Anda di halaman 1dari 16

DOL, DFL, DCL

ANGGRAINY PUTRI,S.E.,M.M
OPERATING LEVERAGE
◦ Leverage (Pengungkit / Dongkrak)
Konsep dongrak dengan tenaga kecil bisa mengangkat benda
yang berat.

Leverage Operasi = Seberapa banyak perusahaan menggunakan


biaya tetap operasional (Hanafi)

Kemampuan perusahaan untuk menggunakan biaya operasi


tetap untuk meningkatkan perubahan volume penjualan
terhadap EBIT (Syamsudin)

Operating Leverage adalah Seberapa besar laba akan


meningkat, dengan adanya peningkatan penjualan atau
sebaliknya seberapa besar laba turun dengan penurunan
penjualan
DOL (DEGREE OF OPERATING LEVERAGE)
◦ Rasio untuk mengukur tingkat kepekaan perubahan penjualan terhadap perubahan EBIT.

DOL = x 100% = ………………. kali

Q = volume penjualan
P = harga per unit
V = variable cost per unit
F = fixed cost per unit
Contoh Pertanyaan DOL
◦ Harga/unit Rp 10.000
◦ Biaya Variabel Rp 4000/unit
◦ Biaya tetap Rp 50.000.000
◦ Unit 10.000

= 10.000 ( Rp 10.000 – Rp 4.000)


10.000 ( Rp10.000 – Rp 4.000) – Rp 50.000.000

= Rp 60.000.000
Rp 10.000.000

=6x
◦ Misalkan penjualan mengalami peningkatan 1% maka akan meningkatkan EBIT sebesar 6%, apabila penjualan mengalami penurunan
sebesar 1% maka EBIT akan turun sebesar 6%.
◦ Maka apabila penjualan meningkat 10%, maka laba akan meningkat 60%.

◦ Contoh : Keterangan Nilai


◦ Terjadi peningkatan 10% , maka Penjualan Rp 100.000.000
◦ Penjualan menjadi 11.000 unit , harga per unit Rp 10.000 Total Biaya Variabel Rp ( 40.000.000)
◦ Biaya variable RP 4000/ unit Pendapatan sebelum Rp 60.000.000
◦ Biaya Tetap Rp 50.000.000 biaya tetap
Total Biaya tetap Rp (50.000.000)
Keterangan Nilai EBIT Rp 10.000.000
Penjualan Rp 110.000.000
Total Biaya Variabel Rp (44.000.000)
EBIT sebelumnya Rp 10.000.000 setelah
Pendapatan sebelum Rp 66.000.000 kenaikan penjualan 10% maka akan
biaya tetap
mengalami peningkatan laba 60%, terbukti
Total Biaya tetap Rp 50.000.000 kenaikan laba sebesar Rp 6.000.000
EBIT Rp 16.000.000
LEVERAGE KEUANGAN
◦ Leverage Keuangan adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap yang mengasumsikan akan memberikan
keuntungan tambahan lebih besar daripada biaya tetapnya, sehingga meningkatkan laba bagi pemegang saham (Sartono)
◦ Leverage Keuangan berarti kebijakan pembelanjaan dengan sumber dana utang (debt) yang menimbulkan adanya beban tetap
(bunga)
◦ Bunga berpengaruh terhadap laba bersih setelah pajak (EAT. Earning After Tax), sehingga melalui analisis leverage keuangan
akan digambarkan bagaimana sensitivitas perubahan EPS akibat perubahan EBIT atau laba operasional perusahaan.
◦ Leverage Keuangan diukur Degree Financial Leverage (DFL)

DFL = DFL =
I

Q = unit penjualan
P = harga jual per unit
V = biaya variabel per unit
F = biaya tetap total
I = biaya bunga
Contoh

◦ P = Rp. 100

◦ V = Rp. 50

◦ F = Rp. 100.000

◦ C = Rp. 20.000

◦ T = Pajak = 50 %

◦ Q = 4000 UNIT

Maka

◦ EBIT pada Q 4000 unit adalah

Q (P-V) – F = 4000 ( Rp 100 – Rp 50) – Rp 100.000

= Rp 100.000
◦ Perhitungan EPS

◦ EBIT Rp. 100.000

◦ Biaya bunga Rp. 20.000

----------------

◦ EBTRp. 80.000

◦ Pajak (50%) Rp. 40.000

----------------

◦ EAT Rp 40.000

◦ Saham beredar 10.000 lembar

◦ EPS Rp 4
DFL pada EBIT Rp. 100.000 adalah :

DFL = 4000 ( Rp 100 – Rp 50) – Rp 100.000

4000 ( Rp 100-Rp 50) – Rp 100.000 – Rp 20.000

DFL = 1,25 x
Artinya jika EBIT berubah 1 % EPS akan berubah 1,25 %. Ini berlaku pada saat EBIT
sebesar Rp. 100.000
◦Pembuktian :
Misal : EBIT naik 20 % menjadi Rp. 120.000, maka EPS menjadi :
◦EBIT Rp. 120.000
◦Biaya bunga Rp. 20.000
-----------------
◦EBT Rp. 100.000
◦Pajak 50% Rp. 50.000
-----------------
◦EAT Rp. 50.000
◦Saham Beredar 10.000
◦EPS Rp. 5
Hasil ini sesuai dengan DFL yg artinya jika EBIT naik 20 %, EPS naik (1,25
x 20 %) = 25 %
Semakin besar DFL, semakin besar pula fluktuasi EPS akibat perubahan pada EBIT
perusahaan. Besar kecilnya DFL tergantung pada besar kecilnya hutang yg digunakan
perusahaan. Semakin besar hutang yg digunkan, semakin besar pula DFL sehingga
semakin besar risiko financial perusahaan.

Contoh : Hubungan positif jumlah hutang dengan DFL perusahaan

Suatu perusahaan merencanakan 3 alternatif pendanaan untuk modal Rp. 200.000.


Alternatif A : tidak menggunakan hutang, alternative B : menggunakan 20 % hutang dan
alternative C : menggunakan 40 % hutang. Asumsikan bunga adalah 8% untuk jumlah
hutang berapapun dan EBIT perusahaan sebesar Rp. 20.000
Pada EBIT Rp. 20.000, DFL untuk masing-masing alternatif pendanaan adalah :

DFL =

Alternatif A = Hutang 0 Alternatif B = Hutang 20%


Alternatif C = Hutang 40%
DFL = 20.000
DFL = 20.000
20.000 – 3200
20.000 – 6400
DFL = 20.000 / 20.000 – 0 = 1,47 x
=1x = 1,19 x

(200.000 x 20%) x 8% (200.000 x 40%) x 8%


Kombinasi Operating Leverage dan Financial Leverage

DOL mengukur kepekaan EBIT terhadap perubahan penjualan


DFL mengukur kepekaan EPS terhadap perubahan EBIT
Jika DOL dikalikan DFL, kita akan mendapatkan Degree of Combined Leverage
(DCL) yang menunjukkan kepekaan EPS terhadap perubahan penjualan

I
P = Rp. 100
V = Rp. 50
I = biaya bunga = Rp. 20.000
Pajak = 50 %
F = Rp. 100.000

DOL pada Q = 4000 unit DFL pada Q = 4000 unit


DOL = Q (P – V) / Q (P - V) – F DFL = Q (P – V) - F / Q (P - V) – F - I
= 4000 (100 – 50) / 4000 (100 = 4000 (100 – 50) – 100.000
– 50) – 100.000 4000 (100 – 50) – 100.000 – 20.000
=2x = 1,25 x

DCL pada Q = 4000 unit


DCL = Q (P – V) / Q (P - V) – F - I
= 4000 (100 – 50) DCL = DOL x DFL
4000 (100 – 50) – 100.000 – 20.000 = 2 x 1,25 = 2,5 x
= 2,5 x

Anda mungkin juga menyukai