Anda di halaman 1dari 24

PROGRAM KB

DI INDONESIA
PENGERTIAN KB
• KB merupakan program yang
dirancang oleh pemerintah dalam
upaya peningkatan kepedulian dan
peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan
(PUP), pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga
kecil, bahagia dan sejahtera.
(UU No.10 tahun 1992)
DAFTAR ISTILAH DALAM YAN.KB
• Hasil Yan.KB
hasil kegiatan Yan.KB yg dilaksanakan
oleh fasilitas yan.KB, baik pd unit
pemerintah maupun swasta.
• PUS
Pasangan yg istrinya berumur antara 15
– 49 tahun atau pasangan dengan istri
lebih dari 49 tahun tapi masih
menstruasi
• Akseptor KB Baru
PUS yang baru pertama kali menggunakan
kontrasepsi (Termasuk pasca abortus, pasca
salin, atau pasca up kontrasepsi selama 3
bulan)
• Akseptor KB Aktif
Akseptor yang saat ini menggunakan alkon
untuk menjarangkan dan mengakhiri
kesuburan, dan masih dilindungi oleh efek
alkon yang digunakan
• Akseptor Aktif dibina
Akseptor yang berkunjung ke yankes
minimal 1x dalam setahun
• PUS 4T
PUS dengan istri termasuk dalam salah
satu 4 Terlalu (terlalu muda, terlalu tua,
terlalu banyak dan terlalu sering)
• PUS dengan penyakit kronis
PUS dengan istri yang menderita salah
satu penyakit kronis (TBC, DM, Asma,
Jantung, dll)
• Drop out (DO)
akseptor yang memutuskan tidak
menggunakan alkon dengan alasan
apapun setelah satu periode pemakaian
alkon
• PUS Miskin
PUS yang masuk kriteria miskin oleh
BPS dan memiliki kartu miskin
• Kegagalan KB
Terjadinya kehamilan pada akseptor KB
aktif
• Efek samping (ES)
efek yg tidak dinginkan tapi tidak
berakibat serius pada klien
• Komplikasi
Gangguan kesehatan baik ringan/ berat
akibat pemakaian alkon
• UnMetNeed
wanita yang tidak menghendaki untuk
hamil namun tidak menggunakan alkon
• Inform consent
persetujuan yang diberikan klien atau
keluarga atas dasar informasi mengenai
tindakan medis yang akan dilakukan
• Contraception Prevalence Rate (CPR)
presentase cakupan peserta KB aktif
dibandingkan dengan jumlah PUS disuatu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
• Total Fertility Rate (TFR)
Rata – rata banyaknya anak yang
dilahirkan hidup sampai akhir masa
reproduksinya
• Fasilitas Yan.KB Sederhana
fasilitas yang mampu dan berwenang
untuk memberikan pelayanan KB
sederhana, pil, Suntik, AKDR (bila ada
bidan ber CTU), penanggulangan ES,
komplikasi ringan dan upaya rujukan.
yg termasuk : Pustu, BP, BKIA swasta,
BPM, Dokter praktek swasta, polindes
• Fasilitas Yan. KB lengkap
Fasilitas yg mampu dan berwenang
memberikan yan.KB sederhana, Pil, Suntik,
AKDR, Implat.
Yg termasuk: Puskesmas Pra PONED maupun
PONED, Poliklinik dan RB yang terekomendasi
• Fasilitas Yan.KB sempurna
Fasilitas yg mampu dan berwenang
memberikan yan.KB sederhana, Pil, Suntik,
AKDR, Implat, MOP bagi yang memenuhi
persyaratan.
Yg termasuk: RSU negri kelas C atau RS swasta
dengan DSOG, bedah dan umum yang
mendapat pelatihan CTU.
• Fasilitas yan.KB paripurna
Fasilitas yang mampu dan berwenang
memberikan segala jenis kontrasepsi,
ditambah dengan yan. Rekanalisasi,
dan penanggulangan infertilitas.
Yg termasuk: RSU negri kelas B (yg
direkomendasi) dan kelas A, RS
swasta sederajat yang terekomendasi
LATAR BELAKANG
• Konferensi internasional tentang
kependudukan dan pembangunan
(ICPD) di kairo tahun 1994 >> KB bukan
lagi tentang penurunan fertilitas tapi
bagian tak terpisahkan dari upaya
kesehatan reproduksi yg berorientasi
pada hak reproduksi seseorang >>
mengutamakan hak individu dan
mengutamakan kepuasan klien
• Kebijakan desentraslisasi >>
menyerahkan sebagian kewenangan prog
KB dari pusat ke kab/kota >> perubahan
BKKBN tahun 2004 dan kembali berubah
menjadi BPPKB >> mempengaruhi
pelaksanaan program KB dinkes
• Manajemen prog KB lebih didominasi
BPPKB >> pelatihan untuk provider,
pendanaan, pengadaan alkon, advokasi,
dan sistem inormasi KB >> jajaran Nakes
kurang merasa memiliki program KB
padahal KB merupakan SPM puskesmas
>> masuk dalam upaya penurunan AKI.
• Perubahan pada jajaran DepKes dalam
upaya pembenahan dan memperkuat
Nakes dalam upaya peningkatan
kualitas yan.KB sejak tahun 2000
secara bertahap hingga tahun 2006.
– Pelatihan CTU
– Pelatihan konseling dengan ABPK (alat
bantu pengambilan keputusan)
– Pemantapan pengelolaan program dalam
pelaporan
• Pelaporan KB langsung ke BPPKB
tanpa melalui depkes >> tidak bisa
melakukan evaluasi >> depkes
membuat peraturan sendiri tentang
pelaporan KB berbasis pada
pelayanan (BPPKB berbasis alkon),
dan menggunakan konsep wilayah.
PERENCANAAN KELUARGA
• Semua kehamilan dan persalinan
hendaknya terencana, sehingga
tercipta kehamilan yang sehat dan
orang tua yang bertanggung jawab.
• Keluarga berencana saat ini sudah
merupakan kebutuhan pada sebagian
besar Pasangan Usia Subur (PUS).
MENGAPA KITA PERLU
MERENCANAKAN?
• Seorang wanita dapat hamil dan melahirkan
segera setelah dia memperoleh haid pertama
• Kesuburan seorang wanita akan terus
berlangsung sampai menapose (Mati Haid)
• Kehamilan dan kelahiran resiko rendah terjadi
pada ibu dengan rentang usia 20 – 35 tahun.
• Persalinan resiko rendah terjadi pada
persalinan pertama dan kedua
• Jarak antara 2 kelahiran sebainya 2 – 4 tahun
TIGA FASE DALAM PERENCANAAN
KELUARGA DAN JENIS KONTRASEPSI YANG
DAPAT DIPERGUNAKAN
Menunda Menjarangkan Menghentikan
- Pil - IUD - Steril
- Sederhana - Suntik - IUD
- Implant - Minipil - Implant
- Suntik - Pil - Suntik
- Kondom - Implant - Sederhana
- Sederhana - Pil
TUJUAN UMUM KB
• Tujuan nasional KB;
Membangun kembali, melestarikan
pondasi yang kokoh bagi pelaksana
program KB dimasa mendatang untuk
mencapai keluarga berkualitas untuk 5
tahun mendatang.
• Tujuan menurut WHO
Menunda kehamilan pada pasangan
suami/I dengan usia dibawah 20tahun,
dengan penggunaan kondom atau pil >>
lebih dianjurkan dari pada kondom
SASARAN KB
• Sasaran langsung
PUS >> menurunkan tingkat kelahiran
dengan penggunaan kontrasepsi yang
berkelanjutan
• Sasaran tidak langsung
– Pelaksana (Yankes > bidan > KEMENKES
RI No.900/ Menkes/SK/VII/2002)
– Pengelola KB (Programmer dan
koordinator)
SASARAN PROGRAM KB
• Menurunnya rata – rata laju pertumbuhan
penduduk sekitar 1,14% per tahun
• Menurunnya angka kelahiran total (TFR)
menjadi sekitar 2,2% per WUS
• Menurunnya PUS yg tidak ingin punya anak
lagi dan menjarangkan kelahiran selanjutnya
tanpa alkon (Unmetneed) menjadi 6%.
• Meningkatnya peserta KB laki – laki menjadi
4,5%
• Meningkatnya penggunaan metode
kontrasepsi, rasional, efektif dan efisien
• Meningkatnya rata – rata usia
perkawinan menjadi 21 tahun
• Meningkatnya partisipasi keluarga
dalam Tumbang anak
• Meningkatnya jumlah keluarga
prasejahtera dan keluarga sejahtera 1
yang aktif dalam usaha ekonomi
produktif
• Meningkatnya jumlah institusi yan.KB
STRATEGI PROGRAM KB
• Strategi Dasar
– Meneguhkan kembali program didaerah
– Menjamin kesinambungan program
• Strategi Operasional
– Peningkatan kapasitas sistem yan.KB nasional
– Peningkatan kualitas dan prioritas program
– Penggalangan dan pemantapan komitmen
– Dukungan regulasi dan kebijakan
– Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas
palayanan
DAMPAK KB
• Penurunan AKI
• Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
• Peningkatan kesejahteraan keluarga
• Peningkatan derajat kesehatan
• Peningkatan mutu yankes KB-KR
• Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas
SDM
• Pelaksanaan tugas pimpinandan fungsi
manajemen dalam penyelenggaraan
kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai