Anda di halaman 1dari 17

EKSPOSE PENDAHULUAN

JASA KONSULTASI INVENTARISASI DAERAH RAWAN


KECELAKAAN DI P3 LLAJ UPT MADIUN
DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR
Keselamatan jalan adalah upaya dalam perlu tindakan preventif dan responsif Penanganan daerah rawan
penanggulangan kecelakaan yang untuk mengatasi masalah kecelakaan lalu kecelakaan (blackspot) di ruas jalan
terjadi di jalan raya yang tidak hanya lintas. Oleh karena itu, kegiatan identifikasi provinsi juga menjadi fokus utama
disebabkan oleh faktor kondisi dan inventarisasi lokasi rawan kecelakaan dalam upaya meningkatkan
kendaraan maupun pengemudi, namun dilakukan sebagai langkah awal untuk keselamatan. Melalui identifikasi
disebabkan pula oleh banyak faktor lain memahami pola dan penyebab kecelakaan blackspot, pihak UPT Madiun dapat
(Direktorat Jenderal Bina Marga, 2006) yang sering terjadi. Analisis data merancang dan melaksanakan
kecelakaan sebelumnya, termasuk jenis strategi penanganan yang efektif,
kecelakaan, faktor penyebab, dan kondisi seperti perbaikan infrastruktur jalan,
jalan, menjadi dasar utama dalam peningkatan sinyal lalu lintas, atau
penentuan lokasi rawan kecelakaan. pengaturan lalu lintas yang lebih baik.

LATAR BELAKANG
Dasar Pemikiran
Peningkatan Keselamatan: 1
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keselamatan
lalu lintas. Melalui kegiatan mengidentifikasi lokasi rawan
kecelakaan dan blackspot, maka UPT P3 LLA J Madiun dapat
merancang strategi yang tepat untuk mengurangi risiko kecelakaan
dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang 2 Analisis Data Kecelakaan:
Dasar pemikiran utama adalah analisis data kecelakaan yang telah terjadi.
Melalui pemahaman terhadap pola kecelakaan, penyebab, dan faktor-
faktor terkait, maka UPT P3 LLA J Madiun dapat mengambil langkah-
Peningkatan Infrastruktur langkah yang lebih terarah dan efektif dalam penanganan daerah rawan
dan Keselamatan Jalan:
3 kecelakaan.

Identifikasi blackspot juga menjadi dasar untuk perbaikan


infrastruktur jalan dan peningkatan keselamatan lalu lintas. Melalui
pemahaman kondisi jalan di lokasi-lokasi tertentu, UPT P3 LLA J
Madiun dapat merancang proyek-proyek perbaikan yang spesifik Pengurangan Angka
dan efektif. 4 Kecelakaan:
Dasar pemikiran ini mencakup keinginan untuk mengurangi angka
kecelakaan secara keseluruhan. Melalui penanganan daerah rawan
kecelakaan, diharapkan dapat mengurangi frekuensi dan tingkat
Peningkatan Kesadaran keparahan kecelakaan di ruas jalan provinsi tersebut.
Masyarakat:
5
Kegiatan ini juga dapat menjadi dasar untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat terkait keselamatan berlalu lintas. Informasi
mengenai lokasi rawan kecelakaan dapat disosialisasikan untuk
memberikan pemahaman kepada pengguna jalan tentang potensi 3
risiko di area tertentu.
Urgensi Kegiatan
penanganan Kecelakaan lalu Informasi merupakan langkah
Identifikasi lokasi Penanganan blackspot dapat untuk memastikan
lintas dapat mengenai lokasi
rawan kecelakaan daerah rawan meningkatkan bahwa ruas jalan
menyebabkan rawan kecelakaan
membantu dalam kecelakaan efisiensi sistem provinsi sesuai
kerugian ekonomi dapat
menganalisis pola bertujuan transportasi. dengan standar
yang signifikan, disosialisasikan
kecelakaan yg melindungi Perbaikan keselamatan yg
baik dalam hal untuk memberikan
pengguna jalan dari infrastruktur dan ditetapkan
sering terjadi. biaya perawatan pemahaman
potensi bahaya di penanganan
pemahaman kesehatan maupun kepada pengguna
jalan. Tindakan daerah rawan
terhadap faktor- kerugian jalan
proaktif ini kecelakaan
faktor penyebabnya produktivitas
mencakup membantu
maka langkah- perbaikan mengoptimalkan Kepatuhan
langkah infrastruktur, aliran lalu lintas
peningkatan sinyal. Terhadap Standar
pencegahan yg Peningkatan
dll Keselamatan
lebih efektif dapat Kesadaran
diambil. Reduksi Biaya dan Keselamatan
Kerugian Ekonomi
Efisiensi Sistem
Transportasi
Perlindungan
Pengguna Jalan
Pencegahan
Kecelakaan
Rumusan Masalah
Apakah terdapat daerah tertentu yg memiliki angka kecelakaan lalu lintas
01 yg lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya?

Bagaimana kondisi infrastruktur jalan di daerah yg diidentifikasi sebagai


02 rawan kecelakaan, termasuk kualitas permukaan jalan, pencahayaan, &
fasilitas keselamatan?

Apa saja faktor-faktor pengendara yg dapat mempengaruhi tingkat


03 kecelakaan di wilayah UPT P3 LLAJ Madiun, termasuk pola perilaku,
pemahaman aturan lalu lintas, dan tingkat kesadaran?

Adakah kelangkaan atau kekurangan dalam penegakan aturan lalu lintas di


04 daerah-daerah rawan kecelakaan di Madiun?

Bagaimana tingkat kepadatan lalu lintas di setiap daerah dan sejauh mana
05 faktor ini berkontribusi terhadap risiko kecelakaan lalu lintas?
Rumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan kondisi geografis & lingkungan antara daerah yg
06 rawan kecelakaan dengan daerah lainnya, yg dapat mempengaruhi tingkat
keamanan berlalu lintas?

Bagaimana ketersediaan dan kualitas layanan darurat di daerah-daerah


07 rawan kecelakaan, termasuk waktu respons dan efektivitas tanggap darurat?

Sejauh mana integrasi sistem transportasi umum dan pribadi berkontribusi


08 pada tingkat kecelakaan di UPT P3 LLAJ Madiun?

Apakah terdapat kendala atau hambatan dalam penyebaran informasi dan


09 edukasi keselamatan berlalu lintas di masyarakat Madiun?

Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam mendukung upaya


10 pencegahan kecelakaan lalu lintas di wilayah tersebut?
Maksud & Tujuan, Sasaran Kegiatan

Maksud dan Tujuan Sasaran


Madiun ini adalah mengidentifikasi jumlah lokasi, kondisi lokasi Evaluasi Penanganan Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas
daerah rawan kecelakaan lalu lintas (blackspot) dan pengaruh (blackspot) dan Perlengkapan Jalan yang sudah terpasang untuk
perangkingan penanganan kendaraan terhadap kondisi lokasi mengetahui pemenuhan kebutuhan ideal setiap titik rawan
daerah rawan kecelakaan lalu lintas (blackspot) dan kebutuhan kecelakaan. Serta memberikan alternatif cara meminimalisir
faskes pada ruas jalan provinsi di UPT Madiun. kecelakaan lalu lintas dimasa yang akan datang.

7
Profil P3 LLAJ UPT Madiun
Kab&Kota Madiun, Kab Ponorogo, Kab Pacitan, Kab Ngawi, & Kab Magetan =

Kab Magetan, 39,30 km Kabupaten Pacitan 102,73 km

Kab Ngawi 8,39 km Kab. Ponorogo, 43,58 km


Features

Kota Madiun 0,58 km Kab Madiun 5,96 km

8
Daerah Rawan dan Titik Rawan Kecelakaan
Definisi & Teori

Warpani, 1999 Dwiyogo dan Prabowo (2006)


Daerah rawan kecelakaan lalu lintas (black site) Lokasi rawan kecelakaan lalu lintas adalah lokasi
adalah daerah yang mempunyai jumlah tempat sering terjadi kecelakaan lalu lintas
kecelakaan lalu lintas tinggi, resiko dan dengan tolak ukur tertentu, yaitu ada titik awal
kecelakaan tinggi pada suatu ruas jalan. Lokasi dan titik akhir yang meliputi ruas (penggal jalur
yang dianggap sebagai daerah bahaya sering rawan kecelakaan lalu lintas) atau simpul
disebut juga Black Spot. Secara umum kriteria (persimpangan) yang masing-masing
tersebut didasarkan atas analisis data historis mempunyai jarak panjang atau radius tertentu
kecelakaan lalu lintas.

9
Pengertian & Pemahaman

Daerah Rawan Kecelakaan merujuk pada area atau lokasi tertentu


di mana tingkat kecelakaan lalu lintas
cenderung lebih tinggi dibandingkan
dengan area sekitarnya

Blackspot titik rawan (black spot) tidak hanya mengikuti definisi


geometrik saja, tetapi juga meliputi daerah resiko kecelakaan
tinggi & mempunyai angka kecelakaan tinggi, resiko kecelakaan
tinggi & potensi kecelakaan tinggi pula pada suatu ruas jalan
dapat disebut daerah rawan kecelakaan

Black Site Suatu tempat bisa disebut sebagai daerah rawan


kecelakaan apabila angka kecelakaan ditempat
tersebut tinggi. Kecelakaan dengan intensitas tinggi
dengan banyaknya kasus pada daerah tersebut

10
Pendekatan Teori
Teori Kecelakaan Heinrich:
Merujuk pada konsep Heinrich, kecelakaan lalu lintas dianggap sebagai hasil dari berbagai faktor, di mana peristiwa
kecelakaan dapat dipengaruhi oleh faktor manusia, peralatan, dan lingkungan. Teori ini menyajikan pendekatan holistik
untuk menganalisis kejadian kecelakaan dan dapat memberikan kerangka kerja untuk identifikasi penyebab-penyebab yang
mungkin di daerah rawan.

Teori Model Keselamatan Haddon:


Haddon mengusulkan kerangka kerja yang membedakan antara fase pra-kecelakaan, selama kecelakaan, dan pasca-
kecelakaan. Ini dapat membantu dalam menyusun langkah-langkah preventif sebelum kecelakaan terjadi, tindakan selama
kecelakaan, dan upaya pemulihan setelah kecelakaan.

Teori Model HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk


Control):
Berkaitan dengan inovasi teknologi yang dapat meningkatkan keselamatan, seperti sistem peringatan dini, kendaraan
otonom, dan teknologi lainnya yang dapat membantu mencegah kecelakaan.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


1

METODOLOGI
BAGAN ALIR
PENELITIAN
Survei Daerah Rawan & Titik-titik Rawan Kecelakaan Lalu lintas

Pengambilan data Pengumpulan Data


Pengambilan data dilakukan secara langsung Pada tahap pengumpulan data, dilakukan survei yang
digunakan untuk mendapatkan data primer dan data
dengan pengamatan dan pengambilan foto
sekunder. Data primer yaitu data yang diinginkan sebagai
dokumentasi dilokasi pengamatan. Data yang input melalui survei di lokasi penelitian. Data primer
diambil berupa data geometrik jalan, data didapatkan dari hasil pengamatan di lokasi penelitian. Data
kecepatan dan perilaku pengendara saat primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu :

melewati ruas jalan yang diamati, serta keadaan • Geometrik jalan untuk mendapatkan panjang jalan,
panjang per meter/kilometer jalan, lebar jalur jalan dan
jalan yang diamati.
jebar lajur jalan, kondisi geometrik per meter/kilometer
jalan.

• Kelengkapan fasilitas jalan seperti rambu lalu lintas,


marka jalan, lampu penerangan, lampu peringatan,
convex mirror, spanduk peringatan dll.

• Peta lokasi penelitian yang didapatkan dari google maps


dan google earth, data kecelakaan lalu.

14
Analisis Data

Metodologi Penelitian langsung


metode accident frequency method, terhadap perilaku pengendara kendaraan
EPDO (Equivalent Property Damage Only), dengan mencatat kecepatan kendaraan
SI (Severity Index) saat melewati surveyor.

Menentukan black site & black spot, Penentuan titik stationing


titik-titik rawan kecelakaan (black spot) Features lebar jalan, panjang perkerasan, panjang
menggunakan metode EPDO (Equivalent jalan per kecamatan, jumlah rambu-
Property Damage Only), Accident rambu lalu lintas, jumlah jembatan, dan
Frequency Method, Tingkat severitas (SI) fasilitas jalan.
dan Analisis Deskriptif.

Faktor Menganalisis data


Mengetahui faktor penyebab kecelakaan mengelompokkan kejadian kecelakaan
lalu lintas dengan analisis deskriptif dari per kilometer untuk menentukan daerah
pengolahan data primer dan sekunder. rawan kecelakaan (black site) dan titik
rawan kecelakaan (black spot)

15
KEBUTUHAN
DATA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai