Anda di halaman 1dari 14

UJIAN AKHIR SEMESTER

MANAJEMEN ASURANSI DAN HUKUM KESEHATAN

Tugas ini dibuat sebagai pemenuhan mata kuliah


Manajemen Asuransi dan Hukum Kesehatan

OLEH
EKO HARSONO 71220020 8C

DOSEN PENGAMPU :

LETKOL LAUT (K) DR. Drg ARIF RACHMAN, S.H., M.H., M.M., M.TR.HANLA.,
SP.PROS., CIQNR., CIQAR

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS ADHIRAJASA RESWARA SANJAYA
BANDUNG
2023

1
1. Jelaskan tentang aspek aspek yang dipikirkan seorang manajer dalam
pengambilan keputusan dan jelaskan juga proses proses manajemen resiko.
1.1 Aspek aspek yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan manajerial
a. Aspek Strategis : apakah produk ini bisa memenuhi kebutuhan konsumen,
bisa memmbantu mencapai tujuan perusahaan (mencapai Target tertentu)
b. Aspek Operasi : Bagaimana produk ini, apakah perusahaan mempunyai
kemampuan memproduksi, bagaimana memasarkan dan mengembangkan
jaringan distribusi?
c. Aspek Risiko : Risiko apa yang bisa muncul berkaitan dengan peluncuran
produk ini, bagaimana perusahaan bisa mengendalikan risiko – risiko
Selain itu juga memperhatikan tekhnik pengambilan keputusan dalam manajemen
risiko sebagai berikut:
 Apa masalah yang sedang dihadapi
 Apakah proses pengambilan keutusannya hanya sekali dalam seumur hidup, atau
beberapa kali dalam suatu periode waktu, atau yang sifatnya rutin yang kita lakukan
sehari hari.
 Ada berapa alternatif solusi permasalahan
 Berapa banyak pilihan solusi yang boleh diambil
 Apa dasar pertimbangan pilihan terhdap solusi
 Berapa besar risikonya

1.2 Proses Manajemen Resiko :

a. Perencanaan

 Dimulai dengan menetapkan visi,misi, tujuan yang berkaitan dengan


manajemen risiko.
 Penetapan target, kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan manajemen
risiko

b. Pelaksanaan
 Identifikasi resiko.
 Penilaian resiko.
 Pengembangan strategi manajemen resiko.
 Implementasi resiko.
 Pemantauan dan evaluasi.

2
2. Jelaskan tentang pengukuran resiko

Pengukuran rsiko merupakan tahapan lanjut melakukan identifikasi risko guna


mengetahui besaran risiko tersebut. Hal ini dilakukan untuk melihat tingkat risiko
yang dihadapi oleh individu maupun organisasi sehingga diperkirakan dampak dari
risiko terhadap kinerja individu maupun organisasi dan dapat ditentukan prioritas
risiko dan relevansi risiko terhadap kondisi saat ini . Apabila risiko tidak bisa
diindentifikasi, maka risiko tersebut tidak dapat diukur dan pada akhirnya tidak bisa
dilakukan pengendalian risiko.
Dimensi- dimensi yang harus diukur
1. Frekwensi atau jumlah kejadian yang akan terjadiyang dapat menimulkan dampak
2. Besarnya kemungkinan kejadian yang dapat menimbulkan dampak kerugian yang
ditimbulkan dari risko tersebut.
Adapun tujuan pengukuran risiko
1. Memahami karakteristik risiko dengan lebih baik.
2. Melakukan pengukuran besar kecilnya risiko.
3. Mengukur dampak risiko tersebut terhadap individu maupun organisasi.
4. Melakukan skala prioritas risiko. Apabila pemahaman risiko menjadi lebih baik,
maka risiko akan lebih mudah dikendalikan
Manfaat dari pengukuran risiko
1. Untuk menentukan kepentingan relatif dari suatu risiko yang dihadapi.
2. Untuk mendapatkan informasi yang sangat diperlukan oleh manajer risiko dalam
menentukan berbagai metode atau cara yang paling baik dalam penanganan risiko
Tekhnik pengukuran risiko :
a. Menggunakan distribusi probabilitas
b. Menggunakan notional (berdasarkan nilai eksposur
c. Menggunakan sensitivitas
d. Menggunakan volatilitas
e. Pendekatan Value at Risk (VAR)
f. Menggunakan matriks frekwensi dan signifikansi risiko
g. Menggunakan analisis skenario

3
3. Jelaskan tentang teknik dasar pengendalian resiko
a. Penghindaran risiko (Risk Avoidance)
Perusahaan menghindari risiko sepenuhnya dengan teknik ini. Inilah sebabnya
mengapa penghindaran umumnya merupakan teknik pengendalian risiko pertama
yang dipertimbangkan. Ini adalah cara untuk sepenuhnya menghilangkan ancaman.
b. Pencegahan Kerugian (Loss Prevention)
Pencegahan kerugian adalah teknik yang membatasi, bukannya menghilangkan,
kerugian. Alih-alih sepenuhnya menghindari risiko, teknik ini menerima risiko tetapi
berusaha meminimalkan kerugian sebagai akibatnya.
c. Pengurangan Kerugian (Loss Reduction)
Pengurangan kerugian adalah teknik yang tidak hanya menerima risiko,tetapi
menerima fakta bahwa kerugian mungkin terjadi sebagai akibat dari risiko. Teknik
ini akan berusaha untuk meminimalkan kerugian jika terjadi beberapa jenis ancaman.
d. Pemisahan (Separation)
Pemisahan adalah teknik pengendalian risiko yang melibatkan penyebaran aset
utama. Hal ini memastikan bahwa jika terjadi bencana alam di satu lokasi,
dampaknya terhadap bisnis hanya terbatas pada aset di lokasi tersebut. Di sisi lain,
jika semua aset berada di lokasi tersebut, maka bisnis akan menghadapi tantangan
yang jauh lebih serius.
e. Duplikasi
Duplikasi adalah teknik pengendalian risiko yang pada dasarnya melibatkan
pembuatan rencana cadangan. Ini sering kali diperlukan dengan teknologi.
Kegagalan dengan server sistem informasi seharusnya tidak menghentikan seluruh
bisnis. Sebaliknya, server cadangan atau fail-over harus tersedia untuk akses jika
server utama gagal.
f. Diversifikasi
Diversifikasi adalah teknik pengendalian risiko yang mengalokasikan sumber daya
bisnis untuk menciptakan berbagai lini bisnis yang menawarkan berbagai produk dan
layanan di industri yang berbeda. Dengan diversifikasi, kerugian pendapatan yang
signifikan dari satu lini bisnis tidak akan menyebabkan kerugian yang tidak dapat
diperbaiki pada laba perusahaan. Diversifikasi mengurangi risiko dengan
berinvestasi pada kendaraan yang menjangkau berbagai instrumen keuangan,
industri, dan kategori lainnya. Risiko tidak sistematis dapat di mitigasi melalui
diversifikasi sedangkan risiko sistemik atau pasar umumnya tidak dapat dihindari.

4
4. Jelaskan tentang prinsip prinsip asuransi pada Utmost Good Faith, jelaskan
juga tentang syarat sahnya perjanjian asuransi.
4.1 Prinsip Asuransi Utmost Good Fatih
a. Perjanjian dilakukan dengan itikad baik.
b. Penangung dan tertanggung tidak diperbolehkan menyembunyikan satu fakta
(wajib memberikan informasi benar) yang dapat menimbulkan kerugian bagi
pihak lain.
c. Pelanggaran terhadap prinsip ini:
 Non disclosure (tidak diungkap suatu fakta)
 Concealmant (sengaja menyembunyikan fakta)
 Fraudulent Misrepresentation (Kesengajaan memberikan informasi yang
tidak benar)
 Innocent Misrepresentation (Ketidaksengajaan memberikan informasi yang
salah)
4.2 Syarat sah nya perjanjian asuransi
Asuransi merupakan salah satu jenis perjanjian khusus yang diatur dalam
KUHD.Sebagai perjanjian, maka ketentuan syarat – syarat sah suatu perjanjian
dalam KUHPdt berlaku juga bagi perjanjian. Dalam perjanjian asuransi kebakaran
ini berlaku ketentuan Pasal 1320 KUHPdt. Menurut Pasal 1320 KUHPdt, syarat -
syarat sah perjanjian:
a. Kesepakatan
b. Kewenangan
c. Suatu hal tertentu
d. Suatu sebab yang halal (kausa yang halal)

5. Sebutkan pengaturan asuransi dan unsur unsur asuransi pada pasal 246 KUHP
5.1 Pengaturan Asuransi
a. KUH Perdata
b. KUHD (Ps. 246 s/d 308)
c. UU Nomor 2 Th 1992 tentang Usaha Perasuransian
d. Keppres RI No. 40 Th ttg Usaha di Bidang Asuransi Kerugian
e. Keputusan Menteri Keuangan RI No 1249/KMK.013/1988 ttg Ketentuan &
Tata Cara Pelaksanaaan Usaha di Bidang Asuransi Kerugian
f. KMK RI No. 1250/KMK.013/1988 ttg Usaha Asuransi Jiwa.

5
5.2 Unsur-unsur Asuransi pada Pasal 246 KUHP
a. Adanya kesepakatan yang memunculkan perjanjian asuransi.Kesepakatan
tersebut dapat berupa sepakat benda/ syarat-syarattertentu
b. Adanya penanggung sebagai peralihan resiko seseorang
c. Terdapat premi tertentu dari tertanggung kepada penanggung
d. Adanya peristiwa yang belum pasti
e. Adanya ganti kerugian sebagai kewajiban penanggung kepada
tertanggung atas peristiwa yang terjadi

6. Jelaskan tentang Subrogation dan Contribution


6.1 Subgrogation
Hak penanggung jawab yang telah emberikan ganti rugi kepada tertanggung untuk
menuntut kepihak lain yang mengakibatkan kerugian.
Tujuan subrogasi adalah untuk mengembalikan perusahaan asuransi ke posisi
yang sama seolah-olah klaim tidak pernah dibayarkan. Ini memastikan
bahwa pihak yang bertanggung jawab atas kerugian akhirnya harus
bertanggung jawab atas biaya tersebut, dan bukan perusahaan asuransi atau
pemegang polis
Contoh : Misalnya, jika seseorang mengalami kecelakaan lalu lintas yang
disebabkan oleh pengemudi lain, dan perusahaan asuransi mobil pemegang polis
membayar klaim untuk kerusakan kendaraannya, perusahaan asuransi
6.2 Contribution
Penanggung berhak mengajak penanggung lainnya memilikin kepentingan untuk
memikul kerugian sesuai dengan proporsi pertangunggungannya.
Kontribusi adalah prinsip yang digunakan dalam situasi di mana terdapat
lebih dari satu perusahaan asuransi yang terlibat dalam asuransi yang sama atau
serupa terhadap risiko yang sama. Prinsip ini menentukan bagaimana
pembayaran klaim harus dibagi di antara perusahaan asuransi tersebut.

Tujuan kontribusi adalah untuk memastikan bahwa beban klaim dibagi


secara adil antara perusahaan asuransi yang terlibat. Ini terutama berguna
dalam situasi di mana ada beberapa polis asuransi yang mencakup risiko yang
sama, seperti dalam asuransi properti yang diasuransikan oleh beberapa
perusahaan.

6
Contoh : Misalnya, jika rumah seseorang diasuransikan oleh dua perusahaan
asuransi berbeda, dan rumah itu rusak dalam kebakaran, kedua perusahaan
asuransi tersebut harus menentukan seberapa besar masing-masing akan
berkontribusi terhadap pembayaran klaim pemegang polis.

7. Jelaskan tentang ciri khusus yang perlu dipertimbangkan dalam pemeliharaan


dan pelayanan kesehatan.
Ciri khusus yang perlu dipertimbangkan dalam pemeliharaan dan pelayanan kesehatan:
a. Sehat dan pelayanan kesehatan sebagai hak
Seperti kebutuhan dasar lainnya, maka hidup sehat merupakan elemen kebutuhan
dasar yang selalu harus diupayakan untuk dipenuhi terlepas dari kemampuan
seseorang untuk membayarnya.
b. Uncertainty (ketidakpastian)
Adanya ketidakpastian tentang kebutuhan pemeliharaan dan pelayanan kesehatan,
mengenai waktu, tempat, besarnya biaya, urgensi pelayanan dan sebagainya.
c. Asymetric Information
Asymetric Information yaitu keadaan tidak seimbang antara pengetahuan pemberi
pelayanan (provider) dengan pengguna jasa pelayanan (klien/pasien) karena pasien
ignorance, provider-lah yang menentukan jenis dan volume pelayanan yang perlu
dikonsumsi oleh pasien. Keadaan ini akan memicu terjadinya supply induced
demand yaitu pemberian pelayanan melebihi kebutuhan pasien sehingga terjadi
peningkatan biaya kesehatan.
d. Externality
Externality yaitu pengguna maupun bukan pengguna jasa pemeliharaan dan
pelayanan kesehatan langsung dapat menikmati hasilnya, pelayanan yang sifatnya
pencegahan umumnya mempunyai eksternalitas yang besar sehingga digolongkan
pada komoditi masyarakat atau public goods, contohnya: imunisasi.
e.Padat Karya
Banyak sekali jenis tenaga yang memberikan kontribusi dalam pelayanan
kesehatan
dan bekerja secara tim, contohnya : tenaga di rumah sakit (lebih dari 60 jenis).
f. Mix-outputs
Mix-outputs yaitu keluaran yang dihasilkan merupakan suatu paket pelayanan
7
sebagai kerjasama tim yang sifatnya bervariasi antar individu dan sangat tergantung
pada jenis penyakit.
g. Retriksi berkompetisi
Retriksi berkompetisi yaitu adanya pembatasan praktek berkompetisi sehingga
mekanisme pasar tidak sempurna, misalnya : tidak ada pemberian barang atau
banting harga dalam pelayanan kesehatan.

8. Jelaskan tentang hukum kesehatan dan hukum kedokteran


8.1. Hukum Kesehatan
a. Van Der Mijn
Yaitu Hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan
kesehatan;meliputi perangkat hukum perdata,pidana dan tata usaha negara
b. Soerjono Soekanto
Hukum yang secara khusus berisikan perangkat, kaidah maupun keteratutan sikap
tindak yang berkaitan dengan kesehatan.
c. PERHUKI
Hukum kesehatan adalah semua ketentuan hukum yg berhubungan langsung
dengan pemeliharaan/ pelayanan kesehatan dan penerapannya.
Hal ini menyangkut hak dan kewajiban baik dari perorangan dan segenap lapisan
masyarakat sebagai Penerima Pelayanan Kesehatan maupun dari pihak
penyelenggara dalam segala aspeknya, organisasi, sarana, pedoman standar
pelayanan medik, ilmu pengetahuan kesehatan dan hukum serta sumber – sumber
lainnya.
Hukum Kesehatan adalah seperangkat kaidah yang mengatur seluruh aspek yang
berkaitan dengan upaya dan pemeliharaan dibidang kesehatan.
8.2. Hukum Kedokteran
Hukum kedokteran adalah bagian dari hukum kesehatan yang terpenting, meliputi
ketentuan yang berhubungan langsung dengan pelayanan medis. Jadi hukum kedokteran
merupakan kesehatan dlam arti sempit.

9. Jelaskan tentang landasan hukum kesehatan menurut Van Der Mijn:


Hukum kesehatan diartikan sebagai hukum yang berhubungan langsung dengan
pemeliharaan kesehatan yang meliputi : penerapan perangkat hukum perdata, pidana
dan tata usaha negara.

8
Landasan hukum menurut Van Der Mijn :
a. Kebutuhan akan pengaturan pemberian jasa keahlian
b. Kebutuhan akan tingkat kualitas keahlian tertentu
c. Kebutuhan akan keterarahan
d. Kebutuhan akan pengendalian biaya
e. Kebutuhan akan kebebasan warga masyarakat untuk menentukan kepentingannya
dan identifikasi kewajiban pemerintah
f. Kebutuhan pasien akan perlindungan hukum
g. Kebutuhan akan perlindungan hukum bagi para ahli
h. Kebutuhan akan perlindungan hukum bagi pihak ketiga
i. Kebutuhan akan perlindungan hukum bagi kepentingan
umum.

10. Jelaskan tentang tugas pokok dan fungsi pemilik rumah sakit
a. menetapkan misi, falsafah dan tujuan rumah sakit .
b. menentukan AD/ART rumah sakit;
c. bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Peraturan Pemerintah yang
d. berhubungan dengan perumahsakitan;
e. mengangkat dan memberhentikan badan pembina (dewan penyantun);
f. mengangkat dan memberhentikan direksi, penguasaan perbendaharaan;
g. pencari dana dan penerima donasi
h. penjamin kredit atau penjamin leasing
i. mengagunkan kekayaan dan atau menghapuskan kekayaan;
j. menerima laporan kekayaan dari dewan penyantun (dewan pengawas) dan direksi
k. merencanakan dan melaksanakan pembangunan dan pengembangan rumah sakit.

11. Jelaskan tentang persamaan dan perbedaan pada Etika dan Etiket

11.1. Persamaan Etika dan etiket

a. Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai


mengenai manusia tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal
etika maupun etiket.

9
b. Kedua - duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi
norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus
dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Justru karena sifatnya normatif
maka kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.

11.2. Perbedaan Etika dan etiket

a. etika.

 Etika tidak terbatas pada cara dan bagaimana melakukan sebuah perbuatan, etika
memberi norma tentang perbuatan itu sendiri.
 Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak
boleh dilakukan.
 Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain.
 Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”, “jangan mencuri”
merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
 Etika berbicara tentang manusia dari dalam. Etika menyangkut kondisi batiniah
seseorang

b. etiket

 Etiket selalu berhubungan dengan cara atau bagaimana suatu perbuatan harus kita
dilakukan, biasanya diharapkan dan ditentukan oleh suatu masyarakat atau
budaya tertentu.
 Etiket hanya berlaku dalam pergaulan dan sangat tergantung pada kehadiran
orang lain.
 Etiket bersifat relative, tidak mutlak dan tidak permanen.Etiket tidak bisa
diterapkan untuk semua tempat dan dalamsemua periode waktu. Yang dianggap
tidak sopan dalam senuah kebuyaan, dapat saja dianggap sopan dalamkebudayaan
lain.
 Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja, bukan dari sisi batiniah

12. Jelaskan dan sebutkan tentang asas asas dan fungsi Rumah Sakit

12.1 Asas-asas Rumah Sakit:


a. Asas non laba (non profit) . Banyak rumah sakit di seluruh dunia
beroperasi berdasarkan asas non-laba, yang berarti bahwa tujuan utama
mereka adalah memberikan perawatan medis kepada pasien daripada
10
mencari keuntungan finansial. Rumah sakit non-laba seringkali dikelola oleh
pemerintah, yayasan, atau lembaga nirlaba.

b. Asas pelayanan universal. Rumah sakit memiliki kewajiban etis


untuk memberikan perawatan medis kepada semua individu, tanpa
memandang status sosial, ekonomi, ras, agama, atau latar belakang
lainnya. Ini mencerminkan prinsip pelayanan universal dalam sektor
kesehatan.
c. asas kontinuitas perawatan. Rumah sakit bertanggung jawab untuk
memberikan perawatan medis yang kontinu kepada pasien. Ini
mencakup perawatan sejak pasien datang ke rumah sakit hingga pasien
sembuh atau memerlukan perawatan lanjutan.
d. Asas keamanan pasien. Keselamatan pasien adalah prioritas utama rumah
sakit.

12.2. Fungsi- fungsi Rumah Sakit :


a. Menyelenggarakan pelayanan Medik
Fungsi utama rumah sakit adalah menyediakan pelayanan medis kepada
pasien. Ini mencakup diagnosis, pengobatan, dan perawatan berbagai
kondisi medis, dan Pelayanan darurat. Rumah sakit sering memiliki unit
gawat darurat (UGD) yang beroperasi 24 jam untuk merawat pasien
dengan kondisi mendesak atau cedera serius.
b. Pelayanan Penunjang medik dan non medik
Funsi ini Rumah sakit memberikan pelayanan penunjang medika dan non
medik, berupa pelayanan pemeriksaan diagnostik dan sejenisnya, dan juga
berupa pelayanan sosial non medik.
c. Pelayanan asuhan keperawatan
Pelayanan asuhan yang diberikan oleh tim keperawatan kepada pasien yang
datang kerumah sakit dengan menggunakan pendekatan keilmuan
keperawatan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia.
d. Pelayanan rujukan
Pelayanan rujukan kepada rumah sakit yang lebih tinggi levelnya dan juga
fungsi menrima rujukan balik dari RS yang lebih tinggi atau fasilitas lebih
lengkap.

11
e. Pendidikan dan pelatihan
Banyak rumah sakit berfungsi sebagai pusat pendidikan medis, tempat
dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya mendapatkan pelatihan praktis.
Mereka juga sering menjadi tempat penelitian medis
f. Penelitian dan pengembangan
Funsi penelitian dapat bersifat klinis yang diperlukan untuk pengembangan
keilmuan klinik di rumah sakit, tetapi juga diperlukan oleh kalangan
akademisi dalam pencapaian pengabdian masyarakat, kewajiban pendidikan
dan kebutuhan akademik.
g. Administrasin umum dan keuangan
13. Jelaskan tentang hubungan Hukum Rumah Sakit dan Pasien.
Hubungan hukum yang timbul antara rumah sakit dan pasien.Hubungan hukum yang
timbul antara rumah sakit dan pasien dalam hukum perdata menghasilkan dua macam
perjanjian, yaitu:
a. Perjanjian pelayanan medis, ketika terdapat kesepakatan antara rumah sakit dan
pasien bahwa tenaga medis pada rumah sakit akan berupaya secara maksimal untuk
menyembuhkan pasien melalui tindakan medis (ispanning verbintenis).
b. Perjanjian perawatan, ketika terdapat kesepakatan antara rumah sakit dan pasien
bahwa pihak rumah sakit menyediakan kamar perawatan tempat tenaga perawat
melakukan asuhan keperawatan.

14. Jelaskan tentang kewajiban rumah sakit melindngi dan memberikan bantuan
hukum

a. Dilaksanakan dengan memberikan konsultasi hukum, memfasilitasi proses mediasi


dan proses peradilan, memberikan advokasi hukum, memberikan pendampingan
dalam penyelesaian sengketa medik, dan mengalokasikan anggaran untuk
pendanaan proses hukum dan ganti rugi.
b. Rumah Sakit memiliki kewajiban menjamin hak petugas yang bekerja di Rumah
Sakit.
c. Kewajiban menjamin hak petugas yang bekerja di Rumah Sakit dilaksanakan
dengan:
1) Memberikan imbalan jasa yang adil dan layak sesuai dengan beban kerja,
tanggung jawab dan risiko pekerjaannya;

12
2) Menetapkan prosedur keselamatan kerja dan melakukan pencegahan risiko
penyakit akibat kerja termasuk melakukan pengujian kesehatan secara berkala;
3) Memberikan hak cuti;
4) Memberikan jaminan sosial tenaga kerja; dan
5) Melaksanakan pengembangan kompetensi dan/atau kemampuan melalui
pendidikan dan pelatihan.

15. Jelaskan tentang Hak dan Kewajiban Tenaga Kesehatan menurut Curzon

15.1 Hak Menurut Curzon dikelompokan menjadi 5, yaitu:


a. Hak Sempurna: hak dapat dilaksanakan dan dipaksakan melalui hukum dan
hak tidak sempurna misal hak yang dibatasi oleh kadaluwarsa
b. Hak utama: hak yang diperluas oleh hak hak lain, hak tambahan melengkapi
hak utama
c. Hak public: merupakan hak yang ada pada masyarakat negara dan hak perdata
ada pada seseorang
d. Hak positif: hak menuntut dilakukannya perbuatan hak negatif agar tidak
melakukan
e. Hak milik: hak yang berkaitan dengan barang dan hak pribadi berkaitan
dengan kedudukan seseorang

15.2. Kewajiban Menurut Curzon dikelompokan menjadi 5, yaitu:


a. Kewajiban Mutlak: tertuju kepada diri sendiri maka tidak berpasangan
dengan hak dan nisbi melibatkan hak di lain pihak
b. Kewajiban Publik: Dalam hukum publik yang berkorelasi dengan hak publik
ialah wajib mematuhi hak publik dan kewajiban perdata timbul dari
perjanjian berkorelasi dengan hak perdata
c. Kewajiban Positif: Kewajiban ini menghendaki dilakukan sesuatu dan
kewajiban negatif tidak melakukan sesuatu
d. Kewajiban Universal atau Umum: Kawajiban yang ditujukan kepada semua
warga negara atau secara umum ditujukan kepada golongan tertentu dan
kewajiban khusus timbul dari bidang hukum tertentu perjanjian.
e. Kewajiban Primer: Kewajiban ini tidak timbul dari perbuatan melawan
hukum Contoh kewajiban untuk tidak mencemarkan nama baik dan

13
kewajiban yang bersifat memberi sanksi timbul dari perbuatan melawan
hukum misal membayar kerugian dalam hukum perdata.

14

Anda mungkin juga menyukai