Anda di halaman 1dari 66

Oleh : Ratna Sari Dinaryanti

 Mahasiswamampu melakukan anamnesa


dan pemeriksaan fisik sistem
muskuloskeletal.
 Tape measure
 Goniometer; Large and small
 Stetoskop
 Reflex Hammer
 Ada tiga keluhan utama yang sering
dikeluhkan penderita :
1.Nyeri
2.Perubahan Bentuk (Deformitas)
3.Gangguan Fungsi (Disfungsi)
 PQRST
1. Position (menentukan posisi dan lokasi nyeri)
2. Quality (kualitas nyeri seperti rasa menusuk,
panas, dan lain-lain)
3. Radiation (penjalaran nyeri)
4. Severity (tingkat beratnya nyeri (sering
dihubungkan dengan gangguan Activity Daily
Living (ADL))
5. Timing (kapan timbulnya nyeri, apakah siang,
malam, waktu istirahat, dan lain-lain)
 Bengkak (biasanya karena radang, tumor, pasca
trauma, dan lain-lain)
 Bengkok (misalnya pada genuvalgum dan

genuvarum)
 Pendek (dapat dibandingkan dengan

kontralateral yang normal)


 Afungsi ( Tak bisa digerakkan sama sekali)
 Kaku (stiffnesss)
 Cacat (disability)
 Gerakan tak stabil (instability)
 Riwayat trauma sebelumnya
 Riwayat infeksi tulang dan sendi seperti

osteomielitis / arthritis
 Riwayat pembengkakan / tumor yang diderita
 Riwayat kelainan kongenital muskuloskeletal

seperti CTEV (Congenital Talipes Equino Varus


disebut juga clubfoot adalah deformitas kaki
yang tumitnya terpuntir ke dalam garis tungkai
dan kaki mengalami plantar fleksi)
 Kelainan bentuk tulang seperti skoliosis
 Keadaan umum tampak
sehat, sakit, sakit berat
 Tanda – tanda vital

seperti tekanan darah,


frekuensi nadi, nafas,
dan temperatur
 Normal
 Athletic
 Cebol
 Bongkok
 Miring
 Normal
 Pincang
 Digendong
1. Meletakkan tumit (Heel strike)
2. Fase menapak (Stance Phase)
3. Ujung jari bertumpu (Toe Off)
4. Mengayun langkah (Swing Phase)
 Antalgic gait (anti = against,
algic = pain). = Nyeri waktu
menapak sehingga langkah
memendek
 Tredelenberg gait (paralise n. ischiadicus)
 Steppage gait (langkah pendek-pendek)
 Tonus otot diperiksa biasanya pada otot-otot
ekstremitas dimana posisi ekstremitas tersebut harus
posisi relaksasi.
 Pemeriksaan dengan cara perabaan dan dibandingkan

dengan otot pada sisi lateral tubuh penderita, atau otot


lainnya. Dapat juga dibandingkan dengan otot
pemeriksa yang tonusnya normal.
 Yang paling sering adalah memeriksa tonus otot –otot

femur pada lesi medula spinalis.


 Tonus otot bisa:

 Eutonus (tonus normal)


 Hipertonus (tonus meninggi)
 Hipotonus (tonus melemah)
 Klien duduk atau berdiri dengan posisi relaks.
Pemeriksa memperhatikan dari arah depan,
samping dan belakang.
 Dari inspeksi akan terlihat :

Leher normal (sama kiri dan kanan)


Lordosis hebat (jika leher lebih ante fleksi)
Miring (seperti pada tortikolis (kaku leher))
 Inspeksi
 Tonus adalah resistensi muskular yang dirasakan
pemeriksa
 Klien diminta untuk membiarkan ekstrimitas
rileks dan menggantung
 Tonus normalmenyebabkan resistensi ringan
yang merata terhadap gerakan diseluruh rentang.
 Peningkatan tonus /Hipertonisitas gerakan
pasif tiba-tiba terhadap sendi dihadapi dengan
resistensi yang cukup kuat
 Tonus terasa lembek/memiliki sedikit tonus
Hipotonisitas
Derajat Definisi kekuatan otot
0 Paralisis total/ tidak ditemukan kontraksi otot

1 Kontraksi otot yang terjadi hanya berupa perubahan tonus


otot yang dapat diketahui dengan palpasi dan tidak dapat
menggerakkan sendi
2 Otot hanya mampu menggerakkan persendian tetapi
kekuatannya tidak dapat melawan pengaruh gravitasi

3 Disamping dapat menggerakkan sendi, otot juga dapat


melawan pengaruh gravitasi, tetapi tidak kuat terhadap
tahanan yang diberikan pemeriksa

4 Kekuatan otot sama seperti derajat 3 disertai dengan


kemampuan terhadap tahanan yang ringan

5 Kekuatan otot normal, mampu melawan pengaruh gravitasi


dan tahanan yang kuat
Inspeksi ( look )
Ukuran otot misal : apakah ada atropi dan
hipertropi bandingkan dengan sisi yang
lain.Ukur keduanya dengan meteran
Apakah ada mal posisi pada tubuh.
Apakah ada tremor dan spastik
Postur klien : kelurusan servikal, torakal,
lumbal
Gerakan sendi,kekakuan sendi, kelemahan
otot,
Deformitas spinal:kifosis,skoliosis,lordosis
Lakukan palpasi ( Feel )
 Suhu kulit apakah panas, dingin dari
biasanya.
 Apakah denyutan arteri dapat diraba atau
tidak
 Jaringan lunak ; adanya spasme otot, atrofi
otot, adanya tumor.
 Nyeri tekan : lokasi nyeri.
 Move (pergerakan)

MENGUKUR KEKUATAN OTOT


0 : kontraksi (-) saat dipalpasi, paralisis
1 : kontraksi (+), tapi gerakan (-)
2 : mlkkn. ROM scr penuh dengan bantuan
3 : ROM (+), lawan gravitasi (+), tahanan(-)
4 : ROM (+), gravitasi (+), melawan tahanan sedang
5 : ROM (+), lawan gravitasi (+), lawan tahanan
penuh.
TULANG

Look : Amati bentuk tulang, apakah ada deformitas.


Cara berjalan, membungkuk dan berdiri.
Feel : Apakah ada benjolan, nyeri dan krepitasi, edema.
Move : Perhatikan gerakan aktif dan pasif.

SENDI

Look : Apakah ada pembengkakan, panas dan nyeri


Feel : Apakah ada edema, nyeri, krepitasi dan adanya

nodul.
Move : Kaji rentang gerak ( ROM )

Anda mungkin juga menyukai