Anda di halaman 1dari 79

AKUNTANSI INSTRUMEN

KEUANGAN
Agenda

Instrumen Keuangan

Perkembangan Standar Instrumen Keuangan

PSAK 71 Pengakuan dan Pengukuran Instrumen


Keuangan

2
PSAK 71
Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran
Klasifikasi Instrumen Keuangan – PSAK 50
Definisi Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan
liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
Aset Keuangan
Kontrak diselesaikan
Instrumen ekuitas
Kas Hak kontraktual dengan instrumen
entitas lain
ekuitas entitas

Liabilitas keuangan
kontrak yang diselesaikan dengan
Kewajiban kontraktual
instrumen ekuitas entitas

Ekuitas
Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi
dengan seluruh kewajibannya
Instrumen Keuangan – PSAK 50
setiap kontrak yang menambah nilai:
► aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
► liabilitas keuangan atau
► instrumen ekuitas entitas lain.
►Aset Keuangan ►liabilitas Keuangan
 Kas  Kewajiban kontraktual:
 Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas • untuk menyerahkan kas atau aset
lain
keuangan lain kepada entitas lain; atau
 Hak kontraktual:
• untuk menerima kas atau aset • untuk mempertukarkan aset keuangan
keuangan lainnya dari entitas lain; atau atau liabilitas keuangan dengan entitas lain
• untuk mempertukarkan aset keuangan dengan kondisi yang berpotensi tidak
dengan entitas lain dengan kondisi menguntungkan entitas;
berpotensi untung; atau  kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan
 Kontrak yang akan diselesaikan dengan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang
penerbitan instrumen ekuitas entitas diterbitkan entitas dan merupakan suatu:
• nonderivatif • non derivatif; atau
• derivatif
• derivatif
Perkembangan Standar Instrumen Keuangan
PSAK LAMA sd Th 1998
 PSAK 09 Penyajian aktiva lancar dan PSAK Revisi 2006
kewajiban lancar  PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian
dan Pengungkapan
 PSAK 50 Sekuritas
 PSAK 55 Instrumen Keuangan
 PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang Pengakuan dan Pengukuran
 PSAK 21 Akuntansi Ekuitas
 PSAK 31 Akuntansi Perbankan PSAK Revisi 2010  IAS 1 Jan 2009
 PSAK 50 Penyajian
 PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek
 PSAK 55 Pengakuan dan Pengukuran
Tertentu  PSAK 60 Pengungkapan
 PSAK 51 Akuntansi Kuasi Organisasi
 PSAK 55 Akuntansi Instrumen Deivatif PSAK 50, 55, 60 Revisi 2014
dan Aktivitas Lindung Nilai •  IAS eff1 Jan 2015
 PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi
Hutang Piutang Bermasalah ED PSAK 71 Instrumen Keuangan
•  IAS eff1 Jan 2019
Instrumen Keuangan 50,55,60
Instrumen Keuangan

IAS 32 IAS 39 IFRS 7

PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60


• Definisi • Definisi dan klasifikasi  Tingkat pengungkapan
• Pemisahan liabilitas dan • Derivatif melekat berdasarkan kelas
ekuitas • Pengakuan dan  Signifikansi instumen
• Instrumen keuangan penghentian pengakuan terhadap kinerja
majemuk. • Pengukuran awal,  Sifat dan cakupan risiko
• Saham treasuri, bunga, pengukuran selanjutnya, – kualitatif & kuantitatif
dividen, reklasifikasi, penurunan  Analisis sensitivitas
kerugian/keunntungan nilai.
• Saling hapus atas aset dan • Lindung Nilai
liabilitas

PSAK 71
Eff 2020
Klasifikasi Instrumen Keuangan – PSAK 55
Instrumen Keuangan

Aset Liabilitas Instrumen Instrumen Instrumen


Keuangan Keuangan Ekuitas Derivatif Lindung Nilai

Aset Keuangan
yang diukur pada Liabilitas Instrumen Derivatif Atas Nilai Wajar
nilai wajar Keuangan yang Ekuitas Biasa Biasa
melalui laporan diukur pada nilai
laba rugi wajar melalui
Investas dimiliki laporan laba rugi Instrumen Derivatif Atas Arus Kas
hingga jatuh Ekuitas Melekat
tempo Majemuk
Kewajiban Atas Investasi
Pinjaman Lainnya Neto pada
diberikan dan Operasi Luar
Instrumen
Piutang Negeri
Ekuitas
Aset keuangan Sinstesis
tersedia untuk
dijual
PSAK 50 – Revisi 2014
• Tujuan, Ruang Lingkup dan Definisi
• Penyajian
• Liabilitas dan Ekuitas
• Instrumen Keuangan Majemuk
• Saham yang Diperoleh Kembali
• Saham, Deviden, Kerugian dan Keuangan
• Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (revisi
2013)
• Pedoman Penerapan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari PSAK 50
• Contoh Ilustrasi, melengkapi tetapi bukan merupakan bagian dari
PSAK 50
Penyajian Liabilitas dan Ekuitas– par 15

• Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal


mengklasifikasikan instrumen tersebut atau komponennya
sebagai:
• liabilitas keuangan,
• aset keuangan, atau
• instrumen ekuitas
sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi
liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen ekuitas.
Instrumen Keuangan Majemuk

• Penerbit instrumen keuangan nonderivatif mengevaluasi


persyaratan instrumen keuangan untuk menentukan apakah
instrumen tersebut mengandung komponen liabilitas dan ekuitas.
Komponen tersebut diklasifikasikan secara terpisah sebagai
liabilitas keuangan, aset keuangan,, atau instrumen ekuitas sesuai
dengan ketentuan di paragraf 11.
• Entitas mengakui secara terpisah komponen instrumen keuangan
yang:
• menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas; dan
• memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk mengkonversi
instrumen keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas
yang bersangkutan.
Saham Treasuri
• Jika entitas. memperoleh kembali instrumen ekuitasnya, maka
instrumen tersebut (saham treasuri) dikurangkan dari ekuitas.
• Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan,
penerbitan, atau pembatalan instrumen ekuitas entitas tersebut
tidak diakui dalam laba rugi.
• Saham treasuri tersebut dapat diperoleh dan dimiliki oleh entitas
yang bersangkutan atau oleh anggota lain dalam kelompok usaha
yang dikonsolidasi. Imbalan yang dibayarkan atau diterima diakui
secara langsung di ekuitas.

• Nilai saham treasuri yang dimiliki diungkapkan secara terpisah, dalam Iaporan
posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan PSAK 1:
Penyajian Laporan Keuangan.
• Entitas mengungkapkan sesuai dengan PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi jika saham treasuri diperoleh oleh pihak-pihak berelasi.
Bunga, Deviden, Kerugian dan Keuntungan

• Bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian yang terkait


dengan instrumen keuangan atau komponen yang
merupakan liabilitas keuangan diakui sebagai pendapatan
atau beban dalam laba rugi.
• Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas didebit oleh
entitas secara langsung ke ekuitas, setelah dikurangi
dampak pajak penghasilan terkait.
• Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, dicatat
sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak
penghasilan terkait.
Bunga, Deviden, Kerugian dan Keuntungan

• Bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian yang terkait


dengan instrumen keuangan atau komponen yang
merupakan liabilitas keuangan diakui sebagai pendapatan
atau beban dalam laba rugi.
• Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas didebit oleh
entitas secara langsung ke ekuitas, setelah dikurangi
dampak pajak penghasilan terkait.
• Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, dicatat
sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak
penghasilan terkait.
PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan

• Entitas harus untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan


pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen
keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan.
• Pengungkapan hirarki nilai wajar
 Tingkat 1 harga kuotasi pasar atau nilai kontrak terkini
 Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)
 Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
• Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan
• Pengungkapan kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak dan
proses pengelolaan risiko)
• Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa sensitivitas)
PSAK 71
Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran
Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Menggantikan sebagian PSAK 55 – namun PSAK 55 masih berlaku
• Efektif 1 Januari 2020

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.


• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk
memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran
pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model

Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai


aset keuangan

Memperbaiki model akuntansi hedging


PSAK 71 Instrumen Keuangan

• Perubahan format mengikuti IFRS:


• Bab 1 Tujuan
• Bab 2 Ruang Lingkup
• Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
• Bab 4 Klasifikasi
• Bab 5 Pengukuran
• Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai
• Tanggal efektif dan ketentuan transisi
• Tanggal efektif 1 Januari 2020
• Perbedaan dengan IAS
• Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations,
• Ketentuan transisi
Ruang Lingkup

• Diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen


keuangan, kecuali:
• Investasi  anak, asosiasi dan joint venture (PSAK 65, 4, 15)
• Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa (PSAK XX)
• Hak dan kewajiban pemberi kerja (PSAK 24)
• Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi definisi
instrumen ekuitas dalam pencatatan entitas penerbit.
• Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi (PSAK 62)
• Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis (PSAK 22)
• Komitmen pinjaman dan provisi (PSAK 57)
• Transaksi kompensasi berbasis saham (PSAK 53)
• Hak dan kewajiban dalam ruang lingkup pendapatan (PSAK
XX)
Ruang Lingkup

• Persyaratan penurunan nilai diterapkan untuk hak berdasarkan


PSAK (XX) Pendapatan untuk pengakuan keuntungan dan
kerugian penurunan nilai.
• Komitmen pinjaman berikut termasuk dalam ruang lingkup
• komitmen pinjaman berbentuk liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
• komitmen pinjaman yang dapat diselesaikan secara neto
dengan kas atau dengan penyerahan/penerbitan instrumen
keuangan lainnya.
• komitmen untuk menyediakan pinjaman pada suku bunga di
bawah bunga pasar.
• Kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan yang
dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen
keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen
keuangan,
PSAK 71 Instrumen Keuangan

• PSAK 71 merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang dikeluarkan per
1 Januari 2016 yang efektif 1 Januari 2018.
• PSAK 71 mengatur perubahan: klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan
akuntansi lindung nilai.
• Meskipun PSAK 71 akan menggantikan PSAK 55, PSAK 71 ini belum mengganti
seluruh ketentuan dan persyaratan yang ada di PSAK 55.
• Hingga proyek macro hedging selesai dilakukan oleh IASB, PSAK 71 memperkenankan
entitas untuk memilih menerapkan model akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 71 atau
PSAK 55 secara keseluruhan
• PSAK 71 juga memberikan tambahan opsi kebijakan akuntansi untuk menerapkan PSAK
55 untuk macro hedging jika entitas menerapkan PSAK 71.
Amandemen terhadap PSAK Lain.
• Penerbitan PSAK 71 mengakibatkan amandemen terhadap PSAK lain.
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
• PSAK 71 berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2020. Penerapan dini diperkenankan.
Pengakuan Awal

Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam


laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, entitas menjadi salah
satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.

Pada saat entitas pertama kali mengakui aset keuangan, entitas


tersebut mengklasifikasikannya sesuai dengan paragraf 4.1.1-4.1.5
dan mengukurnya sesuai dengan paragraf 5.1.1-5.1.3.

Ketika entitas pertama kali mengakui liabilitas keuangan, entitas


tersebut mengklasifikasikannya sesuai dengan paragraf 4.2.1 dan
4.2.2, dan mengukurnya sesuai dengan paragraf 5.1.1.
Pembelian atau Penjualan Reguler Aset
Keuangan

Pembelian atau penjualan reguler aset keuangan


diakui dan dihentikan pengakuannya menggunakan
salah satu di antara akuntansi tanggal
perdagangan atau akuntansi tanggal penyelesaian.
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
• Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:
• hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir; atau
• entitas mengalihkan aset keuangan seperti dijelaskan di paragraf 3.2.4 dan
3.2.5, dan pengalihan tersebut memenuhi kriteria penghentian pengakuan di
paragraf 3.2.6.
• Entitas mengalihkan aset keuangan, jika dan hanya jika, entitas:
• mengalihkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan; atau
• mempertahankan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset keuangan tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk
membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak
penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan paragraf
3.2.5.
• Dalam laporan keuangan konsolidasi diterapkan ketentuan konsolidasi,
aset keuangan  level konsolidasi.
• Entitas menentukan apakah penghentian pengakuan diterapkan pada
bagian, keseluruhan, kelompok aset serupa.
Penghentian Pengakuan Aset
Keuangan
Pengalihan yang diakui sebagai penghentian pengakuan

Pengalihan yang tidak diakui sebagai penghentian


pengakuan

Keterlibatan berkelanjutan atas aset alihan

Keseluruhan pengalihan
Penghentian Pengakuan Liabilitas
Keuangan
• Entitas mengeluarkan liabilitas keuangan dari laporan posisi keuangan, jika
dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban
yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau
kedaluwarsa.
• Pertukaran antara peminjam dan pemberi pinjaman existing atas instrumen
utang dengan persyaratan yang secara substansial berbeda dicatat sebagai
penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan
baru.
• Modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan dicatat
sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas
keuangan baru.
• Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang berakhir atau yang
dialihkan ke pihak lain, dan imbalan yang dibayarkan, termasuk aset nonkas
yang dialihkan atau liabilitas yang ditanggung, diakui dalam laba rugi.
Klasifikasi – Instrumen Keuangan
Aset keuangan

Liabilitas keuangan

Derivatif melekat

• Kontrak hibrida dengan aset keuangan sebagai kontrak


utama
• Kontrak lainnya
Klasifikasi Intrumen Keuangan
• Klasikasi berdasarkan model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari aset
keuangan.
• Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain.
• entitas dapat menetapkan pilihan saat pengakuan awal atas investasi pada instrumen ekuitas tertentu yang umumnya
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan dalam penghasilan komprehensif
lain.
• Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi:
• aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus
kas kontraktual, dan
• persyaratan kontraktual meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely payments of
principal and interest / SPPI )
• Reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika
• Entitas mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan. 
• Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi.
• Ditentukan oleh manajemen entitas sebagai hasil dari perubahan eksternal atau internal dan harus signifikan pada kegiatan operasi
entitas dan dapat dibuktikan pada pihak eksternal.
• Perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas memulai atau berhenti untuk melaksanakan aktivitas yang
signifikan terhadap kegiatan operasinya; entitas telah memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri lini bisnis.
Instrumen Keuangan – Klasifikasi
Instrumen aset atau utang (kontrak hybrid) Derivatives Ekuitas

Tes SPPI / Arus Kas – pokok dan bunga

MEMENUHI GAGAL

Tes Model Bisnis (BM) – arus kas kontraktual Diperdagangkan


BM 1: BM 2: Tidak Ya Tidak
arus kas arus kas memenuhi
kontraktual Kontraktual dan BM 1 dan
menjual instrumen BM 2
keuangan

Memilih opsi nilai wajar Opsi FVOCI dipilih


Tidak Tidak Ya Tidak Ya

Biaya perolehan FVOCI FVOCI*


FVTPL
Diamortisasi (with recycling) (tanpa recycling)

*Tanpa recycling ke laba rugi. Pemilihan tidak dapat dibatalkan dan dapat dilakukan tiap instrument pada saat pengakuan awal
Kriteria SPPI

Apakah arus kas berasal hanya dari pokok dan


bunga

• Konsisten dengan ketentuan dasar pinjaman (basic lending agreement)

Pokok pinjaman dan bunga

• Pokok: jumlah pokok pinjaman yang diperjanjian dalam kontrak  nilai


wajar pada pengakuan awal
• Bunga: Imbalan atas nilai waktu uang, risiko kredit, risiko pinjmanan
lainnya (mis: likuiditas), biaya lain termasuk biaya administrasi dan
margin laba.
Kriteria SPPI

Model Bisnis Karakteristik Pengukuran

Memiliki untuk • Tujuan: memperoleh arus kas kontraktul Biaya perolehan


memperoleh arus kas • Penjualan bersifat insential diamortisasi
kontraktual • Penjuala sangat jarang (volume dan
frekuensi)
Memiliki untuk • Tujuan: memperoleh arus kas kontraktual FVOCI*
memperoleh arus kas dan menjual sifatnya tidak terpisahkan.
kontraktual dan untuk • Umumnya lebih banyak penjualan
dijual (frekuensi dan volume) dibandingkan
memperoleh arus kas kontraktual

Lainnya • Tujuan: tidak untuk memperoleh arus kas FVTPL**


kontraktual atau dijual

• *Tidak menerapkan opsi pengukuran dengan nilai wajar


• **Kriteria SPPI tidak relevan – aset dengan model bisnis ini diukur pada FVTPL
Klasifikasi: Aset Keuangan

Kategori Pengukuran

 Kategori pengukuran serupa dengan PSAK 55


PSAK 71 PSAK 55

• FVTPL • FVTPL
• Biaya perolehan diamortisasi • Loan and Receivable
• FVOCI • HTM
• FVOCI

 Perubahan signifikan dalam mengklasifikasikan aset keuangan

Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat rigit dan
diperkirakan tidak sering terjadi

• FVTPL = Fair value to profit and loss


• FVOCI = Fair value to other comprehensive Income
• HTM = Held to Maturiy
Klasifikasi: Liabilitas Keuangan

Kategori Pengukuran
 Ketentuan PSAK 55 sebagian besar masih dipertahankan
 Biaya perolehan diamortisasi
 FVTPL

 Penyajian dalam OCI atas keuntungan atau kerugian liabilitas


keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada FTPL yang timbul dari
perubahan risiko kredit, kecuali jika hal tersebut menciptakan atau
meningkatkan inkonsistensi pengakuan dan pengukuran (accounting
mismatch)

Reklasifikasi liabilitas keuangan – tidak diperkenankan

OCI = Other Comprehensive income / Penghasilan Komprehensive lain


Pertimbangan dalam Penilaian
Bagaimana
kinerja
dievaluasi

Tingkat
Bagaimana penjualan
risiko dikelola aktual dan
Pertimbang ekspektasian
an dalam
Penilaian

Bagaimana
Manajer Faktor Lainnya
dikompensasi

Dinilai pada tingkat di mana sekompok aset dikelola, misal paorfolio aset
Contoh Model Bisnis
Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam kondisi
tertentu

Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan harian

Aset dalam bentuk dana yang dikelola pada nilai wajar

Pinjaman ritel untuk sekuritisasi

Instrumen diperdagangkan.

Aset keuangan untuk mendanai liabilitas asuransi

Pinjaman ritel untuk mendapatkan arus kas kontraktual


Klasifikasi Piutang Dagang

• Kriteria klasifikasi
• SPPI  terpenuhi
• BM – untuk memperoleh arus kas kontraktual  terpenuhi

• Piutang dagang
• Untuk piutang dilakukan sekuritisasi dan transaksi lainnya
perlu pertimbangan yang lebih kompleks dengan
mempertimbangkan bentuk kontraknya  anjak piutang
Opsi untuk Ditetapkan pada FVTPL

• Aset keuangan: dapat dilakukan jika penetapan tersebut menghilangkan atau


secara signifikan mengurangi inkonsistensi pengukuran atau pengakuan
(accounting mismatch)
• Liabilitas keuangan: sesuai PSAK 55. Ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika
• Dikelola atas dasar nilai wajar; atau
• Mengandung derivative melekat (embedded derivative) yang tidak dapat
dipisahkan

• Berikut dapat ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika kondisi berikut
terpenuhi:
• Kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non finansial
• Ekposur kredit tertentu
PENGUKURAN
Pengukuran awal

Pengukuran selanjutnya aset keuangan

Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan

Pengukuran biaya perolehan diamortisasi

Penghapusan

Penurunan nilai

5
Pengukuran Awal
Instrumen Keuangan

FVTPL Tidak diukur pada nilai wajar


melalui laba rugi*

Nilai wajar Nilai wajar ditambah


Biaya Transaksi terkait langsung dengan
perolehan

(biaya transaksi expense) (biaya transaksi dikapitalisasi)

*Pengecualian: piutang dagang tanpa komponen pendanaan


signifikan diakui sebesar harga transaksi
PENGUKURAN – Pengukuran Awal
• Kecuali untuk piutang dagang dalam ruang lingkup paragraf 5.1.3, aset
keuangan dan liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, pada saat pengakuan awal, entitas mengukur aset
keuangan atau liabilitas keuangan pada nilai wajar ditambah atau
dikurangi biaya transaksi yang terkait langsung dengan perolehan atau
penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan.
• Jika nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan pada saat
pengakuan awal berbeda dari harga transaksinya, maka entitas
menerapkan paragraf PP5.1.2A
• Jika entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk aset
yang setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi,
maka aset tersebut diakui pertama kali pada nilai wajar pada tanggal
transaksi

5
PENGUKURAN –Pengukuran
Selanjutnya
• Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan, sesuai
klasifikasi aset keuangan :
• Biaya perolehan diamortisasi;
• Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain; atau
• Nilai wajar melalui laba rugi.
• Entitas menerapkan persyaratan penurunan nilai di bagian 5.5 untuk aset
keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan
paragraf 4.1.2 dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain sesuai dengan paragraf 4.1.2A.
• Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai paragraph
6.5.8–6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran paragraf 89–94 untuk akuntansi lindung nilai
atas nilai wajar untuk portofolio dari lindung nilai atas risiko suku bunga)
untuk aset keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung nilai. 1

5
Pengukuran selanjutnya liabilitas
keuangan
• Setelah pengakuan awal, entitas mengukur liabilitas keuangan sesuai
dengan paragraf 4.2.1–4.2.2.
• Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai dalam
paragraph 6.5.8–6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 paragraf
89–94 untuk akuntansi lindung nilai atas nilai wajar yang diterapkan
pada portofolio dari lindung nilai atas risiko suku bunga) untuk liabilitas
keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung nilai.

42

5
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
Metode Bunga Efektif
• Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode bunga efektif, yaitu
dengan menerapkan suku bunga efektif atas jumlah tercatat bruto aset
keuangan, kecuali untuk:
• aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk.
Untuk aset keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif yang
disesuaikan dengan kredit atas biaya perolehan diamortisasi aset keuangan
sejak pengakuan awal.
• aset keuangan yang tidak dibeli atau yang berasal dari aset keuangan
memburuk tetapi selanjutnya menjadi aset keuangan memburuk. Untuk aset
keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif atas biaya
perolehan diamortisasi aset keuangan di periode pelaporan selanjutnya.

5
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
Modifikasi arus kas kontraktual
• Saat arus kas kontraktual atas aset keuangan direnegosiasi atau
dimodifikasi dan renegosiasi atau modifikasi tersebut tidak menghasilkan
penghentian pengakuan aset keuangan  entitas menghitung ulang jumlah
tercatat bruto aset keuangan dan mengakui keuntungan atau kerugian yang
timbul dari modifikasi dalam laporan laba rugi.
• Jumlah tercatat bruto aset keuangan dihitung ulang (sebagai nilai kini dari
arus kas kontraktual yang telah direnegosiasi atau dimodifikasi yang
didiskontokan dengan suku bunga efektif awal aset keuangan (atau suku
bunga efektif yang disesuaikan dengan kredit untuk aset keuangan yang
dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk) atau, jika dapat
diterapkan, revisi suku bunga efektif dihitung sesuai dengan paragraf
6.5.10.
• Biaya atau pendapatan jasa yang terjadi mengubah jumlah tercatat aset
keuangan yang telah dimodifikasi dan diamortisasi selama sisa jangka
waktu aset keuangan modifikasian tersebut.

5
Penghapusan

Entitas langsung mengurangi jumlah tercatat bruto


dari aset keuangan ketika entitas tidak memiliki
perkiraan wajar untuk memulihkan aset keuangan
secara keseluruhan atau secara parsial.

Penghapusan merupakan kejadian penghentian


pengakuan

5
Pengukuran Instrumen Keuangan
Kategori Laba Rugi OCI PSAK 55
Biaya perolehan Seluruh keuntungan dan kerugian -
diamortisasi
Instrumen utang Bunga, kerugian penurunan nilai, Keuntungan/
pada FVOCI keuntungan/kerugian selisih kurs, kerugian lainnya
keuntungan/kerugian saat pelepasan

Instrumen Dividen (kecuali) jelas merupakan Keuntungan/


ekuitas* pada pemulihan atas sebagian biaya perolehan kerugian
FVOCI (investasi) perubahan nilai
wajar
FVTPL Seluruh keuntungan dan kerugian -

* Pengukuran dengan metode biaya perolehan tidak diperkenankan


Perubahan utama Penurunan Nilai dari PSAK 55
PSAK 55 PSAK 71
Tipe model Kerugian yang telah Kerugian
terjadi (incurred loss) ekspektasian
(expcedted loss)

Jumlah model Beberapa Satu


Ruang lingkup Diperluas
Diperluas
Investasi dalam Penurunan nilai diakui untuk Tidak ada penurunan nilai yang
instrumen investasi pada instrumen diakui untuk instrumen
ekuitas ekuitas yang diklasifikasikan ekuitas
sebagai AFS*

* AFS – Available for


Pertimbangan
sale
(judgement) Meningkat 47
Penurunan
Nilai
Ruang Lingkup Penurunan Nilai
Dalam ruang lingkup Di luar ruang lingkup
• Aset keuangan yang merupakan instrumen utang • Investasi dalam
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau instrumen ekuitas.
FVOCI (misalnya: piutang dagang, instrumen utang).
• Komitmen pinjaman dan
• Komitmen pinjaman yang diterbitkan yang tidak jaminan yang
diukur pada FVTPL. diterbitkan yang diukur
pada FVTPL.
• Kontrak jaminan keuangan* yang diterbitkan yang
masuk dalam ruang lingkup PSAK 71, dan yang tidak • Instrumen keuangan
diukur pada FVTPL. lainnya yang diukur pada
FVTPL.
• Piutang sewa dalam ruang lingkup PSAK 30.
• Aset kontrak dalam ruang lingkup PSAK 72.
Penurunan nilai – model baru

Kejadian masa lalu

Informasi
Kondisi sekarang
yang
dicakup
Perkiraan kondisi ekonomi
masa depan

• Pada umumnya, seluruh aset keuangan “membawa” penyisihan kerugian.


• Tidak diperlukan pemicu (trigger) untuk mengakui penurunan nilai
• Lebih banyak pertimbangan.
• Satu model untuk seluruh instrumen keuangan dalam ruang lingkup PSAK 71.
Penurunan Nilai
Kerugian Kredit Ekspektasian
Pendekatan umum
Berpindah kategori
Jika risiko kredit dari aset keuangan telah Kerugian kredit
Kerugian kredit meningkat signifikan sejak pengakuan
ekspektasian
ekspektasian 12 awal
sepanjang
bulan Kembali
Jika kondisi di atas tidak lagi
umurnya
terpenuhi

• Prinsip umum, menerapkan salah satu dari dua basis pengukuran berikut:
• Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan; atau
• Kerugian kredit sepanjang umurnya.
• Basis pengukuran bergantung pada apakah telah terjadi peningkatan
risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal.
Elemen utama dari model penurunan
nilai
Kerugian kredit
Kerugian yang timbul dari peristiwa gagal bayar yang mungkin terjadi dalam 12
ekspektasian 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
bulan

Kerugian kredit
Kerugian yang timbul dari seluruh kemungkinan peristiwa gagal bayar sepanjang
ekspektasian prakiraan umur instrumen keuangan.
sepanjang umurnya

Peningkatan risiko
kredit secara Tidak didefinisikan.
signifikan

Gagal bayar Tidak didefinisikan.


Pendekatan pengukuran ganda – menerapkan
definisi gagal bayar
• Pertimbangkan indikator kualitatif, misalnya: pelanggaran kovenan hutang.
• Konsisten dengan definisi yang digunakan untuk pengelolaan risiko kredit
secara internal atas instrumen yang relevan.
• Konsisten dengan definisi dalam regulasi yang berlaku, jika memungkinkan.
• Diterapkan secara konsisten.

Terdapat praduga (rebuttable presumption) bahwa peristiwa


gagal bayar tidak terjadi sebelum aset keuangan 90 hari
menunggak.
Penilaian kenaikan risiko kredit
signifikan
• Penilaian didasarkan pada perubahan risiko gagal bayar sejak pengakuan awal.

• Tidak didasarkan pada perubahan dalam jumlah kerugian kredit ekspektasian.

• Berdasarkan seluruh informasi yang wajar dan terdukung, termasuk informasi


perkiraan masa depan (forward-looking information), yang tersedia tanpa
biaya atau upaya berlebihan, misalnya:
• Perubahan peringkat kredit internal/eksternal secara aktual atau
ekspektasian.
• Data makroekonomik aktual/perkiraan.
• Perubahan harga atau indikator pasar atas risiko kredit.
• Perubahan aktual/ekspektasian dalam hasil operasi/lingkungan bisnis
peminjam.
Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan
– risiko gagal bayar
• Tidak dapat dilakukan dengan sekedar membandingkan perubahan
secara absolut atas risiko gagal bayar.
• Risiko gagal bayar cenderung menurun seiring berjalannya waktu.
• Jika risiko gagal bayar tidak menurun seiring berjalannya waktu,
dapat mengindikasikan kenaikan risiko kredit.
• Asumsi di atas tidak berlaku jika kewajiban pembayaran yang
signifikan pada periode mendekati jatuh tempo.
• Penilaian kuantitatif merupakan indikator utama, dan biasanya didasarkan
pada ukuran probabilitas gagal bayar sepanjang umur (lifetime probability
of default/PD).
• Indikator kualitatif dipertimbangkan, jika tepat digunakan (sebagai ‘watch
list’).
Pengecualian risiko kredit rendah
Instrumen keuangan memiliki risiko gagal bayar yang rendah.

• Risiko gagal bayar rendah

Peminjam memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi


kewajiban arus kas kontraktual dalam jangka waktu dekat

• Kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban dalam jangka waktu


dekat

Memburuknya kondisi ekonomik dan bisnis dalam jangka


panjang mungkin, namun tidak selalu, menurunkan
kemampuan peminjam untuk memenuhi kewajiban arus kas
kontraktual.
• Perubahan yang memburuk tidak selalu mengurangi kemampuan
untuk memenuhi kewajiban
Pengecualian risiko kredit rendah
• Jika risiko kredit rendah – dapat diasumsikan bahwa risiko kredit belum
meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal.
• Penilaian dilakukan dengan dasar instrumen-per-instrumen.
• Instrumen dengan peringkat rating eksternal “investment grade” adalah
salah satu contoh instrumen yang dapat dianggap memiliki risiko kredit
rendah.
• Jika instrumen tidak lagi berisiko rendah, tidak secara otomatis
diasumsikan bahwa risiko telah meningkat secara signifikan.
Piutang Dagang dan Piutang Sewa

• Pendekatan umum
Piutang sewa • Pendekatan disederhanakan

Piutang dagang dan


aset kontrak dengan • Pendekatan umum
komponen • Pendekatan disederhanakan
pendanaan signifikan

Piutang dagang dan • Pendekatan disederhanakan  penyisihan


aset kontrak tanpa
kerugian selalu senilai dengan kerugian
komponen pendaan kredit ekspektasian sepanjang umur
signifikan
Pendekatan Umum dan Disederhanakan
atas Piutang Dagang

• Dampak memilih pendekatan umum


• Perlu menelusuri perubahan risiko kredit sejak pengakuan awal.
• Membutuhkan sistem manajemen risiko kredit yang lebih canggih.
• Nilai kerugian kredit ekspektasian diperkiraan lebih rendah.
• Untuk piutang jangka pendek: pendekatan umum dan pendekatan umum
akan memberikan hasil yang sama
Mengukur Penurunan Nilai – ECL

Probabilitas tertimbang
• Jumlah yang tidak bias dan rata-rata probabilitas tertimbang
(mengevaluasi serangkaian kemungkinan yang dapat terjadi).

Nilai kini
• Suku bunga efektif (EIR) awal, atau dengan melakukan penaksiran
tertentu untuk menentukan tingkat bunga, sebagai tingkat diskonto.

Kekurangan kas
• Selisih antara arus kas yang terutang sesuai kontrak dan arus kas yang
diperkirakan akan diterima oleh entitas.
Contoh - 1

• PT Mawar memiliki piutang dagang senilai Rp200.000 yang jatuh tempo dalam
waktu 3 bulan.
• PT Mawar memperkirakan bahwa skenario yang paling mungkin adalah bahwa
jumlah total akan dibayar tepat waktu.
• PT Mawar mengestimasi bahwa terdapat: 2% probabilitas bahwa debitor sama
sekali tidak membayar; dan 98% probabilitas bahwa jumlah total akan dibayar pada
saat jatuh tempo.

• PT Mawar mengukur kerugian ekspektasian sebesar 2% dari jumlah kekurangan kas


sebesar Rp200.000. Karena piutang jangka-pendek tidak memiliki tingkat bunga
kontraktual, hal ini menyiratkan bahwa suku efektif (EIR) adalah nol dan
pendiskontoan umumnya tidak diperlukan.
• Kerugian ekspektasian = Rp200.000 x 2% + (Rp0 x 98%) = Rp4.000
Contoh - 2
• PT. Merapi beroperasi hanya di satu lokasi geografis, dan memiliki portofolio
piutang dagang senilai Rp70 juta pada 31 Desember 20X1.
• Basis pelanggan terdiri atas berbagai pelanggan kecil.
• Piutang dagang miliki karakteristik risiko yang serupa dan tidak memiliki komponen
pendanaan signifikan.
• PT. Merapi menggunakan matriks penyisihan untuk menghitung penurunan nilai.
• Matriks penyisihan didasarkan pada:
• Tingkat gagal bayar historis selama umur yang diharapkan dari piutang dagang;
dan
• Mencakup penyesuaian atas estimasi yang bersifat forward-looking.

Belum jatuh Menunggak Menunggak Menunggak Menunggak lebih


tempo 1–30 Hari 31–60 Hari 61–90 Hari dari 90 Hari

Tingkat kerugian 0.5% 1.0% 2.5% 6.0% 10.0%


Contoh - 2

• Perhitungan penurunan nilai

Jumlah tercatat Tingkat kerugian kredit Penyisihan kerugian kredit


bruto (A) ekspektasian sepanjang ekspektasian sepanjang umur
umur (A x B)
(B)

Belum jatuh tempo 30,000,000.00 0.5% 150,000.00

Menunggak 1–30 hari 20,000,000.00 1.0% 200,000.00

Menunggak 31–60 hari 10,000,000.00 2.5% 250,000.00

Menunggak 61–90 hari 7,000,000.00 6.0% 420,000.00


Menunggak >90 hari 3,000,000.00 10.0% 300,000.00
70,000,000.00 1,320,000.00
Contoh - 3

• PT Kencana memiliki pinjaman (aset keuangan) dengan jangka waktu 10 tahun


senilai Rp200.000.000. Bunga dibayarkan setahun sekali. Suku bunga kupon dan
suku bunga efektif adalah 5%.
• PT Kencana menyimpulkan untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
• Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%.
• LGD (loss given default) – estimasi jumlah kerugian jika pinjaman gagal bayar -
adalah 25%, dan akan timbul dalam waktu 12 bulan jika pinjaman gagal bayar.

Penyisihan kerugian untuk kerugian kredit ekspektasian 12 bulan adalah 250.000,


yang dihitung dengan mengalikan jumlah arus kas terutang dalam kontrak
(210.000.000, yakni 200.000.000 pokok + 10.000.000 bunga) dengan PD (0,5%) dan
dengan LGD (25%), dan mendiskontokan jumlah yang dihasilkan menggunakan suku
bunga efektif satu tahun (5%).
210.000.000 x 0,5% x 25% = 262.500 PV=262.500/1.05=250.000
Contoh - 3

• Pada 31 Desember 20X1, PT A memberikan pinjaman untuk periode 4 tahun dengan nilai Rp 1 juta
yang diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga dibayarkan setiap
tahun. Tingkat bunga kupon dan tingkat bunga efektif (EIR) = 5%.
• PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
• Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%.
• Tabel di samping menunjukan arus kas kontraktual dan probabilitas tertimbang arus kas yang
diperkirakan jika pinjaman tersebut gagal bayar dalam 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
• Pertanyaan: Berapa jumlah penyisihan kerugian atas pinjaman tersebut pada 31 Desember 20X1?

Tanggal Arus kas Arus kas yang


kontraktual diperkirakan

31 Desember 20X2 50.000 0


31 Desember 20X3 50.000 70.000
31 Desember 20X4 50.000 70.000
31 Desember 20X5 1.050.000 400.000
31 Desember 20X6 0 400.000
Contoh - 4
Tanggal jatuh tempo 31/12/20X5 
Pokok   200,000,000  
Suku buku efektif awal 5.00 %
Probability of default (12 bulan) 0.5% 
         
Tanggal Arus kas Arus kas yang Kekurangan kas (A- Nilai kini (5%)
kontraktual (A) diperkirakan (B) B)
31/12/20X2 10,000,000 - 10,000,000 9,523,810
31/12/20X3 10,000,000 14,000,000 (4,000,000) -3,628,118
31/12/20X4 10,000,000 14,000,000 (4,000,000) -3,455,350
31/12/20X5 210,000,000 80,000,000 130,000,000 106,951,322
31/12/20X6 - 80,000,000 (80,000,000) -62,682,093
        46,709,570
    Nilai kini dari kekurangan kas 46,709,570
    x Probability of default (12 bulan) 0.5%
     Kerugian kredit ekspektasian 233,548
Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1:   Debit Kredit
Pinjaman – jumlah tercatat bruto 200,000,000  
Kas   200,000,000
Kerugian penurunan nilai 233,548  
Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian   233,548
Contoh - 5
• Melanjutkan contoh #2, pada 31 Desember 20X2, PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk
mengakui kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur. PT A mengestimasi pinjaman
tersebut memiliki PD (probability of default) sepanjang umur sebesar 20%.
• Jika pinjaman gagal bayar kapan pun selama periode pinjaman, nilai kini sisa kekurangan kas
sebesar Rp 89.283.800 pada 31 Desember 20X2.
• Pada contoh #2, penyisihan kerugian kredit pada 31 Desember 20X1 sebesar Rp233.548.
• Pertanyaan:
• Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1?
• Berapa jumlah penyisihan kerugian kredit yang diakui pada tanggal 31 Desember 20X2?
• Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2?
Contoh - 5
Pertanyaan #2
Nilai kini sisa kekurangan kas 89,283,800.00
Probability of default sepanjang umur 20%
Kerugian kredit ekspektasian 17,856,760.00
Pertanyaan #3
Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X1 233,548
Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X2 17,856,760.00
Tambahan kerugian kredit ekspektasian - tahun 20X2 17,623,212.15

Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2: Debit Kredit


Pinjaman – jumlah tercatat bruto 10,000,000
Pendapatan bunga 10,000,000
(untuk mengakui pendapatan bunga berdasarkan suku bunga efektif pinjaman, yakni 5% dari 1 juta)
Kas 10,000,000
Pinjaman – jumlah tercatat bruto 10,000,000
(untuk mengakui penerimaan kas atas bunga)
Kerugian penurunan nilai
17,623,212.15
17,623,212.1
Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian 5

(untuk mengakui perubahan atas penyisihan kerugian kredit selama tahun 20X2)
PSAK 60
PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan

• Secara lebih tegas mensyaratkan Entitas harus untuk mengungkapkan


informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan
kinerja keuangan.
– Pengungkapan hirarki nilai wajar
 Tingkat 1 harga kuotasi pasar
 Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)
 Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
– Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan
– Pengungkapan kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak
dan proses pengelolaan risiko)
– Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa
sensitivitas)
PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan

• PSAK 60 (Penyesuaian 2016) mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak
jasa sebagaimana dalam paragraf PP30 dan paragraf 42C untuk menentukan apakah entitas
memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan
terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.
• PP30. Entitas tidak memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan alihan jika, entitas
tidak mempertahankan hak kontraktual atau kewajiban yang melekat pada aset keuangan alihan
atau memperoleh hak kontraktual baru atau kewajiban yang terkait dengan aset keuangan alihan.
Entitas tidak memiliki kepentingan atas kinerja masa depan aset keuangan alihan atau tanggung
jawab untuk melakukan pembayaran sehubungan dengan aset keuangan alihan. Istilah
‘pembayaran’ dalam konteks ini tidak termasuk arus kas dari aset keuangan alihan yang diterima
oleh entitas dan disyaratkan untuk diteruskan kepada penerima. (PP30)
• Ketika entitas mengalihkan aset keuangan, entitas dapat mempertahankan hak untuk memberikan
jasa pada aset keuangan tersebut dengan imbalan yang telah termasuk, sebagai contoh, dalam
kontrak jasa. Entitas menilai kontrak jasa sesuai dengan pedoman dalam paragraf 42C dan PP30
untuk memutuskan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan sebagai akibat dari kontrak
jasa untuk tujuan persyaratan pengungkapan. Sebagai contoh, pemberi jasa akan memiliki
keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan alihan untuk tujuan persyaratan pengungkapan jika
imbalan jasa bergantung pada jumlah atau waktu penerimaan arus kas dari aset keuangan alihan.
Pemberi jasa memiliki keterlibatan berkelanjutan jika imbalan tetap tidak akan dibayar secara penuh
karena kinerja tidak memenuhi target. Penilaian ini tidak bergantung pada apakah imbalan yang
akan diterima diharapkan akan mengompensasi entitas secara memadai dalam memberikan jasa
tersebut. (PP30A)
Ilustrasi – Kebijakan Manajemen Risiko

• Risiko keuangan
– Risiko usaha  kendali pemerintah, patungan, kontraktor, cadangan,
penetapan harga oleh pemerintah
– Risiko keuangan 
• Risiko pasar  risiko nilai tukar mata uang asing, harga komoditi – analisis sensitivitas
• Risiko kredit  umur piutang, informasi penurunan nilai, rating utang yang dimiliki
• Risiko likuiditas

• Manajemen Modal
– Kebijakan dewan direksi adalah untuk mempertahankan basis modal
yang kuat untuk menjaga keyakinan investor, kreditur dan pasar, dan
untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa yang akan
datang.
• Nilai wajar
Sumber : LK Pertamina 2012
Ilustrasi – Pengungkapan Jenis

Sumber : LK Pertamina 2012


Ilustrasi – Analisis Sensitivitas

Sumber : LK Pertamina 2013


Ilustrasi – Risiko kredit

Sumber : LK Pertamina 2013


Ilustrasi – Pengungkapan Nilai Wajar

• Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau
suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan
untuk melakukan transaksi wajar.
• Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut:
– Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik
(Tingkat 1);
– Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat
diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau
secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2);
– Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi
(informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).

umber : LK Pertamina 2013


TERIMA KASIH

Dwi Martani - 081318227080


martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ 79

Anda mungkin juga menyukai