Anda di halaman 1dari 10

HPI

PERTEMUAN 11

TEORI KUALIFIKASI
BERTAHAP
TEORI KUALIFIKASI
BERTAHAP
Inti Teori :
Penentuan Lex Cause dalam perkara HPI hanya dapat dilakukan
melalui proses kualifikasi, dan pada tahap penentuan Lex
Cause kualifikasi mau tidak mau harus dilakukan berdasarkan
Lex Fori terlebih dahulu.

Kualifikasi harus dilakukan melalui 2 tahap.

Tokoh Kualifikasi Bertahap :


Adolph Schnizer (Swiss), didukung oleh Prof. G.C. Cheshire,
Prof. Ehrenzweig, dan Prof. Sunaryati Hartono.
A. Kualifikasi Tahap Pertama

- Dijalankan pada saat hakim harus menemukan


kaidah HPI yang akan digunakan untuk
menentukan titik taut penentu.

- Kualifikasi ini dilakukan dalam rangka menetapkan


Lex Cause.

- Proses kualifikasi dilakukan dengan mendasarkan


diri pada sistem kualifikasi intern Lex Fori.
B. Kualifikasi Tahap Kedua

- Kualifikasi ini dijalankan setelah Lex Cause


ditetapkan dan dalam rangka menetapkan kategori
kaidah atau aturan hukum intern apa dari Lex Cause
yang akan digunakan untuk menyelesaikan perkara.

- Kualifikasi pada tahap ini harus dijalankan


berdasarkan sistem kualifikasi intern yang dikenal
pada Lex Cause.

- Pada tahap ini semua fakta dalam perkara harus


dikualifikasikan kembali berdasarkan kategori Lex
Cause.
LANGKAH-LANGKAH
TEORI KUALIFIKASI BERTAHAP
Tahap I
1. Kualifikasikan perkara dengan menggunakan kaidah intern
Lex Fori;
2. Lihat Kaidah HPI Lex Fori dan tentukan Titik Taut Sekunder
3. Tentukan Lex Cause.

Tahap II
1. Kualifikasikan kembali perkara dengan kaidah intern Lex
Cause.
2. Selesaikan perkara dengan menggunakan kaidah intern Lex
Cause.
Contoh Kasus :

A adalah seorang warga negara Swiss, yang berdomisili


terakhir dan meninggal dunia di Inggris. Pewaris
meninggalkan sejumlah harta peninggalan berupa
benda tetap di Perancis dan sejumlah benda bergerak
di Swiss dan Inggris. Para ahli waris semuanya
adalah warga negara Swiss yang berdomisili di Swiss
dan perkara pembagian warisan ini diajukan di
Pengadilan Swiss.

Hukum manakah yang dipergunakan hakim Swiss untuk


menyelesaikan persoalan ini?
Fakta Hukum :
Hukum Intern Swiss :

Hukum Swiss mengkualifikasikan perkara ini sebagai masalah


Pewarisan.

Hukum Intern Inggris :

Hukum Inggris mengkualifikasikan perkara ini menjadi:

Masalah pembagian harta tetap dikualifikasikan sebagai masalah


pewarisan benda tetap.

Masalah pembagian harta bergerak dikualifikasikan sebagai


masalah pewarisan benda bergerak.
Kaidah HPI Swiss :

Hukum yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah


pewarisan adalah hukum dari domisili terakhir dari pewaris.

Kaidah HPI Inggris :

 Untuk benda tetap  Lex Rei Sitae


 Untuk benda bergerak  domisili terakhir pewaris
Penyelesaian Perkara :
Tahap I:
- Kasus dikualifikasikan berdasarkan hukum intern Swiss sebagai
masalah Pewarisan.
- HPI Swiss menunjuk hukum dari domisili terakhir dari pewaris
sebagai Lex Cause.
- Lex Cause adalah Hukum Inggris.

Tahap II :
- Kualifikasikan kembali perkara dengan kaidah intern Inggris.
- Inggris mengkualifikasi perkara ini ke dalam 2 kualifikasi :
a. Masalah pembagian harta tetap dikategorikan sebagai pewarisan
benda tetap.
b. Masalah pembagian harta bergerak dikategorikan sebagai masalah
pewarisan benda bergerak.
Putusan Perkara :

- Terhadap benda tetap, diterapkan kaidah intern


Inggris yang mengatur pewarisan benda tetap.

- Terhadap benda bergerak, diterapkan kaidah


intern Inggris yang mengatur pewarisan benda
bergerak.

Anda mungkin juga menyukai