Anda di halaman 1dari 11

• Pagi 

hari sangatlah cerah  • Pak Camat menjual tomat  • Di rumah saya ada kolam 


• Kupu2 di taman warnanya indah  • Yang beli harus dihormat  • Tapi sayang gak ada isinya 
• Kalau Anda mencintai Allah  • Kalau anda umat nabi muhammad  • Barangsiapa menjawab salam 
• Jawablah salam dengan meriah  • Jawablah salam dengan semangat  • Saya doakan dimudahkan rezekinya 

1 2 3
SHIDDIQ 
• Diriwayatkan Imam Tirmizi dari Abdullah bin Hamsa bahwa beliau berkata: “Aku
pernah mengadakan transaksi jual beli dengan Rasulullah sebelum dia diutus
sebagai seorang Rasul. Lalu aku masih membawa piutang beliau dan aku berjanji
akan membayarnya di tempat yang sama, namun aku lupa. Setelah tiga hari aku
ingat, lalu aku datang ke tempat yang telah saya janjikan dan ternyata beliau ada
di situ,” katanya. 
• Nabi SAW bersabda, “Wahai anak muda, engkau telah menyusahkan aku, aku di
sini sejak tiga hari yang lalu untuk menunggumu,” katanya. 
• Kejujuran dalam tiap-tiap perkataannya bahkan telah dicontohkan jauh sebelum
Nabi Muhammad SAW lahir, yaitu di masa Nabi Ismail AS. Kisah ini diabadikan
juga dalam Alquran surat Maryam ayat 54. 
َ ‫َ‌واذۡكُرۡ ِفى الۡـ ِكتٰ ِب اِس ٰۡم ِعيۡلَ‌ ۚاِن ّ َٗه ك‬
َ ‫َان َصا ِد َق ال َۡوعۡ ِد َوك‬
• ‫َان َر ُسوۡل ًا ن َّ ِبيًّا‬
AMANAH 1
• Saat dalam Perang Khaibar, Rasul SAW serta pasukan muslim berada di
dalam keadaan yang sangat sulit. Sedemikian sulitnya, hingga mereka
terpaksa harus memakan daging dari hewan yang dianggap makruh untuk
bertahan hidup. Demikianlah keadaan pasukan muslim pada saat itu. Tatkala
itu, seorang lelaki datang dan menghadap Rasul SAW. Ia berkata, “Wahai
Rasulullah! Aku adalah seorang Yahudi dan mengembala adalah
pekerjaanku. Aku sedang membawa domba-domba orang Yahudi yang ingin
aku kembalikan lagi kepada pemiliknya. Sekarang, aku ingin engkau
menjelaskan kepadaku tentang hakikat Islam. Sehingga aku bisa bangga
menjadi seorang Muslim.” Rasul SAW kemudian memandangnya dengan
penuh rasa welas asih. Lalu, beliau mengajarkan mengenai Islam hingga dua
kalimat syahadat kepadanya
AMANAH 2

• Setelah memeluk agama Islam, lelaki tersebut pergi dan tidak lama
kemudian kembali lagi ke sisi Rasulullah dengan membawa banyak domba.
“Wahai Rasulullah! Ini adalah domba-domba orang-orang Yahudi yang
sekarang sedang berperang denganmu. Sekarang engkau dan pasukan
Muslimin sedang kesulitan. Menurutku, ambillah domba-domba ini sebagai
harta rampasan perang, sehingga kesulitan ini dapat teratasi.” jelasnya. 
• Rasul SAW lalu menatapnya dan bersabda, “Wahai Fulan! Khianat dalam
amanah merupakan sebuah dosa besar dalam agama Islam. Sekarang kamu
adalah seorang Muslim maka kamu harus menjalankan ajaran Islam dan
menjaga amanah adalah sesuatu yang wajib. Maka pergilah engkau ke
Benteng Khaibar dan kembalikanlah domba-domba ini kepada pemiliknya!” 
TABLIGH 
• Dalam sebuah hadis yang diriwayatka oleh Bukhari dan Muslim disebutkan
bahwa Aisyah RA pernah berkata: “Peristiwa awal turunnya wahyu kepada
Rasulullah SAW adalah diawali dengan Ar-ru’yah ash-shadiqah (mimpi yang
benar) di dalam tidur. Tidaklah Beliau bermimpi, kecuali yang Beliau lihat adalah
sesuatu yang menyerupai belahan cahaya Shubuh. Dan di dalam dirinya
dimasukkan perasaan untuk selalu ingin menyendiri.” Setelah mendapatkan
mimpi itu, Rasulullah SAW memutuskan untuk pergi ke Gua Hira untuk berdiam
diri. Beliau melakukan ibadah di dalam sana pada setiap malam selama hingga
beberapa hari. Hingga pada 17 Ramadhan, datanglah malaikat Jibril
menemuinya. Sebagaimana dikatakan oleh Aisyah RA, malaikat Jibril datang ke
Rasulullah sembari berkata “Iqra”. Kemudian Rasulullah SAW menjawab “aku
tidak bisa membaca”. Lalu, malaikat pun menarik serta menutupi Rasulullah SAW
hingga beliau merasa kesulitan. Kemudian malaikat datang 
TABLIGH 2
• kembali kepada Rasulullah SAW dan berkata “Iqra”. Dan beliau pun kembali
menjawab “aku tidak bisa membaca”. Kemudian malaikat menarik lagi dan
mendekap Rasulullah SAW hingga ketiga kalinya hingga beliau merasa
kesulitan. 
• Kemudian malaikat Jibril menyuruh beliau membaca surat Al-Alaq ayat 1-5: 
• ‫ان‬
َ ‫نس‬ ‫ِإ‬ْ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬ َ ّ ‫ل‬‫ع‬َ .‫م‬ِ َ ‫ل‬‫ق‬َ ْ ‫ل‬ ‫ا‬‫ب‬ِ ‫م‬ َ ّ ‫ل‬‫ع‬َ ‫ي‬‫ذ‬ِ َ ّ ‫ل‬ ‫ا‬ .‫م‬ُ ‫ْر‬ ‫ك‬‫ اقْرْأ َوربُ َك الَْأ‬.‫ان ِم ْن َعل ٍَق‬
َ ‫نس‬ ‫ِإ‬ْ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫َق‬
َ ‫ل‬‫خ‬َ .‫َق‬
َ ‫ل‬‫خ‬َ ‫ي‬‫ذ‬ِ َ ّ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ك‬
َ ‫ب‬
ِ ‫ر‬ ‫م‬
ِ ‫اس‬ ‫ب‬
ِ ‫اقْرْأ‬
َ َ َ َ َّ َ َ َّ ْ َ
‫ما ل َْم يَ ْعل َْم‬  َ
• Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah
yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam
(pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” 
TABLIGH 3
• Stelah Rasulullah SAW berhasil membaca bacaan surat tersebut dengan lancar, sang
malaikat Jibril pun meninggalkannya pergi. Kemudian Rasulullah SAW pulang dengan
keadaan gelisah dan menggigil seperti demam. Setelah sampai di rumah, Rasululah
SAW meminta tolong Khadijah untuk menyelimutinya. Lalu, Rasulullah SAW
menceritakan apa yang telah dialaminya kepada Khadijah sembari berkata, “Wahai
Khadijah, apa yang terjadi denganku? Sungguh aku merasa khawatir atas diriku sendiri.” 
• Lalu, Khadijah menjawab, “Tidak, bergembiralah engkau. Demi Allah, Allah selamanya
tidak akan menghinakan engkau. Sesungguhnya engkau selalu menyambung tali
persaudaraan, selalu menanggung orang yang kesusahan, selalu mengupayakan apa
yang diperlukan, selalu menghormati tamu dan membantu derita orang yang membela
kebenaran.” Dari peristiwa tersebut Nabi Muhamad SAW dikukuhkan statusnya menjadi
seorang Rasul. Dengan ini, beliau menerima perintah untuk menyampaikan dan
mendakwahkan agama Islam bagi seluruh umat manusia. 
FATHONAH 
• Diriwiyatkan dari Ali bin Abu Thalib bahwa saat pasukan Islam dan pasukan
suku Qurais sedang bersiap untuk pertempuran di daerah Badar, Rasulullah
SAW mencari informasi dari dua orang pemuda yang menyediakan air
minum untuk pasukan suku Qurais perihal kondisi dari pasukan mereka.
Beliau bertanya perihal lokasi perkemahan tentara suku Qurais. Mereka pun
menjawab,” Mereka berada di balik bukit pasir ini, di bibir lembah yang
paling ujung.” Kemudian Rasulullah SAW menanyakan perihal jumlah
pasukan suku Qurais. Kedua pemuda itu tampak kebingungan. Para sahabat
pun dibuat tak sabar oleh sikap kedua orang tersebut. Meski begitu, pada
akhirnya mereka menjawab,” Jumlah pasukan kami banyak sekali.”
Rasulullah bertanya lagi,” Ya, jumlahnya berapa?” Jawaban mereka pun
tetap sama seperti jawaban yang pertama
FATHONAH 
• Akhirnya, Rasulullah SAW mengganti pertanyaannya untuk kedua
pemuda itu, “Berapakah jumlah unta dan kambing yang mereka
sembelih setiap harinya?” Mereka hanya menjawab bahwa pada tiap
harinya pasukan suku Qurais menyembelih kambing kurang lebih 10
ekor. Mengetahui hal tersebut, Rasulullah SAW memprediksikan
jumlah pasukan musuh sekitar seribu orang. Tiap satu kambing
diberikan untuk seratus pasukan. Beliau pun akhirnya tahu kekuatan
musuh yang sebenarnya. Itulah salah satu bukti kecerdasan dari
Rasulullah SAW. Masih banyak lagi bukti kecerdasan Rasulullah SAW
dalam bidang lainnya yang menjadi faktor kesuksesan beliau dalam
melaksanakan misi kerasulannya. 
Keterampilan Abad Ke-21 

CRITICAL CREATIVITY  COMMUNICATION  COLLABORATION 


THINKING 
• Orang cerdas berpikir dulu sebelum berkata-kata. Orang bodoh
berkata-kata dulu baru berpikir
• Pikiran-perkataan-Tindakan-kebiasaan-karakter-karakter yang akan
menentukan nasib kita- baik/buruk.

Anda mungkin juga menyukai