Anda di halaman 1dari 20

KEANEKARAGAMAN

HAYATI
BAB 2
Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)

Tingkat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Manfaat Keanekargaman Hayati

Menghilangnya Keanekargaman Hayati

Usaha Pelestarian Keanekargaman Hayati


I. Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)
 Variasi organisme hidup pada tingkatan gen,
spesies, dan ekosistem
 UU No.5 Tahun 1994  keanekaragaman di
antara makhluk hidup dari semua sumber,
termasuk diantaranya daratan, lautan, dan
ekosistem akuatik lain, serta kompleks –
kompleks ekologi yang merupakan bagian dari
keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman
dalam spesies, antarspesies dengan ekosistem
Soerjani (1996)  keanekaragaman hayati menyangkut
keunikan suatu spesies dan genetik, di mana makhluk
hidup tersebut berada.

Varanus komodoensis di
pulau Komodo Phascolarctos cinereus
Ailuropoda melanoleuca
di Australia
di China
II. Tingkat Keanekaragaman Hayati
A. Keanekaragaman Gen
 Variasi gen yang terjadi dalam
suatu jenis (spesies) makhluk hidup
 Peningkatan keanekaragaman gen
melalui hibridisasi (perkawinan
silang) melalui proses domestikasi
(budidaya hewan atau tumbuhan
liar oleh manusia)
 Keanekaragaman gen pada
organisme dalam satu spesies
disebut varietas / ras
B. Keanekaragaman Jenis (Spesies)
 Variasi / perbedaan yg ditemukan pada komunitas
atau kelompok berbagai spesies yg hidup di suatu
tempat

Hewan dr kelompok genus Panthera :


 Panthera tigris (harimau)
 Panthera leo (singa)
 Panthera pardus (macan tutul)
 Panthera onca (jaguar)

Kelompok Palem (Palmae);


Cocos nucifera (kelapa), Areca cathecu (pinang), Arenga pinnata (aren)
C. Keanekaragaman Ekosistem
 Terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara
M.H dengan lingkungannya, melibatkan komponen biotik
dan abiotik (suhu, air, udara, cahaya matahari, dll).
 Ekosistem alami : hutan, rawa, terumbu karang, padang
lamun, mangrove, padang rumput
 Ekosistem buatan : sawah, ladang, kebun
 Faktor yang mempengaruhi  garis lintang, ketinggian
tempat, iklim, cahaya matahari, suhu, kelembaban, kondisi
tanah
 Tipe Ekosistem
A. Ekosistem Perairan (Akuatik)

Terumbu karang
Mangrove Pantai Batu

B. Ekosistem Darat
Bioma  Ekosistem darat
meliputi area yang sangat
luas

Sabana (Savana)

Stepa
Organisme perairan dibedakan menjadi 5
kelompok :
1. Plankton  bergerak pasif karena
pengaruh air (fitoplankton dan
zooplankton)
2. Nekton  bergerak aktif (ikan dan
katak)
3. Neuston  organisme yang mengapung
di permukaan air (serangga air dan
teratai)
4. Bentos  berada di dasar perairan
(udang dan kepiting)
5. Perifiton  melekat pada organisme
lain (siput)
Pembagian zona ekosistem air laut :
1. Zona litoral  pasang surut; dihuni oleh bintang laut, bulu
babi
2. Zona neritik  laut dangkal <200 m; dihuni ganggang laut
dan ikan
3. Zona batial  kedalaman 200 – 2.000 m (remang-remang);
dihuni nekton
4. Zona abisal  palung laut yang keadannya gelap, >2.000 m;
dihuni hewan predator, detritivor, pengurai
III. Keanekaragaman Hayati di Indonesia
A. Penyebaran Flora di Indonesia
 Termasuk flora kawasan Malesiana (Malaysia,
Filipina, Indonesia, Papua Nugini)
 Menurut Van Welzen dan Silk, flora Malesiana
terbagi menjadi :
1) Flora dataran Sunda
2) Flora dataran Sahul
3) Flora di daerah Nepenthes
gymnamphora
tengah (Wallace)

Metroxylon
sagu
Eucalyptus
deglupta
B. Penyebaran Fauna
di Indonesia Daerah persebaran
fauna di Indonesia
dibagi menjadi 3
kawasan :
1) Bagian barat
(Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Bali)
2) Peralihan (Wallacea)
(Sulawesi,
Maluku,Sumbawa,
Sumba, Lombok,
Timor)
3) Bagian timur (Papua
dan pulau2
disekitarnya)
IV. Manfaat Keanekaragaman Hayati

Sumber Pangan
Pandanus
 Makanan pokok : conoideus
Aloe vera
Oryza sativa, Zea
Sumber
mays, sagu, singkong Sumber Kosmetik
Obat-obatan
 Sayuran : kangkung,  Parfum : Bunga
 Mengkudu (Morinda
bayam, buncis mawar (Rosa
citrifolia) 
 Buah : Mangifera menurunan tekanan hybrida), melati
indica, Durio darah (Jasminum
zibethinus, Pometia grandiflorum)
 Madu 
pinnata  Lulur
meningkatkan daya
tahan tubuh tradisional :
bengkoang,
Piper nigrum
alpukat dan
Sumber Sandang Sumber Papan
 Kapas (Gossypium  Kayu Jati (Tectona grandis), kelapa
arboretum), pisang (Cocos nucifera), nangka, bambu
hutan/abaca (Musa untuk membuat pintu, tiang, jendela
textilis) dimanfaatkan
 Daun lontar dan gebang untuk
seratnya untuk dipintal
menjadi kain membuat atap dan dinding rumah

 Ulat sutera untuk


membuat kain sutra
 Kulit hewan (sapi dan
kambing) untuk
membuat jaket
Larva Bombyx mori

Tectona grandis
Dipeterocarpus sp.
Sumber Plasma Nutfah
 Plasma nutfah (sumber daya genetik) 
bagian tubuh tumbuhan, hewan
/mikroorgnisme yang mempunyai fungsi dan
kemampuan mewariskan sifat

 F(x) : merakit varietas unggul pada suatu


spesies dan mempertahankan mutu sifat
dari suatu organisme dari generasi ke
generasi lainnya
V. Menghilangnya Keanekaragaman Hayati

Industrialisasi
Hilangnya Habitat Pertanian dan Eksploitasi
Hutan Tanaman dan Hewan
Lahan yang tersedia untuk
kehidupan hewan dan Eksploitasi yang berlebihan
tumbuhan semakin sempit mengakibatkan kepunahan
 digunakan untuk tempat Perubahan Iklim bagi spesies tertentu
tinggal penduduk, lahan
Diakibatkan oleh
pertanian dan lahan
pencemaran udara oleh gas
industri
CO2 yang menimbulkan efek
rumbah kaca dan berakibat
Pencemaran pada perubahan struktur
tanah, udara dan fungsi ekosistem
dan air lautan
VI. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Konservasi keanekargaman hayati
dapat dilakukan dengan cara : Cagar biosfer : kawasan dgn
A. Konservasi Insitu ekosistem terestrial dan
 Usaha pelestarian (konservasi) pesisir yg melaksanakan
yg dilakukan di habitat aslinya konservasi biodiversitas
 Ex : Cagar Alam Raflessia, melalui pemanfaatan
Taman Nasional (cagar biosfer), ekosistem yang
Suaka Margasatwa Komodo berkelanjutan
Ex : Kebun Raya Cibodas,
B. Konservasi Eksitu
 Usaha pelestarian yg dilakukan Taman Nasional Gunung
Leuser,Taman Nasional
di luar habitat aslinya
 Ex : Taman Safari Puncak, Wakatobi, Taman Nasional
Komodo
Kebun Raya Bogor, kebun
binatang, kebun koleksi, kebun
plasma nutfah
Kebun Raya Cibodas

Taman Nasional Ujung Kulon


Taman Nasional Komodo

Kebun plasma nutfah


pisang di Yogyakarta

Taman Safari di Bogor Cagar alam Rafflessia


di Bengkulu
Konservasi sumber daya
alam hayati meliputi hal-hal
berikut.
1. Melakukan pelestarian in 5. Mengadakan reservasi dan preservasi
situ dan ex situ hutan
 Reservasi : membiarkan hutan dalam
2. Mencegah ladang
kondisi alami dan tidak mengganggu
berpindah dan melatih
kelestarian flora dan fauna
penduduk agar dapat
 Preservasi : melestaikan hutan dengan
bertempat tinggal secara
tujuan untuk diambil manfaatnya
menetap
untuk kesejahteraan manusia
3. Mengatur, mengawasi dan
6. Penangkapan ikan atau hewan lainnya
mengendalikan
tidak dilakukan secara terus-
penebangan hutan.
menerus,tidak menggunakan aliran
4. Melakukan penghijauan listrik, bahan peledak dan racun
dan reboisasi
7. Upaya penganekaragaman makanan
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai