Anda di halaman 1dari 41

Daftar pustaka adalah daftar

yang menyebutkan judul-judul


buku, nama pengarang,
penerbit dan sebagainya yang
ditempatkan pada bagian akhir
suatu karangan atau buku dan
disusun berdasarkan abjad
(Kamus Besar Bahasa
Indonesia)
Daftar pustaka atau kepustakaan
adalah sebuah daftar yang berisi
judul buku-buku, artikel-artikel,
dan bahan-bahan penerbitan
lainnya yang mempunyai pertalian
dengan sebuah karangan atau
sebagian dari karangan yang
sedang digarap (Keraf: Komposisi)
Fungsi Daftar Pustaka
• Mempermudah pembaca/peneliti/
penulis lainnya untuk melihat kembali
pada sumber aslinya (berhubungan
dengan kutipan) dan dapat
menetapkan apakah sumber tersebut
mempunyai pertalian dengan isi
buku/pembahasan atau apakah
pengutipannya benar atau tidak
Daftar pustaka disusun secara
alfabetis berdasarkan nama
pengarang. Jika tidak ada nama
pengarang, nama yang dicantumkan
adalah nama lembaga yang
menerbitkan buku tersebut. Jika nama
pengarang dan lembaga tidak ada
pula, penyusunannya berdasarkan
judul buku.
Daftar pustaka disebut juga
bibliografi
Cara Penulisan Sumber Acuan
dalam Daftar Pustaka
Jika sumber pustaka itu
buku, susunan penulisannya
adalah nama pengarang,
tahun terbit, judul buku,
tempat terbit (kota), dan
nama penerbit
a. Nama Pengarang
1) Penulisan nama pengarang
dilakukan dengan mencantumkan
nama akhirnya terlebih dahulu,
kemudian disusul oleh nama
pertama yang dipisahkan tanda
koma.

Contoh:
Gorys Keraf 🡪 Keraf, Gorys
Pradjwalita Mestikawati 🡪 Mestikawati, Pradjwalita

Dwi Asri Utaningrum 🡪 Utaningrum, Dwi Asri

Sri Siti Sundari Sarjono 🡪 Sarjono, Sri Siti Sundari


2) Jika pengarang buku tersebut dua
orang, kedua nama pengarang itu
dicantumkan dengan membalikan
nama pengarang pertama saja
sedangkan nama pengarang kedua
tetap.
Contoh:
Johanes David dan Rusidi Rusmanto

🡪 David, Johanes dan Rusidi Rusmanto


Paulus Ari Wibowo dan Lisa Februanti

Wibowo, Paulus Ari dan Lisa Februanti

S.R. Kristanto dan Margaretha Widyastuti

Kristanto, S.R. dan Margaretha Widyastuti


3) Jika pengarangnya lebih dari dua
orang, nama pengarang yang
dituliskan adalah nama pengarang
pertama yang dibalik disertai
dengan singkatan dkk. (dan kawan-
kawan) atau et.al.
Contoh:
Agung Firmansyah, Putri Melati,
Pesona Bintang, Sarah Pertiwi

🡪 Firmansyah, Agung dkk. atau


Firmansyah, Agung et.al.
Asep Ganda Sadikin
Akhmad Sofyan
Abdul Rochman

Sadikin, Asep Ganda dkk.

Sadikin, Asep Ganda et.al.


4) Jika buku tersebut disusun oleh
seorang editor, di belakang nama
pengarang dituliskan editor.

Contoh:
Dra. Siti Komariah (editor)

🡪 Komariah, Siti (Editor) atau


Komariah, Siti (Ed.)
Editor: Meity Setiawan

Setiawan, Meity (Editor).


Setiawan, Meity (Ed.).
Editor: Rosmaida Simanjuntak

Simanjuntak, Rosmaida (Editor).


Simanjuntak, Rosmaida (Ed.).
5) Gelar kesarjanaan tidak dituliskan
dalam daftar pustaka. Akan tetapi,
gelar keturunan dapat dipakai.

Contoh:
Dra. Kezia Juningsih 🡪 Juningsih, Kezia

Andi Mariana Jelita, S.H.🡪 Jelita, Andi


Mariana

Liem Swi King, S.E. 🡪 Liem Swi King


Drs. Darwin Australia, S.H.
🡪 Australia, Darwin.
Prof. Dr. Daud Ibrahim, S.E.
🡪 Ibrahim, Daud.
Dr. Tengku Mahmud Abidin
🡪 Abidin, Tengku Mahmud.
R.A. Kartini 🡪🡪Kartini, R.A.
Tan Kiem Liong
Tan Kiem Liong
6) Apabila pengarang menggunakan
singkatan pada namanya setelah
nama depan, penulisannya tidak
perlu dibalikkan.
Contoh:
Ir. Desmita D. 🡪 Desmita D.

Ir. Desmita D. Dinarta

🡪 Dinarta, Desmita D.
Ernilawati P., S.Sos. 🡪Ernilawati P.
Hendro S.L., S.Th. 🡪 Hendro S.L.
Ramayana Kartini H., S.S.
🡪 Kartini H., Ramayana
Vitalis A. Daga, S.Pd.
🡪 Daga, Vitalis A.
Dra. Th. M. Rujita W.
🡪 Rujita W., Th. M.
b. Tahun terbit
1) Tahun terbit ditulis setelah nama
pengarang, dipisahkan tanda titik
dan diakhiri dengan titik.

Contoh : Juriah, Neni. 2003.


Pengarang: Damrin Sihotang, S.Pd.
Tahun Terbit: 2002

Sihotang, Damrin. 2002.


2) Jika beberapa buku ditulis oleh
seorang pengarang, urutan
penyusunannya berdasarkan tahun
terbit yang terdahulu.

Contoh: Irene, Magda. 2002.


__________. 2004.
Pengarang: Drs. Henry Guntur Tarigan
Tahun Terbit: 1998
Pengarang: Drs. Henry Guntur Tarigan
Tahun Terbit: 1995

Tarigan, Henry Guntur. 1995.

__________________. 1998.
3) Jika beberapa buku acuan ditulis
oleh seorang pengarang,
sedangkan tahunnya sama,
dibelakang tahun itu harus
dibubuhkan huruf huruf a dan b
sebagai pembeda. Urutannya
diutamakan pada huruf pertama
judul buku.
Contoh:
Nama Pengarang Judul Buku Tahun Terbit

Ajip Rosidi Laut Biru Langit Biru 1977


Ajip Rosidi Ciung Wanana 1977

🡪Rosidi, Ajip. 1977a. Ciung Wanana.

_________. 1977b. Laut Biru Langit Biru.


Judul Buku Pengarang Tahun
Terbit

Kompetensi Drs. E. Kosasih, M.Pd. 2002


Ketatabahasaan
Bimbingan Drs. E. Kosasih, M.Pd. 2002
Pemantapan
Bahasa Indonesia

Kosasih, E. 2002a. Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia.

________. 2002b. Kompetensi Ketatabahasaan.


4) Jika buku tersebut tidak
mempunyai tahun terbit, di
belakang nama pengarang
dicantumkan frase Tanpa Tahun.

Contoh:
Kalatting, Shierly. Tanpa Tahun.
Pengarang: Wahyu Wibowo
Tahun Terbit: -

Wibowo, Wahyu.Tanpa Tahun.


c. Judul Buku
1) Judul buku dituliskan setelah tahun
terbit dan dicetak miring atau
digarisbawahi, tidak diberi tanda
petik.

Contoh:
Mulyana, Rangga dkk. 1996. Mari
Bermain Musik.
Judul Buku Pengarang Tahun
Terbit
Kompetensi Drs. E. Kosasih, S.Pd. 2002
Ketatabahasaan

Kosasih, E. 2002. Kompetensi Ketata-


bahasaan.
2) Jika judul tersebut adalah judul
yang belum dipublikasikan seperti
skripsi, tesis, disertasi, judul
tersebut tidak dicetak miring atau
digarisbawahi, tetapi diberi tanda
petik.

Contoh:
Rumihat, Asep. 1999. “Menyiasati
Usaha Penerbitan Buku.”
Judul Buku Pengarang Tahun
Terbit
Faktor Sosial Margaretha 1998
Budaya dalam Widyastuti
Istilah
kekerabatan
Dialek Betawi di
Condet

Widyastuti, Margaretha. 1998. “Faktor Sosial


Budaya dalam Istilah Kekerabatan Dialek
Betawi di Condet”.
d. Tempat Terbit
1) Tempat terbit (kota) diletakkan
sesudah judul dan diakhiri dengan
titik dua.

Contoh:
Jassin, H.B. 1998. Angkatan 66 dan
Puisi dan Prosa. Jakarta:
2) Kalau tempat terbit itu bukan nama
kota, tetapi nama kecamatan, yang
ditulis adalah nama Kabupatennya.

Contoh:
Purbowinanto, Yudi. 1996. Teknik
Penyajian Buku Pelajaran. Bandung:
Judul Buku Pengarang Tahun Tempat
Terbit Terbit

Kompetensi Drs. E. 2002 Bandung


Ketatabahas Kosasih, S.Pd.
aan

Kosasih, E. 2002. Kompetensi Ketatabahasaan.


Bandung:
e. Nama Penerbit
1) Nama penerbit dicantumkan
sesudah nama tempat terbit dan
diakhiri tanda titik.

Contoh:
Sirait, Budiman. 1996. Kiat Menjual
Mobil. Padang: Intimedia Persada.
Judul Buku Pengarang Tahun Tempat Penerbit
Terbit
Terbit

Kompetensi Drs. E. 2002 Bandung Yrama


Ketatabaha Kosasih, Widya
saan S.Pd.

Kosasih, E. 2002. Kompetensi Ketatabahasaan.


Bandung: Yrama Widya.
2) Jika lembaga yang menerbitkan
buku itu langsung dijadikan
pengganti nama pengarang (karena
nama pengarang tidak ada), nama
penerbit itu tidak perlu disebutkan
lagi sesudah tempat terbit. Sesudah
tempat terbit diakhiri tanda titik.
Contoh :
Lembaga Bina Persada. 1996.
Ensikolopedi Penerbitan
Indonesia. Bandung.
Judul Buku Pengarang Tahun Tempat Penerbit
Terbit
Terbit

Pedomam Depdikbud 1987 Jakarta Depdik-


Umum bud
Ejaan yang
Disempurna
kan

Depdikbud. 1987. Pedoman Umum Ejaan yang


Disempurnakan. Jakarta.
Jakarta

SURAT KABAR
DAN
ANTOLOGI

Surat Kabar dan


Pengarang Tahun Terbit Tempat Terbit Penerbit Artikel
Antologi

Petrus Trimantara penerapan metode


Jurnal Pendidikan 2010 Jakarta BPK PENABUR suluk dalam
PENABUR Prof.Dr. BP.Sitepu, pembelajaran
M.A. ( Editor) puisi (halaman 85)

Kompas, 28 Oktober R. Prabowo P.S.H. 2011 Jakarta masa depan bahasa


2011 Daftar Pustaka indonesia (halaman 6)

Prabowo P.S.H., R. 2011.”Masa Depan Bahasa Indonesia”. Dalam Kompas, 28 Oktober


2011. Hlm. 6. Jakarta.

Trimantara, Petrus. 2010. “Penerapan Metode Suluk dalam Pembelajaran Puisi”. Dalam
BP. Sitepu (Editor). Jurnal Pendidikan PENABUR.Hlm. 85.Jakarta : BPK PENABUR.

Anda mungkin juga menyukai