Anda di halaman 1dari 26

WULUJENG SUMPING

DI UPTD PUSKESMAS
BOJONGASIH
UPTD Puskesmas Bojongasih
sebagai sarana pelayanan
kesehatan dasar yang bermutu
dalam rangka mewujudkan
masyarakat kecamatan
Bojongasih yang mandiri untuk
hidup sehat
KEMITRAAN BIDAN PARAJI

2
  LATAR BELAKANG

• Keberhasilan pembangunan kesehatan di


Indonesia masih belum memuaskan,
terbukti dari masih tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) .
• Kematian dan kesakitan ibu hamil,
bersalin,nifas dan bayi baru lahir masih
merupakan masalah besar negara
berkembang termasuk Indonesia.
Sebaran Cakupan Pertolongan
Oleh Bidan 2019

UPTD PKM Bojongasih


Sebaran Tertinggi Pertolongan Persalinan oleh Paraji

Bojongasih Negla 90 % Paraji

Mertajaya 5 % Paraji

Toblongan Cililitan, Ciseel 45 % Paraji

Cisepet, Cigerendeng 90 %
Girijaya Paraji

Cipaku, Sindangwangi 100


Sindangsari % Paraji

Cibogo, Ciwarak 80 %
Cikadongdong paraji
Dasar Hukum

PMK 97 tahun 2014

PELAYANAN KESEHATAN MASA


SEBELUM HAMIL, MASA HAMIL,
PERSALINAN, DAN MASA SESUDAH
MELAHIRKAN, PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KONTRASEPSI, SERTA
PELAYANAN KESEHATAN SEKSUAL
Mengapa Ibu Meninggal ???
• Ibu meninggal karena tidak
mempunyai akses ke
pelayanan kesehatan ibu
berkualitas terutama
pelayanan kegawatdaruratan
tepat waktu yang
dilatarbelakangi kejadian:
1. Terlambat mengenal
tanda bahaya &
mengambil keputusan
2. Terlambat mencapai
fasilitas kesehatan
3. Terlambat
mendapatkan
pelayanan di fasilitas
kesehatan
Sebab Tidak Langsung Kematian Ibu & Neonatal

Pemberdayaan Masy Cakupan dan Kualitas


(DEMAND) (SUPPLY)

 Tk Pendidikan ibu  Akses masy thd yankes


rendah ibu rendah
 Tk sosek ibu rendah  Kualitas & Efektif yankes
 Kedudukan & ibu belum memadai
peranan wanita tdk  Sistem rujukan
mendukung kesehatan maternal
 Sosbud tdk dukung belum mantap
 Perilaku Bumil tdk
dukung
 Transportasi tdk
mendukung  Tiga terlambat
8 Status Kes & Kespro  Empat terlalu
TUJUAN Kemitraan Bidan-Dukun
TUJUAN UMUM
Menggeser peran dukun bayi dalam
pertolongan persalinan sebagai mitra
bidan, yang semula sebagai penolong
persalinan menjadi kegiatan perawatan
bayi dan ibu setelah persalinan.
Kemitraan Bidan - Paraji

Bentuk kerja sama yang saling


menguntungkan antara bidan dan paraji.
Diharapkan seluruh pertolongan persalinan
ditangani oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai kemampuan dan keterampilan
khusus dalam pertolongan persalinan
dengan tetap melibatkan paraji pada
kegiatan yang terbatas dan tidak
membahayakan ibu dan bayinya
Kemitraan Bidan - Paraji

DALAM KERJASAMA :
 ADAKESEPAKATAN TENTANG KOMITMEN DAN
HARAPAN MASING-MASING ANGGOTA
 PENINJAUAN KEMBALI TERHADAP
KESEPAKATAN YANG TELAH DIBUAT
 SALING BERBAGI DALAM RESIKO MAUPUN
MANFAAT YANG DIPEROLEH
KENDALA
 Jumlah Paraji banyak sehingga tidak
semua bisa diajak bermitra
 Masih ada Paraji yang tidak mau diajak
bermitra
 Masih ada Paraji mitra yang bandel
walaupun sudah ada kesepakatan
 Kemampuan komunikasi bidan masih
kurang
 Keadaan geografis yang tidak
mendukung
 Penerapan sanksi yang tercantum dalam
kesepakatan tidak konsisten.
Peran dalam ANC
BIDAN Paraji

1.Melakukan pemeriksaan ibu 1. Memotivasi ibu hamil untuk


hamil dalam hal : periksa ke Bidan
a. Keadaan umum 2. Mengantar ibu hamil yang
b. Menentukan taksiran partus tidak mau periksa ke Bidan
c. Keadaan janin dalam 3. Membantu Bidan pada saat
kandungan pemeriksaan ibu hamil
d. Pemeriksaan laboratorium
yang diperlukan
2. Melakukan tindakan pada ibu
hamil dalam hal :
a. Pemberian Imunisasi TT
b. Pemberian tablet Fe dan
vitamin A
c. Pemberian
pengobatan/tindakan apabila
Peran dalam ANC (2)
BIDAN DUKUN
3. Melakukan Penyuluhan dan 4. Melakukan penyuluhan pada ibu
konseling pada ibu hamil dan hamil dan keluarga tentang
keluarga mengenai : – Tanda-tanda Persalinan
Tanda-tanda Persalinan – Tanda bahaya kehamilan
Tanda bahaya kehamilan Kebersihan
Kebersihan pribadi & lingkungan pribadi & lingkungan
Kesehatan & Gizi – Kesehatan & Gizi
Perencanaan Persalinan (Bersalin di – Perencanaan Persalinan
Bidan, menyiapkan transportasi, (Bersalin di Bidan)
menyiapkan biaya, menyiapkan calon
donor darah)
KB setelah melahirkan
Peran dalam ANC (3)
BIDAN DUKUN
4. Melakukan kunjungan Rumah 5. Memotivasi ibu hamil dan
untuk : keluarga tentang :
a. Penyuluhan/Konseling pada KB setelah melahirkan
keluarga Persalinan di Bidan pada waktu
tentang persencanaan persalinan
b. Melihat Kondisi Rumah menjelang taksiran pertus
persiapan persalinan 6. Melakukan ritual
c. Motivasi persalinan di Bidan pada keagamaan/tradisional yang
waktu menjelang taksiran pertus sehat sesuai tradisi setempat
5. Melakukan rujukan apabila 7. Melakukan motivasi pada
diperlukan waktu rujukan diperlukan
6. Melakukan pencatatan seperti:
– Kartu ibu 8. Melaporkan ke Bidan apabila
– Kohort ibu ada ibu hamil baru
– Buku KIA
7. Melakukan Laporan :
a. PWS KIA
b. AMP
Peran dalam persalinan
BIDAN DUKUN
1. Mempersiapkan sarana 1. Mengantar calon ibu bersalin ke
prasaran persalinan aman Bidan
termasuk pencegahan infeksi 2. Mengingatkan keluarga
(apa saja alatnya ?) menyiapkan alat transport untuk
2. Memantau kemajuan pergi ke Bidan/memanggil Bidan
persalinan sesuai dengan 3. Mempersiapkan sarana prasaran
partograf
persalinan aman seperti :
3. Melakukan asuhan persalinan
normal (60 langkah APN) Air bersih
4. Melakukan perawatan bayi Kain bersih
baru lahir 4. Mendampingi ibu pada saat
5. Memotivasi pemberian ASI persalinan
segera 5. Membantu Bidan pada saat
proses persalinan
Peran dalam persalinan (2)
BIDAN DUKUN
1.Melakukan tindakan PPGDON 6. Melakukan ritual
apabila mengalami komplikasi keagamaan/tradisional yang
2.Melakukan rujukan bila sehat sesuai tradisi setempat
diperlukan 7. Membantu Bidan dalam
3.Melakukan pencatanan perawatan bayi baru lahir
persalinan pada :
8. Membantu ibu untuk memberikan
a.Kartu ibu/partograf
b.Kohort Ibu dan Bayi ASI segera kurang dari 1 jam
c.Register persalinan 9. Memotivasi rujukan bila
4.Melakukan pelaporan: diperlukan
a.PWS KIA 10. Membantu Bidan membersihkan
b.AMP ibu, tempat dan alat setelah
persalinan
Peran dalam nifas
BIDAN DUKUN
1. Melakukan Kunjungan Nifas 1. Melakukan kunjungan rumah dan
& Neonatal (KN1 KN2) memberikan penyuluhan tentang
a. Perawatan ibu nifas :
b. Perawatan Neonatal – Tanda-tanda bahaya dan
c. Pemberian Imunisasi HB penyakit ibu
1
nifas
d. Pemberian Vit. A ibu
Nifas – Tanda-tanda bayi sakit
– Kebersihan pribadi & lingkungan
– Kesehatan & Gizi
– ASI Ekslusif
– Perawatan tali pusat
– Perawatan payudara
2. Memotivasi ibu dan keluarga
untuk ber-KB setelah melahirkan
Peran dalam nifas (2)
BIDAN DUKUN
2. Melakukan Penyuluhan dan 3. Melakukan ritual
konseling pada ibu dan keluarga keagamaan/tradisional
mengenai : yang sehat sesuai tradisi
a. Tanda-tanda bahaya dan penyakit setempat
ibu nifas
4. Memotivasi rujukan bila
b. Tanda-tanda bayi sakit
c. Kebersihan pribadi & lingkungan diperlukan
d. Kesehatan & Gizi 5. Melaporkan ke Bidan
e. ASI Ekslusif apabila ada calon
f. Perawatan tali pusat akseptor KB baru
g. KB setelah melahirkan
3. Melakukan rujukan apabila diperlukan
4. Melakukan pencatatan pada :
a. Kohort Bayi
b. Buku KIA
5. Melakukan Laporan :
a. PWS KIA
b. AMP
B. TK.KECAMATAN
Sosialisasi:
“ Terwujudnya dukungan
pelaksanaan kemitraan bidan &
dukun dr LP,LS,Toma,Toga”
Membuat Dasar Hukum
Kemitraan Bidan Paraji
Perbedaan Peralatan
Paraji danBidan

Inkubator
Pijat
(Paraji) (Bidan)
Perbedaan metode paraji dan bidan
dalam menangani bayi
baru lahir

paraji Bidan
LEBIH BAIK BERMITRA

YA…….

BISA BAGI …………

YANG BERAT JADI RINGAN….


KOMITMEN BERSAMA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai