Anda di halaman 1dari 58

 Epidemiologi

 Dari bahasa Greek.


 Epi = atas, pada,
 demos = penduduk,
 logi = studi

 Studi distribusi dan determinan peristiwa


kesehatan dalam populasi manusia.
ILMU YANG MEMPELAJARI SEGALA SESUATU YANG
MENIMPA PENDUDUK DAN DETERMINANTNYA

ILMU YANG MEMPELAJARI MASALAH KESEHATAN


MASYARAKAT DAN MENDAPATKAN SOLUSINYA

ILMU YANG MEMPELAJARI MASALAH KESEHATAN


MASYARAKAT BERDASARKAN FREKUENSI DAN
DISTRIBUSINYA MENURUT :
 VARIABEL ORANG, TEMPAT DAN WAKTU
 VARIABEL HOST-AGENT-LINGKUNGAN

DETERMINAT  FAKTOR RISIKO


 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
 FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI
 Epidemiologi adalah ilmu yg mempelajari
pencegahan

Pencegahan :  Sesuai Riwayat Alamiah Penyakit


 Penurunan probabilitas terjadinya penyakit
 Peningkatan kesehatan vs Pengobatan
 Ada lima tk perlindungan. Akan dipelajari lebih lanjut.
ADA 2 JENIS KONSEP :
 KONSEP PERSON -- PLACE --TIME

PERORANGAN – TEMPAT – WAKTU


 COCOK UNTUK MASALAH PTM
 KONSEP HOST--AGENT--ENVIRONMENT

MANUSIA -PENYEBAB-LINGKUNGAN
 COCOK UNTUK MASALAH PM

 KEDUA KONSEP SALING MENGISI


 UMUR  PALING BERPENGARUH
KONDISI SESEORANG ADALAH FUNGSI DARI PROSES
UMUR, PERKEMBANGAN FISIOLOGIS, PSIKOLOGIS DAYA
TAHAN TUBUH, DLL

 SEX /KELAMIN
 KARENA FAKTOR HORMONAL, KEBIASAAN,
HUBUNGAN SOSIAL, DLL

 STATUS PERKAWINAN
 BIASANYA KARENA PERBEDAAN DALAM GAYA HIDUP

 AGAMA
 KARENA ANJURAN2 & TINDAKAN2 YANG BERBEDA.

 KEPRIBADIAN
 BERHUBUNGAN DENGAN SIFAT & KONSEP DIRI
 RAS
DIDASARKAN PADA PERBEDAAN GENETIK

 PEKERJAAN
JENIS PEKERJAAN MEMPUNYAI RISIKO DAN
LINGKUNGAN TERTENTU

 SOSIAL EKONOMI
 PENGHASILAN
 KESEMPATAN/KEMAMPUAN MENGGUNAKAN
SARANA/ PELAYANAN KESEHATAN
 KEMAMPUAN MEMBELI MAKANAN YANG BAIK,
ALAT, OBAT, DLL

 PENDIDIKAN
 BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN

 SUKU
 BERHUBUNGAN DENGAN ADAT ISTIADAT DAN BUDAYA
 PERBEDAAN GEOGRAFIK.
 KEPULAUAN, NEGARA, DSB

 PERBEDAAN WILAYAH
 PROPINSI, KABUPATEN, KECAMATAN , DSB

 PERBEDAAN RURAL vs URBAN

 PERBEDAAN TINGKAT YANKES (RS, PUSKESMAS)


 DATA YANG BIASANYA DIKUMPULKAN SECARA RUTIN
 KEKURANGAN YANG HARUS DIPERHATIKAN
 DIAGNOSA, SISTIM LAPORAN, DSB STANDARNYA BER-
BEDA2
 PRASARANA DAN SARANA YANG TERSEDIA
o KARAKTERISTIK PENDUDUKNYA

o KEANEHAN/KEKHUSUSAN DAERAH

o LINGKUNGAN BIOLOGISNYA (CUACA & EKOLOGI)

o LINGKUNGAN FISIK (SUHU, KETINGGIAN TEMPAT

o LINGKUNGAN KIMIAWI (KUALITAS AIR , POLUSI)

o LINGKUNGAN SOSIAL (TINGKAH LAKU/GAYA HIDUP)

o FASILITAS HIBURAN, HUBUNGAN ANTAR MANUSIA


 JENISNYA
WAKTU KALENDER.
FLUKTUASI BERULANG
PENGELOMPOKAN SEWAKTU.
 ANALISANYA BERHUBUNGAN DENGAN
KARAKTERISTIK ORANG DAN TEMPAT
 KOMPONAN DASAR ANALISA SEBAB
AKIBAT
 POINT EPIDEMIC
 SECULAR TREND

 POINT EPIDEMIC
YAITU KENAIKAN FREKWENSI KEJADIAN/PENYAKIT
YANG TAJAM DALAM WAKTU YANG SINGKAT, PADA
SUATU TEMPAT

Biasanya :
o OLEH PENYEBAB TUNGGAL (KUMAN,BAHAN KIMIA)
o PEMAPARAN DAN GEJALA WAKTUNYA PENDEK
o AKHIR EPIDEMI PERLAHAN-LAHAN
o TANDA DIATAS MEMBANTU MENCARI ETIOLOGI

Contoh :
o KERACUNAN TEMPE BONGKREK
o OUTBREAK CHOLERA
PERUBAHAN FREKWENSI KEJADIAN/PENYAKIT DALAM
WAKTU YANG PANJANG (TAHUNAN)

CONTOH :
DHF & MALARIA DARI TAHUN 1960 s/d SEKARANG
TRENDNYA MENINGKAT.

KEKURANGAN :
 SERING TERDAPAT PERUBAHAN
KRITERIA/DIAGNOSA

KEUNTUNGAN :
UNTUK KEPENTINGAN ADMINISTRASI
PERUBAHAN FREKWENSI/KEJADIAN/PENYAKIT DALAM
WAKTU MINGGUAN ATAU BULANAN

CONTOH :
oMalaria Meningkat Pada Pertengahan Tahun.
oDhf Meningkat Pada Awal Dan Akhir Tahun.
oBulan Januari - Maret, Influensa Meningkat

HAL INI DISEBABKAN KARENA :


oFloraDan Fauna (Terutama Serangga) Kembang
Biaknya Dipengaruhi Oleh Musimpada Waktu Ttt
oAda Keramaian/Rekreasi

Banyak Manusia Berkumpul ---> Kelainan


oPada Bulan2 Ttt Kelembaban Meningkat 
o  Suhu Menurun  Penyakit Ttt Berkembang

PENGETAHUAN INI PENTING UNTUK PROGRAM


PENCEGAHAN
 TIMBULNYA KELAINAN PADA PERIODE TTT
SETELAH MENGALAMI PERISTIWA/TINDAKAN TTT
 BEDANYA DENGAN FLUKTUASI MUSIMAN
BERHUBUNGAN DENGANCUACA.

Contoh :
 BALITA DEMAM SETELAH PEKAN VAKSINASI

 KLB KERACUNAN MAKANAN SETELAH ACARA


BUKA PUASA PERSAMA

BIASANYA ANTARA PEMAPARAN DAN GEJALA


WAKTUNYA TIDAK SAMA
 EPIDEMI  Wabah
Timbulnya Penyakit Tertentu Dlm Wilayah
Tertentu dgn Jumlah Kasus Yg Melebihi Batas
Ambang Normal Penyakit Tersebut Pada
Waktu yang Sama Dengan Tahun Sebelumnya
 Exotic Epidemic  Peningkatan Penyakit yg
Sebelumnya Tdk Pernah Ada dlm Waktu
Pendek
PANDEMI
 Suatu Keadaan Wabah Penyakit Tertentu Yang
Menyerang Banyak Negara Atau Benua
Sehingga Hampir Sebagian Besar Dunia
Terserang Wabah Penyakit Tersebut
ENDEMI
 Suatu Keadaan Dimana Penyakit Tersebut
Selalu Ditemukan Pada Wilayah Tertentu dlm
Bentuk Sub Klinis dan Gejala yg Ringan
dengan Jumlah Yg Tidak Melebihi Batas
Ambang Normal
 High Grade Endemic Disease
 Frekuensi Tinggi
 Low Grade Endemic Disease
 Frekuensi Rendah
 Endemic Epidemic  Peningkatan Kasus
Secara Luar Biasa Dari Penyakit Endemic
 Periodecity Cyclic
Peningkatan Frekuensi Penyakit Setiap
Beberapa Tahun Sekali
 Periodecity Musiman
Peningkatan Frekuensi Penyakit Setiap Ada
Perubahan Musim
 Periodecity Cyclic
Peningkatan Frekuensi Penyakit Setiap
Beberapa Tahun Sekali
 Periodecity Musiman
Peningkatan Frekuensi Penyakit Setiap Ada
Perubahan Musim
 Seculer Trend
Perubahan Perkembangan Fenomena Penyakit
Dalam Waktu Bertahun-tahun Bahkan Puluhan
Tahun/Abad

Mis : Perkembangan Insiden & Kematian TBC


Di Negara Maju Cenderung Menurun Dan
Perkembangan Insiden Penyakit Degeneratif
Cenderung Meningkat
 Program Mulai Dilaksanakan Ketika Kasus
Sudah Mulai Menurun  Harus Ada Kontrol
Sebelumnya
 Intervensi Mungkin Bersamaan dgn Frekuensi
Penurunan Peristiwa Lain yg Bersifat
Sementara. Misal Keberhasilan Program KB
Yang Bersamaan dgn Menurunnya Angka
Kelahiran Karena Penyakit
 Perubahan dlm Mendiagnosa Mempengaruhi
Proses Penilaian. Misalnya Suatu Program
Terlihat Berhasil Menurunkan Penyakit Karena
Perubahan Diagnosa Kasus yg Lebih Ketat
Semua unsur/elemen hidup/mati yang
kehadirannya atau ketidakhadirannya
bila diikuti kontak efektif dengan
manusia yang rentan, dalam keadaan
lingkungan yang memungkinkan
 akan menstimuli atau memudahkan
terjadinya penyakit
 Penyakit Timbul Karena Ketidak
Seimbangan Antara Agent & Host
( manusia )
 Keadaan Keseimbangan Tsb Tergantung Dari
Sifat Alami & Karakteristik Agent & Host
Secara Individual Maupun Secara Kelompok
 Karakteristik Agent & Penjamu, Berikut
Interaksinya Secara Langsung Berhubungan
Dengan & Tergantung Keadaan Alamiah dari
Lingkungan
Infektifitas :
Derajat Penularan
Kemanpuan Agent Menginfeksi Penjamu
Tergantung Jumlah & Bentuk Agent

Patogenitas :
Kemampuan Menimbulkan Reaksi Jaringan ( local &
klinis)
Kemampuan Agent Menimbulkan RasaSakit

Virulensi
Derajad Berat Ringannya Reaksi Yang Ditimbulkan
Kemampuan Agent Membuat Sakit Yang Berat

Antigenitas
Kemampuan Agent Untuk Merangsang Penjamu
Membuat Mekanisme Penolakan
 Adalah habitat normal dimana agent penyakit
hidup, tumbuh dan berkembang biak
 Habitat dapat berupa manusia , hewan, atau
lingkungan

Reservoir Manusia
 Kasus akut dengan gejala klinis

 tidak bebahaya sebagai sumber penularan


 Carrier kasus

 adalah orang yang menderita infeksi tertentu


tetapi tdk menunjukkan gejala klinis
 berbahaya sebagai sumber penularan
 Carrier in apparent Infections :
 Kasus penyakit tertentu yang tidak menunjukan
tanda maupun gejala klinis
 Incubatory carrier :
 Adalah kasus yang mampu menularkan penyakit
sebelum munculnya tanda dan gejala klinis dari
penyakit tersebut. Misal Penderita hepatitis B
 Convalesent caririer :
 Adalah kasus yang setelah menjalani infeksi akut
tetap dapat menularkan penyakit selama & setelah
mereka menjadi sehat.
Misal  Penggunaan obat yang tidak adekuat pada
penderita salmonelosis
 Chronic carrier :
 Adalah kasus yang berlanjut infeksius selama 1
tahun atau lebih karena pengobatan yang tidak adiknat
Misal : tifus, hepatitis virus dll.
Langsung kontak langsung  GO
droplet spread  TBC
Tidak langsung
 Vehicle – borne
meliputi air, makanan, susu, sperma, plasma dll.
 Vector – borne
Mekanik : Tidak memerlukan pengembang biakan
agent dalam mata rantai penularan
Misal: desentri melalui lalat
Biologik : Memerlukan proses berkembang biakan &
tumbuh dalam proses penularanya
Misal : malaria melalui Plasmodium Vivax
 Air – borne
Melalui partikel debu yang bertebaran diudara
Misal: penyakit saluran pernafasan.
 Umur
 Jenis Kelamin
 Sosial Ekonomi
 Status Perkawinan
 Ras
 Cara Hidup
 Hereditas
 Penyakit Terdahulu
 Nutrisi
 Immunitas
 Mempengaruhi Risiko Untuk Terpapar Sumber
Infeksi
 Mempengaruhi Kerentanan dan Resistensi
Manusia Terhadap Infeksi Atau Penyakit
 Imunitas alamiah aktif :
Didapatkan karena tubuh pernah mendapat infeksi
selanjutnya membentuk antibody terhadap infeksi ttt 
Yang bersangkutan menjadi kebal thdp infeksi tersebut
 Imunitas alamiah pasif :
Dimiliki oleh bayi baru lahir dari ibunya.
Terutama anti bodi dari ibu yg dapat melewati plasenta &
masuk kedalam peredaran darah janin
Bertahan ± 4 bulan
 Imunitas didapat aktif :
Imunitas yg dibuat Host setelah menerima vaksin/toxoid
 Toksoid tetanus , Vaksin smallpox
 Imunitas didapat pasif :
 Dalam hal ini tubuh tidak membentuk anti bodi tetapi
langsung memperoleh kekebalan.
Pemberian imunitas berupa serum & gamma globulin
Kekebalan hanya berlangsung 4-5 minggu
 Imunitas yang terdapat dlm suatu populasi
( bukan indivdu)

 Diperoleh bila 80% populasi mempunyai


immunitas terhadap penyakit ttt

 Apabila herd immunity telah diperoleh, suatu


penyakit sulit menembus dan menyebar pada
populasi tersebut.
 Hubungan Sebab Akibat  Adalah
Hubungan Antara Katagori-katagori Dimana
Perubahan Frekuensi/ Kwalitas Suatu
Katagori Akan Diikuti Perubahan Di Pihak
Lain
 Hubungan Non Statistik ( Bebas)
Hubungan yg Terjadi Secara Kebetulan Dan
Tidak Significant
 Hubungan Statistik
Hubungan Non Kausal  Hubungan yg
Terjadi Antara dua Katagori Karena Adanya
Katagori Ketiga
 Adalah Hubungan Yang Memenuhi Syarat-
syarat Hubungan Sebab Akibat
Ca.Paru

Merokok Minum Kopi

•Merokok Dgn Ca Paru  Hubungan Kausal

•Minum Kopi Dgn Ca Paru  Hubungan Non Kausal

•Merokok Dgn Minum Kopi  Hubungan Statistik


 Necessary Factor (Agent)  Faktor yg Harus
Ada Dalam Menimbulkan Sakit Namun
Keberadaannya Belum Pasti Menimbulkan
Penyakit.
 Contributory Factor  Faktor yg
Keberadaannya Mempercepat Timbulnya
Kejadian
 Sufficient Factor  Faktor/Kondisi yg
Memungkinkan atau Mencetuskan
Terjadinya Sakit
 Penyebab Masalah Kesehatan
Kombinasi Faktor :  Event
 Condition
 Characteristics
 Sufficient of Cause
 Kombinasi Faktor yg memastikan munculnya
masalah kesehatan/penyakit
 Several component (Not 1 factor)
 Hilangnya satu komponen akan menggangu
reaksi dan aksi komponen lainnya
 Necessary Cause
 faktor yg harus ada utk Berkembanganya
Masalah Kesehatan/Penyakit
 Predisposing Factors
 Faktor yg Melatar Belakangi
 Memudahkan Keberadaan agent
 Enabling Factors
 Faktor yg Memungkinkan
 Memberikan Peluang Perkembangan
 Precipatating Factors
 Faktor yg Khusus/spesifik
Faktor memunculkan kejadian
 Reinforcing Factors
 Faktor yg memperkuat & Mendorong
 faktor yg Memperburuk Terjadinya
Masalah Kesehatan/Penyakit
 Konsep Sebab secara klinis :
 Satu-satunya Faktor yang diperlukan
untuk menimbulkan penyakit/masalah kes.

 Konsep Sebab secara Epidemiologis :


 multifactor yg mempengaruhi timbulnya
penyakit/masalah kesehatan
 Faktor-faktor yg Berisiko
 Faktor Berhubungan significant

 Faktor Risiko :
Faktor yg Umumnya berhubungan Dengan perkembangan
masalah Kes./Penyakit Tetapi Belum cukup menjadikan
masalah Kes./Peny
 Model Klasik
 Model Klasik yg dimodifikasi
 Model Multi Kausal
 Model Jaringan Kausal
 Model Probabilitas
 Model Operasional
 Model Ideal
 Merupakan hubungan sebab akibat murni
 Bersifat Konstan, unik & dapat dipercaya
secara sempurna
 Dlm kondisi yg stabil setiap perubahan faktor
penyebab selalu diikuti oleh perubahan faktor
akibat.
 Dimaksud stabil jika semua faktor risiko lain
dalam kondisi statis & terikat sempurna
1. Kausa spesifik : Faktor penyebab merupakan
satu-satunya kausa dg dua persyaratan
 Kausa yg diperlukan: Semua perubahan pd
faktor akibat selalu didahului oleh
perubahan faktor penyebab.
 Kausa yg menentukan: Setiap perubahan
faktor penyebab secara pasti menginduksi
perubahan faktor akibat
2. Efek spesifik jika faktor akibat adalah satu-
satunya akibat
Model Determinan Murni diajukan oleh Koch
 Agent harus dapat diisolasi pd Setiap kasus dg biakan
murni (Kausa yg diperlukan)
 Agen harus tidak ditemukan pada penderita lain (Efek
spesifik)
 Agen yg telah diisolasi harus dapat menimbulkan
penyakit yg sama pd binatang percobaan (efek spesifik)
 Faktor Kausa bersifat independen
 Faktor etiologi umumnya bersifat ganda
 Faktor akibat ada yang ganda
 Keterbatasan Konsepsual
 Ada penyakit terjadi tanpa perubahan faktor
penyebab.
 Tak dapat menjelaskan faktor penyebab skala
kontinyu
 Keterbatasan Pengetahuan
 Menjelaskan kelemahan penyebab Ganda
 Kausa menentukan terdiri dari sekelompok faktor
kausal.
 Setiap anggota kluster berpengaruh secara
independen thd suatu penyakit
 Pengaruh tiap faktor saling tergantung pd kadar
faktor yg lain
 Faktor-faktor yg ada saling memodifikasi
 Kluster kontibutor jika paling tidak ditemukan pd
satu kluster
 Klaster yg menentu jika ditemukan pd tiap kluster
 Terbukti bahwa sebagaian besar penyakit
disebabkan oleh kausa ganda
 Berbagai macam model kausal:
 Modek umum
 model rantai
 model jaringan.
 Model Kusus
 Triad Epidemiologi
 Triangel Epidemiologi
 Teori Blum
 Model probabilistik adalah ekspresi
keterbatasan pengetahuan
 Tetapi kejadian penyakit bukan peristiwa
probabilitas
 Teori probabilitas digunakan utk perkirakan
keeratan hubungan yang diamati
 Untuk perkirakan hubungan pd populasi
berdasar temuan pd sampel yg diteliti
 Dipakai istilah faktor risiko pengganti kausa
 Faktor risiko harus mendahului faktor akibat
 Faktor risiko berhubungan secara statistik dengan
penyakit
 Asosiasi yg ditemukan bukan oleh penyebab lain
 Penyebab lain tsb adalah
 bias rancangan,
 bias karena pengukuran
 bias konfonding
 Temporal squensi
 Keeratan Hubungan Asosiasi
 Kredebilitas Biologik
 Konsisten
 Hubungan dosis respon
 Koherensi
 Asosiasi yg spesifik
 Hubungan waktu  Sebab mendahului Akibat
 Disain Study sangat menentukan.
 Pengukuran Eksposure lebih dulu dilakukan
sebelum masalah/penyakit terjadi
 Sesuai dengan teori yang ada
 Pada setiap teori hubungan selalu konsisten
 Informasi patofisiogi dan perjalanan penyakit
jelas
 Pada setiap hasil studi/penelitian hubungan
selalu konsisten
 Bila tidak konsisten kemungkinan hanya faktor
risiko/determinant
 Dianalisa dengan tehnik Meta Analisis
 Kekuatan hubungan (Dilihat dari nilai OR/RR)
 Kuatnya hubungan harus tidak BIAS (Dilihat
dari hasil analisa Stratifikasi & Multivariat)
 Makin besar dosis sebab makin besar derajat
akibat (Makin banyak jumlah rokok yg dihisap
makin besar peluang untuk sakit Ca Paru)
 Kekuatan harus dibuktikan secara kuantitatif
(OR/RR Ca Paru pada yg merokok 20 batang
per hari lebih besar dari yg merokok 10 batang
per hari)
 Jika faktor tersebut dihilangkan kemungkinan
terjadinya penyakit berkurang
 Dilihat dari nilai Popilation Attributable Risk
Faktor (PAR)
 Disain penelitian menentukan kualitas
informasi hubungan.
 Minimal Harus Studi Kohort
 Sebaiknya Eksperimental
 Ada bukti hasil yang pasti sebagai dasar
pertimbangan hubungan sebab akibat
Misalnya : Hasil pemeriksaan lab, Ro.Foto dll
 Informasi dari studi eksperimental
merupakan bukti yang kuat
 Aspek penting lain yg perlu dipertimbangkan
adalah :
 Temporal relationship (paling penting)
 Plausibility
 Consistency
 Dose response relationship

Anda mungkin juga menyukai