Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 5 modul 6

- Supply risk
management-
Team Presentation

Ajeng Oktaviana Hindun Andi Rofika Fadilla Tasya


041701912 Mudzasaroh 041701905 Septiana H.
041701761 041701629

2
KEGIATAN
BELAJAR 1
Supply Chain Risk Management

3
A. DEFINISI MANAJEMEN RISIKO DAN MANAJEMEN
RISIKO PADA RANTAI PASOKAN
× Risiko disebut sebagai suatu cara sistematis yang × 1. Risiko Internal : Terjadi pada kegiatan operasional
berhadapan dengan potensi terjadinya kejadian. Risiko
sebagai suatu ketidakpastian yang dihubungkan dengan seperti terlambatnya pengiriman, kekurangan stok barang,
peramalan manapun dengan potensi terjadinya suatu risiko finansial dan lain sebagainya. Dimana risiko - risiko
kejadian.
tersebut umumnya dapat dikontrol oleh manajer.
× Risiko adalah ukuran dari besarnya probabilitas kejadian
(frekuensi) dan konsekuensinya (dampak) yang berpengaruh × 2. Risiko Eksternal : Risiko yang datang dari lingkungan
terhadap tujuan proyek. luar rantai pasokan dan berada diluar kontrol dari
× 3 komponen utama dalam risiko yakni manajemen seperti kejadian bencana alam, perang, aksi,
× - Kejadian (event) terorisme, permasalahan dengan partner dagang dan lain
× - Probabilitas dari kejadian
sebagainya. Dalam menyikapi risiko eksternal , manajer
tidak dapat mengubah risiko, namun manajer dapat
× - Dampak dari kejadian tersebut (impact)
mendesain suatu kondisi yang dapat meminimalkan
× Risiko dalam rantai pasokan dikategorikan menjadi 2 : dampak dari risiko tersebut.
× - Risiko Internal
× - Risiko Eksternal

4
× B. STANDAR DALAM MANAJEMEN RISIKO
× Dalam makna risiko, terdapat beberapa standar yang
dapat diterapkan, dimana pemilihan terhadap
standar yang digunakan disesuaikan dengan
kebutuhan dan tujuan perusahaan.
× ISO 31000:2009 merupakan standar internasional
untuk manajemen risiko, dimana standar ini
merupakan pengembangan dan revisi dari standar
yang terdahulu yaitu A/ANZ 4360:2004. ISO 31000
dapat diimplementasikan untuk berbagai jenis
bisnis, aktivitas dan berbagai jenis kompleksitas.
× Tahapan analisis manajemen risiko berdasarkan ISO
31000:2009 terdiri dari :
× - Menentukan konteks
× - Identifikasi risiko
× - Analisis risiko
× - Evaluasi risiko
× - Penanganan risiko

5
C. RAPID AGRICULTUR
AL SUPPLY CHAIN RISK
ASSESSMENT (RAPAGR
ISK)
× Rapagrisk merupakan suatu metode manajemen risiko yang digunakan pada
industri agricultural. Menurut jafee (2010) tujuan utama dari rapagrisk adalah
untuk membantu para pemain taare pasokan memahami risiko yang ada pada
komoditas hasil pertanian dan meningkatkan strategi manajemen resiko yang
akan diterapkan pada komoditas pertanian. Rapagrisk menyediakan
pendekatan seluruh sistem mulai dari mengidentifikasi resiko, menentukan
tingkat keparahan kompetensi kehilangan, dan pilihan untuk manajemen
resiko baik oleh peserta rantai pasokan atau oleh pihak ketiga.

6
×  Penilaian rapagrisk mengacu pada data yang tersedia dan
mengumpulkan data tambahan dan informasi kualitatif melalui
wawancara dengan stakeholder.
× Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami berbagai hambatan
pohon yang mempengaruhi pemain rantai pasokan dan hal-hal
yang terkait dengan sistem komoditas pertanian yang diberikan.
× Proses penilaian rapagrisk dapat dibagi menjadi empat komponen
utama (jaffe, 2010):
× - analisis situasi rantai pasokan: data sekunder yang berkaitan
dengan struktur dan kinerja rantai pasokan dikumpulkan dan
dianalisis
× - analisis risiko: berbagai kejadian resiko yang berhubungan
dengan cuaca harga, keamanan pangan, kebijakan, tenaga kerja,
lingkungan, logistik, dan faktor lainnya diidentifikasi, ditandai dan
jika memungkinkan diukur.
× - manajemen resiko dan penilaian kerentanan: instrumen
manajemen resiko dan kapasitas menangani risiko yang sudah ada
nilai
× -rekomendasi dan tindak lanjut yang disarankan: berdasarkan
identifikasi dan kesimpulan dari rapagrisk dapat diberikan
rekomendasi dan tindak lanjut

7
D. STRATEGI DALAM SUPPLY CHAIN
RISK MANAGEMENT
× Manuj dan mentzer (2008) strategi dalam menangani risiko
× Menurut Siagian (2005), strategi merupakan rencana menjadi 6 yaitu:
yang dilakukan untuk mencapai suatu misi strategi
× a. Penundaan, melakukan penundaan terhadap penggunaan
diperlukan dalam setiap aspek tidak terkecuali pada sumber daya sehingga proses lebih fleksibel dan menunda biaya
manajemen rantai pasokan. yang harus dikeluarkan.
× Siagian mengungkapkan bahwa dalam prosesnya × b. Spekulasi , strategi ini merupakan kebalikan dari strategi
strategi supply chain management memiliki tiga postponement yang juga dikenal dengan sebutan pengambilan
resiko yang selektif.
tujuan:
× c. Hedging, memiliki pemasok dan fasilitas yang terbesar secara
× 1. Cost reduction, di mana strategi yang dijalankan global sehingga strategi ini dapat mengurangi dampak dari resiko.
harus dapat meminimalkan biaya logistik. × d. control/shere/transfer, strategi melalui penerapan integrasi
× 2. Capital reduction, dimana strategi yang digunakan vertikal kontrak dan kesepakatan.
bertujuan untuk meminimalkan tingkat investasi di × e. Sekuritas atau keamanan, strategi ini meliputi penanganan
dalam strategi logistik terhadap keamanan sistem informasi
× f. Menghindar, menghindar kondisi yang memiliki resiko seperti
× 3. Service improvement, di mana aspek pelayanan
penunda untuk masuk ke pasar atau segmen yang baru atau hanya
harus selalu diperbaiki. terjun dalam pasar dengan tingkat ketidakpastian yang rendah

8
KEGIATAN
BELAJAR 2
COLLABORATIVE PLANNING,
FORECASTING, AND
REPLANISHMENT ( CPRF)

9
A. PERAMALAN DENGA
N PENDEKATAN CPRF U
MANAJEMEN PERSEDIA NTUK
AN

× CPRF pada dasarnya Pertukaran informasi secara terbuka ini Dengan transparansi data
akan memberikan wawasan terhadap
adalah proses ramalan permintaan yang lebih akurat dan yang begitu terbuka wajar
yang berevolusi berjangka kepada seluruh anggota rantai bilamana perusahaan enggan
pasokan. Hambatan terbesar yang umu di
menjadi perangkat hadapi dalam penerapan sistem ini
berbagi data yang bersifat
berbasis web yang adalah adanya kurang kepercayaan antar strategis seperti koran
bertujuan untuk partner sehingga kolaborasi tidak keuangan, jadwal produksi
berlangsung optimal. Hal demikian bisa
bertukar informasi di pahami mengingat kemungkinan dan nilai persediaan secara
secara internal dalam terdapatnya pamrih yang berbeda satu online. Itu sebanya di
sma lain yaitu pedagang akan cenderung
“share web” antar memaksimalkan keuntungan
perlukan adanya ikatan front
sesama partner dalam sedangkanpelanggan menginginkan end partnertship agreement
suatu ranatai pasokan. harga serendah mungkin. antar partnert.

10
B. BULLWHIP EFFECT

× Akhir akhir ini banyak para penyalur dan pengecer mengamati bahwa permintaan pelanggan untuk produk yang
spesifik tidaklah banyak, namun menyebabkan tingkatan pesanan dan persediaan yang berubah rubah ke rantai
persediaan mereka. Peningkatan variabilitas di dalam rantai persediaan ini di kenal sebagai bullwhip effect. Untuk
memahami dampak dari meningkatnya variabilitas pada rantai persediaan sehingga mampu menentukan jumlah
pesanan.pedagang besar harus mampu meramalkan permintaan pedagang eceran. Jika pedagang besar tidak
mempunyai akses kepada data pelanggan, ia harus menggunakan pesanan berdasarkan pesanan yang di
lakukanoleh pedagang eceran untuk melaksanakan dan meramalkannya.

11
× 2. dampak informasi pada bullwhip
× 1. kurangnya koodinasi rantai

Want big impact?


effect × 3. metode untuk mengatasi bullwhip
pasokan dan bullwhip effect effect
× Salah satu hal yang dapat di lakukan
× Kurangnya koordianasi muncul untuk mengurangi bullwhip effect × Hal hal yang menyangkut pengurangan
karena setiap tingkatan yang adalah dengan memusatkan bullwhip effect meliputi :

Use big image.


berbeda dalam rantai pasokan informasi permintaan di dalam suatu × a. mengurangi ketidakpastianmengurangi
rantai persediaan sehingga berdasar bullwhip effect dengan cara mengurangi
mempunyai tujuan yang saliing informasi tersebut dapat di tentukan ketidakpastian dapat di lakukan denngan
bertentangan atau karena langkah masing masing anggota menyediakan masing masing langkah
perpindahan informasi antar rantai persediaan untuk memenuhi dalam ranatai persediaan dengan
tahapan tertunda atau berubah. permintaan pelanggan. Informasi informasi selengkap mungkin mengenai
permintaan yang terpusat dapat permintaan pelanggan. 
Setiap tingkatan yang berbeda
mengurangi bullwhip effect karena × b. mengurangi varabilitas bullwhip effect
dalam rantai pasokan mungkin
masing masing pihak dalam rantai dapat di kurangi dengan mengurangi
memiliki tujuan yang persediaan dapat menggunakan variabilitas permintaan pelanggan di tiap
bertentangan apabila setiap informasi tersebut sebagai data tiap tingkatan pada rantai persediaan.
tingkatan memiliki peniliki permintaan pelanggan yang nyata ×  c. pengurangan lide timelide time yang
yang berbeda. Hasilnyaa, sehingga dapat menciptakan besar akan semakin memperbesar
masing masing tingkatan peramalan yang lebih akurat . apabila variabilitas dalam ranati persediaan.
permintaan tidak di pusatkan maka
berusaha memaksimalkan ×  d. strategi partnershipstrategi partnership
setiap pihak dalam rantai persediaan dilakukan dengan memberikan informasi
keuntungannya, sehingga menentukan permintaan berdasarkan secara bersama di antara tingkatan dalam
melakukan kegiatan yang dapat permintaan dari pihak sebelumnya ranati persediaan.
mengurangi profit total rantai yang dapat menimbulkan bullwhip
pasokan. effect.

12
THAN
KS!
Any questions?

13

Anda mungkin juga menyukai