Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN RESIKO DI TENGAH PERUBAHAN MODEL BISNIS

TELEKOMUNIKASI
Firman Fauzi
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jakarta
E-mail: ffauzi12@gmail.com

Abstrak -- Dalam era data / internet, para operator telekomunikasi tentu saja mulai memfokuskan
bisnis dan layanannya pada data, yang semula hanya sebagai salah satu value added service (VAS)
hingga kemudian menjadi bagian core business para operator. Sayangnya pada era data ini,
sepertinya resiko yang dihadapi operator adalah harus berbagi “kue” revenue dengan “banyak
pemain lain” di luar operator telekomunikasi. Kemungkinan nilai yang didapatkan tidak akan sebesar
saat era voice dan SMS yang masih mendominasi layanan telekomunikasi saat itu. Tetapi
pertumbuhan pendapatan terus tertekan. Untuk mengatasi resiko tersebut maka operator
telekomunikasi perlu
manajemen resiko yang lebih handal lagi. perubahan yang terjadi 'mengacaukan' sistem
yang telah bertahan sebelumnya, dengan cara
Kata kunci: Resiko, Bisnis, Layanan yang berhasil membuat para penyusun strategi
di bisnis telekomunikasi dan informasi berpikir
1. PENDAHULUAN ulang serta berkolaborasi untuk menciptakan
model bisnis baru, proses baru, hingga tujuan
Era konvergensi pada industri telekomunikasi perusahaan yang sebelumnya belum menjadi
informasi semakin mendekat, ditandai dengan ranah mereka. Yang tak kalah pentingnya
semakin menipisnya batas dari fungsi spesifik adalah dengan menyiapkan kapabilitas baru
yang sebelumnya dimiliki masing-masing untuk menjawab semua tantangan dan
operator telekomunikasi. Komoditas pelayanan memperkecil resiko, dalam rangka menciptakan
jasa telekomunikasi sekarang ini bisa dinikmati pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
dari berbagai perangkat telekomunikasi dan
internet. Seiring dengan perkembangan Di yakini bahwa persaingan bisnis layanan
teknologi informasi, perluasan akses internet, telekomunikasi akan terus meningkat. Adanya
proses dalam pembuatan konten program pun penyedia layanan telekomunikasi baru yang ada
bergeser dari company-based menjadi saat ini akan menciptakan produk dan paket
individual-based. Hal ini dapat dengan mudah layanan yang lebih menarik, teknologi yang lebih
kita amati dengan bermunculannya para canggih atau konvergensi dari beragam layanan
individu yang mampu membuat perubahan dan telekomunikasi, sehingga berdampak pada
memberikan pengaruh pada orang lain melalui tingginya tingkat pemutusan layanan, ARPU yang
dunia maya. Sehingga telah terjadi pergeseran rendah atau penurunan, atau perlambatan
dari konsumen menjadi prosumer (produser - pertumbuhan pada basis pelanggan
consumer), dimana konsumen juga dapat telekomunikasi.
bertindak sebagai produser. Dampak lain dari
hal ini adalah harus disadari bahwa kekuatan Persaingan antar penyedia teknologi baru
perubahan tidak lagi dikuasai oleh organisasi/ bersama, masuknya pemain baru, pemain yang
perusahaan tapi juga dalam masing-masing sudah ada dan konsolidasi antar penyedia
individu sebagai konsumen yang akan layanan dapat berdampak negatif pada posisi
mempengaruhi strategi perusahaan dan akan bisnis layanan telekomunikasi, kondisi keuangan,
mengubah bagaimana cara perusahaan hasil operasi dan prospek usaha telekomunikasi.
merespon perubahan yang terjadi dengan Oleh karena itu, untuk mengatasi semua resiko-
cepat. resiko yang dihadapi ini maka perlu manajemen
resiko yang bagus untuk setiap operator
Perubahan yang cepat dan tidak pernah telekomunikasi.
terjadi sebelumnya ini telah menciptakan suatu
pasar dan mekanisme baru yang tidak dapat 2. LANDASAN TEORI
diantisipasi oleh strategi sebelumnya, karena
suatu strategi bisa jadi bekerja baik untuk suatu Memahami konsep risiko secara luas, merupakan
kondisi tertentu namun belum tentu berhasil dasar yang esensial untuk memahami konsep
untuk kondisi lainnya. Era ini dapat dikatakan dan teknik manajemen risiko. Oleh karena itu
sebagai “ Tantangan atau Resiko Di Tengah dengan mempelajari berbagai definisi yang
Perubahan Bisnis Telekomunikasi “, dimana ditemukan dalam berbagai literatur diharapkan
Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, Edisi Spesial 2016 33

pemahaman tentang konsep risiko semakin jelas. 1. Menemukan risiko potensial


Ada beberapa definisi risiko sebagaimana dapat 2. Mengevaluasi resiko potensial
dilihat berikut ini: 3. Memilih teknik / cara yang tepat atau

33 Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, Edisi Spesial


2016

menentukan suatu kombinasi dari teknik -


teknik yang tepat guna untuk
1. Risk is the chance of loss (Risiko adalah menanggulangi kerugian.
kesempatan dari kerugian)
Chance of loss biasanya dipergunakan untuk Dengan demikian manajemen risiko
menunjukkan suatu keadaan dimana terdapat berfungsi dalam menemukan risiko potensial,
suatu keterbukaan (exposure) terhadap mengevaluasi risiko potensial, dan menang
kerugian atau suatu kemungkinan kerugian. gulangi kerugian yang ditimbulkan oleh bisnis
Sebaliknya jika disesuaikan dengan istilah yang
dipakai dalam Statistik, maka “chance” sering
dipergunakan untuk menunjukkan tingkat ISSN 2089 - 7235
probabilitas akan munculnya situasi tertentu.
atau aktivitas yang dilakukan perusahaan atau
badan usaha. Manajemen risiko pada prinsipnya
2. Risk is the possibility of loss (Risiko adalah
merupakan suatu usaha untuk mengetahui,
kemungkinan kerugian)
menganalisa serta mengendalikan risiko dalam
Istilah “possibility” berarti bahwa probabilitas
setiap perusahaan dengan tujuan memperoleh
sesuatu peristiwa berada di antar nol dan satu.
efektivitas dan efisiensi yang lebih tinggi.
Definisi ini barangkali sangat mendekati dengan
pengertian risiko yang dipakai sehari-hari. Akan
Di sisi lain, manajemen risiko yang meliputi
tetapi definisi ini agak longgar, tidak cocok
peningkatan fungsi identifikasi, pengukuran,
dipakai dalam analisis secara kuantitatif.
pemantauan dan pengendalian risiko
dimaksudkan agar aktivitas usaha yang dilakukan
3. Risk is Uncertainty (Risiko
oleh operator telekomunikasi tidak menimbulkan
adalah ketidakpastian)
kerugian yang melebihi kemampuan atau yang
4. Tampaknya ada kesepakatan bahwa risiko
dapat mengganggu kelangsungan bisnis operator
ber hubungan dengan ketidakpastian
telekomunikasi saat terjadi perubahan model
(uncertainty) yaitu adanya risiko, karena
bisnis telekomunikasi. Dengan memperoleh dan
adanya ketidak pastian.
efisiensi yang tinggi tentu akan mendukung
pencapaian tujuan operator telekomunikasi dan
Jadi, manajemen risiko merupakan
pada gilirannya akan meningkatkan outcome
serangkaian metodologi dan prosedur yang
yang diharapkan.
digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur,
memantau dan mengendalikan risiko yang
Risiko dapat dikelompokkan menjadi dua
timbul dari seluruh usaha yang dilakukan dalam
yaitu:
perubahan model bisnis telekomunikasi.
1. Risiko murni (pure risk) adalah risiko dimana
Hubungan antara risiko dan hasil secara
kemungkinan kerugian ada, tetapi
alami berkorelasi secara linier negatif. Semakin
kemungkinan keuntungan tidak ada. Contoh:
tinggi hasil yang diharapkan, dibutuhkan risiko
kecelakaan, kebakaran, kebanjiran dsb.
yang semakin besar untuk dihadapi. Oleh
Salah satu cara menghindari risiko murni ini
karena itu diperlukan upaya yang serius dan
adalah dengan asuransi. Dengan demikian
konsisten agar hal tersebut dapat diatasi bahkan
besarnya kerugian dapat diminimalkan. Itu
hubungan tersebut menjadi kebalikannya, yaitu
sebabnya risiko murni kadang dikenal dengan
aktivitas yang meningkatkan hasil pada saat
istilah risiko yang dapat diasuransikan
risiko menurun. Untuk mencapai hal tersebut
(insurable risk).
diperlukan manajemen risiko yang merupakan
2. Risiko spekulatif adalah suatu risiko yang
desain prosedur serta implementasi prosedur
dihadapi perusahaan yang dapat memberikan
untuk mengelola suatu risiko bisnis.
keuntungan dan juga dapat memberikan
kerugian. Contoh: usaha bisnis, membeli
Manajemen risiko memiliki fungsi, antara lain:

ISSN 2089 - 7235


saham. Risiko spekulatif kadangkadang adalah teknologi data (4G). Namun, hingga saat
dikenal dengan istilah risiko perubahan model ini, penggunaan teknologi data ini secara massal
bisnis. di seluruh nusantara nampaknya masih harus
menunggu. Selain dikarenakan resiko besarnya
Tindakan manajemen resiko diambil oleh investasi yang akan dikeluarkan oleh operator
untuk merespon bermacam-macam resiko. Ada telekomunikasi dan regulasi pemerintah yang
dua macam tindakan manajemen resiko yaitu: mengatur teknologi data (4G) belum tertata baik.

1. Mencegah dan memperbaiki. Tindakan Jika teknologi data sudah dapat diterap kan
mencegah digunakan untuk mengurangi, secara massal di seluruh Nusantara, maka
menghindari, atau mentransfer resiko dengan kemungkinan besar mobile internet akan menjadi
cara diasuransikan. pilihan utama para pengguna jasa telekomunikasi
2. Sedangkan tindakan memperbaiki adalah di seluruh Indonesia. Hal ini tentunya akan
untuk mengurangi efek-efek ketika resiko merubah pola konsumsi mereka dan pola
terjadi atau ketika resiko harus diambil dan pendapatan operator telekomunikasi secara
kontrol bisnis dari sebuah resiko yang signifikan.
mengancam aset dari bisnis sebuah
perusahaan atau proyek yang dapat Hal ini sepertinya menimbulkan dampak
menimbulkan kerusakan atau kerugian pada resiko kepada para insan telekomunikasi baik
perusahaan tersebut. langsung maupun tidak langsung. Pada era
sebelumnya untuk pelayanan voice dan SMS
3. PEMBAHASAN mendominasi, sehingga revenue operator relatif
besar. Karena pada era tersebut operator
Dalam beberapa tahun ke depan, jumlah transfer telekomunikasi mendapatkan revenue dari dua
data di bisnis telekomunikasi di Indonesia akan hal utama yaitu jaringan dan layanan (services).
bertambah secara signifikan. Hal ini antara lain Hal ini karena operator bertindak sebagai
didorong oleh jumlah populasi Indonesia yang penyedia jaringan dan penyedia layanan
sebagian besar merupakan penduduk muda, sekaligus.
penerapan teknologi maju, serta masih
rendahnya tarif transfer data telekomunikasi di Namun di era data, peran operator
Indonesia. Hal ini memungkinkan operator telekomunikasi tersebut tidak lagi bersifat
telekomunikasi di Indonesia untuk meningkatkan “monopoli” walau masih mendominasi. Memang
tarif mereka. melalui jaringan, operator juga menyediakan
layanan data namun baru sebatas koneksi ke
Di samping itu, ekonomi Indonesia yang terus dunia internet saja dan biasa disebut sebagai
tumbuh juga akan membantu para operator dumb pipe. Layanan data yang sesungguhnya
telekomunikasi untuk mendapatkan pendapatan masih disediakan dan menjadi peran utama para
yang lebih. Dari beberapa riset yang dilakukan, pemain aplikasi atau OTT (over the top).
pendapatan Domestik Bruto (PDB) dari suatu
negara mempunyai kaitan yang erat dengan Dalam era data ini, terjadi trend konvergensi
peningkatan jumlah pelanggan telepon, dengan antara dunia telekomunikasi, IT / internet dan
catatan, negara tersebut masih tergolong dalam broadcasting seperti sekarang ini, sehingga bisnis
negara berkembang. yang mendominasi adalah bisnis longtail atau
aplikasi dengan model bisnis bersifat open / open
Salah satu hal yang dapat merubah pola source, berbasis komunitas dan hampir tidak
konsumsi konsumen di bisnis telekomunikasi berbayar atau freemium.
adalah teknologi. Contohnya dengan teknologi
telekomunikasi melalui internet. Dengan teknologi Sebenarnya model bisnis ini telah diterapkan
ini, konsumen tidak banyak lagi menggunakan oleh perusahaan telekomunikasi, IT dan Internet
sambungan telekomunikasi dengan besar di dunia ini seperti Linux, Google,
menggunakan voice dan sms. Hal ini tentu saja Facebook, Twitter, You Tube hingga Andrioid.
akan menyebabkan perubahan pola pendapatan Model bisnis ini bisa dianalogikan dengan model
operator telekomunikasi sehingga saat ini, di bisnis broadcasting televisi atau radio yang tidak
Indonesia penggunaan mobile internet sudah berbayar. Model bisnis ini mempunyai resiko yang
mulai ramai. Hal ini diprediksi masih akan terus kecil, tak lekang oleh masa dan tetap bisa survive
berlanjut hingga beberapa tahun mendatang. meski tidak memungut bayaran sepeser pun
kepada pelanggan.
Salah satu teknologi yang mungkin dapat
merevolusi akses broadband mobile di Indonesia
Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, Edisi Spesial 2016 35

Model bisnis seperti ini tampaknya bisa internet seperti Google dan Facebook, yang
menjadi solusi bagi perubahan model bisnis memiliki jumlah pengguna yang sangat besar
telekomunikasi saat ini. Didasari bahwa sehingga berhasil menempatkan iklan atau
komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia promosi yang sesuai dengan segmen, profil dan
yang sampai kapanpun akan selalu ada dan kebutuhan para penggunanya.
berbekal komunitas pelanggan yang sangat besar
yang telah dimiliki, para operator telekomunikasi Untuk melakukan hal ini operator
dapat mulai bertransformasi menuju model bisnis telekomunikasi harus mampu melakukan
baru yang berorientasi pada layanan longtail atau segmentasi dan profiling seluruh pelanggannya
aplikasi dan bersifat open, community-based dan dan membangun korelasi antara profil
free atau freemium. pelanggan dan kebutuhannya. Profiling dan
korelasi memang cukup rumit dan bukan
Operator telekomunikasi mulai fokus pekerjaan yang mudah karena hingga sekarang
mengembangkan sisi aplikasi yang bisa dilakukan belum ada operator telekomunikasi yang benar-
dengan beberapa cara seperti membangun in- benar sukses melakukannya. Namun hal ini
house software sendiri atau memfasilitasi bukan sesuatu yang mustahil karena sudah
kompetisi pembuatan aplikasi baru atau dimulai berhasil dilakukan oleh para raksasa internet
dari bekerjasama dengan aplikasi global yang seperti Google dan Facebook yang memiliki
sudah ada untuk memberikan nilai tambah bagi jumlah pengguna yang sangat besar dan
aplikasi tersebut jika diakses menggunakan berhasil menempatkan iklan atau promosi yang
jaringan operator tersebut. Aplikasi-aplikasi yang sesuai dengan segmen, profil dan kebutuhan
dibangun juga perlu dicermati agar sesuai dengan para penggunanya.
kebutuhan para pelanggan dan forecast terhadap
trend global yang akan terjadi. Sebaliknya, untuk aplikasi dan layanan yang
lebih advanced atau dengan kualitas yang lebih

35 Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, Edisi Spesial


2016

baik dan terjamin serta bebas dari iklan, operator


telekomunikasi dapat menawarkan layanan dan
Selanjutnya adalah aplikasi atau layanan yang aplikasi yang berbayar (premium). Diharapkan
ditawarkan oleh operator telekomunikasi lebih dengan melakukan beberapa hal tersebut,
fokus pada komunitas pelanggan yang ingin operator dapat mentransformasi model bisnisnya
disasar. Ketika suatu layanan atau aplikasi sehingga dapat tetap survive di era data
sudah menjadi bagian dari komunitas maka dengan pertumbuhan revenue yang sama tinggi
layanan atau aplikasi tersebut akan terus seperti pada masa voice dan SMS serta kelola
digunakan dan menjadi bagian tidak
terpisahkan. Melalui komunitas juga
keberlanjutan suatu layanan atau aplikasi dapat ISSN 2089 - 7235
terjaga dan berlangsung lebih lama. Selain
dalam konteks pengguna atau pelanggan, resiko yang dihadapi operator telekomunikasi
komunitas juga perlu dibentuk dalam konteks menjadi kecil.
pengembangan layanan dan aplikasi seperti
kerjasama dengan developer, insititusi 4. KESIMPULAN
pendidikan dan lembaga riset lainnya.
Ada 3 faktor yang mempengaruhi kemampuan
Untuk melakukan hal ini operator dalam mengatasi resiko serta tantangan
telekomunikasi harus mampu melakukan perubahan model bisnis telekomunikasi yaitu:
segmentasi dan profiling seluruh pelanggannya
dan membangun korelasi antara profil 1. Resources
pelanggan dan kebutuhannya. Profiling dan Diperlukan membangun kemampuan baru yang
korelasi memang cukup rumit dan bukan tangible resource (manusia, peralatan, teknologi,
pekerjaan yang mudah karena hingga sekarang cash) dan non-tangible resource (product design,
belum ada operator telekomunikasi yang benar- information, brands, hubungan dengan supplier,
benar sukses melakukannya. Namun hal ini distributor, dan pelanggan).
bukan sesuatu yang mustahil karena sudah
berhasil dilakukan oleh para perusahaan besar

ISSN 2089 - 7235


2. Process era data ini menjadi suatu seni dan keterampilan
Secara menyeluruh bisnis process akan khusus yang memerlukan analisa dan
mempengaruhi proses komunikasi, kordinasi, kemampuan melihat suatu solusi secara holistik.
hingga pengambilan keputusan dalam
mentransformasi produk atau services baru yang DAFTAR PUSTAKA
akan diciptakan untuk beradaptasi dengan
perubahan dan menciptakan keberlanjutan [1]. Teknik - Teknik Manajemen
usaha. Bisnis model yang digunakan sangat Resiko,
tergantung dengan keadaan pasar, teknologi dan http://ekamaswarang.blogspot.co.id/2015/11
regulasi pemerintah di bidang telekomunikasi. /teknik-manajemen-resiko.html
[2]. Tantangan untuk Industri Telekomunikasi
Untuk bisnis model jangka panjang, Masa Depan, Meika Annis Setiarini, 2015,
ketersediaan data konsumen secara real time https://meikarini.wordpress.com/2015/01/09/
sangatlah penting. Model bisnis telekomunikasi tantangan-untuk-industri-
masa depan diperkirakan akan menjadi sangat telekomunikasimasa-depan/
dinamis, sehingga memerlukan manajemen yang [3]. Risiko-Risiko Terkait dengan Bisnis Seluler
cepat tanggap dalam menghadapi perubahan Kami(Telkomsel),
permintaan konsumen. http://www.telkom.co.id/UHI/UHI2011/ID/09
22_risiko.html
Dalam jangka pendek dan menengah, operator [4]. Pengaruh Pelayanan Jasa Telekomunikasi
telekomunikasi dapat meningkatkan keuntungan Terhadap Kepuasan Pelanggan, Jurnal
dari pengembangan konten – konten bisnis Manajemen dan Akuntansi, Volume 1, Nomor
konvensionalnya seperti sms ataupun layanan 3, Desember 2012, Rahmisyari, Universitas
non konvesional seperti value added services. Ichsan Gorontalo
[5]. Manajemen Risiko Yang Dihadapi PT.
3. Values Telekomunikasi Indonesia Tbk, Jurnal
Organization values merupakan lebih dari Manajemen Keuangan Syariah, Muhammad
sekedar corporate values, dimana hal ini akan Fitra Kurniawan, Universitas Islam Negri
mempengaruhi standard nilai pada setiap orang Sunan Gunung Djati
yang terlibat dalam organisasi untuk setting [6]. Layanan 4G Juga Untuk Masyarakat Di
prioritas dalam suatu pekerjaan dan bagaimana Pelosok Negeri,
standard dalam melakukan pekerjaan. Ketika https://eng.ui.ac.id/blog/kuliah-perdana-
suatu organisasi / perusahaan ingin menciptakan s2manajemen-telekomunikasi/
kemampuan baru, tentu terdapat proses transisi, [7]. Membangun Kapabilitas untuk Menjawab
pekerjaan dan skill set yang dibutuhkan. Masa Tantangan Era Disruptive Change, Agustus
transisi dan setelahnya bukanlah fase yang 2013,
mudah dilewati apabila setiap orang yang terlibat http://www.manajementelekomunikasi.org/2
di dalamnya tidak mau berubah karena tidak 013/08/membangun-kapabilitas-untuk
sesuai dengan value yang mereka miliki menjawab.html
sebelumnya. Sehingga perlu diciptakan value [8]. Galau Perubahan Model Bisnis, Dewi Asri
yang sesuai agar semua orang yang terlibat TP, Desember 2012,
dalam pembangunan kemampuan ini memiliki http://www.manajementelekomunikasi.org/2
semangat perubahan dan etos yang diperlukan. 012/12/galau.html
[9]. Definisi dan Manfaat Penerapan Manajemen
Ketiga hal diatas harus saling terintegrasi untuk Resiko, Denny Bagus, 2009,
menciptakan kemampuan baru yang mampu http://jurnalsdm.blogspot.co.id/2009/09/manaj
membawa perusahaan dan industri menjawab emenresiko-definisi-dan-manfaat.html
perubahan tantangan, mengurangi ketidakpastian [10]. Peluang dan Hambatan Bisnis Industri
resiko dan membangun iklim kondusif yang Telekomunikasi di Era Konvergensi,
mampu membawa keberlanjutan dalam Rakornas Telematika dan Media Kamar
pertumbuhan industri. Dagang Dan Industri Indonesia, Juni 2008,
http://www.kadinindonesia.or.id/id/doc/ATSI
Perubahan merupakan suatu hal yang pasti %20-
terjadi, ditambah dengan ketidakpastian dan %20Rakornas%20telematika%20dan%20M
risiko yang terus membayangi, membangun edia%202008.pdf
kemampuan baru untuk menjawab tantangan di

Anda mungkin juga menyukai