Anda di halaman 1dari 6

KAIDAH KEBAHASAAN

TEKS EDITORIAL
Nama Anggota :

• M Angga Pratama ( 05 )
• Nastiti Puspita Sari ( 11 )
• Nasya Putri M ( 12 )
• Pelangi Kartika Chandra K ( 14 )
• Rosa Amelia Putri ( 21 )
• Sahfian Dimas Saputra ( 22 )
• Siti Romzatul Alimah ( 27 )
• Talitha Nabilah S ( 30 )
• Ullia Rahma Gatti ( 31 )
• Vanny Ade Ajeng N.R ( 32 )
• Wulan Suci R ( 34 )
1. Penggunaan kalimat retoris
Kalimat retoris adalah kalimat tanya yang tidak ditujukan
untuk mendapat jawaban, tetapi ditujukan agar
pembaca merenungkan masalah yang dipertanyakan.
Kalimat retoris digunakan guna menggugah atau
mengubah pandangan pembaca terhadap isu yang
dibahas.
Contoh : Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak
diberi tahu mengenai rencana pertamina
menaikkan harga elpiji?
2. Menggunakan kata populer

Teks editorial ditulis menggunakan kata populer yang


mudah dipahami oleh orang banyak. Tujuannya agar
pembaca tetap merasa rilek meskipun membaca
masalah yang serius dipenuhi dengan tanggapan yang
kritis.
Contoh : Terkaget – kaget, pencitraan, dan
menengarai.
3. Menggunakan kata ganti penunjuk

Kata ganti ini digunakan untuk merujuk pada waktu, tempat,


peristiwa, atau hal lainnya yang menjadi fokus ulasan.
Contohnya, penggunaan kata tersebut, itu, dan sebagainya.
4. Konjungsi Kausalitas

Merupakan kata atau ungkapan untuk


menghubungkan dua satuan bahasa
yang sederajat. Penggunaan konjungsi
banyak dijumpai dalam teks editorial 
untuk menata argumentasi, memperkuat
argumentasi, menyatakan hubungan
sebab akibat, dan menyatakan harapan.
 Contoh Konjungsi Kausalitas :

• Sebab
• Karena
• Oleh sebab itu

Anda mungkin juga menyukai