Anda di halaman 1dari 1

JURNAL EKONOMI ISLAM REPUBLIKA

KAMIS, 26 JULI 2018 19


gendalikan jalannya kegiatan pengelolaan
zakat dengan tingkat risiko yang wajar
secara terarah, terintegrasi, dan berkesi-
nambungan. Dengan demikian, manaje-
men risiko berfungsi sebagai filter atau
pemberi peringatan dini (early warning
system) terhadap kegiatan pengelolaan
zakat. Secara umum, urgensi dari mana-
jemen risiko pengelolaan zakat bisa dibagi
kepada tiga hal berikut: (1) Menyediakan
informasi tentang risiko kepada pihak re-
gulator; (2) Memastikan institusi zakat
tidak mengalami oportunity-loss baik
yang bersifat unacceptable; (3) Memini-
malisasi oportunity-loss dari berbagai ri-
siko yang bersifat uncontrolled. (4) Meng-
ukur eksposur dan pemusatan risiko.

Kerangka dan identifikasi risiko


Dengan menggunakan metode ERM
COSO yang dimodifikasi, kerangka untuk
mengidentifikasi manajemen risiko insti-
tusi zakat data dilihat pada Gambar 1, yang
terdiri dari 11 jenis risiko, yaitu: risiko
strategis, korporatisasi, edukasi, opera-
sional, properti, amil dan relawan, mu-
zakki dan mustahik, transfer zakat antar-
negara, pelaporan, hukum, dan risiko
kepatuhan institusi zakat. Melalui beber-
apa kali focused group discussion (FGD),
dari 11 jenis risiko ini dapat dijabarkan lagi
ke dalam 36 sub-jenis risiko, yang pada
akhirnya teridentifikasi 405 risiko.
Melalui kuesioner kepada berbagai
institusi zakat tingkat nasional, ke 405
risiko yang ada di institusi zakat dinilai
dari berbagai sisi, meliputi: 1) tingkat
kemungkinan (likelihood, L); 2) besaran
dampak (impact, I); 3) tingkat keren-
tanan (vulnerability, V); dan 4) kecepatan
(speed of onset, S) terjadinya risiko terse-
but, dimana hasilnya dapat digambarkan
dalam heat map dengan 4 (empat) kate-
gori risiko, yaitu ekstrim, tinggi, moderat

Manajemen Risiko
dan rendah. Rangkuman hasil penilaian
tingkat risiko institusi zakat tersbut dapat
dilihat pada Gambar 2.
Jumlah risiko terbanyak terdapat di
jenis Risiko Operasional (126) yang me-
miliki 12 sub-jenis risiko, disusul oleh jenis

Institusi Zakat
Risiko Muzakki & Mustahik (49) yang
memiliki 7 sub-jenis risiko, Risiko Amil &
Relawan (45) yang memiliki 2 sub-jenis
risiko, dan Risiko Strategis (46 risiko) yang
memiliki 3 sub-jenis risiko. Sementara itu,
jumlah risiko terbanyak terdapat di sub-
jenis Risiko Tata Kelola Amil (27 risiko),
Risiko Tujuan (21), Risiko Visi Misi (19)

M
asa depan institusi mampu menguasai teknik dan instrumen Tentunya, dalam melakukan tugas dan dan Risiko Pengelolaan Relawan (18).
zakat akan sangat manajemen risiko keuangan yang tidak fungsinya tersebut, institusi zakat memi- Tingkat risiko “Ekstrem” terbanyak
ditentukan oleh ke- bertentangan dengan ketentuan syariah, liki eksposur terhadap berbagai macam terdapat di Risiko Edukasi Eksternal (13
mampuan manaje- namun juga teknik dan instrumen mana- risiko. Untuk menjaga agar fungsi dan dari 16 atau 81persen), Risiko Reputasi
men pengelola zakat jemen risiko yang unik yang terdapat tugas terebut berjalan dengan dengan (3 dari 6 atau 50 persen), Risiko Kom-
dalam menghadapi pada pengelolaan zakat. baik serta memelihara kesinambungan petisi (2 dari 5 atau 40 persen), Risiko
berbagai perubahan pesat yang terjadi Meskipun tantangannya sedemikian proses bisnisnya, maka institusi zakat di- Edukasi Internal (4 dari 17 atau 24 per-
saat ini. Tidak dapat dielakkannya pe- besar, jika institusi zakat kembali pada tuntut untuk mampu secara efektif men- sen) dan Risiko Visi Misi (4 dari 19 atau
satnya informasi dan teknologi serta karakteristik dasarnya, yaitu mempriori- gelola risiko-risiko yang dihadapinya. 21 persen). Sementara itu, tingkat risiko
inovasi lembaga keuangan menjadi sema- taskan kemaslahatan umat dalam meng- Risiko dalam konteks dunia zakat meru- “Tinggi” terbanyak terdapat di Risiko
kin kompleks, dinamis, dan kompetitif. himpun maupun menyalurkan dana so- pakan kejadian potensial, baik yang dapat Kepatuhan Regulasi (10 dari 11 atau 91
Kondisi ini berpotensi meningkatkan de- sial, memungkinkan bagi institusi zakat diperkirakan (anticipated) maupun yang persen), Risiko Pengelolaan Relawan (15
raan risiko terhadap institusi zakat dima- berada dalam posisi yang lebih stabil. tidak dapat diperkirakan (unanticipated) dari 18 atau 83 persen), Risiko Tata Ke-
Dr Ascarya na semua risiko ini mutlak harus dikelola. Namun hal ini bukan berarti institusi yang berdampak negatif terhadap tingkat lola Amil (22 dari 27 atau 81 persen), Ri-
Peneliti Senior - Bank Lembaga keuangan komersial telah zakat bisa pasrah begitu saja pada kega- kepercayaan, kepatuhan syariah dan siko Kehilangan Muzakki (10 dari 13 atau
Indonesia (BI) lebih terbiasa dengan berbagai teknik dan galan atau dampak buruk. Jangan sampai kesinambungan proses bisnis. Risiko- 77 persen), Risiko Hukum (12 dari 16 atau
Institute instrumen manajemen dan mitigasi ri- lupa, jika tidak mampu mengelola risiko- risiko tersebut tidak dapat dihindari, 75 persen), dan Risiko Kepatuhan Sya-
siko. Ini menjadi hal yang juga harus nya dengan baik dan merugi bahkan ga- tetapi dapat dikelola dan dikendalikan. riah (9 dari 12 atau 75 persen).
segera dipersiapkan oleh institusi zakat. gal, muzaki pun akan kabur dari institusi Oleh karena itu, sebagaimana pada insti- Risiko ekstrem dan tinggi harus lebih
Terlebih karena beberapa risiko pada zakat dan memilih menyalurkan sendiri tusi lain pada umumnya, pengelola zakat diperhatikan oleh institusi zakat maupun
institusi zakat bersifat unik dan relatif zakat infak sedekah-nya secara langsung juga memerlukan serangkaian prosedur otoritas zakat untuk meminimasi ter-
lebih beragam. Mengapa? Karena pada kepada penerima karena merasa institusi dan metodologi yang dapat digunakan jadinya dampak negatif bagi institusi
lembaga keuangan komerisal, pemilik zakat tidak amanah dalam mengelola untuk mengidentifikasi, mengukur, me- zakat maupun dunia perzakatan. Selain
jelas memperoleh keuntungan dari hasil dana sosialnya. mantau, dan mengendalikan risiko yang itu, hasil penelitian ini dapat digunakan
usaha organisasinya. Sementara institusi timbul dari kegiatan usaha, atau yang sebagai dasar perancangan Standar
zakat yang merupakan organisasi non Urgensi manajemen risiko biasa disebut sebagai manajemen risiko. Manajemen Risiko institusi zakat secara
profit, tidak mengenal adanya pemilik Salah satu harapan dengan adanya Nantinya sasaran kebijakan manaje- umum oleh Baznas, maupun secara khu-
dalam organisasi, apakah milik pengurus, UU No 23/2011 ini adalah institusi zakat men risiko ditargetkan dalam menginden- sus oleh masing-masing institusi zakat.
donatur, atau penerima manfaatnya. bisa menjalankan perannya dengan baik. tifikasi, mengukur, memantau, dan men- Wallaahu a’lam. ■
Dalam hal donatur (muzakki), insti-
tusi zakat membutuhkannya sebagai
sumber pendanaan. Risiko-risiko yang
Dr Muhammad muncul karena keunikan karakter bisnis
proses institusi zakat lebih disebabkan
Hasbi Zaenal
karena institusi zakat bukan sebuah lem-
Wakil Direktur II baga yang bergerak untuk mencari ke-
Pusat Kajian Strategis untungan tetapi berorientasi pada pen-
(Puskas) Baznas jagaan amanah dalam rangka kemasla-
hatan bersama. Risiko-risiko unik itu
diantaranya adalah risiko korporatisasi
institusi zakat, risiko tata kelola amil dan
relawan, risiko kehilangan Muzakki &
Mustahik, risiko transfer zakat antar
negara, dan sebagainya.
Para amil atau pengelola zakat perlu
memahami suatu sistem yang mampu
mengarahkan dana sosial yang terkum-
pul ke aktivitas-aktivitas konsumtif mau-
pun produktif yang memiliki rasio risiko
terhadap potensi kebermanfaatan yang
terbaik. Mereka diharapkan tidak hanya

TAMKINIA Gaya Hidup Maladewa


aladewa dikenal dengan des- bagi siapa pun tanpa kecuali. Ketentuan duduk lokal terhadap pendidikan tinggi pengelolaan dana sosial (zakat, wakaf,

M tinasi wisata pantai di dunia.


Pada tanggal 17-18 Juli 2018,
Konferensi Halal Inter-
nasional ke-2 diselenggarakan di tempat
ini. Penyelenggara utama konferensi ini
tersebut sudah dimaklumi dan diterima
oleh para pendatang. Minuman sejenis
hanya boleh disediakan oleh resort-
resort pribadi khusus berlisensi.
Pariwisata merupakan sektor yang
ketika ditanyakan mengenai salah satu
dari tiga universitas di negara itu yang
ada di satu pulau yang hanya seluas 5.8
kilometer persegi. Hanya satu dari lima
orang yang mengetahui keberadaan uni-
dan sedekah) dan kerja sama di bidang
pendidikan terutama keuangan syariah
dan sharing industri halal terutama di
bidang pariwisata dengan Indonesia.
Kementerian Agama Maladewa
adalah Universiti Sains Islam Malaysia menyumbang pendapatan tertinggi di versitas tersebut, bahkan resepsionis mengungkapkan bahwa pengelolaan
(USIM). Pada tahun lalu, konferensi negara ini. Setiap fasilitas penyedia jasa hotel berbintang pun harus mencarinya dana sosial di negara ini belum terstan-
pertama diselenggarakan di Korea pariwisata saling mendukung satu de- lewat internet. Bisa saja hal ini terjadi darisasi seperti di negara mayoritas
Selatan dengan penyelenggara utama ngan lainnya dan tidak menjatuhkan. karena sebelumnya tidak ada turis yang Muslim lainnya sehingga mereka sangat
yang sama. Korea Selatan dipilih karena Meskipun jika ditinjau secara pasar da- menanyakan letak universitas. Mayoritas senang jika kerjasama ini dapat dilaku-
ketertarikan mereka yang sangat tinggi lam industri pariwisata mereka bisa saja tamu yang datang adalah sebagai turis kan. Penduduk mereka sudah menyadari
terhadap industri halal. Halal bukan saling bersaing, mereka lebih memilih atau untuk leisure, bukan untuk kepen- esensi saling berbagi sehingga tidak di-
hanya tentang konsumsi makanan dan berlomba-lomba dalam kebaikan karena tingan akademik. Meskipun demikian, temui peminta-minta seorang pun, bah-
minuman. Halal juga tentang gaya hidup, memang itulah ajaran Islam yang se- Bahasa Inggris merupakan bahasa yang kan di pelosok jalan kecil di kota Male.
mulai dari keuangan, kesehatan, benarnya. Hal ini dilihat dari hotel yang familiar bagi penduduk Maladewa. Kesederhanaan gaya hidup penduduk
Dr Laily Dwi farmasi, kosmetika, hingga pariwisata. saling memuji dan mengungkapkan ke- Wakil Presiden Maladewa, Abdulla negara ini sudah terlihat dari gaya hidup
Arsyianti Penduduk Maladewa diperkirakan lebihan hotel yang lainnya, bukan me- Jihad, mengungkapkan bahwa di negara pemimpinnya, seperti Menteri Agama
Sekretaris sekitar 400 ribuan jiwa. Hampir seluruh ngemukakan kejelekan atau kelemahan tersebut tidak ada penduduk miskin, mereka yang tidak segan menyapa kami
penduduk Maladewa beragama Islam. hotel yang lain apalagi menjatuhkan. yang ada adalah penduduk berpendap- yang sedang berjalan kaki dengan “Assa-
Departemen Ilmu Meskipun pengunjung negara ini sangat Sebagaimana tertera dalam QS al-Ba- atan rendah (bukan disebut miskin). lamu’alaikum” ketika ia sedang berk-
Ekonomi Syariah beragam dari berbagai negara di dunia, qarah:148, bahwa kita diseru untuk ber- Pendapatan per kapita penduduk negara endara sepeda motor biasa (bukan moge
FEM IPB negara ini mempertahankan identitas lomba-lomba dalam berbuat kebaikan. ini hampir 20 ribu dolar AS (versi IMF ataupun yang ber-image mahal, dan
ke-Islamannya yang merupakan rahmat Pemerintah Maladewa banyak mem- dan CIA) atau hampir 17 ribu dolar AS bukan pencitraan) layaknya penduduk
bagi semua dan tidak ditolak oleh non- berikan beasiswa bagi warganegaranya (versi Bank Dunia) pada tahun 2017, di biasa sehingga hampir tidak kami kenali,
Muslim. Hal ini sudah dirasakan sejak untuk menempa pendidikan di luar atas Indonesia yang sekitar 12 ribu dolar tanpa dikawal, di jalan utama ibukota
memasuki negara tersebut. Kartu keda- negeri, sehingga pendidikan lokal tidak AS (versi ketiga lembaga). Pertemuan Male dan semua penduduk memujinya
tangan imigrasi mereka mencantumkan menjadi perhatian khusus. Hal ini dapat dengan Wakil Presiden ditujukan dengan menyebutnya “He is a good man.
larangan membawa minuman keras diperhatikan melalui pengetahuan pen- mengembangkan kerja sama sharing A good man.” Wallaahu a’lam. ■

Anda mungkin juga menyukai