Konflik Dan Integrasi Sosial
Konflik Dan Integrasi Sosial
SOSIAL
Oleh:
Muhammad Tobar, S.Pd., M.Si
Sebagai Pengantar…
1. Konflik merupakan gejala sosial yang selalu hadir dalam kehidupan sosial,
sehingga konflik bersifat inheren, artinya konflik akan senantiasa ada dalam
setiap ruang dan waktu dimana saja dan kapan saja. Kekerasan merupakan
gejala di mana gejala yang menyebabkan timbulnya konflik tidak dapat
teratasi sehingga menimbulkan kekerasan dari model kekerasan yang
terkecil hingga peperangan (Collins & Sanderson, 2010)
2. Konflik berlaku dalam semua aspek relasi sosial, yang bentuknya seperti
dalam relasi antar individu, relasi individu dengan kelompok, ataupun
antrkelompok dengan kelompok.(Judistria K. Garna,, 1996: 65)
Defenisi Konflik
Secara etimologis berasal dari bahasa Latin “con”
yang berarti bersama dan “fligere” yang berarti
benturan atau tabrakan. Dengan demikian, konflik
dalam kehidupan sosial berarti benturan
kepentingan, keinginan, pendapat, dan lain-lain
yang paling tidak melibatkan dua pihak atau lebih.
Fungsi Konflik Sosial
Dalam pandangan Coser , konflik sosial memiliki fungsi
sebagai berikut:
1. Konflik dapat meningkatkan solidaritas suatu kelompok.
2. Konflik dengan kelompok tertentu akan menimbulkan
hubungan tarik menarik antar kelompok satu dengan
kelompok lainnya
3. Konflik didalam masyarakat biasanya akan mengguhgah
warga masyarakat yang semula pasif akan menjadi akif
dalam memainkan peranan tertentu di dalam masyarakat
4. Konflik memiliki fungsi komunikasi
Akar Penyebab Konflik
Menurut Elly M. Setiadi (2020), secara sederhana penyebab konflik dibagi 2 (dua) yaitu:
Menurut Turner ada beberapa faktor yang menyebabkan konflik sosial diantaranya yaitu:
oleh elite