Anda di halaman 1dari 15

Resiliensi Bullying

Oleh: Zakiah Ulya, S.Psi


Definisi Bullying
Olweus :

Istilah bullying juga digunakan ketika adanya


ketidakseimbangan dalam kekuatan, yakni siswa yang
terkena tindakan negatif mengalami kesulitan
mempertahankan dirinya dan agak tidak berdaya melawan
siswa atau siswa yang melecehkan. Fenomena bullying
ditandai dengan adanya perilaku agresif yang disengaja,
yang dilakukan berulang kali dan seriring waktu dalam suatu
hubungan interpersonal disertai ketidakseimbangan
kekuasaan.
Langsung
Sifat Tindakan
Tidak Langsung

Verbal
Jenis Tindakan
Fisik

Media elektronik
Konteks Tindakan
Hubungan Langsung
• Bullying Langsung
Berbentuk konfrontasi, serangan terbuka
terhadap individu yang melibatkan kontak fisik,
ancaman dan intimidasi.
• Bullying Tidak Langsung
Bersifat halus dan terdiri dari bentuk verbal dan
gestural seperti menyebarkan gosip, menyebut
nama dengan julukan negatif, mengucilkan, tidak
melibatkan dalam kegiatan teman sebaya, dan
merusak reputasi orang lain.
• Bullying Verbal
Memanggil nama dengan julukan yang negatif,
mengejek, menggoda, dan menyebarluaskan
desas-desus.

• Bullying Fisik
Memukul, menendang, mencekik, menggigit,
dan menjambak.
• Bullying Cyberbullying
Melalui media elektronik seperti media sosial
saat ini.

• Bullying Relasional / Hubungan Langsung


Tindakan agresi yang halus seperti
memanfaatkan hubungan untuk menyebabkan
kerugian atau memanipulasi orang lain
Departemen Pendidikan United States
(Walker, Ramsey, & Gresham, 2002) :

• Bullying fisik : meninju, menusuk, mencekik, menarik


rambut, memukul, dan menggigit.
• Bullying verbal : memanggil nama julukan yang negatif,
menggoda, dan bergosip mengenai orang lain.
• Bullying emosional : memfitnah, mempermalukan,
memeras, mengucilkan, dan memanipulasi pertemanan.
• Bullying seksual : mengajak untuk melakukan hubungan
seksual, eksibisionisme, mengintip, dan pelecehan
seksual.
Dampak Bagi Korban
• Merasakan penderitaan dalam hidupnya (trauma, malu,
dsb)
• Tidak senang datang ke sekolah
• Kehilangan kepercayaan dan konsep diri (merasa tidak
berguna)
• Kehilangan konsentrasi dalam belajar (hanya
memikirkan waktu pulang)
• Menunjukkan gejala stress (sakit perut, sakit kepala dan
keluhan fisik untuk menghindari bullying)
• Dampak ekstrim : mengarah pada kematian
Resiliensi Bullying
• Resiliensi : kemampuan seseorang untuk
bertahan, bangkit, dan menyesuaikan dengan
kondisi yang sulit.
• Individu yang resilien terhadap bullying :
mampu berfungsi lebih baik dari yang kita kira
• Resiliensi : semacam mekanisme perlindungan
yang memodifikasi respon kita terhadap
situasi-situasi yang kritis / sulit
Apa Manfaat Menjadi Resilien?
• Resiliensi memungkinkan kita untuk bangkit / pulih
lebih cepat dari peristiwa bullying
• Resiliensi membantu individu untuk belajar
menghandle peristiwa bullying. Ketika memiliki skill
untuk menghandle bullying. Mereka jadi lebih percaya
diri dalam melawan kasus bullying yang terjadi.
• Resiliensi ini juga membantu individu yang menjadi
korban bullying mengembangkan hubungan positif
dengan orang lain di sekitar mereka. Adanya
relasi/hubungan yang positif ini dapat mengurangi
potensi mereka mengalami kasus bullying
Sumber-sumber Resiliensi

• I am (ketika memiliki kekuatan dari dalam


diri. Meliputi perasaan, sikap, dan
keyakinan di dalam diri. seperti adanya
perasaan dicintai dan mencintai,
kepercayaan diri, sikap optimis, otonomi
dan tanggungjawab, sikap menghargai,
dan empati)
• I can (berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki
individu untuk berkomunikasi dan kemampuan
memecahkan masalah diperoleh dalam berbagai setting
kehidupan)
• I have (dukungan eksternal) sebelum individu menyadari
siapa dirinya (I Am) atau apa yang bisa dia lakukan (I
can), mereka membutuhkan dukungan untuk
mengembangkan perasaan aman. Sumbernya seperti
hubungan yang dipercaya, role model, dorongan menjadi
otonom, akses pendidikan dan layanan keamanan.
• Jadi seseorang dikatakan resilien ketika ketiga sumber
ini terpenuhi. Dan 3 sumber ini juga mempengaruhi
berapa lama seseorang bisa bangkit
Faktor Pembentuk Resiliensi
• Regulasi Emosi : kemampuan untuk tetap
tenang dibawah kondisi yang menekan.
• Mengendalikan Impuls : Keinginan/dorongan
• Optimisme
• Analisis Penyebab Masalah
• Empati
• Efikasi Diri
• Pencapaian (Reaching Out) : Mengambil Hikmah
Bagaimana cara untuk membangun
resiliensi ?

• Terimalah apa yang sudah terjadi, selalu ada


kesempatan untuk mengubah situasi tidak
menguntungkan menjadi menguntungkan
• Belajarlah dari apa yang sudah terjadi. Setelah
kamu menghadapi suatu kesulitan kamu akan
belajar satu skill/keterampilan disana
• Buat dan capailah suatu rencana yang realistis
• Tetaplah terhubungn dengan orang lain. Jalin
hubungan dengan lebih banyak teman

Anda mungkin juga menyukai