Bab 2 Profil
Bab 2 Profil
Landasan Teori
Pembuatan video dan buku profil perusahaan sangat
penting karena keduanya dapat menjadi alat yang
efektif untuk memperkenalkan perusahaan dan
mempromosikan produk atau layanan yang ditawarkan
kepada pelanggan potensial
17
BAB 2
LANDASAN TEORI
18
memastikan bahwa video tersebut telah memenuhi tujuan dan harapan
perusahaan.
e. Penyediaan Jasa Konsultansi: Substansi kegiatan ini adalah penyediaan
jasa konsultansi oleh perusahaan yang memberikan layanan pembuatan
video profil perusahaan. Perusahaan penyedia jasa konsultansi akan
memberikan saran ahli tentang konsep video, konten, gaya dan format
video yang efektif, serta strategi pemasaran video yang tepat. Hal
ini bertujuan untuk membantu perusahaan mencapai tujuan bisnisnya
melalui video profil perusahaan yang berkualitas.
f. Pelaporan dan Evaluasi: Substansi kegiatan ini adalah pelaporan dan
evaluasi hasil dari kegiatan belanja jasa konsultansi berorientasi
layanan-jasa khusus (jasa konsultansi pembuatan video profil
perusahaan). Pelaporan ini meliputi pengukuran efektivitas video,
kepuasan pelanggan, serta pengukuran kinerja jasa konsultansi yang
diberikan. Evaluasi akan memberikan masukan untuk meningkatkan
kualitas layanan dan memastikan bahwa video profil perusahaan efektif
dalam mencapai tujuan bisnisnya.
19
pengertian dari OPD yang membidangi perindustrian danperdagangan serta
dari Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri. Bidang perindustrian
danperdagangan mengukur IKM berdasarkan nilaiinvestasi awal (asset).
Sedangkan BPS berdasarkan jumlah tenaga kerja. BPS mendefinisikan
industri kecil adalah unit usahadengan jumlah tenaga kerja antara 5-19
orang. Industri menengah adalah unit usaha dengan jumlahtenaga kerja
antara 20-99 orang. Sementara itu OPD Bidang perindustrian
danperdagangan mendefinisikan industri kecildan menengah berdasarkan
nilai asetnya yaitu industri kecil adalah industri yangmempunyai nilai
investasi perusahaan sampai dengan 200 juta rupiah (tidaktermasuk tanah
dan bangunan). Sedangkan industri menengah adalah industri dengannilai
investasi perusahaan seluruhnya antara 200 juta - 5 milyar rupiah (tidak
termasuk tanah dan bangunan). Berdasarkan beberapa penjelsan di atas
dapat disimpulkan bahwa IKM merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
seorang pengusaha ataubeberapa pengusaha. Kegiatan tersebut dimulai dari
mengolah bahan baku menjadiproduk hingga siap untuk dipasarkan dengan
nilai yang sesuai. Meskipun tidakmemerlukan modal yang besar tetapi
dapat menyerap tenaga kerja.
Melihat keberadaan IKM yang penting bagi perkembangan ekonomi
masyarakat maka perlu diuraikan bagaimana kebijakan pemerintah dalam
pengembangan IKM di Indonesia. Melihat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, di sana membahas terkait IKM
dalam berbagai aspek, meliputi pengertian dan kriteria IKM, pemberdayaan
IKM, penumbuhan iklim dan pengembangan usaha, pembiyaan dan penjaminan,
kemitraan dan koordinasi, serta sanksi administratif. Dalam Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2008 menjelaskan terkait asas dan tujuan dalam
melaksanakan IKM itu sendiri yakni, bahwa keberadaan IKM harus berasaskan
pada batasan-batasan sebagai berikut:
1) Kekeluargaan;
2) Demokrasi ekonomi;
3) Kebersamaan;
4) Efisiensi berkeadilan;
5) Berkelanjutan;
6) Berwawasan lingkungan;
7) Kemandirian;
20
8) Keseimbangan kemajuan; dan
9) Kesatuan ekonomi nasional.
Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 menggariskan tujuan
pengembangan IKM adalah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya
dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi
ekonomi yang berkeadilan (Pasal 3). Pemerintah Pusat maupun daerah,
serta para pelaku usaha besar maupun kecil dan masyarakat dituntut untuk
menumbuhkan iklim usaha yang baik sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20
tahun 2008 BAB V Pasal 7 ayat (1) yakni bahwa pemerintah pusat dan daerah
menumbuhkan iklim usaha dengan menetapkan peraturan perundang-undangan
dan kebijakan yang meliputi aspek:
1) pendanaan;
2) sarana dan prasarana;
3) informasi usaha;
4) kemitraan;
5) perizinan usaha;
6) kesempatan berusaha;
7) promosi dagang; dan
8) dukungan kelembagaan.
Selanjutnya, diterangkan pula bahwa pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah agar memperhatikan dalam melakukan pengembangan
usaha sebagaimana sesuai dengan Pasal 16 Bab VI Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2008 yakni bahwapemerintah pusat dan pemerintah daerah
memfasilitasi pengembangan usaha dalam beberapa bidang, yaitu sebagai
berikut:
1) produksi dan pengolahan;
2) pemasaran;
3) sumber daya manusia; dan
4) desain dan teknologi.
Sedangkan dalam hal kemitraan IKM di jelaskan pada Pasal 26 yakni
kemitraan dilaksanakan dengan beberapa pola, seperti inti-plasma,
subkontrak, waralaba, perdagangan umum, distribusi dan keagenan, serta
bentuk-bentuk kemitraan lain, seperti bagi hasil, kerjasama operasional,
usaha patungan (joint venture), dan outsourching. Dalam hal permodalan,
pemerintah pusat maupun daerah berkewajiban dalam hal pembiayaan dan
21
penjaminan sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 Pasal 21
ayat (1) yakni bahwa pemerintah pusat dan daerah menyediakan pembiayaan
bagi IKM. Kemudian, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat menyediakan
pembiayaan dari penyisihan bagian laba tahunan yang dialokasikan kepada
IKM dalam bentuk pemberian pinjaman, penjaminan, hibah, dan pembiayaan
lainnya. Usaha Besar nasional dan asing dapat menyediakan pembiayaan
yang dialokasikan kepada IKM dalam bentuk pemberian pinjaman,
penjaminan, hibah, dan pembiayaan lainnya. Pemerintah, pemerintah
daerah, dan dunia usaha dapat memberikan hibah, mengusahakan bantuan
luar negeri, dan mengusahakan sumber pembiayaan lain yang sah serta
tidak mengikat untuk IKM. Pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan
insentif dalam bentuk kemudahan persyaratan perizinan, keringanan tarif
sarana dan prasarana, dan bentuk insentif lainnya yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan kepada dunia usaha yang
menyediakan pembiayaan bagi IKM.
Berikutnya, berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasi
beberapa karakteristik dari IKM itu sendiri. Karaktersitik tersebut
dapat dikelompokkan atau dikategorikan berdasarkan sifat dan orientasi
dari kegiatan IKM dibandingkan dengan jenis industri lainnya, yaitu
sebagai berikut:
1) Selera Industri yang memanfaatkan potensi dan sumber daya alam,
umumnya berorientasi pada pemrosesan bahan mentah menjadi bahan baku.
2) Industri yang memanfaatkan keterampilan dan bakat tradisional yang
banyak dijumpai pada sentra-sentra produksi.
3) Industri penghasil benda-benda seni yang memiliki mutu dan pemasaran
khusus.
4) Industri yang terdapat di pedesaan, yaitu yang berkaitan dan merupakan
bagian kehidupan ekonomi pedesaan.
Sejak abad pertengahan, tepatnya sampai sebelum tahun 1900,
Indonesia telah mengenal industri yang ditopang oleh IKM. Kemudian sejak
itu mulai muncul gagasan pembangunan IKM yang pada dasarnya kemudian
menjadi strategi swasembada menjelang kedatangan Jepang dan kemudian
dijadikan politik swadesi. Berikutnya, pada masa orde lama keberadaan
IKM menjadi fokus pembangunan nasional, namun pola pembinaan IKM belum
dilihat secara khusus. Pada masa tersebut tercatat satu-satunya industri
22
kerajinan rakyat yang dikembangkan dengan pola khusus melalui koperasi
yaitu industri kerajinan batik. Pada prakteknya, industri batik juga
berkelompok dalam wilayah kabupaten atau kota tertentu dan bahkan kampung
tertentu.
Pada masa orde baru, industri menjadi bagian penting dalam strategi
pembangunan dengan arah jangka panjang yang jelas, yaitu strategi
industrialisasi menuju lepas landas (1969 – 1997) dan industri kecil
mendapatkan tempat tersendiri, namun cenderung ke arah industri rumah
tangga. Hal ini karena selama orde baru banyak industri kecil yang tutup
karena terdesak industri besar yang berasal dari penanaman modal asing.
Hal inilah yang menyadarkan kembali terkait pentingnya keberadaan
industri yang bukan hanya cottage industry.
Sejak tahun 1993 adalah awal baru bagi IKM, hal ini karena
pengusaha IKM menempati perhatian tersendiri namun tetap didekatkan
dengan pembinaan koperasi sebagai lembaga ideal dalam pembinaannya. Pada
masa tersebut sentra-sentra IKM tumbuh dan dikembangkan berdasarkan atas
kelompok industri dan komoditas. Pola pengembangan dengan melibatkan
BUMN dilakukan dengan pola bapak angkat meskipun keduanya tidak selalu
menghasilkan keterkaitan industri.
Berbagai model pengembangan IKM telah dikembangkan di negara-
negara maju. Jepang misalnya mengembangkan IKM melalui model "sub-
contracting". Artinya perusahaan-perusahaan skala besar memberikan order
kepada perusahaan-perusahaan skala menengah dan kecil untuk jenis-jenis
pekerjaan yang tidak ditanganinya sendiri. Sebagai contoh perusahaan
raksasa mobil Toyota atau Mitsubishi hanya merakit mesinnya saja
sedangkan pengerjaan body mobil diserahkan kepada perusahaan sub-
kontraktor skala menengah dan pembuatan suku cadang disub-kontrakkan
kepada perusahaan skala kecil. Model kemitraan "sub-contracting"
demikian memungkinkan perusahaan besar, menengah dan kecil maju secara
bersamaan. Model pengembangan IKM lainnya adalah melalui modal ventura.
Model ini dikembangkan untuk membantu IKM yang baru tumbuh dan mempunyai
prospek cerah tetapi tidak mempunyai modal sendiri maupun akses terhadap
perbankan untuk mengembangkan usaha karena ketiadaan agunan atau
persyaratan administratif lainnya. Dalam hal ini perusahaan modal
ventura dapat memperkuat permodalan IKM melalui penyertaan saham
23
sementara. Setelah IKM berkembang dan mampu "go-public" maka perusahaan
modal ventura melakukan divestasi atau menarik kembali sahamnya.
Pengembangan IKM juga dapat dilakukan melalui model Inkubator. Melalui
model ini IKM diberdayakan melalui aspek teknologi atau kemampuan
bisnisnya untuk jangka waktu tertentu sampai tiba saatnya dilepaskan
untuk dapat bersaing secara bebas di pasar. Model yang diperkenalkan di
Amerika Serikat ini telah diterapkan di China dan berhasil dengan baik.
Sementara itu "community based development" yakni pengembangan IKM
berdasarkan daya dukung masyarakat dikembangkan dengan sangat berhasil
di Taiwan. Dalam hal ini masyarakat atas inisiatifnya sendiri atau
inisiatif pihak pembina masyarakat mengembangkan jenis industri tertentu
sesuai dengan kemampuan masyarakat di suatu lokasi atau daerah tertentu
kemudian pemerintah akan mendukung dengan berbagai fasilitas yang
diperlukan baik infrastruktur maupun akses terhadap permodalan.
Terakhir, terkait pengembangan IKM skala mikro atau skala rumah tangga
di pedesaan, telah dikembangkan model Grameen Bank yang dipelopori oleh
Prof. Muhammad Yunus dari Bangladesh dan telah terbukti cukup efektif
untuk memberdayakan para wanita pedagang kecil terutama di daerah
pedesaan agar mampu berkembang secara ekonomi.
24
juga digunakan sebagai alat membangun citra agar berbagai kelompok
penekan dalam masyarakat mempunyai pemahaman yang benar tentang
perusahaan.
b. Bisa digunakan untuk melengkapi komunikasi lisan demi terciptanya
mutual understanding.
c. Menghemat waktu transaksi, Pihak-pihak lain yang berkaitan dengan
bisnis perusahaan tidak perlu menanyakan secara detail tentang
perusahaan, produk, pasar, visi, misi, posisi keuangan. Hal itu dapat
dipelajari melalui Company profile.
d. Membangun identitas dan citra korporat. Company profile yang dikemas
menarik, detail, jelas dan mewah, mencerminkan wajah perusahaan di
mata publik sebagai perusahaan yang besar dan dan bonafit.
25
g. Alamat cabang-cabang. Semakin banyak cabang perusahaan dibeberapa
wilayah menujukkan jalur distribusi yang merata. Pada akhirnya
mencerminkan kebersamaan dan prestise perusahaan.
h. Gambaran tentang SDM, ceritakan orang-orang dibalik operasional
perusahaan, siapa saja figur pengendali di jajaran manajemen
termasuk tokoh berpengaruh di masyarakat yang berkaitan dengan
perusahaan.
i. Sistem pelayanan dan fasilitas yang disediakan. Dalam persaingan
ketat dewasa ini, pelayanan pelanggan memegang kunci strategis.
Gambaran kelebihan perusahaan dari sisi yang membedakan dengan
kompetitor.
j. Prestasi dan keunggulan perusahaan, termasuk segala hal yang telah
dilakukan perusahaan untuk kepentingan masyarakat. Masyarakat
menuntut bukan hanya kualitas produk atau jasa, tapi juga apa yang
bisa dilakukan perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat. Misalnya program peduli lingkungan sebagai
wujud tanggung jawab perusahaan.
k. Laporan perkembangan perusahaan (annual report), termasuk informasi
keuangan perusahaan.
l. Deskripsi tentang produk-produk dan jasa utama yang ditawarkan
program pengembangan dimasa mendatang.
2.3. Website
Menurut Hidayat (2010) website adalah keseluruhan halaman-halaman
web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi. Sebuah
website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling
berhubungan.
Jadi dapat dikatakan bahwa, pengertian website adalah kumpulan
halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar
diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik
yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian
bangunan yang saling terkait, yang masing-rnasing dihubungkan dengan
jaringan-jaringan halaman. Hubungan antara satu halaman website dengan
halaman website lainnya disebut dengan hyperlink, sedangkan teks yang
dijadikan media penghubung disebut hypertext.
26
Adapun kriteria website yang baik dikemukakan oleh Suyanto (2009)
adalah:
A. Usability
Usability melibatkan pertanyaan “dapatkah user menemukan cara untuk
menggunakan situs web tersebut dengan efektif (doing things right)”
atau usability adalah sebagai suatu pengalaman pengguna dalam
berinteraksi dengan aplikasi atau situs web sampai pengguna dapat
mengoperasikannya dengan mudah dan cepat.
B. System navigasi
Navigasi dapat ditampilkan dalam berbagai media yaitu teks, image
ataupun animasi. Navigasi dari images dapat menawarkan banyak sekali
variasi, misalnya dengan ikon, image, pengguna huruf dan bentuk yang
lebih bebas.
C. Content
Content yang baik akan menarik, relevan, dan pantas untuk target
audience web tersebut. Gaya penulisan bahasa yang dipergunakan harus
sesuai dengan web dan target audience. Hindari kesalahan dalam
penulisan, termasuk tata bahasa dan tanda baca, di tiap halaman,
header dan judul.
D. Loading time
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Zona Research (april, 1999)
menyatakan bahwa 80% pengunjung akan menutup browser bila halaman web
yang ia buka tidak tampil dalam 7-8 detik. Penelitian ini mengatakan
bahwa 40% pengunjung akan kembali mengunjungi situs yang tampil lebih
cepat. Sebuah situs web yang tampil lebih cepat kemungkinan besar
akan kembali dikunjungi, apalagi bila dengan konten dan tampilan yang
menarik. Waktu download memang tidak hanya dipengaruhi desain tetapi
juga koneksi, server, dan lain-lain. Namun demikian desainer web
harus memperhitungkan desain yang dibuatnya agar dapat tampil lebih
cepat dengan menggunakan ukuran yang sekecil mungkin.
E. Interactivity
Dasar dari interaktivitas adalah hyperlinks (links) dan mekanisme
feedback. Gunakan hyperlink untuk membawa pengunjung ke sumber
berita, topic lebih lanjut, topic terkait, atau lainnya.seperti link
yang berbunyi more info about this, related links dan lain-lain.
27
sedangkan untuk mekanisme feedback, contohnya seperti critiques,
comments, question. Keuntungannya user dapat memberitahu kritik/saran
agar situs web kita bisa lebih baik.
F. Compatibility
Situs web harus kompatibel dengan berbagai perangkat tampilannya,
harus memberikan alternative bagi browser yang tidak dapat melihat
situsnya.
2.4.1. Fungsi
Secara umum fungsi situs web adalah sebagai berikut:
1) Fungsi Komunikasi
Situs web berfungsi sebagai komunikasi pada umumnya adalah web
dinamis. Karena dibuat menggunakan pemrograman web (server side)
maka dilengkapi dengan fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi
komunikasi seperti web mail, chatting dan forum.
2) Fungsi Informasi
Menekankan pada kualitas konten, karena tujuan situs ini
menyampaikan isinya sebaiknya berisi teks dan grafik fasilitas yang
memberikan fungsi informasi, news , file, company, library.
3) Fungsi Entertainment
Sebagai sarana hiburan/penggunaan animasi gambar dan elemen
bergerak dapat meningkatkan mutu persentasi desain, meski tetap
harus mempertimbangkan kecepatan downloadnya. Contoh fungsi
Entertaiment: game online, film online, music online.
4) Fungsi Transaksi
Situs web dapat dijadikan transaksi bisnis baik barang jasa. situs
web menghubungkan perusahaan konsumen dan kormmitas tertentu
melalui sarana elektronik. Pembayarannya bisa mernudahkan kartu
kredit, transfer ataupun membayar langsung.
28
2.4.2. Tujuan Desain Web
Untuk membuat situs web atau dokumen elektronik dan aplikasi yang
berada pada web server dan menampilkan konten dan fitur antarmuka
interaktif kepada pengguna akhir dalam bentuk halaman Web. Seperti unsur-
unsur teks, gambar (gif, jpeg) untuk ditempatkan pada halaman menggunakan
HTML/XHTML/tag XML. Menampilkan media yang Iebih kompleks (vektor
gratis, animasi, video, suara) membutuhkan plug-in seperti Adobe Flash,
QuickTime dan Java run-time. Plug-in juga dimasukkan ke dalam halaman
web dengan menggunakan HTML/tag XHTML. Perbaikan sesuai browser dengan
standar W3C diminta penerimaan luas dan penggunaan XHTML/XML bersama
dengan Cascading Slyle Sheets (CSS) untuk posisi dan memanipulasi unsur-
unsur halaman web dan objek. Kemampuan browser untuk mengirimkan berbagai
konten dan pilihan aksesibilitas kepada klien tanpa menggunakan plug-
in. Dengan spesialisasi yang tumbuh di bidang teknologi informasi ada
kecenderungan kuat untuk membedakan antara desain web (web design) dan
pengembangan web (web development).
29
merancang suatu halaman website perlu mempertimbangkan elemen ini.
Load time of page dapat dioptimasi dengan memilih pengunaan image
yang kecil, pengunaan cache pada halaman website. Halaman website
yang diload sangat lama akan mempengaruhi kepuasan user mengunjungi
sebuah website (Almahamid, 2010)
5) Design/layout of page, perancangan design atau layout halaman website
yang dikerjakan harus memperhatikan estetika dan fungsionalitas suatu
website seperti terlihat sangat atraktif, tersusun dengan baik,
memilih font yang tepat, perpaduan warna dengan tepat sehingga
pengunjung lebih fokus pada informasi yang diinginkan dan tidak
merusak mata, dan menambahkan gambar pada halaman website yang
berubah pada periode tertentu akan menarik pengunjung untuk
mengunjungi kembali (Almahamid, 2010).
6) Web traffic and search. Web traffic adalah tingkat frekuensi website
diakses oleh pengunjung sedangkan web search merupakan hasil
pencarian website dengan menggunakan kata kunci (keyword) yang
diinginkan pada mesin pencarian seperti Google, Bing, dan Yahoo
(Almahamid, 2010).
30
Kobayashi adalah seorang ahli yang memiliki fokus dan riset tentang
kombinasi warna. Shigenobu Kobayashi bekerja sama dengan Nipon Color &
Design Research Institute untuk melakukan riset pada kombinasi warna
untuk menyesuaikan penggunaan warna terhadap beberapa skenario, segmen,
dan target berdasarkan dari sebuah kata kunci. Pada diagram kombinasi
warna menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tipis antara kombinasi warna.
Berdasarkan pada sebuah kata kunci dan diagram kombinasi warna, maka
kombinasi warna berbeda akan tercipta dan bisa mendapatkan kategori
warna apakah warna tersebut merupakan warna sejuk atau panas, lembut
atau keras, jelas atau cenderung keabu-abuan.
Kombinasi warna cenderung mirip dengan satu sama lain dan
dikumpulkan menjadi satu kategori seperti pretty dan casual, sehingga
setiap perbedaan karakteristik pada kombinasi warna membuatnya mudah
dibedakan dan dilihat. Warna, keyword, dan manusia/objek memiliki
hubungan ketika menentukan sebuah kombinasi warna (Kobayashi, 1998).
31
2.6.2. Elemen Layout
Terdapat empat elemen layout yaitu:
1) Tipografi adalah perpaduan antara seni dan teknik mengatur tulisan,
agar maksud serta arti tulisan dapat tersampaikan dengan baik secara
visual kepada pembaca.
2) Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik
drawing, lukisan, fotograiti, atau teknik seni rupa lainnya yang
lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud
daripada bentuk,
3) Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya
sempurna (berwarna putih).
4) Bentuk adalah seluruh informasi geometris yang akan tidak berubah
ketika parameter lokasi, skala, dan rotasinya diubah.
32
sebuah pendekatan baru yang akan mengurangi waktu pengembangan,
menambahkan struktur untuk masalah yang tidak terstruktur, dan menjaga
pengguna yang terlibat di seluruh siklus hidup pengembangan.
Purinton dan Rosen (2004) menjelaskan tiga faktor penting untuk
pengguna saat menggunakan aplikasi berbasis web: koherensi,
kompleksitas, dan keterbacaan. koherensi melibatkan kemudahan di mana
pengguna dapat menjelajah melalui situs dan termasuk konten yang terdapat
dalam situs web.
Kompleksitas berkisar pada desain website termasuk berbagai gambar
yang memenuhi pengguna yang diinginkan untuk mengeksplorasi. Keterbacaan
berakar pada kesan yang dibuat oleh situs web untuk pengguna. Unsur
visual sebuah website meliputi estetika website sedangkan elemen
database yang mempengaruhi fungsi dalam sebuah situs web. Kedua desain
estetika dan fungsi dari situs web adalah penting tetapi masing-masing
berbeda dari yang lain. Desain grafis dari aplikasi web sering dilakukan
oleh seorang desainer grafis atau artis sedangkan desain database akan
dilakukan oleh administrator database atau programmer.
WDLC membagi tahap pengembangan website menjadi 5 langkah, yaitu:
a. Pengumpulan informasi
b. Analisis
c. Desain
d. Pelaksanaan
e. Pemeliharaan
Hal ini mengikuti konsep yang sama dari model SDLC menggunakan
pendekatan air terjun. Namun, dengan memasukkan metodologi prototyping,
WDLC menjadi proses berulang yang melibatkan pengguna melalui proses
pembangunan. Dengan membagi pengembangan grafis dan pengembangan
fungsional dalam berbagai tahap, masing-masing set ini dari fase
dapat bekerja pada berurutan atau bersamaan. Misalnya, jika website
telah dirancang dan dikembangkan dan aplikasi baru perlu ditambahkan,
para desainer dan pengembang bisa melompat ke set pengembangan fungsional
fase dalam WDLC dan menambahkan aplikasi ke situs web yang ada. Dengan
mengikuti langkah-langkah yang tepat dalam pengembangan grafis dan
berencana untuk skalabilitas, update atau pendesainan ulang masa
mendatang akan memerlukan upaya minimal.
33
Mendesain ulang situs web yang ada hanya akan membutuhkan tahapan
pengembangan grafis dari WDLC yang akan dilakukan sejak fungsi dari
website akan tetap tidak berubah. Hal ini menciptakan keselarasan antara
bagian-bagian yang berbeda dari situs web dan aplikasi. Sejak tahap
desain WDLC menggunakan prototyping, setelah itu telah diuji dan bekerja
Anda dapat menerapkannya sebagai sistem kerja.
34
baik. Lahirnya teknologi multimedia merupakan hasil dari kemajuan
teknologi elektronik, computer dan perangkat lunak. Maka dengan adanya
teknologi multimedia ini akan menambah tugas menjadi lebih ringan. Pada
kenyataannya multimedia merupakan gabungan beberapa media yang kemudian
di definisikan sebagai elemen-elemen dalam pembentukan multimedia. Hal-
hal yang merupakan elemen – elemen multimedia adalah:
a. Teks
b. Gambar
c. Animasi
d. Suara
e. Video
35
Gambar 2.1 Tampilan Pembuka (Start Page) Macromedia flash 8
36
2.9.1.3. Elemen dasar Macromedia flash 8
A. Menu bar
Menu Bar merupakan baris menu yang berisi perintah berupa menu-
menu yang aktif dimulai dari menu File sampai dengan Help. Masing-masing
menu mempunyai submenu atau perintah, seperti yang tampak pada Gambar
3.2. Berikut ini tampilan perintah menu dan ikonnya.
B. TimeLine
Timeline digunakan untuk menyusun semua objek yang akan digunakan
di dalam produk animasi atau multimedia dengan mengikuti layer tertentu
dan juga menentukan perlakuannya, mengikut pergerakan waktu.
37
C. Stage
Ditunjukkan oleh symbol B. Merupakan bidang segi empat dimana
movie dimainkan, serta sebagai tempat pembuatan animasi.
38
D. Tools Box
Tools Box merupakan kumpulan tool-tool yang berisi alat-alat yang
digunakan untuk menggambar objek pada stage, Ditunjukkan oleh symbol C.
Berisi alat-alat yang digunakan untuk menggambar objek pada stage.
Tabel 2.2 Keterangan Tools Box pada Macromedia Flash 8
39
E. Color Window
Ditunjukkan oleh symbol D. Merupakan window yang digunakan untuk
mengatur warna pada objek yang telah dibuat. Color Window terdiri dari:
1. Color Mixer
Digunakan untuk mengatur warna pada objek sesuai dengan keinginan.
Ada 5 pilihan tipe warna, yaitu: None, Solid Linear, Radial, Bitmap.
2. Color Swatches
Digunakan untuk memberi warna pada objek yang Anda buat sesuai
dengan yang warna pada window.
40
Gambar 2.7 Window Color Swatches
F. Actions Frame
Ditunjukkan oleh symbol E. Merupakan window yang digunakan untuk
menuliskan Action Script pada Macromedia Flash 8 Biasanya Action Script
digunakan untuk mengendalikan objek yang telah dibuat.
G. Properties
Ditunjukkan oleh symbol F. Merupakan window yang digunakan untuk
mengatur property dari objek yang telah dibuat.
41
2.9.2. Corel Draw
2.9.2.1. Sekilas tentang Corel Draw
Corel Draw adalah software grafis dengan basis vektor atau garis.
Corel Draw dapat pula mengolah gambar dengan basis bitmap dengan hasil
yang tidak kalah dengan pengolah bitmap yang sesungguhnya.. Corel Draw
menggunakan dasar vektor dalam mengolah image, dimana unsur dasarnya
adalah garis. Keuntungan dari vektor ini adalah gambar akan mempunyai
ukuran yang relative kecil, kemudian jika gambar dibesarkan maka gambar
akan terlihat solid atau utuh. Keunggulan mengolah gambar berbasis vektor
adalah ada pada ukuran hasil (dapat ditekan seminimal mungkin namun
dengan kualitas yang tidak kalah dengan gambar berbasis bitmap). Karena
itulah desain grafis dan olah gambar berbasis vektor sangat banyak
digunakan untuk desktop publishing, percetakan, dan bidang lain yang
memerlukan pemrosesan visual, terutama yang menggunakan ukuran besar.
Kelebihan lain dari Corel Draw yang jarang dimiliki oleh aplikasi desain
grafis dan pengolah gambar yang lain adalah dukungan forum dan komunitas
Corel Draw yang begitu banyak dan beragam, sehingga kita bisa dengan
mudah menemukan tutorial, tips dan bisa berbagi ilmu dengan pengguna
Corel Draw lainnya di seluruh dunia.
42
d. Tidak tepat bila digunakan untuk merekayasa foto.
e. Dukungan SaveAs di Corel Draw yang terbatas
Dibawah ini merupakan lembar kerja dari Corel Draw X4
43