Anda di halaman 1dari 113

#4 SUMBERDAYA,

KAPABILITAS, DAN DAYA


SAING
Steph Subanidja
Sumberdaya Perusahaan
1. Man (Manusia)
2. Money (Uang)
3. Material (Fisik)
4. Machine (Teknologi)
5. Method (Metode)
6. Market (Pasar)
Kapabilitas
• Kapabilitas, artinya juga sama dengan Kompetensi,
yaitu Kemampuan.
• Namun pemaknaan kapabilitas tidak sebatas
memiliki keterampilan (skill) saja namun lebih dari
itu, yaitu lebih paham secara mendetail sehingga
benar benar menguasai kemampuannya dari titik
kelemahan hingga cara mengatasinya.
Daya Saing
• Lena Ellitan (2007:36) menyatakan bahwa definisi
daya saing adalah “kemampuan suatu usaha
(perusahaan) untuk memberi nilai lebih terhadap
produknya dibandingkan para pesaingnya dan
nilai tersebut memang mendatangkan manfaat
bagi pelanggan”.
• Peran People Dalam
Implementasi Strategi
People

Efektif

esksekutor
Kapabitas
Strategi
Process
..... itas
. Strate
gi
Technology

Lingkungan
Banyak Organisasi menghadapi tantangan dalam
mengeksekusi Strategi
“9 dari 10 organisasi gagal
melakukan eksekusi Strategi Vision Barrier
Hanya 5% tenaga kerja yang faham strategy/kebijakan

Management Barrier
85% dari eksekutif management yang menghabiskan waktu
satu jam per bulan untuk diskusi tentang strategi/kebijakan

Resources Barrier
60% dalam menjalankan organisasi tidak menghubungkan
antara anggaran dan strategy/kebijakan

People Barrier
Hanya 25% dari manager yang mempunyai hubungan dengan
strategi/kebijakan

Source : R.A. Kaplan & D.A. Norton “Strategic Focus Reorganization, 2000”
Mengapa kendala dapat terjadi….
PEOPLE
Vision Barrier  Ketidak efektifan pengukuran
Hanya 5% tenaga kerja yang faham strategy/kebijakan performance .
 Kurangnya link antara satu strategi
Management Barrier dengan strategi lainnya.
85% dari eksekutif management yang menghabiskan  Ketidakjelasan difinisi “sukses”.
waktu satu jam per bulan untuk diskusi tentang
strategi/kebijakan
 Kurangnya konsistensi.
Resources Barrier  Terbatasnya people management skills.
60% dalam menjalankan organisasi tidak
 Tidak adanya feedback performance.
menghubungkan antara anggaran dan strategy/kebijakan  Sedikit sekali dihubungkan antara
performance dan reward.
People Barrier  Kurangnya memberi kesempatan
Hanya 25% dari manager yang mempunyai hubungan
berkembang kepada
dengan strategi/kebijakan karyawan/eksekutor.

 Ketidakcukupan dukungan infrastruktur.

Source : R.A. Kaplan & D.A. Norton “Strategic Focus Reorganization, 2000”
Dampak dari Investasi People…..

Full
Long-term People Change
Goal Organization

Processes
Change Reengineering
Technology
Change

0 Time

Sumber : Hay Consultant, 2010


Mengapa People Performance (Non financial) ?......

Nilai organisasi telah bergeser dari tangible asset ke intangible asset

Faktor yang mempengaruhi nilai organisasi…

Intangible 38%
Assets
62%

85%

62%
Tangible
Assets
38%
15%

1982 19921 20002

1. Brookings Institute
2. Baruch Lev analysis of S&P500 companies
Intangible Asset vs Financial Result……
“Intangible Assets Do Not Have A Direct Impact on Financial
Results they Have Second- or Third-Order Impacts”

Capable and
commited
people
Superior Increase Increase
Increase
Service Socity Society
Revenue/ welfare
Quality Confidence Retention

Suitable
Information
Technology

Internal Customer Financial/


People and technology
Process welfare
Human Capital dan Our Society

• Wellfare
People Needs

Human Capital • Creativity


• Innovation
Management

• TALENT MANAGEMENT
• LEARNING ORGANIZATION
• KNOWLEDGE MANAGEMENT
• Perkembangan
2 Paradigma
Manajemen SDM
Evolusi Peran Manajemen Sumber Daya Manusia……

Human Capital
Management

Human Resources
Management

Personnel
Management
Personnel
Administration
Kompetensi
• Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standardisasi yang
diharapkan (Badan Nasional Sertifikasi Profesi , 2014).
• Kompetensi merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan dan keterampilan
individu untuk mencapai hasil yang diharapkan (International Organization for
Standardization, 2012). Berdasarkan definisi ini, maka beberapa hal penting yang terkait
dengan kompetensi diantaranya adalah pengetahuan, sikap, pemahaman, nilai, bakat
atau kemampuan, dan minat.
• Kompetensi dapat diartikan juga sebagai karakter individu yang dapat diukur dan
ditentukan untuk menunjukkan perilaku dan performa kerja tertentu pada diri seseorang
(Spencer, McClelland & Spencer, 1994). Jadi, kompetensi merupakan panduan bagi
perusahaan untuk menunjukkan fungsi kerja yang tepat bagi seorang karyawan.
• Kompetensi berkaitan dengan sikap (apa yang dikatakan dan dilakukan seseorang)
yang menunjukkan performa seseorang baik atau buruk. Banyak sekali studi dan
penelitian yang membahas tentang kompetensi di dunia kerja ini.
Pengertian Kompetensi
• ”A competency is composed of skill, knowledge, and attitude, but in
particular the consistent application of those skill, knowledge, and
attitude to the standard of performance required in employment”.
Sofo (1999: 123).
• “…the central issue concerning the attitude and abilities of people at
work. Attitude represents a person’s capability to learn something.
Ability reflects a person’s existing capacity to perform the various
tasks needed for a given job and includes both relevant knowledge
and skills”. Schermerhorn (1994: 113).
Pengertian Kompetensi
• Kompetensi sebagai “ability, yaitu kapasitas seseorang individu untuk
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan” Robbins (2001:
37).
• “Kemampuan individu dibentuk dari dua perangkat faktor, yaitu
faktor kemampuan intelektual dan faktor kemampuan fisik. Robbins
(2001: 38)
• “A competency is defined as an underlying characteristic of an
individual which is causally related to effective or superior
performance in a job.”. Hooghiemstra (1994: 27)
Pengertian Kompetensi
• “A competency is an underlying characteristic of an individual that is
causally related to criterion-referenced effective and/or superior
performance in a job or situation.”. Spencer and Spencer (1993: 9)
• Underlying characteristic means the competency is fairly deep and enduring
part of a person’s personality and can predict behaviour in a wide variety of
situations and job tasks.
• Causally related means that a competency causes or predicts behaviour and
performance.
• Criterion-referenced means that the competency actually predicts who does
something well and poorly as measured on a specific criterion or standard
Pengertian Kompetensi
Spencer and Spencer (1993: 15), kompetensi dapat dibagi menjadi:
1. Threshold Competencies
These are the essential characteristics (usually knowledge or basic
skills, such as the ability to read) that everyone in a job needs to be
minimally effective but that do not distinguish superior from average
performers.
2. Differentiating Competencies
These factors distinguish superior from average performers.
Pengertian kompetensi
• Ulrich (1998: 15-26): kompetensi bersama-sama dengan komitmen
dipandang sebagai faktor pembentuk modal intelektual organisasi
Kapabilitas: Kompetensi
Kompetensi: kemampuan dibutuhkan untuk melakukan atau untuk
melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh
1. Pengetahuan (knowledge)
2. keterampilan (skill) dan
3. sikap kerja (attitude)
Pengetahuan
• Australian Academy of Science, ilmu (science) adalah kumpulan
pengetahuan yang telah teruji kebenarannya dan disusun secara
sistematis berdasarkan dengan metode ilmiah.
• Sedangkan pengetahuan (knowledge) adalah informasi akan suatu
kejadian yang belum teruji kebenarannya
Pengetahuan
• Spencer and Spencer (1993: 10) mengatakan bahwa pengetahuan
merupakan kemampuan seseorang yang terbentuk dari informasi
yang dimiliki dalam bidang kajian tersebut
• The Liang Gie (2000: 120): “Pengetahuan pada dasarnya adalah
keseluruhan keterangan, ide yang terkandung dalam pernyataan-
pernyataan yang dibuat mengenai sesuatu gejala/peristiwa baik yang
bersifat ilmiah atau sosial maupun keorangan.
Pengetahuan
• Sofo (1999: 78) mengatakan pengetahuan sebagai berikut
”knowledge, the ability to carry out a certain task by learning
(learning is seen as linking together data and reacting with one’s own
information, experiences, and attitudes)
Lebih lanjut dikatakan:

llmu pengetahuan (science): suatu sistem berbasis metodologi


ilmiah (knowledge) untuk membangun pengetahuan
melalui hasil-hasil (body of knowledge).
Pengetahuan : (knowledge )penguasaan teori dan keterampilan
oleh seseorang pada suatu bidang keahlian tertentu atau
pemahaman tentang fakta dan informasi yang diperoleh
seseorang melalui pengalaman atau pendidikan untuk keperluan
tertentu.
Pengetahuan praktis (know-how): penguasaan teori dan
keterampilan oleh seseorang pada suatu bidang keahlian
tertentu atau pemahaman tentang metodologi dan keterampilan
teknis yang diperoleh seseorang melalui pengalaman atau
pendidikan untuk keperluan tertentu.
Hakikat Ilmu dan
Pengetahuan
• Coba-coba
Tanpa Penalaran Bukan
• Intuisi
Pengetahuan? Pikiran Logis dan Metode • Akal sehat
Pengujian dengan Ilmiah • dll.
Data Empiris

Ilmu adalah Upaya


Apa yang
pengetahuan,
tetapi tidak
Membedakan ? Mendapatkannya
semua pengetahuan
berupa ilmu Langkah-langkah
Penalaran
Pikiran Logis dan Sistematis
Pengujian dengan Metode secara Logis dan
Data Empiris Ilmiah Teruji

Ilmu?

27
Komponen Ilmu
Suatu peristiwa yang
ditangkap oleh indra manusia
Seperangkat konsep, dan dapat dijelaskan secara
definisi, dan proposisi- ilmiah.
FENOMENA
proposisi yang
berhubungan satu (1) Abstraksi dari
sama lain, fenomena yang
menunjukkan disusun berdasarkan
fenomena secara generalisasi atas ide-
sistematis untuk TEORI KONSEP ide, simbol-simbol
menjelaskan (5) (2) karekteristik suatu
(explanation) dan KOMPONEN peristiwa dengan
meramalkan ILMU nama yang diambil
(prediction) fenomena. dari bahasa sehari-
hari.

Proposisi yang FAKTA PROPOSISI Hubungan kausalitas


yang berlaku umum
telah didukung (4) (3)
di antara dua variabel
oleh data atau lebih.
empiris

28
Kriteria
Segala kegiatan yang dilakukan
Metode Ilmiah
untuk menemukan kebenaran
harus didukung dengan fakta.

Induktif-generalisasi
berarti menguji
kebenaran hasil FAKTUAL
pemikiran deduktif yang
sifatnya rasional dengan Kriteria objektif berarti
data empiris (sesuaikah segala fenomena yang
atau tidak ?) ditangkap oleh indrawi
INDUKTIF
OBJEKTIF harus diamati dan
GENERALISASI
dianalisis secara objektif
KRITERIA
(dikemukakan secara
METODE jujur apa adanya).
ILMIAH

Deduktif-hipotetik berarti Setiap faktor yang terlibat


penjelasan fenomena didasarkan dalam masalah yang sedang
pada teori-teori terdahulu yang DEDUKTIF- diamati harus disoroti secara
ANALITIK
sudah ada daripada dapat HIPOTETIK kritis-analitis sehingga setiap
diturunkan HIPOTESIS melalui faktor itu jelas makna, fungsi,
cara berpikir deduktif. dan peranannya.

29
“Sukses” People terhadap “Sukses” Strategi

Sosciety

Resources

Strategy
Business Business
&
Process/SOP Result
Policy
Organization
People Environment
(Macro Economic,
etc)

Knowledge Skill Innovations Soul/Attitude

Behaviors Habit
Keterampilan
• keterampilan adalah kapasitas yang diperlukan oleh seseorang untuk
menjalankan tugas dalam rangka mengembangkan diri.
•  keterampilan adalah proses untuk mengembangkan potensi dan
sebagai bentuk proses penggalian seseorang.
• Kata keterampilan dalam bahasa lain merujuk pada kecekatan. Jadi
pengertian keterampilan secara sederhana dapat diartikan sebagai
orang yang mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan benar.
Ketrampilan
• Spencer and Spencer (1993: 11) mengatakan bahwa keterampilan
merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu
pekerjaan fisik maupun mental
• Schermerhorn (1994: 24) memberikan definisi skill sebagai berikut: ”A
skill is an ability to translate knowledge into action that results in
desired performance. It is a competency that allows a person to
achieve superior performance in one or more aspects of his or her
work
Tiga Kategori Skills
Katz dalam Schermerhorn (1994: 24)
1. Technical Skill; kemampuan untuk melaksanakan tugas khusus.
2. Human Skill; kemampuan untuk bekerja secara baik dengan orang
lain.
3. Conceptual Skill; kemampuan untuk menganalisis dan
menyelesaikan masalah yang rumit
Attitude
(Spencer and Spencer 1993)

1. Kerangka pemikiran yang diwakili oleh Thurstone dan Charles Osgood


Sikap adalah suatu bentuk evaluasi (respon evaluatif) atau reaksi perasaan
(stimulus); suatu derajat afek positif atau afek negative yang dikaitkan dengan
suatu obyek psikologis. Jadi sikap seseorang terhadap obyek adalah perasaan
mendukung atau memihak (favourable) ataupun perasaan (un-favourable).

2. Kerangka pemikiran yang diwakili oleh Gordon Allport
Sikap adalah semacam kesiapan atau kecenderungan (predesposisi) untuk mereaksi
terhadap suatu obyek dengan cara-cara tertentu. Sikap berarti kecenderungan
untuk bertindak.

3. Kerangka pemikiran yang diwakili oleh para ahli yang beorientasi pada psikologi
kognitif.
Sikap merupakan konstelasi (susunan) komponen kognitif, afektif dan konatif yang
berinteraksi dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu obyek.
Dimensi Sikap
(Spencer and Spencer 1993)


1. Komponen Kognitif
Komponen ini berisi persepsi, kepercayaan dan stereotype (sesuatu
yang telah terpolakan) yang dimiliki individu mengenai sesuatu.

2. Komponen Afektif
Merupakan perasaan individu terhadap obyek sikap, obyek dapat
dirasakan menyenangkan atau tidak menyenangkan, disukai atau
tidak disukai dsb.

3. Komponen Perilaku/Konatif
Menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku
yang ada pada diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang
dihadapinya.
Company
Values Learning to Learning to
know do

Learning to Learning to
Need Scientific
Assessment Vission live together be

Kompetensi
Pegawai

Profil
Kompetensi

Profil
Pegawai
10 Sikap dan Perilaku yang sangat
dipengaruhi Budaya (Engel, dkk, 1993)
• Kesadaran diri
• Komunikasi dan bahasa
• Pakaian dan penampilan
• Makanan dan kebiasaan makan
• Waktu dan kesadaran waktu
• Hubungan keluarga, organisasi, dan lembaga pemerintah
• Nilai dan norma
• Kepercayaan dan sikap
• Proses mental dan belajar
• Kebiasaan kerja
Unsur-unsur Budaya
• Nilai (value)
• Norma (norm)
• Kebiasaan (customs)
• Larangan (mores)
• Konvensi (Conventions)
• Mitos
• Simbol
Nilai
• Nilai adalah kepercayaan atau segala sesuatu yag dianggap penting
oleh orang atau masyarakat
• Nilai mempengaruhi seseorang untuk berperilaku yang sesuai denga
budayanya
• Nilai biasanya berlangsung lama dan tidak mudah berubah
Norma
• Norma adalah tentang perilaku yang dapat diterima atau tidak dapat
diterima, baik atau tidak baik, boleh dan tidak boleh
• Norma enacted: berdasarkan aturan
• Norma cresive: norma dalam budaya
Kebiasaan
• Bentuk perilaku dan tindakan yang diterima secara budaya
Larangan
• Berbagai bentuk kebiasaan yang mengandung aspek moral.
• Pelanggaran akan mendapat sangsi sosial
Menikahi anak anak, sudah melanggar aturan , melanggar kebiasaan,
melanggar norma
Konvensi
• Anjuran atau kebiasaan bagaimana seseorang harus bertindak secara
rutin
• Menyebut orang yang dihormati dengan sebutan bapak atau Ibu
• Aku untuk bahasa pergaulan, saya untuk bahasa resmi
Mitos
• Cerita atau kepercayaan yang mengandung nilai dan idealisme bagi
suatu masyarakat
• Perempuan tidak boleh berdiri di pintu
• Foto bertiga
Simbol
• Segala sesuatu, benda, nama, warna, dan konsep yang memiliki arti
penting
MELALUI PENGEMBANGAN KOMPETENSI,
AKAN MENJADI:
• Difference maker (pembawa perbedaan) yang positif dan berdampak bagi organisasi;
• Reality maker ( pencipta realitas) yang membentuk budaya yang kuat, unik, relevan,
dan berbeda yang mempengaruhi pola interaksi yang utuh antara pihak organisasi
dengan stakeholdersnya secara luas;  
• Performance Drivers (pengungkit kinerja) yang mampu memahami keunikan anggota
timnya secara individual dan mengkapitalisasikannya dalam mencapai target kinerja
dalam konteks tantangan dan peluang dari dinamika lingkungan eksternal
• Strategic Aligner (yang mengaitkan berbagai perspektif strategic) yang menjadi key
success factors dan pendorong penciptaan pencapaian kinerja organisasi secara
berkelanjutan;
• Deployers (yang memampukan tim dan segenap komponen dalam organisasi) yang
dapat mengeksekusi berbagai strategi dan plan of action yang telah ditetapkan;
• Transformational Change Agent (agen perubahan) yang mampu menginisiasikan dan
mewujudkan proses perubahan
Budaya
• Budaya: hal yang mendasari nilai, kepercayaan, dan kode etik yang
manjadikan masyarakat/komunitas begitu adanya
• Budaya: fenomena kehidupan aktif yang diciptakan manusia bersama
dan menciptakan ulang dunia tempat mereka hidup (Morgan, 1977)
• Budaya: bersifat subyektif
Fungsi Budaya Organisasi

• Robbins (1996 : 294),


• fungsi budaya organisasi :
a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas
• b. Budaya membawa suatu rasa identitas
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen
d. Budaya merupakan perekat sosial
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna
Budaya Organisasi (BO)
BO: pola asumsi dasar
–diciptakan, ditemukan, atau dikembangkan oleh
kelompok untuk belajar mengatasi masalah adaptasi
eksternal dan integrasi internal
- yang telah berfungsi baik dan dianggap valid untuk
diajarkan kepada anggota baru sebagai jalan terbaik
untuk menerima, berpikir, dan merasakan dalam
kaitannya dengan masalah tersebut (Schein, 1999)
 The way we do things around here
Ciri-ciri Budaya Organisasi
Robbins (1996:289

1. Inovasi dan pengambilan Risiko


2. Perhatian terhadap detail.
3. Orientasi hasil
4. Orientasi orang.
5. Orientasi tim.
6. Keagresifan
7. Kemantapan.
Lanjutan
• Dengan menilai organisasi itu berdasarkan tujuh karakteristik ini, akan
diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi itu.
• Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama
yang dimiliki para anggota mengenai organisasi itu, bagaimana urusan
diselesaikan di dalamnya, dan cara para anggota berperilaku (Robbins,
1996 : 289).
Elemen Kunci BO
• Nilai lisan dan tertulis
• Harapan eksplisit dan implisit perilaku anggotanya
• Adat dan ritual
• Kisah dan mitologi sejarah kelompok
• Shop talk – bahasa digunakan dalam kelompok
• Climate – perasaan ditimbulkan karena interaksi dengan orang
lain/lingkungan
• Metafora dan simbol
BO dalam Konteks Bisnis
• Dianggap sebagai sikap dimana organisasi menyelesaikan masalah
untuk mencapai tujuan spesifiknya dan untuk memeliharanya
sepanjang waktu
• Bersifat holistik, terbukti oleh sejarah, dikonstruk secara sosial, dan
sulit untuk diubah
Jenis Budaya
1. Budaya communal
 Memberikan rasa memiliki bagi anggota
2. Budaya networked
 Anggota diperlakukan sebagai teman dan keluarga
3. Budaya mercenary
 Fokus langsung pada tujuan
4. Budaya fragmented
 Rasa memiliki sangat rendah
Budaya Sebagai Fondasi KM
• Budaya corporate adalah komponen kunci untuk menjamin
pengetahuan dan informasi kritikal mengalir dalam organisasi
• Budaya berbagi pengetahuan dibangun atas dasar kepercayaan
• Sistem komunikasi merupakan sarana penyebaran budaya
Budaya Berbagi Pengetahuan
Adalah budaya dimana berbagi pengetahuan dianggap sebagai norma,
bukan pengecualian, dimana orang didorong untuk bekerja sama,
berkolaborasi dan berbagi, dan mereka yang melakukannya akan
diberikan reward, dst.

Knowledge is power  Sharing knowledge is more powerful


Karakteristik Lingkungan
Budaya Berbagi Pengetahuan
• Struktur reward (penghargaan)
• Keterbukaan dan transparansi
• Pendukung sharing – komunikasi dan kordinasi antar kelompok
• Trust (kepercayaan)
• Dukungan manajemen puncak
Tansformasi Budaya
1. Orang melihat pemimpin untuk mengetahui apa yang penting
dalam organisasi
2. Budaya disebarluaskan melalui cerita dan mitos
3. Dalam situasi krisis, pemimpin menunjukkan nilai dan asumsi
4. Sistem reward dapat memperlihatkan apa yang dianggap penting
5. Keputusan penting juga dapat memperlihatkan pentingnya nilai
tertentu
6. Pemimpin mengkomunikasikan pentingnya nilai melalui apa yang
mereka puji dan kritik
Menciptakan BO
Berbagi Pengetahuan
• Jurnalis pengetahuan memulai interview orang-orang kunci untuk
dokumentasi
• Melaksanakan kumpul-bersama KM – sarapan, makan siang, informal
meeting, dll
• Membuat newsletter untuk publikasi inisiatif KM
• Menjalankan proyek pilot KM – intranet, dll
• Mendesain ulang ruang kerja yang memungkinkan tempat berkumpul
• Mengubah kriteria evaluasi kinerja yang mengacu pada kompetensi
berbagi pengetahuan
BUDAYA
DALAM PERILAKU
KONSUMEN
Steph Subanidja
Arti Budaya
• Konsumen adalah makhluk sosial.
• Makhluk yang hidup bersama dan berinteraksi dengan sesama.
• Sesama inilah disebut lingkungan sosial konsumen.
• Interaksi ini membentuk perilaku, kebiasaan, sikap, kepercayaan dan
nilai-nilai yang dianggap penting
• Salah satu lingkungan sosial tersebut BUDAYA
Arti budaya
• Budaya (Peter and Olson, 2010)
• Budaya (Mowen and Minor, 1998)
• Budaya (Engel, Blackwell and Miniard, 1995)
• Budaya (Schiffman and Kanuk, 2010)
• Budaya (Solomon, 2009)
• Budaya (Loudon and Della Bitta, 1993)
Arti Budaya
• Budaya adalah segala nilai, pemikiran, dan simbol yang
mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang
dan masyarakat.
• Budaya bisa berbentuk obyek material, misalnya rumah, kendaraan,
peralatan elektronik, pakaian
Agnes Monica dulu dan sekarang, potong
rambut lebih mengesankan wanita dewasa
(divestment ritual)
Budaya Populer
• Budaya populer adalah budaya masyarakat banyak (Mowen dan
Minor, 1998)
• Mudah dipahami
• Tidak perlu pengetahuan khusus untuk memahami
• Bisa dinikmati oleh banyak orang
Jenis Budaya Populer
• Iklan
• Televisi
• Musik
• Radio
• Pakaian dan asesoris
• Permainan
• Film
• Laptop
• Makanan
• Dan lain-lain
Ada berapa jenis nasi goreng
di indonesia?
Pengertian Industri
“Sekelompok perusahaan yang
menawarkan produk atau jasa yang
dapat memuaskan kebutuhan dasar
yang sama bagi para konsumen”

(Hill dan Jones, 2004)


The Task or The Industry Environment
Analysis
• Customers
• Competitors
• Suppliers
• Stakeholders
Industry Analysis
(Porter’s five forces)
• Barriers to entry (threats of new entrants)
• Bargaining power of buyers
• Bargaining power of suppliers
• Existence of substitute products
• Existing rivalry within the industry
Threats of New Entrants
(Barriers to Entry)
• Economies of scale (cost advantage of the existing industry over new
entrants)
• Product differentiation (high if the existing industry employ high levels
of marketing and promotion)
• Capital requirements (huge capital investment pose significant
barriers to the new entrants.
• Access to distribution channels (remember how Indomie and Teh
Botol works on distribution channels)
• Government Policy (Pertamina and Telkom)
Rivalry amongst Existing Firms
• Number of competitors
• Rate of Industry Growth
• Product or service characteristics
• Cost structure
• Capacity
• Exit barriers
• Diversity of rivals
Porter’s Five Competitive
Forces
Barriers to
Entry

The Industry:
Bargaining Power of Jockeying for position Bargaining
Buyers Among current competitors Power of Suppliers

Threats from
Substitute Products/
Services
Source:
Key Success Factors, Strategic Factors
and Industry Matrix
• Key success factors dealing with the entire industry – are those
variable that can affect significantly the overall competitive position of
all companies within any particular industry.
• Key success factors is generally important to determine the company
success within the particular industry.
• Strategic factors deal with a particular company
Porter’s Five Forces Model of Industry Competition

Threat of
new entrants

Bargaining power Bargaining


of suppliers power of buyers

Threat of
Substitute products
and services

12/15/2022 89
Porter’s FIVE FORCES MODEL
The Structure-Conduct Performance Approach

Pengembangan strategi yang dilakukan perusahaan


akan sangat dipengaruhi oleh struktur industri di mana
perusahaan berada, sehingga perusahaan harus
memerhatikan berbagai faktor seperti daya tarik
industri dan tingkat persaingan yang terjadi.
Five Competitive Forces

• Rivalry among Existing Firms in Industry


• Intensitas persaingan di antara perusahaan yang berada di dalam industri
akan meningkat manakala tingkat pertumbuhan industri lamban, permintaan
menurun, dan harga produk menurun.
• Threat of New Entrants
• Menunjukkan tingkat kemudahan dan/atau kesulitan bagi perusahaan
pesaing baru untuk memasuki industri.
• Threat of Substitute Products
• Menunjukkan dampak tingkat biaya peralihan dan kesetiaan merek
terhadap kesukaan pelanggan menggunakan produk pengganti.
• Bargaining Power of Suppliers
• Jumlah pelanggan/pengguna bahan baku dari pemasok, ancaman dari
produk pengganti, dan masuknya pendatang baru dapat berpengaruh pada
hubungan pembeli-pemasok.
• Bargaining Power of Buyers
• Tingkat kekuatan pembeli untuk mempengaruhi pesaing dalam industri.

8–92
Pentingnya Melakukan Analisis Struktur Industri

• Begitu perusahaan telah memilih industri yang akan


dimasuki, segera harus menganalisis struktur industri
untuk mengetahui:
• Siapa pesaing utamanya?
• Ancaman macam apa dari pendatang
baru potensial/pesaing baru?
• Produk apa yang ditawarkan sebagai
produk pengganti?
• Siapa dan bagaimana pemasoknya?
• Siapa dan bagaimana pembelinya?

12/15/2022 Copyright I. Hardhy Winarta, 2006 93


Persaingan Antarperusahaan
Merupakan perjuangan setiap perusahaan yang ada
dalam satu industri untuk memperebutkan pangsa
pasar maupun pangsa pelanggan.

Intensitas persaingan dipengaruhi oleh: industry


growth, fixed costs/value added, intermitten
overcapacity, product differences, brand identity,
switching costs, concentration and balance,
informational complexity, diversity of competitors,
corporate stakes, dan exit barriers.
When Rivalry Among Existing
Competitors
Is Intense?
• Tingkat pertumbuhan industrinya lamban
• Biaya tetapnya tinggi (plants, machinery, outlets)
• Produknya tidak unik, tidak terstandarisasi
• Ada banyak perusahaan pesaing dalam industri
• Tingginya biaya untuk keluar dari bisnis/industri
• Butuh biaya besar untuk melakukan perubahan kecil
pada peningkatan jumlah pelanggan
Masuknya Pesaing Potensial
Pesaing potensial adalah perusahaan yang saat ini tidak
bersaing dalam satu industri tetapi memiliki
kemampuan sumber daya memasuki suatu industri
apabila perusahaan tersebut berkehendak.

Elemen entry barriers antara lain: economies of scale,


proprietary product differences, brand identity,
switching costs, capital requirements, access to
distribution, absolute cost advantages, government
policy, dan expected retaliation.
(2) The Threat of New Entrants

• Tingkat profit dari perusahaan yang sudah mapan dapat saja tergerus oleh
masuknya pendatang baru potensial dalam industri.
• Ancaman dari pendatang baru potensial dipengaruhi oleh tinggi-rendahnya
hambatan masuk (entry barriers) pada suatu industri. Beberapa hal yang
dapat dijadikan sebagai hambatan masuk kedalam suatu industri adalah:
• Economies of scale (Skala ekonomis)
• Product differentiation (Keunikan produk)
• Capital requirements (Modal, ketrampilan, sumberdya )
• Switching costs (Biaya peralihan)
• Access to distribution channels (Akses ke saluran distribusi)
• Cost disadvantages independent of scale (Biaya)
• Brand loyalty (Kesetiaan pelanggan thd merek produk tertentu)
• Government regulations (Peraturan pemerintah)
Ancaman Produk Substitusi
Persaingan produk bisa berasal dari perusahaan yang
menghasilkan produk yang memiliki kesamaan fungsi
dengan produk yang dihasilkan perusahaan.

Ancaman produk substitusi dipengaruhi oleh: relative


price performance of substitute, switching cost, dan
buyer propensity to substitute.
(3) Bargaining Power of Substitute Products
• Persaingan meningkat karena ancaman dari produk/jasa yang
menawarkan manfaat yang sama dengan harga yang relatif lebih
rendah.
• Produk pengganti mengancam manakala pelanggan lebih tertarik
pada produk/jasa dari perusahaan pada industri yang berbeda.

 Eyeglasses vs. Contact Lens


 Sugar vs. Artificial Sweeteners
 Newspapers vs. TV vs. Internet
Far
 E-mail vs. Overnight Delivery

Close

12/15/2022 Copyright I. Hardhy Winarta, 2006 99


Daya Tawar Pemasok

Pemasok adalah organisasi yang menyediakan input


bagi perusahaan.

Kemampuan pemasok dipengaruhi elemen-elemen


struktur industri seperti: differentiation of inputs,
switching costs of supplier and firms in the industry,
presence of substitute inputs, supplier concentration,
importance of volume to supplier, cost relative to total
purchase in the industry, impact of inputs on cost or
differentiation, dan threat of forward integration.
(4) The Bargaining Power of Suppliers

•Suppliers have bargaining power when:


 Produk dari pemasok tidak ada penggantinya dan
merupakan bahan baku penting bagi perusahaan yang
membelinya.
 Produk dari pemasok merupakan produk penting bagi
pembelinya, sementara pembeli (perusahaan) dianggap
bukan sebagai pembeli yang penting bagi pemasok.
 Produk dari pemasok memiliki keunikan, dan bagi
pembeli memerlukan biaya peralihan yang tinggi jikalau
harus pindah ke pemasok lain.
 Para pemasok dapat terintegrasi (bersatu) dan
jumlahnya terbatas dalam industri yang terkait, sehinga
dapat menerapkan harga oligopolistik.

12/15/2022 Copyright I. Hardhy Winarta, 2006 101


The Bargaining Power of Suppliers

• A supplier group will be powerful


when:
• Produk pemasok merupakan input /masukan yang penting bagi
pembeli (perusahaan bisnis).
• Produk kelompok pemasok memiliki keunikan, dan telah membangun
biaya peralihan bagi pembeli. Dengan kata lain, perbedaan rentang
harganya hanya sedikit sekali.
• Kelompok pemasok juga memiliki kekuatan terhadap para
penyalur/agen barang pasokannya.
(5) The Bargaining Power of Buyers
• Buyers are most powerful when:
 Ada banyak perusahaan penjual, dan hanya ada
pembeli besarnya terbatas.
 Pembeli biasanya membeli produk dalam
jumlah yang besar/banyak.
 Pembelinya merupakan pembeli tunggal dan
pembeli besar bagi perusahaan.
 Pembeli dapat pindah pemasok dan juga
penjual yang menawarkan biaya lebih rendah.
 Pembeli dapat membeli dari berbagai penjual
dan pembeli dapat berintegrasi satu sama lain.

103
Daya Tawar Pembeli

Bargaining Leverage
Ditentukan oleh beberapa faktor:
- Buyer concentration vs firm concentration
- Buyer volume
- Buyer switching costs relative to firm switching costs
- Buyer information
- Ability to backward integrate
- Substitute products
Price Sensitivity
Ditentukan oleh beberapa faktor:
- Price/total purchases
- Product differences
- Brand identity
- Buyer profits
The Bargaining Power of Buyers
• A buyer group is powerful when:
• Pembelinya terkonsentrasi atau membeli produk
dalam jumlah yang relatif lebih besar daripada jumlah
penjualan biasa.
• Produk yang dibeli dari industri merupakan produk
standard dan tidak memiliki keunikan.
• Pembeli tidak ada masalah dengan biaya peralihan
(Biaya peralihannya relatif kecil/rendah).
• Pembeli juga memiliki akses pada sumber bahan
pasokan.
• Produk industri, dalam hal kualitas, dianggap tidak
penting bagi pembeli produk/jasa.
Competitor Analysis

• Siapa pendatang potensial yg menjadi pesaing baru?


• Apa saja sumberdaya yang mereka miliki?
• Apa faktor kekuatan dan kelemahan mereka?
• Bagaimana tanggapannya terhadap keputusan pendatang baru
yang akan memasuki industri?
• Bagaimana pula tanggapan dari para pendatang atau pesaing
baru?
• Pihak mana lagi yang dapat mengobservasi dan
mengeksploitasi peluang-peluang yang sama?
• Adakah cara untuk mengkooptasi pesaing melalui aliansi
strategis atau kerjasama?
2–106
Manfaat Analisis Lingkungan Industri
1. Perusahaan dapat mengenali faktor ancaman dan
peluang dalam industri.
2. Manajemen dapat mengetahui intensitas
persaingan (tinggi-rendahnya tingkat persaingan)
dalam suatu industri.
3. Manajemen dapat mengetahui posisi
persaingan (competitive position) perusahaan sendiri
di antara para pesaingnya.
4. Perusahaan dapat mengetahui faktor-faktor kunci
keberhasilan (key success
factors) perusahaan dalam suatu industri.

12/15/2022 107
EVALUASI STRATEGIS
• Pengendalian yang rumit tidak akan berhasil kerena membingungkan.
Pengendalian semacam itu mengacaukan perhatian dari apa yang
seharusnya dikendalikan untuk secara teknis dan metodologi
pengenddalian (Seymour Tilles)
• Perencana janganlah membuat rencana, tetapi bertindak selaku
fasilitator, kataisator, pencari, pendidik, dan penyisentis untuk
menuntun proses perencanaan secara efektif (A. Hax dan N. Majluf)
Hakekat Evaluasi Strategi
Tiga aktvitas pokok
1. Penyelidikan atas landasan yang mendasari strategi perusahaan
2. Pembandingan hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya
3. Pengambilan tindakan korektif untuk memastikan bahwa kinerja
sesuai dengan rencana
Kriteria Rumelt untuk Mengevaluasi Strategi

1. Konsistensi.
2. Kesesuaian
3. Kelayakan
4. Keunggulan
5. Strategi tidak boleh menunjukkan tujuan dan kebijakan yang tidak
konsisten. Konflik organisasi dan pertikaian antar departemen
sering kali menunjukkan gejala gangguan managerial. Tiga
pedoman;
a.
Konsistensi
Strategi tidak boleh menunjukkan tujuan dan kebijakan yang tidak
konsisten. Konflik organisasi dan pertikaian antar departemen
sering kali menunjukkan gejala gangguan managerial. Tiga
pedoman:
1. Jika persoalan managerial terus terjadi meskipun ada perubahan personel,
dan jika persoalan berbasis isu alih-alih berbasis orang, bisa disimpulkan
telah terjadi ketisakkonsistenan strategi.
2. Jika keberhasilan suatu departemen berarti atau bisa diinterpretasikan,
kegagalan departemen lain, strategu tesebut mungkin tidak konsisten
3. Jika persoalan dan isu kebijakan terus didorong ke atas untuk mendapatkan
resolusi, strategi bisa jadi tidak konsisten
Kesesuaian
• Perlu mencermati serangkaian trend (sets of trends), termasuk trend
individu. Sebuah strategi harus mewakili respon adaptif terhadap
lingkungan eksternal dan perubahan penting di dalam organisasi.
Strategi kebanyakan adalah hasil interkasi antartrend. Contoh ledakan
penitipan anak sebagai gabungan naiknya rata-rata tingkat
pendidikan, naiknya inflasi, jumlah kaun perempuan dalam angkatan
kerja, walaupun tren ekonomi atau demografis relatif sama.
Interkasinya yang berubah.
Kelayakan
• Strategi tidak boleh menguras sumberdaya yang tersedia, atau
menciptakan persoalan yang tidak terpecahkan
• Kadang terlupakan upaya inovatif, kemampuan, kompetensi, talenta
Keunggulan
• Sebuah strategi harus memfasilitasi dan atau mempertahankan
keunggulan kompetitif.
• Keunggulan kompetetif biasanya erupakan hasil dari salah satu
bidang: sumber daya, ketrampilan, positioning.

Anda mungkin juga menyukai