adalah motivasi berorganisasi sesuatu merupakan kondisi yang yang menimbulkan membangkitkan, semangat atau mengarahkan, dan dorongan untuk memelihara perilaku yang berhubungan bekerja dan dengan lingkungan berorganisasi. organisasi. TEORI MOTIVASI
Teori A.H Maslow
Tindakan atau tingkah laku suatu organisme pada suatu saat tertentu biasanya ditentukan oleh kebutuhannya yang paling mendesak (his strongest need). Oleh karena itu bagi setiap pemimpin, nampaknya perlu mempunyai suatu pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan yang sangat penting bagi manusia pada umumnya. Menurut David Mc. Clelland orang yang mempunyai kebutuhan untuk keberhasilan, yakni mempunyai keinginan kuat mendapat sesuatu, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Mereka menentukan tujuan tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah, tetapi tujuan itu cukup merupakan tentangan untuk dapat dikerjakan dengan lebih baik. 2. Mereka menentukan tujuan seperti itu, karena secara pribadi dapat mengetahui bahwa hasilnya dapat dikuasai bila mereka kerjakan 3. Mereka senang kepada pekerjaannya itu dan merasa sangat dengan keberhasilannya sendiri. 4. Mereka lebih suka bekerja di dalam pekerjaan yang dapat memberikan gambaran bagaimana keadaan pekerjaannya. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berorganisasi adalah kebutuhan, kewajiban, tugas kerja, kepuasan, komunikasi, dan frustasi. Setiap organisasi modern selalu berhadapan dengan tuntutan perubahan agar organisasi yang bersangkutan memiliki analisis yang memadai untuk memenuhi kebutuhan dan pencapaian performa kinerja yang ideal. Performa kerja pada garis besarnya dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor motivasi dan faktor lingkungan kerja, faktor motivasi memiliki hubungan langsung dengan performa kerja individual. Sedangkan faktor lingkungan kerja memiliki hubungan yang tidak langsung dengan performa kerja. Kedua faktor tersebut keberadaannya akan mempengaruhi motivasi kerja. Karena kedudukan dan hubungannya itu, maka sangatlah strategis jika pengembangan performa kerja individual dimulai dari peningkatan motivasi kerja. menekankan pentingnya motivasi organisasi dalam dimensi yang integratif, relevan, holistik, dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan kondisi demikian, maka peran lingkungan sangat penting. Dalam teori atribusi , lingkungan internal dan eksternal dianggap sebagai penyebab terbentuknya sebuah perilaku dan mempengaruhi motivasi berorganisasi individu. Djatmiko menegaskan pentingnya faktor lingkungan eksternal dan internal dalam motivasi berorganisasi. Menurut Djatmiko, faktor lingkungan eksternal terdiri dari : lingkungan umum (kultur, sistim politik, sistim ekonomi dan pesaing), lingkungan khusus (pemasok, tenaga kerja, modal dan bahan mentah). Sedangkan faktor-faktor lingkungan internal terdiri dari: Tujuan organisasi, struktur organisasi, komunikasi, kepemimpinan, dan budaya organisasi. Dari penjelasan di atas, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berorganisasi dan kontekstual di Indonesia adalah tujuan organisasi, struktur organisasi, komunikasi, kepemimpinan, dan budaya organisasi. SEKIAN DAN TERIMAKASIH