Anda di halaman 1dari 35

MEDIA MENGAJAR

Kimia
Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa

UNTUK SMK/MAK KELAS X


BAB 3

Struktur Atom dan Sistem Periodik


PETA KONSEP
• Perkembangan Teori Atom
• Partikel Penyusun Inti Atom
• Komposisi Atom dan Ion
• Konfigurasi Elektron
Struktur Atom dan • Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur
Sistem Periodik • Sistem Periodik Modern
• Sifat – Sifat Periodik Unsur
Perkembangan Teori Atom

1. Teori Atom Dalton

John Dalton mengajukan suatu


teori tentang atom. Intinya, Dalton
menyatakan bahwa materi terdiri atas
partikel, yaitu atom.

Model atom Dalton. Atom


merupakan bagian terkecil dari
materi, tidak dapat dibagi lagi.
Perkembangan Teori Atom

2. Teori Atom Thomson

J. J. Thomson menyimpulkan bahwa atom


mengandung elektron, suatu partikel
bermuatan listrik negatif.

Model atom Thomson. Atom terdiri


atas materi bermuatan positif dan
elektron-elektron yang tersebar di
dalamnya bagaikan kismis dalam
roti kismis. Massa elektron adalah
Perkembangan Teori Atom

3. Teori Atom Rutherford

Pada tahun 1911, Rutherford


mengajukan gagasan tentang inti atom .
Sebagian besar dari massa dan muatan
positif atom terkon-sentrasi pada bagian
pusat atom yang selanjutnya disebut inti
atom.

Model atom Rutherford. Atom


terdiri atas inti yang pejal dan
bermuatan positif, dan elektron-
elektron yang beredar mengitari
inti pada jarak yang relatif jauh.
Perkembangan Teori Atom

4. Teori Atom Niels Bohr

Menurut hukum fisika klasik, gerakan elektron


mengitari inti akan disertai pemancaran energi
berupa radiasi elektromagnet. Jika demikian, energi
elektron akan terus-menerus berkurang sehingga
gerakannya akan melambat. Dan karena gerakannya
yang makin lambat, lintasannya akan berbentuk
spiral dan akhirnya elektron akan jatuh ke inti atom.
Lintasan elektron disebut juga kulit atom. Tiap
lintasan ditandai dengan satu bilangan bulat, mulai
dari 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Kulit atom ini Model atom Niels Bohr. Elektron
dinyatakan dengan lambang K, L, M, N, dan mengitari inti pada lintasan tertentu,
seterusnya. bagaikan planet-planet mengitari
matahari.
Perkembangan Teori Atom

5. Teori Atom Modern

Erwin Schrodinger, seorang ilmuwan dari Austria, mengemukakan teori atom yang
disebut teori atom mekanika kuantum. gerakan elektron tidak berputar pada lintasannya,
tetapi seperti gelombang. posisi elektron tidak dapat ditentukan secara pasti. Satu hal yang
dapat ditentukan hanyalah daerah ditemukannya elektron. Daerah tersebut kemudian
dikenal sebagai orbital elektron.

Bilangan-bilangan Kuantum

Teori atom mekanika kuantum menggunakan empat bilangan untuk menyatakan suatu
orbital, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), bilangan kuantum
magnetik (m), dan bilangan kuantum spin (s).
Perkembangan Teori Atom

Bilangan kuantum utama (n)


Bilangan kuantum utama (n) menentukan tingkat energi orbital atau kulit atom. kulit atom
dinyatakan dengan lambang K, L, M, N, dan seterusnya sesuai urutan abjad, dengan nilai n = 1,
2, 3, 4, dan seterusnya.

Bilangan kuantum azimut (l)


Bilangan kuantum azimut menyatakan subkulit. Bilangan ini dapat mempunyai nilai semua
bilangan bulat mulai dari 0 sampai dengan (n –1) untuk setiap nilai n.

Untuk n = 1 → nilai l = 0
Untuk n = 2 → nilai l = 0 dan 1
Untuk n = 3 → nilai l = 0, 1, dan 2
Perkembangan Teori Atom

Orbital biasanya dilambangkan dengan huruf s, p, d, f, dan seterusnya, untuk nilai l


masing-masing = 0, 1, 2, 3, dan seterusnya.

Orbital dengan nilai l = 0 disebut orbital s,

Orbital dengan nilai l = 1 disebut orbital p, dan


seterusnya.

Subkulit-subkulit yang
diizinkan pada kulit K sampai
dengan N.
Perkembangan Teori Atom

Bilangan kuantum magnetik (m)


Bilangan kuantum magnetik menyatakan orientasi orbital dalam ruang. Bilangan kuantum
magnetik dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat mulai dari –l sampai dengan +l, termasuk
nol (0).

Untuk l = 0 → nilai m = 0.
Untuk l = 1 → nilai m = –1, 0, dan +1.
Untuk l = 2 → nilai m = –2, –1, 0, dan +1, dan
+2, dan seterusnya.

Susunan orbital-orbital
dalam satu subkulit dapat
dinyatakan dengan diagram
orbital sebagai berikut.
Perkembangan Teori Atom

Bilangan kuantum spin (s)


Sambil beredar mengitari inti, elektron juga berputar pada sumbunya. Gerak berputar
pada sumbu ini disebut rotasi. Kedua arah yang berbeda itu dinyatakan dengan bilangan
kuantum yang keempat, yaitu bilangan kuantum spin (s) degan nilai s = + 12 dan s = – 12.
Partikel Penyusun Inti Atom

1. Elektron
(e)

Thomson menyatakan bahwa sinar katode


merupakan partikel penyusun atom yang
bermuatan negatif yang dinamakan
elektron.

Gambar tabung sinar katode.


Partikel Penyusun Inti Atom

2. Proton
(p)
Eugen Goldstein mengisyaratkan adanya partikel
yang bermuatan positif yang menyusun atom.
Goldstein memodifikasi tabung sinar katode dengan
melubangi lempeng katode tersebut, ternyata gas
yang berada di belakang lempeng katode menjadi
berpijar. Sinar tersebut bermuatan positif, akan
tetapi eksistensi partikel ini baru dipastikan pada
tahun 1919 oleh Ernest Rutherford yang
memberinya nama proton.
Gambar tabung sinar terusan
Partikel Penyusun Inti Atom

3. Neutron
(n)

W. Bothe dan H. Becekr melakukan percobaan dengan menembaki inti


atom Berilium dengan partikel α. Mereka menemukan suatu radiasi partikel
yang mempunyai daya tembus yang besar. Pada tahun 1932, James
Chadwick membuktikan bahwa radiasi tersebut terdiri dari partikel netral
yang memiliki massa hampir sama dedengan massa proton. Partikel netral
tersebut dinamakan neutron.
Komposisi Atom dan Ion

1. Nomor Atom

Jumlah proton dalam suatu atom disebut nomor proton atau nomor atom. nomor atom
juga menyatakan jumlah elektron dalam suatu atom.

2. Nomor Massa

Jumlah proton dan neutron dalam suatu atom disebut nomor massa.
Komposisi Atom dan Ion

3. Notasi Komposisi Atom


Jumlah proton, elektron, dan neutron dalam sebuah atom dinyatakan dengan lambang
(notasi) sebagai berikut:

X = lambang atom (= lambang unsur)


Z = nomor atom = jumlah proton (p) = jumlah elektron (e)
A = nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron = p + n

Oleh karena A = p + n, sedangkan p = Z, sehingga A = Z + n atau n = A – Z. Jadi, jumlah


neutron dalam suatu atom sama dengan selisih nomor massa dengan nomor atomnya.
Komposisi Atom dan Ion

4. Isotop

Atom-atom dari unsur


yang sama (nomor atom
sama) tetapi nomor
massanya berbeda
disebut isotop

Semua isotop hidrogen mempunyai 1 proton dan 1 elektron, tetapi jumlah neutronnya
berbeda: H-1 tidak mempunyai neutron, H-2 mempunyai 1 neutron, sedangkan H-3 mempunyai
2 neutron.
Komposisi Atom dan Ion

5. Isobar dan Isoton


Isobar
Isobar adalah atom-atom dari unsur yang
berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi
mempunyai nomor massa sama.
Isoton
Isoton adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda),
tetapi mempunyai jumlah neutron sama.

keduanya mempunyai 7 neutron untuk karbon, n = 13 − 6 = 7.


Untuk nitrogen, n = 14 − 7 = 7.
Komposisi Atom dan Ion

6. Komposisi Ion

Atom yang bermuatan listrik disebut ion. Ion terbentuk jika atom melepas atau menyerap
elektron. Atom yang melepas elektron menjadi ion positif, sedangkan atom yang menyerap
elektron menjadi ion negatif.
Konfigurasi Elektron

1. Konfigurasi Elektron Berdasarkan Kulit Atom (Teori Bohr)


Berikut beberapa aturan untuk menentukan konfigurasi elektron :

Pengisian elektron
Jumlah maksimum Jumlah maksimum
dimulai dari kulit bagian
elektron pada kulit ke n elektron pada kulit
dalam, kemudian ke
= 2n2 . terluar adalah 8.
kulit yang lebih luar.

2. Konfigurasi Elektron Berdasarkan Orbital (Teori Atom Modern)


Asas Aufbau
Asas aufbau menyatakan bahwa pengisian elektron dalam orbital dimulai dari tingkat
energi yang lebih rendah kemudian ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Konfigurasi Elektron

Aturan Hund
Menurut Hund, pada pengisian orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama, yaitu
orbital-orbital dalam satu subkulit, mula-mula elektron akan menempati orbital secara sendiri-
sendiri dengan spin yang paralel, baru kemudian berpasangan.
Konfigurasi elektron beberapa unsur
Perkembangan Dasar Pengelompokan
Unsur

1. Pengelompokan atas Logam


2. Triade dari Dobereiner
dan Nonlogam

Lavoisier mengelompokkan unsur-unsur ke Döbereiner mengambil kesimpulan bahwa


dalam logam dan nonlogam. Logam unsur-unsur dapat dikelompokkan ke dalam
merupakan konduktor, mengilap jika kelompok-kelompok tiga unsur yang
digosok, dapat tempa, dan dapat ditarik. disebutnya triade. Jumlah massa dan dibagi
Pada umumnya, logam bersifat kuat dan dua adalah massa unsur yang kedua.
merupakan zat padat dengan titik leleh
yang relatif tinggi. Adapun nonlogam
bersifat nonkonduktor dan tidak mengilap.
Perkembangan Dasar Pengelompokan
Unsur

3. Hukum Oktaf 5. Sistem Periodik


4. Sistem Periodik
Newlands Modern dari Henry
Mendeleev
Moseley
A. R. Newlands menyusun Dmitry Ivanovich Mendeleev Henry Moseley
unsur-unsur berdasarkan menempatkan unsur-unsur menyimpulkan hukum
kenaikan massa atom yang mempunyai kemiripan periodik modern yang
relatifnya. Ternyata unsur sifat dalam satu lajur vertikal mengatakan bahwa sifat-
yang berselisih 1 oktaf (unsur yang disebut golongan. sifat unsur merupakan
ke-1 dan ke-8, unsur ke -2 Lajur-lajur horizontal, yaitu fungsi periodik dari nomor
dan ke-9, dan seterusnya) lajur unsur-unsur atomnya.
menunjukkan kemiripan berdasarkan kenaikan massa
sifat. atom relatifnya disebut
periode.
Sistem Periodik Modern

1. Struktur Sistem Periodik Modern

Telah disebutkan
bahwa sistem
periodik modern
disusun
berdasarkan
kenaikan nomor
atom dan
kemiripan sifat.

Sistem periodik unsur modern


Sistem Periodik Modern

Periode
Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode

Periode 1, 2, dan 3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur. Periode 4, 5,
dan seterusnya disebut periode panjang.
Sistem Periodik Modern

Golongan
Sistem periodik modern terdiri atas 18 kolom vertikal. Ada dua cara penamaan golongan,
yaitu:
Sistem 18 golongan. golongan 1 sampai
Sistem 8 golongan yang terdiri atas
dengan 18, dimulai dari kolom paling kiri.
golongan utama (golongan A) dan
Unsur-unsur transisi terletak pada
golongan tambahan (golongan B).
golongan 4 – 18.

Beberapa golongan- golongan unsur :

Golongan IA:
Golongan IIA:
logam alkali Golongan VIIA: Golongan VIIIA:
logam alkali
(kecuali halogen gas mulia
tanah
hidrogen)
Sistem Periodik Modern

Unsur transisi dan transisi dalam


Unsur Transisi
Unsur-unsur golongan B, yaitu golongan IIIB hingga IIB (golongan 3 sampai dengan 12) disebut
unsur transisi atau unsur peralihan.
Unsur Transisi Dalam

Dua baris unsur yang ditempatkan di bagian bawah tabel periodik disebut unsur transisi
dalam, terdiri dari:

Lantanida, yaitu nomor atom 58 – 71, Aktinida, yaitu nomor atom 90 – 103,
terdapat 14 unsur. Ke 14 unsur ini terdapat 14 unsur. Ke 14 unsur ini sangat
mempunyai sifat yang mirip lantanida (La) mirip dengan aktinida sehingga disebut
sehingga disebut lantanoida atau lantanida. aktinoida atau aktinida.
Sistem Periodik Modern

2. Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik


Sistem periodik disusun berdasarkan pengamatan terhadap sifat-sifat unsur. sifat-sifat
unsur ternyata bergantung pada konfigurasi elektronnya. Kemiripan sifat di antara unsur-unsur
segolongan terjadi karena unsur-unsur tersebut mempunyai elektron valensi yang sama. Contoh:

nomor periode = nomor golongan


jumlah kulit = elektron valensi
konfigurasi elektron unsur-unsur golongan IA
Sistem Periodik Modern

Contoh:
Sifat – Sifat Periodik Unsur

1. Jari-jari
atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom hingga kulit elektron terluar

Dari atas ke bawah dalam satu golongan,


jari-jari atomnya semakin besar

Dari kiri ke kanan dalam satu periode,


jari-jari atomnya semakin kecil.
Sifat – Sifat Periodik Unsur

2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah besarnya energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron dari
suatu atom netral dalam wujud gas.
Dalam satu golongan, dari atas ke Dalam satu periode, dari kiri ke
bawah energi ionisasi semakin kecil. kanan energi ionisasi semakin besar.

3. Afinitas
Elektron
Afinitas elektron adalah energi yang menyertai penambahan satu elektron pada satu atom
netral dalam wujud gas membentuk ion bermuatan. Kecenderungan afinitas elektron dalam
sistem periodik, yaitu sebagai berikut :
Dalam satu golongan, Dalam satu periode, Pengecualian untuk unsur alkali tanah
dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan, dan gas mulia semua unsur golongan
afinitas elektron afinitas elektron utama mempunyai afinitas elektron
cenderung berkurang. cenderung bertambah. bertanda negatif.
Sifat – Sifat Periodik Unsur

4. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah suatu bilangan yang Dari atas ke bawah dalam satu golongan
menggambarkan kecenderungan relatif suatu unsur yang keelektronegatifan berkurang.
menarik elektron ke pihaknya sendiri dalam suatu ikatan kimia.
Kecenderungan keelektronegatifan unsur dalam sitem Dari kiri ke kanan dalam satu periode
periodik, yaitu sebagai berikut: keelektronegatifan bertambah.

5. Sifat Logam dan Nonlogam


Sifat logam dikaitkan dengan keelektropositifan, yaitu kecenderungan­melepas elektron menjadi ion
positif. Adapun, sifat nonlogam dikaitkan dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan menarik elektron.
Sifat logam dan nonlogam dalam sistem periodik, yaitu sebagai berikut :

Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam bertambah.

Dari atas ke bawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah, sedangkan sifat nonlogam berkurang.
Sifat – Sifat Periodik Unsur

6.
Kereaktifan
Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menarik
elektron. Jadi, unsur logam yang paling reaktif adalah golongan IA (logam alkali), sedangkan
nonlogam yang paling reaktif adalah golongan VIIA (halogen). Dari kiri ke kanan dalam satu
periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA. Golongan
VIIIA tidak reaktif.
SOAL LATIHAN

1. Kemukakan satu kelemahan teori atom Rutherford.


2. Sebutkan partikel yang menyusun inti atom.
3. Jelaskan yang dimaksud dengan afinitas elektron.

Anda mungkin juga menyukai