhi syarat keamanan, mutu dan manfaat 90,1 73,3 BPOM
3 % tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas 85,0 6,7 Kemenkes
4 % tingkat kepuasan peserta JKN terhadap layanan BPJS Kesehatan 82,0 80,1 BPJS Kesehatan
5 Rasio kejadian kecelakaan transportasi laut 0,638 per 0,868 per Kemenhub
10.000 freight 10.000 freight
6 Jumlah kejadian gangguan keamanan (pelemparan batu) transportasi KA 211 per tahun 249 per tahun Kemenhub
7 On time performance transportasi KA (%) 90,0 81,3 Kemenhub
8 On time performance transportasi udara (%) 88,0 85,7 Kemenhub
9 % pemenuhan tingkat mutu pelayanan listrik sesuai Peraturan Menteri ESDM 80,0 68,1 Kemen ESDM, PLN
10 % penyelesaian penanganan pengaduan konsumen oleh pelaku usaha sesuai 100,0 96,1 Kemen ESDM
SLA
11 Jumlah penyelenggara TPMSE memiliki sertifikasi keandalan sistem transaksi 1.000 762 Kemenkominfo
elektronik
12 % produk beredar sesuai ketentuan SNI 80,0 30,8 Kemendag, BSN

Kementerian PPN/Bappenas 7
Isu dan Tantangan Perlindungan Konsumen
REPUBLIK
INDONESIA
Selain itu, masih terdapat isu strategis lain yang perlu segera dibenahi

Pemerintah Konsumen Pelaku Usaha


1. Isu kelembagaan lembaga 1. Isu program pemberdayaan
sengketa konsumen konsumen (belum efektif
(belum merata, komitmen Pemda, 1. Tingkat kepatuhan pelaku usaha
mencapai konsumen luas,
kompetensi SDM, serta kewenangan di beberapa sektor masih rendah
pengetahuan konsumen tentang
dan kekuatan putusan); dan pengawasannya belum
peraturan dan program
optimal, termasuk terkait klausula
2. Sistem penyelesaian sengketa perlindungan konsumen masih
baku;
konsumen alternatif (integrasi rendah);
sistem pengaduan online, sistem 2. Isu terkait tertib ukur dan industri
2. Nilai perlindungan konsumen
penyelesaian sengketa alternatif halal (kesadaran masyarakat akan
belum terinternalisasi ke dalam
secara online); tertib ukur masih rendah,
kurikulum pendidikan;
komitmen Pemda dalam
3. Inklusifitas dan pemerataan, 3. Masih lemahnya perilaku penyediaan infrastruktur dan
terutama untuk konsumen rentan konsumen untuk berbagi regulasi pendukung, efektivitas
(difabel, anak-anak, dan manula); informasi dan memperjuangkan pelaksanaan Jaminan Produk
4. Peraturan perundangan terkait haknya; Halal);
perlindungan konsumen (peraturan 4. Sebagian besar LPKSM belum aktif 3. Tingkat persaingan usaha di
tidak memadai untuk menangani dan berkompeten melakukan beberapa sektor strategis masih
isu-isu terbaru perlindungan advokasi kepentingan konsumen; berada di level moderat, sehingga
konsumen, cross border trade, serta berpotensi menurunkan
keterlibatan masyarakat dalam
5. Tidak tersedia/belum efektinya kemampuan konsumen untuk
perumusan kebijakan perlindungan
kanal penghimpun suara mendapatkan barang dan/atau
konsumen); serta
konsumen. jasa pada harga yang kompetitif.
5. Efektivitas mekansime pengawasan.

Kementerian PPN/Bappenas 8
ARAH KEBIJAKAN & HIGHLIGHT MAJOR PROJECT
RKP 2023
REPUBLIK
Tema dan Arah Kebijakan RKP 2023
INDONESIA

Tema RKP Tahun 2023

Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif


dan Berkelanjutan

Arah Kebijakan

Percepatan
Penanggulangan Pembangunan
Percepatan Peningkatan Revitalisasi pembangunan
pengangguran Mendorong rendah karbon dan
penghapusan kualitas SDM: industri dan infrastruktur Pembangunan
disertai dengan pemulihan transisi energi
kemiskinan kesehatan dan penguatan riset dasar antara Ibu Kota
peningkatan dunia usaha (respon terhadap
ekstrim pendidikan terapan lain: air bersih Nusantara
decent job perubahan iklim)
dan sanitasi

Kementerian PPN/Bappenas 10
Produktivitas, Inklusif, dan Berkelanjutan merupakan
REPUBLIK
INDONESIA
Tiga Kata Kunci untuk Pembangunan Tahun 2023
Tema RKP 2023:
“Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”

PRODUKTIVITAS INKLUSIF TRANSFORMASI


• Revitalisasi industri dan • Percepatan penghapusan EKONOMI
penguatan riset terapan kemiskinan ekstrim
• Mendorong pemulihan dunia • Peningkatan kualitas SDM: 1. SDM Berdaya Saing
usaha kesehatan dan pendidikan 2. Produktivitas Sektor
• Pembangunan Ibu Kota • Penanggulangan Ekonomi
Nusantara pengangguran disertai 3. Ekonomi Hijau
• Infrastruktur Digital dan dengan peningkatan decent 4. Transformasi Digital
Konektivitas job 5. Integrasi
• Percepatan pembangunan Perekonomian
infrastruktur dasar antara Domestik
lain: air bersih dan sanitasi 6. Pemindahan IKN

• Pembangunan rendah karbon dan transisi energi (respon


BERKELANJUTAN terhadap perubahan iklim)

Kementerian PPN/Bappenas 11
REPUBLIK
Sasaran Pembangunan 2023*
INDONESIA

Sasaran Pembangunan

Pertumbuhan Penurunan Emisi Tingkat Rasio Gini Indeks Tingkat


Ekonomi Gas Rumah Kaca Pengangguran (nilai) Pembangunan Kemiskinan (%)
(%) Terbuka (%) Manusia

5,3 – 5,9 27,02 5,3 – 6,0 0,375 – 0,378 73,29 – 73,35 7,0 – 8,0

Indikator Pembangunan

Nilai Tukar Petani/NTP (nilai) Nilai Tukar Nelayan/NTN (nilai)

103 – 105 105 - 107

* Rancangan Awal Sasaran RKP 2023

Kementerian PPN/Bappenas 12
13

REPUBLIK
INDONESIA
Fokus dan Highlight Major Project RKP 2023

Paparan Menteri PPN pada 17 Februari 2022


REPUBLIK
Highlight Major Project RKP Tahun 2023
INDONESIA

...14 Highlight Major Project tetap dilanjutkan pada RKP Tahun 2023...

* Rancangan Awal RKP 2023

Kementerian PPN/Bappenas 14
REPUBLIK
45 Proyek Prioritas Strategis/Major Project RKP Tahun 2023
INDONESIA

PN 1 PN 2 PN 3
1. Industri 4.0 di 6 Subsektor Prioritas 10. Pembangunan Wilayah Batam-Bintan 18. Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting
2. Kawasan Industri Prioritas dan Smelter 11. Pengembangan Wilayah Metropolitan (WM): Palembang, 19. Pembangunan Science Techno Park
3. Destinasi Pariwisata Prioritas Denpasar, Banjarmasin, Makassar 20. Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0
4. Penguatan Jaminan Usaha Serta 350 Korporasi Petani dan 12. Pembangunan Ibu Kota Negara 21. Reformasi Sistem Perlindungan Sosial
Nelayan 13. Pembangunan Kota Baru: Maja, Tanjung Selor, Sofifi, dan Sorong 22. Reformasi Sistem Kesehatan Nasional
5. Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi 14. Wilayah Adat Papua: Wilayah Adat Laa Pago dan Wilayah Adat
Energi Domberay
6. Revitalisasi Tambak di Kawasan Sentra Produksi Udang dan 15. Pemulihan Pascabencana: Kota Palu dan Sekitarnya, Pulau
Bandeng Lombok dan Sekitarnya, serta Kawasan Pesisir Selat Sunda
7. Integrasi Pelabuhan Perikanan dan Fish Market bertaraf 16. PKSN Kawasan Perbatasan Negara PN 4
Internasional 17. Manajemen Aset Lahan dalam Pemberdayaan Masyarakat
8. Food Estate (Kawasan Sentra Produksi Pangan) (Reforma Agraria) Mendukung Pelaksanaan MP di PN Lainnya
9. Pengelolaan Terpadu UMKM

PN 5 PN 6
23. Rumah Susun Perkotaan
35. Jembatan Udara 37 Rute di Papua 42. Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah B3
24. Akses Air Minum Perpipaan (10 Juta Sambungan Rumah)
36. Sistem Angkutan Umum Massal Perkotaan di 6 WM: Jakarta, 43. Penguatan Sistem Peringatan Dini bencana
25. Akses Sanitasi (Air Limbah Domestik) Layak dan Aman (90
Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, dan Makassar
Persen Rumah Tangga)
37. Penyediaan Tenaga Listrik: Pembangkit Listrik 27.000 MW,
26. Pemulihan 4 DAS Kritis
Transmisi 19.000 kms, dan Gardu Induk 38.000 MCA
27.
28.
18 Waduk Multiguna
Pengamanan Pesisir 5 Perkotaan Pantura Jawa
38. Jaringan Gas Kota untuk 4 Juta Sambungan Rumah PN 7
39. Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan (2.219 Km)
29. Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu
40. Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak 44. Penguatan NSOC-SOC dan Pembentukan 121 CSIRT
30. Kereta Api Makassar-Pare Pare
41. Transformasi Digital 45. Penguatan Keamanan Laut di Natuna
31. KA Kecepatan Tinggi Pulau Jawa (Jakarta-Semarang dan
Jakarta-Bandung)
32. Jalan Tol Trans Sumatera Aceh-Lampung
33. Jalan Trans pada 18 Pulau Tertinggal, Terluar, dan Terdepan
* Rancangan Awal RKP 2023
34. Jalan Trans Papua Merauke-Sorong
Kementerian PPN/Bappenas 15
REPUBLIK
INDONESIA
Isu-isu pada Major Project pada Pemutakhiran RKP 2022

Terdapat isu yang teridentifikasi pada MP Pemutakhiran RKP 2022

Tagging Lokasi Alokasi Proyek

• Masih terdapat tagging Major


Masih terdapat proyek
Project yang lokasinya belum
pendukung Major Project
spesifik (global)
dengan alokasi < 100 juta rupiah
• Lokasi RO berbeda dengan
lokasi Major Project

Untuk itu, dalam penyusunan RKP 2023 Penanggung Jawab Major Projects (MP) di Kementerian PPN/Bappenas
diarahkan untuk lebih selektif dalam melakukan review (kaji ulang) daftar proyek pendukung MP
DUKUNGAN DITJEN PKTN DALAM RKP 2023
REPUBLIK
Rancangan Awal
INDONESIA
Arah Kebijakan dan Strategi Perdagangan Dalam Negeri Tahun 2023

STRATEGI

1 PERKUATAN LOGISTIK
NASIONAL 2 PEMANFAATAN TEKNOLOGI
DIGITAL 3 PERSAINGAN USAHA DAN
PERLINDUNGAN KONSUMEN

❑ Menjaga stabilitas ❑ Peningkatan kapasitas pelaku ❑ Penguatan iklim persaingan


Arah Kebijakan pasokan dan harga bahan usaha perdagangan dalam usaha yang sehat
Perdagangan Dalam pokok dan bahan penting: pemanfaatan teknologi
a.l integrasi data pasokan informasi dan e-commerce ❑ Redesain program
Negeri:
antar pulau/antar daerah perlindungan konsumen
Perkuatan ekosistem yang lebih bersifat multi
perdagangan dalam ❑ Optimalisasi pemanfaatan channel
negeri dan sarana prasarana
perdagangan dalam negeri
pemanfaatan teknologi
untuk meningkatkan
produktivitas
perekonomian. ❑ Adopsi teknologi informasi ❑ Penyiapan ekosistem dan pengawasan
untuk peningkatan efisiensi pelaku usaha sebagai antisipasi
logistik nasional perkembangan teknologi digital 19

Kementerian PPN/Bappenas 19
Dukungan Ditjen PKTN dalam RPJMN 2020—2024
REPUBLIK
INDONESIA
Untuk menjaga konsistensi RPJMN 2020-2024, dalam RKP 2023 pun Ditjen PKTN diharapkan dapat mendukung PN 1 dan PN 4

Perlindungan konsumen
(termasuk penguatan standar dan
pengawasan) sebagai upaya
menjaga kepercayaan konsumen
guna penguatan sisi demand yang
berujung pada peningkatan
investasi dan pertumbuhan
ekonomi.

Edukasi konsumen yang efektif dan


terintegrasi untuk menumbuhkan
budaya konsumen cerdas.
20
Rincian Dukungan Ditjen PKTN
REPUBLIK
INDONESIA
PN 1 PP6 – Peningkatan Nilai Tambah Lapangan Kerja dan Investasi di Sektor Riil dan Industrialisasi

Program Prioritas Peningkatan industri pengolahan


Kegiatan Prioritas berbasis pertanian, kehutanan,
perikanan, kemaritiman, dan non
Area dukungan PKTN agro yang terintegrasi hulu-hilir
1
Peningkatan industrialisasi berbasis hilirisasi
Pengembangan industri halal 6
2 sumber daya alam, termasuk melalui
• Peningkatan penerapan tertib ukur pengembangan smelter dan kawasan industri
terutama di luar Jawa

Perbaikan iklim usaha dan


peningkatan investasi, termasuk 5 Peningkatan daya saing destinasi dan industri
Peningkatan nilai tambah,
reformasi ketenagakerjaan
lapangan kerja, dan investasi 3 pariwisata yang didukung penguatan rantai
di sektor riil, dan industrialisasi pasok dan ekosistem pariwisata, termasuk
• Harmonisasi dan sinkronisasi peraturan serta
wisata alam
kebijakan antar sektor dan wilayah
• Percepatan integrasi sistem perizinan
• Fasilitasi kemudahan usaha dan investasi
4
Peningkatan nilai tambah dan
• Kepastian hukum berusaha dan investasi
daya saing produk dan usaha
kreatif dan digital
Kementerian PPN/Bappenas 21
Rincian Dukungan Ditjen PKTN
REPUBLIK
INDONESIA
PN 1 PP7 – Peningkatan Ekspor Bernilai Tambah Tinggi dan Penguatan TKDN

• Peningkatan ekspor produk industri yang lebih kompleks


Program Prioritas Peningkatan Diversifikasi,
• Peningkatan mutu produk ekspor
Kegiatan Prioritas Nilai Tambah, dan Daya • Peningkatan ekspor jasa
Saing Produk Ekspor dan • Peningkatan jumlah pelaku ekspor melalui penguatan program
Area dukungan PKTN Jasa pendampingan ekspor, pelatihan ekspor dan pusat informasi ekspor,
termasuk didalamnya informasi terkait standar mutu di negara tujuan
1 ekspor

Peningkatan Efektivitas Peningkatan Akses dan


PTA/FTA/CEPA dan Diplomasi 7 2
Pendalaman Pasar Ekspor
Ekonomi
3 Pengelolaan Impor
Peningkatan Citra dan
Diversifikasi Pemasaran Destinasi Peningkatan Ekspor Bernilai • Peningkatan dan perluasan ekspor, serta pengelolaan
Pariwisata Prioritas dan Destinasi 6 Tambah Tinggi dan Penguatan TKDN impor:
Branding dan Produk Kreatif • Peningkatan partisipasi di rantai produksi global
• Fasilitasi impor bahan baku
• Pengawasan impor post border

5 4
Peningkatan Kandungan dan Penggunaan
Peningkatan Partisipasi dalam
Produk Dalam Negeri melalui Pengadaan
Jaringan Produksi Global
Pemerintah yang Efektif
Kementerian PPN/Bappenas 22
Rincian Dukungan Ditjen PKTN
REPUBLIK
INDONESIA
PN 4 – Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan

Program Prioritas
Kegiatan Prioritas Revolusi mental dan pembinaan ideologi
Pancasila untuk memperkukuh ketahanan KP: 05 – Pembangunan dan
Area dukungan PKTN budaya bangsa dan membentuk Pembudayaan Sistem Ekonomi
mentalitas bangsa yang maju, modern, Kerakyatan Berlandaskan Pancasila
dan berkarakter
1 ProP: 3 – Penumbuhan Budaya
Konsumen Cerdas dan Cinta Produk
Dalam Negeri
Peningkatan budaya literasi, inovasi, dan Edukasi konsumen dan pelaku usaha terkait nilai-
kreativitas bagi terwujudnya masyarakat 4 nilai perlindungan konsumen
berpengetahuan, dan berkarakter

PN 4 - Revolusi Mental dan Meningkatkan pemajuan dan pelestarian


Memperkuat moderasi beragama untuk Pembangunan Kebudayaan kebudayaan untuk memperkuat karakter dan
mengukuhkan toleransi, kerukunan dan 3 2 memperteguh jati diri bangsa, meningkatkan
harmonisasi sosial kesejahteraan rakyat, dan memengaruhi arah
perkembangan peradaban dunia

Kementerian PPN/Bappenas 23
REPUBLIK
INDONESIA
Rancangan Renja Ditjen PKTN 2023

Total alokasi anggaran Ditjen PKTN yang diusulkan dalam Rancangan Renja TA 2023 mencapai Rp.357,07 milyar, dimana 52,2% adalah untuk
belanja operasional. Sementara, alokasi belanja Prioritas Nasional hanya mencapai 17,4% dan belum ada anggaran yang ter-tagging MP

Komposisi Alokasi Anggaran Ditjen PKTN dalam Rancangan Renja TA 2023

Belanja Ops Belanja Non Ops PN Non PN

Terkait alokasi anggaran Prioritas Nasional


61,965,386
(PN), dari Rp.61,97 miliar seluruhnya
mendukung PN 1. Belum teridentifikasi
186,336,679 170738020 dukungan Ditjen PKTN pada PN 4,
sebagaimana terdapat pada RPJMN 2020-
108,772,634
2024 dan Renstra Kementerian
Perdagangan 2020-2024.

Sumber: KRISNA Renja TA 2023 (per tanggal 18 Maret 2022)

Kementerian PPN/Bappenas 24
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai