Anda di halaman 1dari 17

• MASALAH DUALISME

• MASALAH KEPENDUDUKAN
DAN KETENAGAKERJAAN

Lincolin.Arsyad 1
MASALAH DUALISME
• Konsep dualisme:
1. Dua keadaan yang berbeda: superior
dan inferior
2. Kondisi tersebut bersifat kronis
3. Derajat superioritas terus meningkat
4. Superioritas menyebabkan
keterbelakangan

Lincolin.Arsyad 2
MACAM DUALISME
1. Dualisme Sosial (J. H. Boeke)
Ekonomi masyarakat memiliki sistem sosial (gaya
sosial): semangat sosial, bentuk organisasi, dan
teknologi.

Dualisme sosial terjadi karena penetrasi sistem sosial negara


maju (Barat) ke NSB, yang melahirkan: dua sistem sosial
yang berbeda (moderen dan tradisional, pertanian estate
versus pertanian rakyat, dst)

Lincolin.Arsyad 3
.... dualisme

2. Dualisme Ekologis (Geertz, 1963)


– 2 pola sosial, ekonomi, dan ekologis yang
berbeda
– Indonesia: Indonesia Dalam (Jawa: sistem ekologis padat
karya yang ditandai pertanian padi, tebu dan tanaman yang
membutuhkan banyak air) dan Indonesia Luar (pertanian
padat tanah dan padat modal: kelapa sawit, karet, tambang)

Lincolin.Arsyad
.... dualisme
3. Dualisme Teknologi (Higgins, 1956)

• Menolak dualisme sosial-nya Boeke


• Penyebab dualisme adalah perbedaan teknologi
antara sektor moderen dengan sektor tradisional

Lincolin.Arsyad
.... dualisme
4. Dualisme Finansial (Myint (1967)
Pasar uang:
organized money market
unorganized money market

5. Dualisme Regional (muncul pada tahun 1960-an)


– Perdesaan – perkotaan
– Daerah pusat (central) – pinggiran (periphery)

Lincolin.Arsyad
Dampak Dualisme
terhadap pembangunan
• Menyebabkan ketidaksempurnaan pasar
Ketidaksempurnaan pasar tersebut disebabkan oleh: mobilitas
faktor produksi rendah, pengetahuan masyarakat yang
rendah, sikap masyarakat yang kurang rasional.
• Mempersulit proses perencanaan pembangunan
• Penggunaan sumberdaya menjadi tidak efisien.
• Kepincangan kesejahteraan antara sektor moderen dengan
tradisional semakin buruk

Lincolin.Arsyad
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN
KETENAGAKERJAAN
• Masalah kependudukan di Indonesia:

pertumbuhan atau penyebaran?

Apa beda pendekatan pemerintah Orde Lama


(Soekarno) dengan pemerintah Orde Baru dan
sekarang?

Lincolin.Arsyad
Struktur dan penyebaran penduduk
di Indonesia
• Struktur umur muda (piramida landai)
• Rasio beban tanggungan tinggi
• Penyebaran tidak merata (60% penduduk ada di pulau
Jawa yang luasnya hanya 7% dari Indonesia)
• Bagaimana strategi penanggulangan?
Program KB dan pemerataan pembangunan antar
daerah!

Lincolin.Arsyad
Teori Perangkap Penduduk
(Malthus,1798)
• Inti teori: pertumbuhan penduduk menurut
deret ukur, pertumbuhan persediaan pangan
menurut deret hitung sehingga pendapatan per
kapita menjadi sangat rendah (low level-
equilibrium population trap).
• Perlu moral restraint untuk membatasi
keturunan

Lincolin.Arsyad
Teori Transisi Kependudukan
• Tahap I: tingkat kelahiran hampir sama dengan tingkat
kematian pertumbuhan penduduk lambat
• Tahap II: tingkat kelahiran tetap, tingkat kematian menurun
karena kesejahteraan yang semakin baik: pendapatan naik,
kualitas makanan makin baik, dan teknologi pengobatan
makin maju. Life expectancy naik dari 40 tahun menjadi 60
tahun
• Tahap III: tingkat kelahiran mulai menurun (penudaan
perkawinan dan tidak menikah

Lincolin.Arsyad
Teori Migrasi
1. Teori Lewis
Teori pembangunan ekonomi 2 sektor: sektor
moderen/perkotaan/industri dan sektor tradisional/perdesaan/pertanian

Kritik terhadap teori Lewis:


1. apakah tingkat perpindahan t. kerja dan penyerapan t. kerja
proporsional dengan tingkat akumulasi modal di perkotaan?
2. apa betul terjadi surplus t. kerja di perdesaan?
3. apa betul upah riil di perkotaan selalu konstan sampai surplus t. kerja
habis?

Lincolin.Arsyad
...teori migrasi...

2. Teori Migrasi Todaro:


– Migrasi terjadi karena pertimbangan ekonomis
– Migrasi terjadi karena terjadi perbedaan upah riil “yang
diharapkan” antara perdesaan dan perkotaan
– Peluang memperoleh pekerjaan di perkotaan berbanding
terbalik dengan tingkat pengangguran di perkotaan
– Tingkat migrasi lebih tinggi dari pertumbuhan kesempatan
kerja sehingga muncul pengangguran

Lincolin.Arsyad
Model Matematis Teori Harris-Todaro

Mt = f (Wu – Wr)

Mt = jumlah migran dari desa ke kota pada periode t


f = fungsi respons
Wu = tingkat upah perkotaan
Wr = tingkat upah perdesaan

Lincolin.Arsyad
Tingkat upah perkotaan yang diharapkan:
Wu* = p Wu
Wu* = tingkat upah perkotaan yang diharapkan
p = probabilitas mendapatkan pekerjaan

p = Eu/(Eu + Uu)
Eu = tingkat pengerjaan (employment) di perkotaan
Uu = tingkat pengangguran di perkotaan

Maka:

Mt = h ( pWu - Wr)
Mt = migrasi pada periode t
h = tingkat respons migran potensial
Lincolin.Arsyad
Karakteristik migran
1. Karakteristik demografis
Usia: 15-24 tahun (wanita dominan)

2. Karakteristik pendidikan
Semakin tinggi pendidikan semakin tinggi keinginan
bermigrasi

3. Karakteristik ekonomi
Miskin, tidak punya faktor produksi (tanah) dan
ketrampilan

Lincolin.Arsyad
Macam-macam pengangguran

1. Pengangguran terbuka (open unemployment)


2. Setengah menganggur (underemployment)
3. Pengangguran tak kentara (disguised
unemployment)
4. Pengangguran tersembunyi (hidden
unemployment)
5. Pensiun lebih awal
6. Tenaga kerja yang lemah (impaired)
7. Tenaga kerja yang tidak produktif

Lincolin.Arsyad

Anda mungkin juga menyukai