Anda di halaman 1dari 51

KONSEP MODEL ASUHAN

KEPERAWATAN PROFESIONAL
Disampaikan oleh :
Komite Keperawatan RS Harapan Mulia
Desember 2022
PENDAHULUAN

Proses
Profesionalisme
keperawatan

Analisis Teori dan


Peningkatan Kebutuhan
Penelitian Tentang Kepuasan
Masyarakat Akan Layanan
Metode Asuhan Pasien
Kesehatan Berkualitas
Keperawatan

Upaya-upaya untuk
meningkatkan mutu
Asuhan keperawatan
MENGAPA PERLU METODE PENUGASAN ?

Derajat
Kesehatan

Askep
Perawat Profesional
Pasien

Kepuasan
METODE
PENUGASAN
MANAJEMEN ASUHAN
KEPERAWATAN
PROFESIONAL
Model Pelayanan untuk memberikan asuhan kepada
masyarakat secara optimal yang dapat meningkatkan kualitas
hidup masyarakat
5
JENIS MAKP

1. Metode Kasus
2. Fungsional
3. Team
4. Primer
5. Case Management
Metode kasus
METODE KASUS – TOTAL
CARE

Berpusat pada client/pasien


Perawat bertanggung jawab untuk melakukan asuhan
secara komprehensif terhadap satu atau sekelompok
pasien pada shift dinas tertentu

 secara konsisten pasien dilayani oleh Perawat


yang sama dalam satu periode / shift dinas
Dibutuhkan level kompetensi yang tinggi dari
pelaksana asuhan
Kelebihan
a.Perawat lebih memahami kasus per kasus
b.Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah

Kekurangan
a.Belum dapatnya diidentifikasi perawat penanggung jawab
b.Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan daar yang sama

Kepala Ruangan
METODE KASUS PERAWATAN PASIEN
UNTUK
8 JAM / SHIFT

Nurse 7 Jam Nurse 7 Jam

Patient

Nurse 10 Jam
Functional Method
FUNCTIONA
L METHOD
FUNCTION
AL
FUNCTIONAL…….

• Keuntungan • Kerugian
a. Trampil utk tugas tertentu
b. Mudah memperoleh “kepuasan kerja” a. Yankep terpilah-pilah
tugas selesai b. Proses kep sulit dilaksanakan
c. Kekurangan staf ahli dapat diganti dgn c. Selesai tugas perawat cenderung
perawat terampil yg segera dapat
melakukan tugas non keperawatan
dilatih
d. Memudahkan utk peserta didik yg
d. Perawat hanya melihat tugas sbg
ketrampilan semata
belajar ketrampilan
e. Sangat baik untuk rumah sakit yang e. Tidak memberikan kepuasan pd
kekurangan tenaga pasien maupun perawat
HAL – HAL YANG HARUS
DIPERTIMBANGKAN
• Pendekatan fungsional lebih menekankan teknik –
proseduril, TIDAK memperhatikan keberadaan klien
secara utuh dan unik
• Pelayanan terfragmentasi, kesinambungan asuhan
tidak terjamin
• Ada kemungkinan, jenis tugas tertentu tidak
teridentifikasi sehingga luput dari perhatian staf
Team Nursing
TEAM
NURSING
Tenaga kep: profesional  Ketua tim
asisten perawat Tim  sekelompok
teknikal klien
Keuntungan:
a. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh
b. Memungkinkan penerapan proses kep
c. Konflik antar staf dpt dikurangi melalui pre-conference
d. Proses belajar dlm tim & kembangkan hub interpersonal
e. Memungkinkan komunikasi untuk tim, sehimgga konflik mudah
diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim
TEAM.....
Kerugian:
1. Pre-conference sulit dilakukan pada waktu-waktu sibuk
2. Perawat yg belum berpengalaman shg perlu dorongan berlatih
3. Akuntabel dlm tim kurang jelas
PRINSIP TEAM NURSING

• Suatu model asuhan yang dilaksanakan oleh suatu team


terhadap satu atau sekelompok klien/pasien

• Team dipimpin oleh seorang perawat yang secara klinis


kompeten, mempunyai kemampuan yang baik dalam
komunikasi, mengorganisasi, dan memimpin

• Dalam model ini, team dapat terdiri dari pelaksana asuhan


dengan level kemampuan yang berbeda tetapi semua aktifitas
team harus terkoordinasi secara baik
TEAM…..

• Semua anggota team harus paham terhadap


permasalahan klien (intervensi dan dampaknya)
karenanya dibutuhkan case conference secara
periodik dan berkesinambungan

Dalam proses asuhan, dibutuhkan kesinambungan


antar team untuk setiap shift dinas (P- S – M)
Dokumentasi akurat, timbang terima berbasis pasien
UNTUK BERFUNGSINYA TEAM,
DIBUTUHKAN MEKANISME DAN
ELEMEN MENDASAR
Hasil kinerja SBB:

AC
Mutual

C OU
P.Solving
L
IL

Klp Kecil

N
Technical
SK

TA
Individual

B
Interpersonal

IL
IT
Specific Goal

Y
Common approach
Meaningful purpose

Produk Perkembangan
COMMITMENT
kolektif diri
TEAM NURSING

Group of Group of
Patients Patients
METODE ALOKASI PASIEN
(KRON, 1984)
Merupakan aplikasi metode tim,
• sekelompok perawat apapun kualifikasinya dgn pengetahuan
& ketrampilan bervariasi bertugas merawat sekelompok klien
dgn tingkat ketergantungan bervariasi pula.

Keuntungan & kerugian hampir sama dengan tim


Primary Nursing
PRIMARY NURSING

• Tenaga kep profesional  4-5 klien


• Bertanggung jwb thd kondisi klien, semua kebutuhan &
koordinasi dgn tim kes lain
• Bertg-jwb mulai klien masuk sampai pulang,
• Pada saat tidak bertugas PN lain bertindak sbg associate PN
yg libur/tdk jaga
PRIMARY NURSING

Communicate Consults with


with supervisors physician or other
healthcare providers
PRIMARY NURSING
 Keuntungan:
1. Memungkinkan Perawat Primer untuk pengembangan diri melalui implementasi
ilmu pengetahuan
2. Model praktek didasarkan pada pengetahuan
3. Fokus pada kebutuhan pasien
4. Meningkatnya otonomi perawat
5. Memungkinkan asuhan keperawatan diberikan secara komprehensif
6. Membaiknya kontinuitas dan koordinasi asuhan.
7. Meningkatkan kesempatan untuk pengembangan hubungan antara perawat –
pasien/keluarga.
8. Peningkatan mutu asuhan
9. Perbaiki retensi perawat
10. Meningkatnya kepuasan perawat, dokter dan pasien/keluarga.
PRIMARY NURSING

 Kerugian:
1.Perlu perawat pendidikan tinggi dan berpengalaman.
2.Perlu kemampuan komunikasi yang baik antara perawat primer
dengan perawat asosiat
3.Perawat primer dapat mengambil tanggung jawab rekan perawat
untuk mengimplementasaikan asuhan keperawatan yang
diberikan.
4.Karena pindah keunit yang berbeda pasien dalam kondisi kritis
kemungkinan mempunyai beberapa perawat primer
5. Biaya tinggi
6.LOS menjadi singkat
PRIMARY NURSING

Keuntungan Bagi RS
CASE MANAGEMENT
CASE MANAGEMENT

Integrasi layanan kesehatan untuk klien/pasien secara


individu atau kelompok
Team multidisiplin  tanggung jawab secara kolaboratif
dalam :
 Kajian kebutuhan Klien
 Menetapkan Rencana Tindakan – Implementasi – Evaluasi
Dari saat Pasien diterima, dirujuk dan atau dipulangkan
DALAM CASE
MANAGEMENT

 Diperlukan :
1. Case manager

untuk menjalankan fungsi koordinasi dan


kolaborasi
2. Critical/Clinical pathway

Panduan alur penanganan pasien secara


terintegrasi mis : CP pasien dengan Gaduh
gelisah etc
CASE MANAGEMENT
Model Praktek keperawatan Profesional
MPKP

Model Tg Jawab
Pelayanan Fragmentasi perawat 

MPKP

Sitorus (1998)
TUJUAN
PENGEMBANGAN
MPKP
• Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan melalui penataan
sistem pemberian asuhan keperawatan baik struktur, proses
dan nilai-nilai yang diyakini dalam pemberian asuhan
keperawatan
SEJARAH

• Fakultas Ilmu Keperawatan Universita Indonesia dengan


RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta  di ruangan penyakit
dalam (juni 1996)
• Bulan Oktober 1999 diperluas  ruangan rawat bedah
RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta dan RS. Persahabatan
Jakarta.
PENGERTIAN MPKP

• Sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang


memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian
asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang
pemberian asuhan keperawatan tersebut.
Model Praktek keperawatan Profesional merupakan suatu sistem (struktur,
proses dan nilai-nilai profesional) yang memungkinkan perawat profesional
mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk
menopang pemberian asuhan tersebut (Hoffart & Woods, 1996)

Management Approach
Professional Relationships

Compensation and Rewards


Patient Care Delivery System
KEPALA RUANG RAWAT
Clinical Care Manager

PP1 PP2 PP3

PA PA PA
Pagi PA PA PA

Sore PA PA PA

Malam PA PA PA

libur/cuti PA PA PA

9-10 Pasien 9-10 Pasien 9-10 Pasien


JENIS MPKP

Spesialis dan Doktoral keperawatan


 Riset

Tenaga Spesialis Keperawatan sbg


Konsultan,  Bimbingan Riset
I Sp : 10 PP

Karu dan Ka Tim  Ners


 Metode Tim Primer

Semua Tenaga minimal D3


Keperawatan
METODE MODIFIKASI
KEPERAWATAN PRIMER

1. Primer  asuhan berkesinambungan  tanggung


jawab & tanggung gugat;
2. Satu orang perawat profesional  perawat primer
3. Dalam Kep Primer  hubungan profesional dapat
ditingkatkan  profesi lain memahami kondisi
klien secara detail sehingga mampu melakukan
hubungan kolaborasi secara optimal;
METODE MODIFIKASI KEPERAWATAN
PRIMER LANJUTAN…

4. Metode keperawatan primer tidak digunakan secara murni


karena  butuh jumlah Ners >>
5. Ketika jenis Tenaga berbeda  metode tim penting 
perawat dengan kemampuan yang lebih tinggi dapat
mengarahkan dan membimbing perawat lain dibawah
tanggung jawabnya.
6. Metode tim tidak digunakan secara murni  tanggung
jawab asuhan keperawatan terfragmentasi pada berbagai
anggota tim, sehingga sukar menunjukkan akuntabilitas
tenaga keperawatan.
PILAR 5. Patient Care Delivery
MPKP
1. Professional Value
to ry/
e nsa ds
o mp ewar
3. C reer R
Ca
4. Professional
Relationship

Caring Relationships h
o ac
p pr
n tA
e
e m
ag
an Planning
M
2.

Organizing

Physical Facilities
Actuating Controlling
SISTEM PEMBERIAN PELAYANAN
KEPERWATAN PROFESIONAL
(SP2KP)
PENGERTIAN

SP2KP adalah sistem pemberian pelayanan keperawatan


profesional yang merupakan pengembangan dari MPKP
( Model Praktek Keperawatan Profesional ) dimana dalam
SP2KP ini terjadi kerjasama profesional antara perawat primer
(PP) dan perawat asosiet (PA) serta tenaga kesehatan lainnya

Pada aspek proses ditetapkan penggunaan metode modifikasi


keperawatan primer (kombinasi metode tim dan metode
keperawatan primer)
RENCANA MENGIMPLEMENTASIKAN
SP2KP
 PERSIAPAN
1.Membentuk satu kelompok kerja /tim / panitia
2.Melakukan penilaian tentang mutu asuhan
keperawatan saat ini
3.Presentasi tentang SP2KP dan hasil penilaian mutu
asuhan keperawatan saat ini kepada pimpinan RS dan
staf keperawatan
4.Menetapkan ruang rawat untuk implementasi SP2KP
5.Mengidentifikasi jumlah pasien diruang rawat yang
akan direncanakan berdasar derajat ketergantungan
6. Menetapkan jumlah tenaga keperawatan yang
dibutuhkan
7. Menyepakati kriteria CCM, PP/PP pemula dan PA di
ruang SP2KP / ruang rawat SP2KP
8. Mengembangkan standar renpra ( SAK ) untuk
beberapa kasus utama disetiap ruang rawat SP2KP
9. Menyepakati format – format dokumentasi keperawatan
10. Mengidentifikasi fasilitas pendukung yang dibutuhkan
KESIMPULAN

 Pembiayaan kesehatan yang semakin tinggi dan dituntut masyarakat


akan asuhan kesehatan yang bermutu tinggi perubahan pada
pemberian pelayanan kesehatan
 Pengembangan SP2KP merupakan hal yang sangat penting untuk
mempercepat terlaksananya pelayanan / asuhan keperawatan
professional
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai