Anda di halaman 1dari 11

KONFLIK

SOSIAL
MENURUT
ISLAM
Perubahan selalu ada dalam kehidupan
masyarakat. Salah satu faktor utama
penyebab adanya perubahan adalah
adanya perbedaan-perbedaan dalam
kehidupan bersama. Perbedaan-
perbedaan itu merupakan dasar adanya
konflik. Konflik atau pertentangan ada
dalam setiap kehidupan masyarakat.
LANDASAN TEORI KONFLIK
Teori konflik muncul dipengaruhi
pandangan Marxisme tentang pertentangan
kelas. Menurut Karl Marx sumber
permasalahan hidup manusia adalah karena
distribusi ekonomi yang berbeda-beda. Ada
kelas borjuis (pemilik modal) dan ada kelas
proletar (pekerja). Selama dua kelas itu ada,
selama itu pula pertentangan selalu ada.
PENGERTIAN TEORI KONFLIK

Teori konflik adalah teori yang memandang


bahwa perubahan sosial tidak terjadi
melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang
membawa perubahan, tetapi terjadi akibat
adanya konflik yang menghasilkan
kompromi-kompromi yang berbeda
dengan kondisi semula.
Konflik Sosial adalah
pertentangan antar anggota
masyarakat yang bersifat
menyeluruh dalam kehidupan,
seperti konflik masalah
ekonomi, komunikasi, agama,
pendidikan dan lain-lain.
KONFLIK MENURUT AL QUR’AN
Dalam AL Qur’an konflik disebut dengan
kata ‘aduw (permusuhan,
pertentangan,konflik). Dalam Al Qur’an,
kata ‘aduw disebut sebanyak 34 kali.
Substansinya menyangkut konflik antar
manusia, antara manusia dengan Allah,
antara manusia dengan setan.
Konflik antar manusia paling banyak ,yakni
disebut 19 kali. Misalnya konflik antara
Fir’aun dan Bani Israil (QS. Yunu : 90),
konflik antar anak cucu Adam (QS. Al
Baqarah : 36), konflik antar komunitas (QS.
Anisaa’ : 620, konflik abadi antar manusia
(QS. Thoha : 123), konflik antar mukmin
dan kafir (QS. Al Ma’arij : 26), konflik para
Nabi dan pembangkang (QS. Al Furqon :
31).
MACAM-MACAM KONFLIK ANTAR
MANUSIA
1. Konflik sosial (QS. Ath Thoghubun :
14, Al Baqarah : 36, Al A’raf : 24),
Thoha : 123, Az Zuhruf : 67, Al
Ahqof : 6, Al Maaidah : 64).
2. Konflik politik, (QS : Yunus : 90, Al
Hajj : 19, Al Qashas : 8, 15)
3. Konflik agama (QS. An Nisaa : 62,
101, Al Munafiqun : 4, Al Furqon :
30, AthTholaq : 2, Al Mumtahanah :
4, Al Maaidah : 14).

4. Konflik budaya (QS. Al Maaidah :


48, Ar Ruum : 32).
Dalam teori sosiologi barat, seperti
Karl Marx, konflik terjadi karena
pertentangan kelas, maka Marx
membela kaum tertindas,
walaupun tidak pernah selesai.
Adanya kaum marginal, seperti
pengemis, tidak akan hilang
sebagai realitas sosial.
Al Qur’an memberikan jalan keluar
dengan menyentuh akar
permasalahannya, bahwa perbedaan
status sosial yang dimiliki masing-
masing individu harus
dipertanggungjawabkan
(liyabluwakum fii maa aatakum), dan
harus saling membantu.

Anda mungkin juga menyukai