Anda di halaman 1dari 17

PERSENTASI TUGAS AKHIR

TROUBLE SHOOTING
HD785-7

NAMA :MUHAMMAD YUSRIL


NIS :73121010
ASAL :UTS MAKASSAR BATCH 29
LOKASI OJT :UT SITE SANGA-SANGA

UT SCHOOL
PROGRAMU STUDI
TEKNIK ALAT BERAT
LATAR BELAKANG
Untuk meningkatkan kemampuan siswa UT School dalam menganalisa
dan memahami permasalahan – permasalahan yang terjadi pada suatu unit
alat berat, maka sangat diperlukan adanya analisa yang tepat pada
saat terjadi troubleshooting.

TUJUAN
 Dapat menganalisa dan memahami apabila terjadi suatu troubleshooting
 Dapat melakukan langkah perbaikan dengan tepat dan benar
 Sebagai referensi apabila menemui trouble yang sejenis

Service Division
EIGHT-STEPS TROUBLESHOOTING
STEP 3 :
STEP 1 : STEP 2 : OBSERVE &
TROUBLE POSSIBILITIES DIAGNOSTIC STEP 4 : STEP 5 :
SHOOTING CAUSES DATA ANALYSIS

Diperlukan
REFFERENSI & TOOLS
1 Shop Manual, PK2
+ Kemampuan berkomunikasi
ACTIVITIES
 hasil pengukuran
ACTIVITIES
 bandingkan hasil
2Troubleshooting Chart 3  hasil pengetesan pengukuran dengan
Parts & Service News 4 ACTIVITIES  ambil photo untuk standard.
Tools Measurement 1. Observe
referensi  diskusikan
5 Digital Camera  kondisi tempat
dengan
operasi
 perawatan berkala mekanik lainnya
ACTIVITIES dan
 pengecekan
2. parts yang di gunakan
1. catat kemungkinan Kemungkinan atasan
 check performa
yang dapat Menyebabkan trouble
unit
2. indikasi parts atau cirkuit yang 
3. Diskusi
operator → gejala trouble
mungkin mengalami kerusakan  mekanik → catatan
trouble sejenis

STEP 8 : STEP 7 : STEP 6 :


ACTION TO IMPROV EMENT CONCLUSION SUSPECTED CAUSE
REPORTING SYSTEM
PROVIDE ACTIVITIES ACTIVITIES ACTIVITIES
COMPREHENSIV E Atasi masalah Pastikan penyebab Trouble • Tentukan bagian yang
REPORT TO SHARE 
dengan
adjust dengan : tidak berfungsi
OTHERS  ganti atau repair part  adjust • penyebab karena :
 modifikasi part  ganti sementara dengan * bagian lain
Diskusikan dengan Customer part lain yang normal *penyebab utama
langkah untuk Mencegah  modifikasi sementara
trouble kembali 3
S T E P 1 – TROUBLE SHOOTING CHART
Info tentang unit.

CUSTOMER NAME :PT.RCI IM


CUSTOMER BUSINESS :MINING
LOKASI :SANGA-SANGA

MACHINE MODEL: HD785-7

MACHINE S/N : 32470

CODE UNIT : KR78095

SMR : 1684

TROUBLE DATE : 2 SEPTEMBER 2022


S T E P 1 – TROUBLE SHOOTING CHART
Informasi trouble
S T E P 2 – P O S S IB I L IT IE S C A U
SE

Kemungkinan penyebab trouble  Tools dan referensi yang digunakan


 Emergency stop aktif  Tool box
 Battery sudah rusak/soak  Filter wrench
 Level fuel habis  Shop manual
 Sistem fuel terdapat udara  Multitester
 Kebocoran pada fuel line  Camera
 Kebuntuan pada filter fuel
 Kerusakan pada common rail pressure
sensor system
Preparation APD

2 APD
1. Safety helmet
2. Glasses
3. Pakaian kerja
3 4. Gloves
5. Danger tag
6. Safety shoes

5 4

Service Division
S T E P 3 – O B S E RV E A N D D I A G N O S
TI C
HISTORICAL UNIT:
-Unit breakdown selama beberapa bulan
-Menggunakan starting motor dari unit lain(kanibal dari unit lain)
-Supply pump RH Menggunakan supply pump dari unit lain(kanibal dari
unit lain)
-Menggunakan rail pressure sensor dari unit lain(kanibal dari unit lain)
-Transmisi dan front axle (RH&LH) kanibalan dari unit lain(dari unit
KR78094)

PENGECEKAN KONDISI UNIT:


• Test engine tidak bisa running
• cek emergency stop, fuel gauge, battery

Service Division
STEP 4– COLLECT D
ATAPengecekan pada
1 kondisi Tegangan Drop voltage
battray
Normal battray 24v 22,02 v

Pengecekan strainer
2 dan elemen racor
Kondisi
bersih

3 Pengecekan hose suply

Tidak ada kebuntuan

Melakukan bleading fuel

Tidak ada gelembung yang


keluar
Pengecekan sensor pressure
common rail

Melakukan pengecekan
melalui panel.
Pada pengecekan ini mendapat temuan
pada rail pressure sensor terdapat
pressure 1224 kg/cm2

Service Division
Lakukan pengecekan
pada sensor
• Tegangan input(power)
• tegangan output
(signal)

Engine hidup Engine mati

Tegangan power standby (1) 5.14v 5.14v


dan (3)

Tegangan signal (2) dan (3) 3.25 v 4.1 v


Service Division
S T E P 5 – A N A LYS
IS
pengecekan standart aktual Keterangan
Tegangan battray 24volt 24volt OK
Strainer fuel bersih Tidak buntu OK
Water sparator bersih Tidak terlalu kotor OK
Element racor Bersih Kondisi baik OK
Kebuntuan hose suply ke filter Tidak buntu Tidak buntu OK
Rail pressure (saat kunci kontak on) 0-4kg/cm2 1224 kg/cm2 NOT OK
Tegangan power standby 4.75-5.25volt 5.14 volt OK
Tegangan signal 0.26-4.6volt 4.1 volt OK

 Dari hasil pengechekan problem ini terjadi karena sensor high press pada common rail
abnormallity (sensor jammed)
 Saat pengecekan pada signal masih terdapat tegangan saat engine mati.. harusnya tidak
ada ada tegangan.

Service Division
S T E P 6 – S U S P E C TE D C A U
SE
penyebab terjadinya trouble engine tidak bisa
running :
1. Adanya kerusakan pada sensor rail pressure yang seharusnya pada
saat engine dimatikan switch kunci kontak “ON” kembali, Pressure
yang ditampilkan adalah “0-4kg/cm2” dan pada kabel signal saat
engine mati seharusnya tidak ada tegangan .

Service Division
S T E P 7 – C O N C LU S IO
N
Disimpulkan bahwa penyebab trouble tersebut disebabkanoleh rail pressure jamed
yang mengakibatkan sensore masih mengirim signal ke controller saat engin mati

Kerusakan sensor tersebut karena penggunaan bahan bakar yang kurang baik sehinga kotoran
masih ikut masuk membuat pergerakan spring di sensor untuk kembali ke posisi semula lambat dan
berakibat signal pada sensor masit terdapat tegangan .

Service Division
S T E P 8 – A C T I O N T O I M P R OV E M E
NT
 Lakukan pengantian rail press high sensor
Improvement
 Lakukan flushing fuel tank setiap dilakukan service

Pengecekan
pressure
pada panel
Kunci kontak ON Engine running
Service Division
Service Division
Komponen mekanikal

1. Fuel tank : sebagai penampung fuel


2. Fuel filter : sebagai penyaringfuel
3. Feed pump : sebagai supply fuel bertekanan rendah
4. High Pressure Pump: sebagai penghasil tekanan tinggi
5. Common rail : sebagai penampung dan pendistribusi fuel bertekanan
6. Pressure limiter tinggi
7. Injector : sebagai pembatas tekanan fuel maksimal di common rail
: sebagai pengabut fuel ke ruang bakar
Komponen
electrical : sebagai pengatur timing dan jumlah fuel
1. TWV selenoid valve yang dikabutkan injctor
2. NE revolution sensor : sebagai pembaca putaran engine
3. G revolution sensor : sebagai pembaca urutan (firing order) engine
4. Common rail pressure sensor : sebagai pembaca tekanan fuel di common rail
5. Engine controller : sebagai pengatur utama fuel sistem

Service Division

Anda mungkin juga menyukai