Troubleshooting Yusril
Troubleshooting Yusril
TROUBLE SHOOTING
HD785-7
UT SCHOOL
PROGRAMU STUDI
TEKNIK ALAT BERAT
LATAR BELAKANG
Untuk meningkatkan kemampuan siswa UT School dalam menganalisa
dan memahami permasalahan – permasalahan yang terjadi pada suatu unit
alat berat, maka sangat diperlukan adanya analisa yang tepat pada
saat terjadi troubleshooting.
TUJUAN
Dapat menganalisa dan memahami apabila terjadi suatu troubleshooting
Dapat melakukan langkah perbaikan dengan tepat dan benar
Sebagai referensi apabila menemui trouble yang sejenis
Service Division
EIGHT-STEPS TROUBLESHOOTING
STEP 3 :
STEP 1 : STEP 2 : OBSERVE &
TROUBLE POSSIBILITIES DIAGNOSTIC STEP 4 : STEP 5 :
SHOOTING CAUSES DATA ANALYSIS
Diperlukan
REFFERENSI & TOOLS
1 Shop Manual, PK2
+ Kemampuan berkomunikasi
ACTIVITIES
hasil pengukuran
ACTIVITIES
bandingkan hasil
2Troubleshooting Chart 3 hasil pengetesan pengukuran dengan
Parts & Service News 4 ACTIVITIES ambil photo untuk standard.
Tools Measurement 1. Observe
referensi diskusikan
5 Digital Camera kondisi tempat
dengan
operasi
perawatan berkala mekanik lainnya
ACTIVITIES dan
pengecekan
2. parts yang di gunakan
1. catat kemungkinan Kemungkinan atasan
check performa
yang dapat Menyebabkan trouble
unit
2. indikasi parts atau cirkuit yang
3. Diskusi
operator → gejala trouble
mungkin mengalami kerusakan mekanik → catatan
trouble sejenis
SMR : 1684
2 APD
1. Safety helmet
2. Glasses
3. Pakaian kerja
3 4. Gloves
5. Danger tag
6. Safety shoes
5 4
Service Division
S T E P 3 – O B S E RV E A N D D I A G N O S
TI C
HISTORICAL UNIT:
-Unit breakdown selama beberapa bulan
-Menggunakan starting motor dari unit lain(kanibal dari unit lain)
-Supply pump RH Menggunakan supply pump dari unit lain(kanibal dari
unit lain)
-Menggunakan rail pressure sensor dari unit lain(kanibal dari unit lain)
-Transmisi dan front axle (RH&LH) kanibalan dari unit lain(dari unit
KR78094)
Service Division
STEP 4– COLLECT D
ATAPengecekan pada
1 kondisi Tegangan Drop voltage
battray
Normal battray 24v 22,02 v
Pengecekan strainer
2 dan elemen racor
Kondisi
bersih
Melakukan pengecekan
melalui panel.
Pada pengecekan ini mendapat temuan
pada rail pressure sensor terdapat
pressure 1224 kg/cm2
Service Division
Lakukan pengecekan
pada sensor
• Tegangan input(power)
• tegangan output
(signal)
Dari hasil pengechekan problem ini terjadi karena sensor high press pada common rail
abnormallity (sensor jammed)
Saat pengecekan pada signal masih terdapat tegangan saat engine mati.. harusnya tidak
ada ada tegangan.
Service Division
S T E P 6 – S U S P E C TE D C A U
SE
penyebab terjadinya trouble engine tidak bisa
running :
1. Adanya kerusakan pada sensor rail pressure yang seharusnya pada
saat engine dimatikan switch kunci kontak “ON” kembali, Pressure
yang ditampilkan adalah “0-4kg/cm2” dan pada kabel signal saat
engine mati seharusnya tidak ada tegangan .
Service Division
S T E P 7 – C O N C LU S IO
N
Disimpulkan bahwa penyebab trouble tersebut disebabkanoleh rail pressure jamed
yang mengakibatkan sensore masih mengirim signal ke controller saat engin mati
Kerusakan sensor tersebut karena penggunaan bahan bakar yang kurang baik sehinga kotoran
masih ikut masuk membuat pergerakan spring di sensor untuk kembali ke posisi semula lambat dan
berakibat signal pada sensor masit terdapat tegangan .
Service Division
S T E P 8 – A C T I O N T O I M P R OV E M E
NT
Lakukan pengantian rail press high sensor
Improvement
Lakukan flushing fuel tank setiap dilakukan service
Pengecekan
pressure
pada panel
Kunci kontak ON Engine running
Service Division
Service Division
Komponen mekanikal
Service Division