Pembimbing;: dr. Liniyanti D. Oswari M.N.S., MSc Drs.Kusumo Hariyadi Apt.,MS Oleh : Erisca Ayu Utami 54071001042
RUMUSAN MASALAH " Apakah faktor genetik dapat mempengaruhi kegemukan dan obesitas pada anak di SD Azzahrah Palembang? " TUJUAN PENELITIAN 1 Tujuan Umum Untuk mengetahui risiko faktor genetik yang mempengaruhi anak gemuk dan obesitas di SD Az-zahrah Palembang. 2 Tujuan Khusus Untuk mengetahui berapa besarkah peran faktor genetik terhadap kegemukan dan obesitas anak di SD Az-zahrah Palembang. Untuk mengetahui perbandingan status overweight dan obesitas terhadap jenis kelamin di SD Az-zahrah Palembang.
MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Akademis: i.Untuk peneliti Menambah pengetahuan peneliti, baik tentang kegemukan dan obesitas anak maupun tentang metode penelitian. ii.Untuk Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian-penelitian di masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis: i.Untuk masyarakat Agar masyarakat tahu seberapa besarkah peran faktor genetik dapat menyebabkan obesitas, sehingga mereka dapat mencegah terjadinya obesitas pada keturunannya.
METODE PENELITIAN
1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dengan cross sectional. 2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilakukan di SD Az-zahrah Palembang pada bulan September-Desember 2010. 3 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Populasi adalah semua siswa kelas I-VI di SD Az-zahrah Palembang tahun ajaran 20102011, dengan jumlah 767 anak.
Sampel Sejumlah siswa kelas I-VI di SD SD Az-zahrah Palembang tahun ajaran 2010/2011 dengan menggunakan teknik stratified random sampling dengan jumlah 290 siswa. Besar sampel Penentuan besar sampel dengan menggunakan rumus slovin.22 n = N / 1+N(e2) Rumus: Keterangan : 1 = konstanta n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = kelonggaran ketidaktelitian karena pengambilan sampel
Untuk mengetahui proporsi sampling per kelas menggunakan tehnik stratified random sampling, dengan cara : Jumlah siswa per strata jumlah populasi x total sampel
Rumus :
Untuk kelas 1 akan diambil sampel sebanyak 49 orang. Untuk kelas 2 akan diambil sampel sebanyak 45 orang. Untuk kelas 3 akan diambil sampel sebanyak 53 orang. Untuk kelas 4 akan diambil sampel sebanyak 46 orang. Untuk kelas 5 akan diambil sampel sebanyak 51 orang. Untuk kelas 6 akan diambil sampel sebanyak 47 orang.
7. Definisi operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukuran Skala
Kegemukan dan Keadaan Obesitas penumpukan lemak yang berlebihan di jaringan adiposa 24
-Berdasarkan IMT dinyatakan kegemukan bila 23- 27 kg/m2 (Lk) dan 25-27 kg/m2 (Pr), dinyatakan obesitas bila IMT >27kg/m2 . 20 -Berdasarkan rasio lingkar perut dan lingkar panggul > 0,95 (Lk) dan > 0,85 (Pr) dinyatakan obesitas. 26
Ordinal
Kuesioner anamnesis
dan
Index massa tubuh, dinyatakan kegemukan 23-27 kg/m2 (Lk), 25-27 kg/m2 (Pr) dan dinyatakan obesitas bila IMT >27 kg/m2.
26
Ordinal
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total Jumlah 134 132 266 Persentase (%) 50.4 49.6 100.0
Umur Siswa
Umur siswa 5 tahun 6 tahun 7 tahun 8 tahun 9 tahun 10 tahun 11 tahun Total Jumlah 2 34 49 56 73 47 5 266 Persentase (%) 8 12.8 18.4 21.1 27.4 17.7 1.9 100.0
72
Uji Chi-square
Laki-laki Perempuan
4.2 Pembahasan
a. Index massa tubuh anak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penderita obese dan overweight di SD Azzahrah Palembang pada tahun 2010 adalah 22.2%, namun sebaran penderita obese dan overweight tiap kota di Indonesia bervariasi persentasenya seperti di Semarang di SD YSKI pada tahun 2010 sebesar 24,19% dan angka ini diprediksikan akan meningkat dua kali lipat pada tahun yang akan datang. 29,31
b. Rasio Lingkar Perut dan Lingkar Panggul
Pengukuran overweight dan obese melalui rasio lingkar perut dan lingkar panggul, didapatkan sebanyak 87 orang (32.7%) jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan
pengukuran melalui index massa tubuh yaitu sebayak 59 orang (22.2%). Pengukuran melalui rasio lingkar perut dan panggul ini menyatakan telah terjadi obesitas sentral yang mana terjadi obesitas didaerah perut dan panggul saja. Dalam penelitian ini, orangtua siswa tidak di ukur rasio lingkar perut dan panggulnya, jadi data rasio lingkar perut dan panggul anak hanya dijadikan sebagai pembanding dengan pengukuran IMT.
c. Hubungan Antara Jenis Kelamin dan IMT Anak Pada penelitian ini didapatkan penderita obese dan overweight pada laki-laki lebih besar dibanding perempuan, yaitu pada laki-laki sekitar 29.9% dan pada perempuan 14.4% dengan (p=0.004) dan OR 2,5. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan tahun 2007 prevalensi obesitas pada anak-anak SD di Semarang mempunyai persentase prevalensi obesitas yang tidak berbeda jauh, yaitu masing-masing 29.4% dan 20,5% , prevalensi obesitas lebih besar terjadi pada laki-laki dibanding perempuan. dikarenakan anak laki-laki lebih cenderung senang bermain game yang membuat aktivitas bergeraknya menjadi lebih sedikit. 30
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara keluarga yang obesitas atau riwayat obesitas dapat mempengaruhi terjadinya obesitas pada anak dengan (p=0.000) dan OR 4,9. Penelitian di Semarang di Yayasan SD Kristen Indonesia juga menunjukkan adanya hubungan bermakna. Bila ayah atau ibu dari sang anak tidak mengalami obese/overweight kemungkinan gen obese bisa didapatkan dari kakek ataupun nenek karena obesitas dapat menurun. 31
Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan bermakna antara IMT Ibu dan IMT Anak dengan p=0.000 dan OR 5,1 kali, berarti ibu dengan IMT obese dan overweight mempunyai kemungkinan risiko anak mengalami obese dan overweight sebesar 5.1 kali daripada ibu dengan IMT normal. Hal ini dimungkinkan juga karena pada saat ibu yang obesitas sedang hamil, unsur lemak yang berjumlah besar dan banyak melebihi ukuran normal akan diturunkan kepada sang bayi selama dalam kandungan. Selain itu juga, penelitian yang dilakukan adanya gen yang menurun disebut gen obese ini merupakan suatu protein yang dikenal dengan nama leptin yang berada pada kromosom ke tujuh. 27,29
f. Hubungan IMT Ayah dan IMT Anak Hasil uji beda proporsi dengan Chi-Square diperoleh nilai p = 0.484 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara IMT Ayah dan IMT Anak yang obese dan overweight. Hal ini mungkin dikarenakan kelebihan berat badan anak dipengaruhi oleh pola makan yang berlebih dan aktifitas yang minim, suatu artikel menyatakan memang tidak ada hubungan antara kegemukan ayah dengan kegemukan yang terjadi pada anak, dikarenakan ayah tidak menurunkan ukuran serta distribusi jumlah sel lemak secara langsung kepada anak tetapi lebih cenderung menurunkan pola makan yang berlebihan. 8,32
3. Besar peran faktor genetik pada IMT Ibu obesitas dan overweight terhadap IMT Anak obesitas dan overweight sebesar 45.1% sedangkan pada IMT Ayah obesitas dan overweight terhadap IMT Anak obesitas dan overweight sebesar 23.6%. 4. Didapatkan perbandingan jenis kelamin laki-laki lebih banyak mengalami obesitas dan overweight dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 40 orang (29.9%) dan 19 orang (14.4%).
5.2 Saran
1. Obesitas merupakan hal yang berbahaya apalagi jika terjadi pada usia sekolah dasar oleh karena itu, sebaiknya dibiasakan pada anak untuk lebih banyak melakukan aktifitas fisik (berolah raga) dan mengurangi konsumsi diet yang mengandung banyak lemak dan bahan pengawet seperti makanan cepat saji (mie instan, kfc dll) serta minuman ringan. 2. Menjaga asupan makan agar tidak melebihi kebutuhan tubuh karena berat badan yang terlalu berlebih meningkatkan terjadinya risiko terhadap penyakit sindroma metabolik.
3. Diharapkan kepada orangtua baik ibu atau ayah serta yang memiliki riwayat obesitas didalam keluarga agar lebih berhatihati karena obesitas bisa menurun secara genetik dan tidak halnya bisa terjadi semenjak dini, oleh karena itu orangtua patut untuk menjaga agar anak tidak makan secara berlebihan dan mengurangi konsumsi makanan cepat saji yang berada dipasaran. 4. Perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai obesitas pada orangtua dan obesitas yang terjadi pada anak dengan menggunakan pengukuran lingkar perut dan panggul sebagai tolak ukurnya.
KUESIONER
1). Identitas Anak
1. Nama 2. Jenis kelamin 3. Umur / TTL 4. BB 5. TB 6. Kelas 7. Agama 1. Nama 2. Alamat 3. Umur 4. Pekerjaan a. SD kelas b. SMP kelas c. SMA kelas
: :L/P : :.Kg :..cm : : : : : : Tamat ( ) Tidak Tamat ( ) Tamat ( ) Tidak Tamat ( ) Tamat ( ) Tidak Tamat ( )
d. Akademi / Perguruan Tinggi D3 ( ) S1 ( ) S2 ( ) S3 ( ) 1. Nama 2. Alamat 3. Umur 4. Pekerjaan a. SD kelas b. SMP kelas c. SMA kelas : : : : Tamat ( ) Tidak Tamat ( ) Tamat ( ) Tidak Tamat ( ) Tamat ( ) Tidak Tamat ( )
GENETIK Ayah Tinggi Badan :..........cm Berat Badan :.......... Kg Apakah ada penurunan berat badan dalam 5 tahun terakhir : iya / tidak Kalau ada berapa kg turun nya:.......kg Apakah ada kenaikan berat badan dalam 5 tahun terakhir : iya / tidak Kalau ada berapa kg naik nya:.......kg Ibu Tinggi Badan :..........cm Berat Badan :.......... Kg Apakah ada penurunan berat badan dalam 5 tahun terakhir : iya / tidak Kalau ada berapa kg turun nya:.......kg Apakah ada kenaikan berat badan dalam 5 tahun terakhir : iya / tidak Kalau ada berapa kg naik nya:.......kg Apakah ada keluarga yang mengalami kegemukan atau obesitas:. Kalau ada siapa:............................. ............................(Sebutkan bila lebih dari satu). Berapa kali anak makan makanan besar (nasi / kentang / roti dan lain lain) dalam satu hari kali. Berapa kali sehari anak ngemil:kalau ada jenis makanan apa:.berapa banyak:
DAFTAR PUSTAKA
1) World Health Organization. Obesity: Preventing and Managing The Global Epidemic.Diakses http://apps.who.int/bookorders/anglais/detart1.jsp?sesslan= &codlan=1"&codcol=10&codcch=894#, 9 Juli 2010 Murray K.R. Biokimia Harper. Edisi 25. Indonesia: EGC. 2003 3) 4) 5) 6) Abdoerrahman M., Alatas. H. Ilmu Kesehatan Anak UI. Jakarta: Infomedika Jakarta. 1985; hal 366-368 Mansjoer A. Kapita Selekta Kedokteran Jilid Kedua UI. Edisi III. Jakarta: Media Aesculapis. 2000; hal 522 Taitz L.S. Textbook Of Pediatric Nutrition. Edisi III. Neywork. 2000; hal 198 Arbai A. The Role of dietary Fat in Obesity. Simposium: Obesity A disease. Pusat diabitus dan Nutrisi RSUD dr.Sutomo. FK Unair Surabaya. 2000. Heird W.C, 2000. Parental Feeding Behavior and Childrens Fat Mass. Diakses http://www.ajcn.org/cgi/content/full/75/3/451, 9 Juli 2010 Belton N.R, 2000. Obesity in children. Diakses http://www.medscape.com/viewarticle/703532_4, 9 Juli 2010 Palilingan P. 2008. Obesitas pada Anak. Kompas (Koran), 15 Juli 2010, halaman V Courtney M. Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi. Edisi II. Jakarta: Hipokrates Jakarta. 1997; hal.347 Departemen kesehatan. Glosarium data dan informasi. Diakses http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/Glosarium%20 2006.pdf, 11 Juli 2010 Lahti K M, Gill Tim. Defining Childhood Obesity. Dalam: Obesity in Childhood and Adolescence. Penyunting: Kiess W, Marcus C.,Wabitsch M, KargerAG, Basel. 2004; hal1-7 Hidayati Siti. Obesitas pasa Anak. Tidak dipublikasikan. Fakultas UNAIR,Surabaya. 2008 Guyton AC. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. 1996; hal 1117 MB Arisman. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC. 2008; hal. 57 16) Ismael S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi III. Jakarta: Sagung Seto. 2008: hal 127 17) Santosa, I. 2009. Parameter untuk menemukan berat badan ideal. Diakses http://powerangered.wordpress.com/2009/12/11, 6 oktober 2010 18) Santosa E. 2007. Pengaruh konsumsi fastfood terhadap obesitas anak. Diakses http://undip.easylibrarynet.com/index.php, 6 oktober 2010 19) Yanovski S. 2002. Terapi didalam obesitas. Diakses http://tanyadokteranda.com//artikel/2009/11/mengatasiobesitas, 6 oktober 2010 20) Departemen kesehatan. Pedoman pengukuran dan pemeriksaan. Diakses http://www.scribd.com/doc/27217210/PedomanPengukurandepkes-2007, 8 oktober 2010 21) Himpunan Obesitas Indonesia. Kegiatan Ilmiah. Diakses http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/144_21kegiatanilmiah. pdf/144_21kegiatan ilmiah.html, 9 Juli 2010 22) Notoadmodjo S. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 2010: 127 23) Riset Kesehatan Dasar. Riskesdas Provinsi Sumatera Selatan. Diakses http://www.freesoftfullversion.com/search/hasil+riset+keseh atan+dasar+riskesdas+provinsi+sumatera+selatan, 9 Juli 2010 24) Ariani A. Prevalensi Obesitas pada anak SD di kota Medan. Majalah Kedokteran Nusantara Vol 40. No2. Juni 2007 25) Anggraini S. Faktor risiko obesitas pada anak TK di kota Bogor. Bogor : Program studi gizi masyarakat dan sumberdaya keluarga fakultas pertanian IPB. 2008 26) World Health Organization. Obesity: Body Mass Index. Diakses http://xa.yimg.com/kq/groups/19861696/1878230505/name/b ody+mass+index.doc, 5 Juli 2010 27) Hidayat B. 2008. Obesitas. Diakses http://www.pediatrik.com/isi03.php?page=html&hkategori= pdt&filepdf=0&pdf=&html=07110-eicg256.htm, 14 Juli 2010 2)
7)
8)
9) 10) 11)
12)
TERIMAKASIH