Anda di halaman 1dari 30

BIOKIMIA DARAH

Dr. Fransiska Lanni, MS


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Respati Yogyakarta
Sub Topik Bahasan

A. Komposisi Kimiawi Darah


B. Proteins Plasma
C. Hemoglobin
D. Sintesis Heme
E. Metabolisme & Ekskresi Bilirubin
Kompetensi mata ajar :
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu
1. memahami konsep biokimiawi darah
2. menyebut dan mendiskripsikan komposisi plasma darah
4. memahami dasar biokimiawi hemoglobin
5. menjelaskan mekanisme sintesis heme
6. menjelaskan mekanisme metabolisme bilirubin
7. menjelaskan mekanisme ekskresi bilirubin
8. menjelaskan mekanisme terjadinya hyperbilirubinemia
Darah
• Jaringan ikat lepas (cair) dalam sistem sirkulasi tertutup
• Suspensi :
* Komponen padat (sel darah; eritrosit, leukosit & trombosit)  46-63%
* Komponen cair (plasma)  37-54%
* pH = 7,35- 7,45 (± 7,40)
- Darah arteri lebih basa ( pH= 7.40 - 7.45)
- Darah vena vena lebih asam (pH = 7.35 -7,36) karena
mengandung CO2 lebih banyak
* Volume darah umumnya = 7-8% dari total berat tubuh
Komposisi darah
Komposisi Komponen Padat
• Terdiri dari
- Sel darah merah (SDM)  99,9%
- Sel darah putih (SDP)
- Trombosit (platetet) 0,1%
Komposisi Plasma
• Komponen cair : Plasma ;
- air (92%)
- Protein (7%)
- Zat terlarut (1%)
Komposisi Protein Plasma
1. Albumin :
- Jumlahnya kira-kira 58-60% dari total protein plasma
- berfungsi sebagai
* osmoregulator cairan tubuh
* cadangan makanan
* buffer
* transport (carrier); hormon, ions, vitamin, lemak, bilirubin dll
2. Globulin
- jumlahnya kira-kira 35-37%
- berfungsi sebagai
*  &  globulin untuk mengikat/melindungi ion hydrofobik
* pengangkut hormon, transferin dll
* komponen sistem imun  imunoglobulin
3. Fibrinogen
- jumlahnya ≤ 3-4%
- merupakan glykoprotein (karbohirat + protein)
- bertanggungjawab pada pembekuan darah
4. Protein regulatory
- jumlah ≤ 1%
- termasuk
a. protein transport;
- Transferin
- Ceruloplasmin
b. enzim
- alkalin posfatase,
- esterase, dll
c. hormon, semua hormon peptida
d. circulating antibody
- interferon
- interleukin
- sitokin
- protein-C
Sintesis Protein Plasma
- Hampir semua protein plasma di sintesis di dalam hati
sehingga penurunan/gangguan fungsi hati, sangat berpengaruh
pada kadar protein plasma
- Kenaikan relatif protein serum total dapat disebabkan oleh dehydrasi
- Penurunan dapat terjadi karena kelaparan, atau ginjal
- Penurunan globulin berhubungan dengan infeksi kronis
Zat terlarut dalam Plasma
1. Electrolit
- Ion yang bermuatan + ( kation)  Na+, K+, Ca2+, Mg2+,
- Ion bermuatan – (Anion)  Cl-,HCO3-, HPO42-, SO42-
- menjaga tekanan osmotik

2. Nutrient
- asam lemak, asam amino, karbohidrat
- untuk produksi energy, pertumbuhan, kontrol,
perbaikan/recovery dll
- Vitamin, mineral, trace element dll

3. Sampah organic
- ureum
- kreatinin
- asam urat
- bilirubin dll
Hemoglobin
-Hemoglobin (Hb) merupakan
- Protein fungsional  pigment memberi warna merah pada eritrosit
- terdapat ± 280 juta molekul/erytrosit
- berfungsi untuk mengikat & mengangkut O 2 dan CO2

- Tiap molekul Hb mengandung


- 4 rantai protein (tetramer) terdiri dari 2 rantai -globin & 2 rantai -globin
- setiap rantai protein mempunyai 1 gugus non-protein (heme),
berbentuk cincin porfirin dan terdapat ion Fe (Fe) ditengahnya
- O2 dan CO2 terikat pada ion besi tersebut
- setiap molekul Hb mempunyai 4 molekul besi
 mampu mengikat 4 molekul O2 atau CO2
Myoglobin (Mb)
- terdapat di dalam otot
- satu rantai globin dengan 1 molekul heme
- bentuk besi adalah Fe2+ (Fero)  untuk mengikat O2 di otot
- Oxidasi menjadi Fe3+ (Feri) menjadi methemoglobin yang tidak
mengikat O2
Sintesis Hemoglobin
- Membutuhkan komponen Heme (besi) dan protein (globin)
- Jenis Hb & organ yang berperan bervariasi sepanjang fase kehidupan manusia
- Pada janin disandi oleh gen, , , , , dan 
- Sesudah lahir disandi oleh gen-, , , dan .
- komposisi hemoglobin oarng dewasa normal :
* 97,0% adalah Hb A1(22)
* 2,5% adalah HbA2 (22 )
* 0,5% lainnya adalah hemoglobin F (22)
- jumlah besi hanya 0,35% dari berat protein keseluruhan
Sintesis Protein Globin
a.Periode Embrional
- dari embrio s/d 8 minggu kehamilan akan dibentuk Hemoglobin Gower I (22)
kemudian hemoglobin Gower II (22) dan hemoglobin Portland (22).
- organ yang bertanggung jawab adalah yolk sac dan hati

b. Periode Fetal
- dibentuk hemoglobin fetal atau Hb-F (22) dan hemoglobin A2 (22).
- organ yang bertanggung jawab adalah : hati, limpa dan sumsum tulang.

c. Periode postnatal – dewasa


- Hb F akan menurun
- akan diganti oleh HbA1 (22 )
- organ yang bertanggungjawab adalah sumsum tulang merah (bone marrow)
Sinthesis Globin
- Globin merupakan protein fungsional
- rantai -globin t.a 141 AA disandi oleh 1 gen pd Kromosom no. 11
- rantai -globin t.a 146 AA disandi oleh 2 gen pada Kromosom no. 16
- laju sintesis tergantung pada ketersediaan sumber AA (asupan protein)
dan efektifitas gen
- berkurangnya sintesis globin  produksi Hb menurun  anemia
Kluster Gen Globin
1. Kluster Gen β-globin terletak pada kromosom 11 terdiri dari
gen epsilon, gama, delta dan beta
2. Kluster gen α-globin terdiri dari zeta (1 & 2) dan Alfa (1 & 2)
3. Protein Hb selalu tetramer ; terdiri dari 2 rantai kluster β-globin
dan 2 rantai α-globin
Mekanisme Sintesis Protein Globin:
- sumber protein tubuh berasal dari diet (exogen)
dan protein turnover dalam tubuh (endogen)
- 85% protein dari diet digunakan untuk membentuk
protein baru dalam tubuh  struktural &
fungsional termasuk Globin
- sintesis Globin terjadi di ribosom sel jaringan yg
bertanggung jawab sesuai dengan kode genetik
dalam gen masing-masing
Protein Globin

Sumber :
- Protein nabati; kacang-kacangan dll
- Hewani ; daging, susu, putih telur dll
Komposisi :
- 20 jenis Asam amino;
* Asam amino essensial  mutlak harus
ada dlm makanan, Phenilalanin,
Metionin dll
* Asam amino non-essensial  dapat
di sintesis dlm tubuh contoh Aspartat,
glutamat dll
Kelainan Hemoglobin
- disebabkan oleh mutasi (perubahan struktur DNA) gen penyandi
- dibagi menjadi 2 golongan :
1. Thalassemia jika sintesis globin berkurang atau tdk ada sama sekali
* thalassemia-α jika gangguan pada sintesis globin-α
* thalassemia-β jika gangguan pada sintesis globin-β
2. Hemoglobinopati jika rantai globin yang dibentuk tidak normal
* Hb E, Hb S (sickle cell anemia), Hb C, Hb Constans Spring dll
Thalassemia (di Indonesia)
 Penyakit darah herediter/keturunan paling umum
 Bersifat resesif karena mutasi pada gen alfa/beta globin

 Produksi globin-β (thalassemia-β) atau globin-α (thalassemia-α) berkurang


atau tdk ada sama sekali
 Di Indonesia jumlah pembawa sifat (carrier) = 5-10%)

* Diturunkan dari pasangan pembawa sifat


Thalassemia (di Indonesia)
 Belum dapat disembuhkan, tindakan medis hanya bersifat supportif
 Paling baik adalah tindakan preventif  hindari perkawinan antar pembawa sifat
 Butuh transfusi darah rutin seumur hidup  resiko Blood transmitted infection
 Transfusi tanpa kelasi besi  komplikasi iron overload
 Tanpa management klinik yang memadai jarang anak bisa mencapai usia dewasa
 Biaya perawatan sangat mahal  200-300 juta/tahun/anak
 Mendatangkan masalah psycososial
Manifestasi Klinik
1. Thalassemia minor
- pembawa sifat/trait/carrier
- tidak ada gejalah, hanya anemia ringan,
anemia meningkat pada kehamilan
- hanya terdeteksi dgn pemeriksaan
hematologis
2.Thalassemia intermedia
- gejalah klinik ringan sampai berat
- tidak membutuhkan transfusi darah rutin

3. Thalassemia mayor
- gejalah klinik berat
- butuh transfusi darah rutin
Sintesis heme
A. Jaringan erythroid sumsum tulang merah
( 85%)  mitokondria
* untuk membentuk hemoglobin dalam eritrosit
* life span 120 hari
* dalam retikulosit, heme memacu sintesis
protein
* diregulasi oleh enzim Amino Levulenat Asam
(ALA Syntase), ferrochelatase
dan uroporphobilinogen deaminase.

B. Jaringan hati (± 15%)  mitokondria


* dibutuhkan dalam pembentukan cytokrom P 450.
yang berfungsi untuk proses detoxifikasi
* Dibutuhkan dalam cytocrome lainnya dalam
fosforilasi oksidatif
* diregulasi oleh aktivitas enzim ALA-Synthase,
Fe3+  hemin (feed back inhibitor
terhadap ALA synthase)
Sumber Besi Tubuh
- didapatkan dari makanan sekitar 10-20 mg/hari
- yang diserap sekitar 1-2 mg
- dalam darah terikat pada transferin  untuk transport
- hilang dari tubuh melalui pengelupasan kulit ± 1-2 mg
- 75%  untuk pembentukan Hb
pada Erythropoesis
- 10-20%  dalam bentuk feritin,
disimpan dalam hati & jantung
- 5-15% untuk proses lainnya; kofaktor
enzim dll
Absorbsi Besi
- mayoritas terjadi di duodenum dan bagian atas jejenum
- normal hanya 5-15% dari besi diet yang diserap,
dapat meningkat > 50% pada anemia,
tergantung pada cadangan besi tubuh
- faktor yang meningkatkan absorbsi besi
* bentuk Heme > Fe2+ > Fe3+
* vitamin C
- Faktor penghambat
* tanin pada teh
* makanan dengan EDTA
* Phytates, oxalat dan phosphat
Destruksi Eritrosit
- life span SDM = 120 hari
- destruksi dilakukan oleh sistem
retikuloendothelial sebagian besar
oleh limpa (hati dan sumsum tulang
hanya sedikit)
- protein plasma, globin diturn-over ke
Asam Amino  untuk membentuk
protein baru termasuk globin.
- heme (besi) akan direcycle menjadi
cadangan besi tubuh  hemoglobin
baru
- cincin porfirin  dioksidasi menjadi
bentuk biliverdin yang larut oleh
enzim hemeoxygenase
kemudian biliverdin akan dioksidasi
lanjut menjadi bilirubin oleh
bilirubin reduktase.
Ekskresi Pigment heme
- Oleh hati Bilirubin tidak
terkonjugasi akan
diubah menjadi Bilirubin
terkonjugasi  diekresikan
melalui empedu
- Bilirubin terkonjugasi akan
diurai oleh bakteri usus menjadi
urobilinogen dan diekresikan
feces (90%)
- 10% urobilinogen dalam kolon
diserap kembali ke vena portal 
hati  sirkulasi  diekresikan
lewat ginjal  urin
Hyperbilirubinemia
- meningkatnya kadar bilirubin dalam darah
- dalam keadaan normal Bilirubin dalam darah terkonjugasi/terikat
dengan albumin sehingga tidak toxic disebut dengan bilirubin direk
- Jika kadar bilirubin berlebihan maka sebagian tidak terikat dengan
albumin dan bersifat toksik disebut bilirubin indirek
- Bilirubin inderek sukar larut dalam air tetapi larut dalam lemak, dapat
melewati barrier membran otak  bilirubin encephalophaty (kernicterus)
- penumpukan bilirubin dalam plasma dan jaringan disebut Juandice.
- pada orang dewasa biasanya disebabkan oleh gangguan hati, atau
penyumbatan saluran empedu sehingga jalur utama ekskresi bilirubin terhambat
Keberhasilan adalah 1% inspirasi dan 99% kerja keras ……
Terima kasih & selamat belajar……….

Anda mungkin juga menyukai