TOPIK III. Pemahaman Desa Dan Masyarakat Agraris
TOPIK III. Pemahaman Desa Dan Masyarakat Agraris
Masyarakat Agraris
Pertemuan III
MASYARAKAT
(Selo Soemardjan)
Ciri masyarakat pedesaan
Pola pertanian dan bertani
Pra-desa : Pemukiman sementara (berpindah)
Swadaya (Sedenter) : sudah ada keluarga tertentu
yang menetap, tetapi: Masih tradisional, Teknologi
pertanian rendah, Pendidikan belum berkembang
Swakarya : Tatanan kehidupan sudah mulai
mengalami perubahan Swasembada : Pola desa
yang paling baik, masyarakatnya sudah maju
Masyarakat Agraris
Raymond Firth
Petani produsen subsisten
Ciri Umum Peasant Cenderung pedesaan dan
tradisional Jarang yang kebutuhannya sendiri
sepenuhnya tercukupi
Usaha yang dilakukan cenderung untuk sekedar hidup
Cara hidup yang minimalis
Tidak ada pengguna, penghasil dan pelayanan dari luar
Semua produksi yang dihasilkan untuk. dikonsumsi
Derajat komersialisasi rendah
Komunitas Pedesaan
Klasifikasi tipe-tipe komunitas dapat didasarkan atas
empat kriteria, yaitu (Soekanto, 1997):
1. Jumlah penduduk
2. Luas, kekayaan dan kepadatan
daerah
3. Fungsi-fungsi khusus komunitas
terhadap masyarakat
4. Organisasi komunitas yang bersangkutan
1) Manusia (people)
2) Kelompok sosial
3) Kebudayaan (adat-istiadat, norma/nilai budaya)
4) Teritorial (teritory)
5) Status dan peran
Desa ?
Desa dicirikan oleh tiga hal yaitu:
1.Suatu lingkungan yang penduduknya kurang dari 2500
orang.
2. Suatu lingkungan yang penduduknya memiliki hubungan
yang akrab dan serba informal di antara sesama warganya.
3.Suatu lingkungan yang penduduknya tergantung kepada
pertanian
(Paul H. Landis)
Komunitas Desa adalah suatu
kumpulan orang-orang dalam jumlah
yang banyak (<2500 org) dan
membentuk kelompok-kelompok
sosial yang bekerjsama untuk
mencapai kepentingan atau tujuan
bersama.
Beberapa konsep pokok :
Desa (village)
Pedesaan (rural)
Kota (town, city)
Perkotaan (urban)
Suburban atau rurban (in between)
Rural = seperti desa
Urban = seperti kota
-- lebih menunjuk pada
karakteristik masyarakatnya