Insya Allah BersamaBisa

Kita
 PENGERTIAN
KECELAKAAN LALU LINTAS
 Suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan
kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan
korban manusia dan/atau kerugian harta benda. 
Kecelakaan lalu lintas di golongkan :
1. Kecelakaan lalu lintas ringan
2. Kecelakaan lalu lintas sedang
3. Kecelakaan lalu lintas berat
1. Kecelakaan lalu lintas ringan :
 Merupakan kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan kendaraan
dan / atau barang
2. Kecelakaan lalu lintas sedang :
 Merupakan kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan dan
kerusakan kendaraan dan / atau barang
3. Kecelakaan lalu lintas sedang :
 Merupakan kecelakaan yang mengakibatkan luka berat dan dan atau
korban meninggal dunia

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 2

 TEMPAT KEJADIAN PERKARA (TKP)

TEMPAT TERJADINYA LAKA LANTAS DGN SEGALA AKIBAT YG DITIMBULKAN,

SERTA DIMANA TERSANGKA DAN ATAU BARANG BUKTI DAN ATAU KORBAN
YG BERHUBUNGAN DGN LAKA LANTAS TERSEBUT DITEMUKAN.

TINDAKAN KEPOLISIAN YG HARUS SEGERA DILAKS SETELAH

TERJADINYA LAKA LANTAS DLM BENTUK TERTUTUP DAN PAM
TKP, UTK KEPENTINGAN SIDIK SELANJUTNYA, DAN UTK
TPTKP MENCEGAH KEMACETAN ATAU LAKA LANTAS BARU DI TKP
TSB SERTA DEMI TERCIPTANYA KEAMANAN BAGI PETUGAS,
KORBAN & BB SERTA PEMAKAI JALAN LAINNYA.

SAKSI (PSL 1 Ayat 26 KUHAP)

ORANG YG DAPAT MEMBERIKAN KETERANGAN GUNA KEPENTINGAN
PENYIDIKAN PENUNTUTAN DAN PERADILAN TENTANG SUATU PERKARA PIDANA
YG IA DENGAR SENDIRI, IA LIHAT SENDIRI DAN IA ALAMI SENDIRI.

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 3

BARANG BUKTI (BB) Pasal 39 Ayat (1) KUHAP

1. BENDA MILIK TERSANGKA YG SEBAGIAN ATAU

SELURUHNYA DIDUGA DIPEROLEH DARI TINDAK PIDANA
ATAU SEBAGIAN HASIL TINDAK PIDANA.

2. BENDA YG TELAH DIGUNAKAN SCR LANGSUNG UTK

MELAKUKAN TINDAK PIDANA

3. BENDA YG DIGUNAKAN UTK MENGHALANGI

PENYELIDIKAN TINDAK PIDANA

4. BENDA YG KHUSUS DIBUAT ATAU DIPERUNTUKAN UTK

MELAKUKAN TINDAK PIDANA

5. BENDA LAIN YG MEMPUNYAI HUBUNGAN LANGSUNG

DGN TINDAK PIDANA YG DILAKUKAN

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 4

 LAPORAN LANGSUNG
DARI MASYARAKAT

TERIMA DISAMPAIKAN MELALUI

LAPORAN ALKOM

DIKETAHUI/DITEMUKAN
OLEH PETUGAS POLRI

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 5

1. TERIMA PELAPOR DENGAN BAIK
2. PERSILAKAN DUDUK (JANGAN BIARKAN TERLALU
LAMA BERDIRI)
3. BILA SEDANG MELAYANI PELAPOR LAIN, PERSILAKAN
AGAR MENUNGGU DI RUANG TUNGGU
4. SEGERA TANYAKAN DAN LAYANI APA YANG BISA
DIBANTU
5. UPAYAKAN MATERI LAPORAN MEMBUAT UNSUR 7 KAH
6. LAPORAN MASYARAKAT TETAP DITERIMA WALAUPUN
KEJADIAN LAKA LANTAS BUKAN TERJADI DI WILAYAH
HUKUM SENDIRI
7. HINDARI KESAN AROGAN ATAU SEOLAH-OLAH
MENOLAK LAPORAN YANG DISAMPAIKAN MASY.

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 6

1. PERHATIKAN TATA CARA MENERIMA
LAPORAN DENGAN MENGGUNAKAN
ALKOM
2. MATERI LAPORAN YANG DISAMPAIKAN
MEMENUHI UNSUR 7 KAH

3. APABILA MENGGUNAKAN TELPON AGAR

MENCATAT NOMOR TELPON PELAPOR
UNTUK KEBENARAN LAPORAN GUNA
DIADAKAN PENGECEKAN ULANG

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 7

1. PETUGAS WAJIB SEGERA MELAKUKAN TINDAKAN
SESUAI DENGAN KEWENANGAN, UNTUK KEMUDIAN
MELAPORKAN KEPADA ATASAN ATAU PIKET
LANTAS

2. PERLU DIPERHATIKAN BAHWA DALAM SETIAP

PETUGAS POLRI DAPAT MELAKSANAKAN
PENANGKAPAN, PENGGELEDAHAN DAN PENYITAAN
SERTA TINDAKAN LAINNYA

3. SEGERA MELAKUKAN TPTKP LAKA LANTAS

4. MENYERAHKAN TERSANGKA DENGAN ATAU TANPA

BARANG BUKTI KEPADA PETUGAS POLANTAS
(MEMBUAT BERITA ACARA PENYERAHAN
TERSANGKA).
SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 8
  TAHAP SIDIK
ORIENTASI PERKARA
LAPORAN

 TAHAP
PERSIAPAN
SELESAI
PERKARA
PETUGAS  TAHAP
PELAKSANAAN

 TAHAP
ANEV
KESIMPULAN
9
TAHAP PERSIAPAN
SIAP …
 PERSONEL
 KENDARAAN
 PERALATAN
 HUB. INSTANSI TERKAIT
 APP

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 10

TAHAP PELAKSANAAN

 PERJALANAN MENUJU TKP

 TIBA DI TKP
 KEMBALI DARI TKP

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 11

KLASIFIKASI LAKA LANTAS
 TABRAK DEPAN
 TABRAK SAMPING
 TABRAK BELAKANG
 TABRAK LARI
 LAKA TUNGGAL

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 12

 Laka Lantas
 MENDATANGI TKP LAKA LANTAS
 TENTUKAN ROUTE YG TERPENDEK DGN PERHATIKAN SITUASI
LALU LINTAS
 BERGERAK DGN CEPAT TETAPI TETAP PERHATIKAN
KESELAMATAN
 APABILA SITUASI LALU LINTAS PADAT DAN MELEWATI
PERSIMPANGAN AGAR MENGGUNAKAN SIRINE DAN ROTATOR
 UPAYAKAN SEMINIMAL MUNGKIN MELAKUKAN PELANGGARAN
LANTAS
 PERHATIKAN ARUS LALU LINTAS SELAMA PERJALANAN MENUJU
TKP, BILAMANA ADA KENDARAAN YG DICURIGAI MELARIKAN DIRI.

 TINDAKAN DI TKP LAKA LANTAS

 MENGAMANKAN TKP
 MENOLONG KORBAN
 MENGAMANKAN TERSANGKA DAN SAKSI
 MENGUMPULKAN DAN MENGAMANKAN BARANG BUKTI
 MEMBUAT SKET TKP
SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 13
 TUJUAN PAM TKP
1. MENJAGA STATUS QUO DI TKP
2. MENCEGAH TIMBULNYA
PERMASALAHAN BARU
3. UNTUK MEMBERIKAN PERTOLONGAN
KPD KORBAN
4. MELINDUNGI BARANG BUKTI AGAR TDK
HILANG ATAU RUSAK
5. UNTUK MENDAPATKAN KETERANGAN
ATAU FAKTA YG DIGUNAKAN DLM
PENYIDIKAN

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 14

 PENANGANAN KORBAN
1. MELAKUKAN PERTOLONGAN PERTAMA
APABILA KORBAN MASIH HIDUP DAN
SEGERA MEMBAWA KE RS TERDEKAT
2. KORBAN YG TERHIMPIT, TERLEBIH DAHULU
MENGHENTIKAN PENDARAHANNYA
SEBELUM MENGELUARKAN KORBAN
3. PINDAHKAN KORBAN KE TEMPAT YG AMAN
DGN MEMBERI TANDA TERLEBIH DAHULU
4. MENCATAT IDENTITAS KORBAN
5. MENGAMANKAN SEMUA BARANG MILIK
KORBAN

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 15

 MEMBERI TANDA DI TKP
1. TERHADAP KENDARAAN YG TERLIBAT MEMBERI TANDA
GARIS SIKU-SIKU L DI ATAS JALAN PADA MASING-
MASING BEMPER DENPAN DAN BELAKANG PADA
SETIAP SUDUTNYA.
2. PADA KORBAN MENGGAMBAR PADA BAGIAN LUAR
TUBUH KORBAN
3. TERHADAP ALAT BUKTI SEPERTI CECERAN DARAH,
PECAHAN KACA, ALAT-ALAT DARI KENDARAAN YG
TERLEPAS DGN TANDA MELINGKARI BAGIAN LUARNYA
4. TITIK TABRAK DITANDAI DENGAN TANDA X
5. TERHADAP BEKAS REM DIBERI TANDA GARIS SIKU L
PADA KEDUA UJUNGNYA
6. SETELAH DIBERI TANDA DIFOTO DAN KENDARAAN
DIPINDAHKAN KETEMPAT YANG AMAN

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 16

 GAMBAR SKETSA TKP
 TENTUKAN ARAH MATA ANGIN (UTARA)
 TENTUKAN SKALA, MISALNYA 1 : 100
 UNSUR-UNSUR YG HARUS DITUANGKAN ADLH
- LEBAR JALAN
- BENTUK JALAN
- POSISI KORBAN
- POSISI KENDARAAN
- POSISI TABRAK
- POSISI TITIK POKOK PENGUKURAN
- POSISI BARANG BUKTI
- BAYANGAN ARAH KENDARAAN
- DITANDA TANGANI PENYIDIK

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 17

 Lengah lelah
Ngantuk Melanggar peraturan
Manusia Sakit Dibawah Pengaruh Alkohol
Pandangan Terhalang Tekanan Psikologis

Pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan Hukum/

peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas

Faktor-Faktor Jalan rusak Licin

Penyebab Jalan Tikungan Tajam Tdk ada Marka
Kecelakaan Konstruksi jalan yang tidak benar
Pengurangan jalan
Rambu-rambu jalan dsb

Alat-alat pengatur jalan

Pembagian kelas jalan
Infrastruktur Jembatan
Pulau jalan
Badan jalan dsb

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 18

 Sistem transportasi angkutan umum
Sistem tata ruang
Sistem-sistem yg
ada Sistem informasi

Sistem pengaturan / penataan pengguna jalan

Faktor- Kabut
Faktor Banjir
Penyebab Alam
Kecelakaan Badai
Tanah longsor
Gempa dsb

Mesin kendaraan
Rem
Transmisi
Kendaraan
Lampu
Ban
Kemudi
Perlengkapan-perlengkapan lainnya

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 19

 Terlambat ke TKP
Kultur
pelayanan Proses Sidik lambat

Tidak memberi SP2HP

Berbelit-belit / Kesan
Mempersulit
Keluhan Mempermainkan Pasal
Masy Idik Laka
Yg masih Masih ada anggapan berkas
muncul menghasilkan rejeki

Keberpihakan/ tidak fair

Tansparan Pengambilan BB -> Target

dan
Akuntabel Memungut biaya untuk
pengambilan BB

BB banyak yang hilang

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 20

 JUKRAH SELRA
NO POL:
JUKRAH SURAT TELEGRAM
STR/23/IV/2006
SELRA DIRLANTAS POLRI
TGL 18 APRIL 2006

PERBEDAAN DATA YG
SIGNIFIKAN:
DATA POLRI DENGAN: Perlu adanya
MASALAH . DEP. PERHUBUNGAN Sinkronisasi +
. DEP. PU Harmonisasi
. DEP. KESEHATAN Melalui program-
. PT. JASA RAHARJA program yang
dibangun dalam sistem
. HASIL PENELITIAN terpadu dan
THN 2005 PADA berkesinambungan
BEBERAPA POLDA Membangun Sistem
. HASIL SEMINAR/ MILLS (Manajemen
WORK SHOP/RUU Informasi Laka
LLAJ : Langgar)
DATA POLRI BANYAK
DARK NUMBER

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 21

 MEKANISME PENANGANAN
LAKA LANTAS
RIKSA
CEK TKP
MANAJEMEN
SIDIK
TMC OLAH TKP RESUME

PROSES
I SIDIK
DITEMUKAN
N LANGSUNG
TEMUKAN BB/
WAWANCARA BERKAS
F OLEH SAKSI-SAKSI
O PETUGAS PEMBUKTIAN

SELRA
LAPORAN
MASY LAP
POLISI PASAL 184
KUHAP

SPRIN P 21
SIDIK ADR
SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 22
MANAJEMEN PENANGANAN LAKA LANTAS

PENANGANAN
LAKA LANTAS

Transparan +
SISTEM Akuntabel
PELAPORAN
 Minimalkan dark
QUICK number
RESPONSE TIME  Dibangun dgn Siap
sistem terpadu
PENANGANAN
 Ditangani secara
TPTKP
profesional
PENGOLAHAN  Kemitraan
Di dukung IT
TKP dengan
stakeholder
PENANGANAN
BARANG BUKTI Terus
dilakukan
PEMBERKASAN penyempurn
BAP aan/ update

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 23

 Cepat/ akurat
Kemanusiaan
Tidak berbelit-belit

Tidak menakut-nakuti

Trasnparan
Proses
Penyidikan Akuntabel Hasil kerja penyidikan
Perkara Laka bermanfaat untuk
Lantas Memberikan solusi

Komunikatif +
informatif Penegakan
Edukasi
proporsional Hukum

Kejelasan langkah
tindak

Pencegahan Rehabilitasi
Yg dapat diakses
Internet secara langsung
SMS SP2HP
Melalui Media
Email
Surat Pemberitahuan Perkembangan
Hasil Penyidikan

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 24

 SKET TKP LAKA LANTAS
B

B1

P
A1

Keterangan :
U : Menunjukan arah utara A
L : Lebar jalan
K : Lebar bahu jalan
P : Titik patok pengukuran
A : Bayangan kendaraan B sebelum terjadi kecelakaan
B : Bayangan kendaraan B sebelum terjadi kecelakaan
A1: Posisi terakhir kendaraan A setelah terjadi kecelakaan
B1: Posisi terakhir kendaraan B setelah terjadi kecelakaan
X : Titik tabrak / Key point
S : Bekas rem kendaraan B
25
 PENEMPATAN ALAT PAM TKP

I II

10 9 8 1
2
3
4
5
6
7
II I

Rambu Portabel
Kerucut / Cone

I Rambu Portabel “Awas ada kecelakaan”

Lampu Hazard / peringatan
II Rambu Portabel “Pelan-pelan”

26
 KORBAN MD/LB/LR/ MATERIAL
P.21 SECARA YURIDIS

 PENGEMUDI SBG TSK MD

 TIDAK CUKUP BUKTI
SP 3  BUKAN MERUPAKAN SUATU TINDAK
PIDANA

PELAKSANAAN
SELRA LAKA ADR  ST KAPOLRI NO : ST / 389 / II / 2011
(ALTERNATIVE  AKIBAT LAKA LANTAS (LUKA RINGAN /
LANTAS DISPUTE KERUSAKAN MATERIIL)
RESOLUTION)

DILIMPAHKAN KDP INST LAIN YG

LIMPAH BERWENANG (POM TNI, DEPLU)

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 27

 Penyidikan Kecelakaan Lalu Lintas menyangkut Warga Negara Asing (CD atau CC)
Anggota CD/CC mengunakan kendaraan CD/CC bertabrakan pejalan kaki
1. Tindakan pertama di TKP
a) Laksanakan TPTKP sesuai prosedur
b) Catat identitas korban/pejalan kaki dan pengemudi (anggota CD/CC) serta
kendaraannya.
2. Tindakan lanjutan (di kantor).
(a) Periksa saksi dan korban (kalau memungkinkan)
(b) Pengemudi dan Kendaraan anggota CD/CC tidak ditahan/disita.
(c) Berkas perkara diteruskan ke DEPLU melalui Direktur Intelpampol MabesPolri
Anggota CD/CC menggunakan kendaraan CD/CC bertabrakan dengan kendaraan sipil
yang dikemudikan oleh orang sipil.
3. Tindakan pertama di TKP
a) Laksanakan TPKTP sesuai prosedur.
b) Catat identitas kendaraan dan kedua pengemudi yang terlibat tabrakan.
c) Kendaraan CD/CC tidak disita.
d) Kendaraan sipil disita
2. Tindakan lanjutan (di kantor)
a) Melaksanakan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan pengemudi Sipil lebih
lanjut
b) Teruskan perkara ke pengadilan apabila terbukti pengemudi Sipil sebaga
tersangka, dengan tembusan DEPLU melalui Direktur Intelpampol Mabes
Polri / Ditlantas Polri

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 28

 (c) Teruskan berkas perkara ke DEPLU melalui Direktur Intelpampol Mabes
Polri, apabila terbukti anggota CD/CC sebagai tersangka.

WNI / WNA (bukan anggota CD/CC) yang menggunakan kendaraan CD/CC

bertabrakan dengan kendaraan Sipil yang dikemudikan oleh orang Sipil.
1) Tindakan pertama di TKP.
(a) Lakukan TPTKP sesuai prosedur
(b) Catat identitas kedua pengemudi dan kendaraan yang terlibat.
(c) Kendaraan yang dikemudikan CD/CC tidak disita.
(d) Kendaraan Sipil disita
2) Tindakan Lanjutan (di kantor)
(a) Kedua pengemudi dan saksi diperiksa lebih lanjut.
(b) Berkas perkara diajukan ke Pengadilan.

Anggota CD/CC menggunakan kendaraan CD/CC bertabrakan dengan anggota

ABRI sebagai (pejalan kaki / pengemudi kendaraan) :
(1) Amankan TKP
(2) Segera hubungi POM TNI (penanganan oleh POM) bila diminta bantuan,
berikan bantuan dalam hal pengukuran dan penggambaran Sket TKP.

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 29

 PENANGANAN KEC LALU LINTAS YANG TERJADI DI JALAN TOl
a) Segera mendatangi di TKP, hubungi ambulance/derek.
b) Menolong korban dan kirim ke Rumah Sakit rujukan yang terdekat, dan bila
korban meninggal dunia beritahu keluarga korban.
c) Adakan pengamanan TKP.
d) Pasang garis Polisi / Pita.
e) Mengatur arus lalu lintas
f) Melakukan pemotretan membuat Sket dan pengukuran.
g.) Mengumpulkan barang bukti.
h) Mencari dan menangkap tersangka.
i) Memindahkan barang bukti.
j) Mencari informasi/keterangan saksi.
k) Di dalam menangani TKP jalan Non Tol / jalan Tol selalu berkoordinasi
dengan PU setempat/ pihak pengelola jalan Tol dalam hal ada proses ganti
rugi kerusakan jalan dan sarana prasarananya sebagai akibat kecelakaan.
l) Membuat Laporan Polisi.
m) Menyerahkan proses selanjutnya kepada Satuan kewilayahan setempat.
n) Dalam penanganan kecelakaan lalu lintas skala besar :
(1) Mengkoordinir ambulance, pemadam kebakaran, derek, kendaraan
pengaman jalan dalam struktur emergency service.
(2) Evakuasi massal korban merupakan prioritas utama.
(3) Membentuk Posko darurat yang menyiapkan fasilitas untuk APP, Pers
Release dan pengendalian seluruh kegiatan emergency service.
(4) Buat rekayasa pengalihan/ perubahan arus lalu lintas.

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 30

 PENYIDIKAN KECELAKAAN MENYANGKUT ANGGOTA TNI
Anggota TNI yang menggunakan kendaraan Sipil / Kendaraan Dinas milik TNI, bertabrakan
dengan kendaraan sipil yang dikemudikan oleh orang sipil :

(1) Tindakan di TKP

(a) Lakukan TPTKP sesuai prosedur
(b) Segera hubungi POM TNI
(2) Tindakan lanjutan ( di kantor ).
(a) Pengemudi Sipil diperiksa lanjut dan buatkan BAP-nya .
(b) Pemeriksaan saksi (pengemudi TNI) pemeriksaan dilakukan oleh POM TNI dan atau
penyidik Polri.
Catatan:
 Apabila terbukti bahwa pengemudi anggota TNI sebagai tersangka, maka BAP di TKP, BAP
saksi dan barang-barang bukti yang disita oleh petugas POLRI, diserahkan kepada POM TNI
untuk diselesaikan melalui Mahmil.
 Apabila terbukti bahwa pengemudi Sipil sebagai tersangka, maka perkara diselesaikan
melalui proses pengadilan Negeri dan anggota TNI sebagai saksi.

Anggota TNI bertabrakan dengan anggota TNI.

(1) Amankan TKP.
(2) Segera hubungi POM TNI (penanganan di TKP oleh POM TNI dibantu oleh anggota
Polri/Polantas).
(3) Apabila diminta bantuan oleh POM TNI, berikan bantuan dalam hal pengukuran dan
penggambaran sketsa TKP.

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 31

KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MELIBATKAN ANGGOTA VVIP/VIP
Yang dimaksud dengan VVIP adalah :
(1) Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya.
(2) Tamu negara setingkat Presiden.
Yang dimaksud VIP adalah :
(1) Pejabat-pejabat Negara (Para Menteri Kabinet, Pejabat Tinggi Non Departemen, para anggota
MPR/DPR RI).
(2) Tamu Negara setingkat Pejabat Negara (Menteri) dan atau pejabat asing yang diperlakukan
sebagai tamu Negara.
(3) Pejabat Perwakilan Negara Asing (CD/CC).
(4) Kas Angkatan/Kapolri.
(5) Pejabat Muspida TKI
Proses penyidikan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anggota VVIP/VIP sebagai berikut :
Anggota VVIP
(a) Pengemudi dan kendaraan tidak ditahan/disita
(b) Kendaraan Non VVIP diproses sesuai prosedur
(c) Hasil Penyidikan (berkas perkara) dikirimkan ke Sekretariat Negara melalui
Dirlantas Polri dengan tembusan kepada Kapolri.
Anggota VIP
(a) Proses penyidikannya sama dengan anggota VVIP dalam rangka acara Dinas /
Protokoler.
(b) Proses penyidikannya sesuai prosedur untuk umum dan khusus untuk pejabat tinggi
negara (Menteri anggota, MPR / DPR RI dalam hal tertentu dimintakan ijin melalui
Presiden.
(c) Adakan Koordinasi sebaik-baiknya dengan instansi terkait.
(d) Laporkan segera hasilnya kepada pimpinan secara berjenjang.

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 32

 PENYELIDIKAN KASUS TABRAK LARI (HIT AND RUN)
a) Tindakan pertama di TKP.
(1) Mencari dan mengumpulkan informasi / keterangan dari korban / saksi
dan masyarakat setempat. Kemungkinan ada yang mengetahui /
mengenal pengemudi yang melarikan diri, nomor Polisi, warna, jenis,
merek kendaraan dan sebagainya.
(2) Meneliti bukti-bukti yang tertinggal/barang bukti yang didapat di TKP
untuk dijadikan bahan penyelidikan lebih lanjut, antara lain : Bekas Rem,
pecahan kaca, bekas ban, darah / cat yang ada pada baju korban dan
sebagainya.
(3) Mencari lebih lanjut tentang kemugkinan-kemungkinan arah larinya
kendaraan tersebut, dari tipe tabrakan dan arah datangnya kendaraan
tersebut dan lain-lain.
(4) Mengadakan pemotretan terhadap TKP dan bukti-bukti yang tertinggal di
TKP serta korban / kendaraan yang terlibat.
b) Tindakan lanjut
(1) Segera menginformasikan kepada unit-unit operasional yang bergerak
(bila telah diketahui identitas kendaraan yang melarikan diri) untuk
diadakan pencarian dan penangkapan.
(2) Segera melakukan pemeriksaan ditempat-tempat yang diperkirakan
digunakan untuk merubah identitas kendaraan dan atau
menyembunyikan kendaraan. (bengkel, show room).
(3) Segera melakukan pemblokiran STNK melalui Samsat (bila identitas
kendaraan tersebut sudah diketahui).
(4) Mengirimkan bukti-bukti yang ditemukan di TKP ke laboratorium forensik
Kapolri untuk dilakukan pemeriksaan. (bekas cat, darah dll).

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 33

GELAR PERKARA
LAKA LANTAS

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 34

 MAKSUD DAN TUJUAN

GELAR PERKARA INI DIMAKSUDKAN

UNTUK MEMBERIKAN PEDOMAN DAN
PETUNJUK GUNA MEMPEROLEH
KESERAGAMAN TTG GIAT POKOK YG
DILAKS SERTA UNTUK MEWUJUDKAN
KETERPADUAN INTERN & EKSTERN
GUNA TUNTASKAN PENANGANAN
PERKARA

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 35

PENGERTIAN
SUATU UPAYA BERUPA KEGIATAN
PENGGELARAN PROSES PENYIDIKAN SUATU
GELAR PERKARA YANG DILAKUKAN OLEH
PENYIDIK DALAM RANGKA TANGANI SUATU
PERKARA TINDAK PIDANA SECARA TUNTAS SEBELUM
DIAJUKAN KE JPU

 CEGAH TERJADINYA PRA PERADILAN

TUJUAN  MEMANTAPKAN PENERAPAN UNSUR

PASAL YANG DIPERSANGKAKAN /
GELAR DITUDUHKAN
PERKARA  SEBAGAI WADAH KOMUNIKASI ANTAR
PENYIDIK / GAKKUM
 MENCAPAI EFISIENSI & PENUNTASAN
DALAM TANGANI PERKARA PIDANA

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 36

 KASUS-KASUS YANG PENTING ATAU MENONJOL YANG
MERESAHKAN MASYARAKAT, MENURUT KRITERIA
CRIME INDEKS

PERKARA YG MASIH MEMERLUKAN PENDALAMAN

APABILA PERKARA TSB MEMENUHI UNSUR-UNSUR
JENIS PASAL YG DIPERSANGKAKAN, SEBELUM UPAYA PAKSA
PERKARA
YANG
DIGELAR KASUS YANG MENYANGKUT DELIK KHUSUS, ATENSI
PIMPINAN YANG PERLU DIBAHAS LEBIH MENDALAM

KASUS YANG TWILIGHT (KASUS AMBANG BATAS

ANTARA PIDANA & PERDATA)

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 37

 INTERN
1. PARA PEMERIKSA/PENYIDIK POLRI/
PPNS DLM LINGKUP TERTENTU
2. PIMPINAN / ATASAN PENYIDIK
DALAM LINGKUNGAN KERJA
3. PEJABAT-PEJABAT TERTENTU YG DPT
DIANGGAP MEMBERIKAN
KONTRIBUSI DLM PENYELESAIAN
PESERTA PERKARA YG DITANGANI

GELAR
EKSTERN
1. PENYIDIK POLRI / PPNS YG
MELAKSANAKAN PENYIDIKAN
2. ITWASDA, BIDKUM, BID PROPAM,
WASDIK

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 38

 MATERI
PERKARA YG AKAN DIGELAR TERLEBIH
DAHULU DIKONSULTASIKAN DGN PIMPINAN
GUNA DAPATKAN PERSETUJUAN, TERUTAMA :
 KASUS YG BELUM DILAKUKAN UPAYA PAKSA
 KASUS MERAGUKAN
PERSIAPAN
 KASUS YANG MEMERLUKAN PEMECAHAN
GELAR MENDALAM DAN TUNTAS
PERKARA

PERSONEL
PERSONEL PENGGELAR PERKARA HARUS
JENIS GELAR TERLEBIH DAHULU MEMPERSIAPKAN DIRI
SECARA SISTEMATIS, KRONOLOGIS, LENGKAP
SERTA MUDAH DIMENGERTI

GELAR GELAR
PERALATAN
PRODIK INSIDENTIL YANG PERLU DIPERSIAPKAN : LAPTOP, BARQO /
INFOCUS, LAYAR, LASER POINT, PAPAN TULIS,
DLL

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 39

 TAHAP I (SBLM UPAYA PAKSA)
ADLH GELAR UTK MENENTUKAN LANGKAH/TINDAKAN OLEH PENYIDIK
SETELAH MENERIMA LAPORAN/PENGADUAN KHUSUSNYA KASUS TWILIGHT
(PERDATA/PIDANA) :
A. PROSES GELAR ANTARA LAIN :
B.  MENCARI/USAHA CARI ALAT BUKTI
 KETERANGAN SAKSI
 LATAR BELAKANG PERISTIWA
 POSISI & STATUS SERTA PERANAN PELAPOR/TERLAPOR
 UNSUR-UNSUR TP YG MUNGKIN BISA DITUDUHKAN
C. KEMUNGKINAN PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH UPAYA PAKSA :
 PEMANGGILAN
 PEMERIKSAAN, DLL

HAL-HAL TAHAP II (PROSES UPAYA PAKSA)

GELAR LANGKAH-LANGKAH YG TELAH DILAKUKAN OLEH PEMERIKSA
YG PERLU SELAMA TANGANI KASUS TP, MELIPUTI :
DI GELAR A. PROSES PENANGANAN PERKARA (DARI PEMANGGILAN PRO JUSTITIA S/D
PEMBERKASAN, MINDIK, DSB
B. PENGURAIAN KASUS DISOROTI DARI DUA SEGI (SEGI PEMERIKSA/
TERPERIKSA
C. PENENTUAN KETETAPAN PENERAPAN PASAL YG DIPERSANGKAKAN

TAHAP III (GABUNGAN)

A. PENGGELARAN DARI TAHAP I & TAHAP II
B. PENGGELARAN MELIPUTI :
1. PENENTUAN PASAL YG DITUDUHKAN
2. PEMENUHAN UNSUR-UNSUR TP DENGAN TEPAT
3. UPAYA PENGUMPULAN ALAT-ALAT BUKTI
4. KEBENARAN MINDIK/ADMINISTRASI
5. KEBENARAN PENERAPAN HUKUM ACARANYA
6. LATAR BELAKANG KASUS
7. PROSES DAN TEMPAT PENGADILANNYA
40
MANAJEMEN SIDIK
 PROSES SIDIK
GELAR  KUMPULKAN BUKTI-BUKTI
AWAL  INFORMASI DARI INTERNAL
FUNGSI
PENGENDALIAN

 PROSES SIDIK
 SINKRONISASI SIDIK
GELAR  MASUKAN DARI :
GELAR PERKARA - INTERNAL FUNGSI
TENGAH
- EKSTERNAL FUNGSI
- MASYARAKAT

 PENYAMAAN PERSEPSI
GELAR
HASIL SIDIK
AKHIR  YAKINKAN PENYIDIK

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 41

 1. PAPARAN KRONOLOGIS KASUS
2. ANATOMI OF CRIME / KASUS POSISI
PERKARA YG DITANGANI DGN METODE
RISBULKONAH
3. MATRIK KETERKAITAN TENTANG PASAL YG
DILANGGAR DGN ALAT BUKTI YANG SAH
(PASAL 184 KUHAP)
4. GIAT PENDYIDIK :
A) TINDAKAN YANG SUDAH DILAKUKAN
B) UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN
C) UPAYA YANG AKAN DILAKUKAN
TATA CARA 5. HAMBATAN YANG DITEMUKAN
6. RENCANA TINDAK LANJUT
GELAR
7. REKOMENDASI KEPADA ATASAN PENYIDIK
PERKARA DAN SARAN TINDAK
8. PENUTUP

CATATAN :
 PESERTA GELAR DIBUAT DAFTAR HADIR /
ABSENSI
 DIBUATKAN NOTULEN HASIL GELAR DAN
DITUANGKAN DLM TULISAN BUKU GELAR
SARAN HUKUM DR MASING2 SATKER SERTA
DIBUATKAN KESIMPULAN
 BAHAN GELAR DIBUAT DLM SLIDE
42
MANAJEMEN TEKNIK TAKTIK STRATEGI SIASAT
- CARA/TEMUKAN BB/ALAT BUKTI - KASUS POSISI
- TEMUKAN SAKSI/KORBAN - KEBENARAN MINDIK
- PENENTUAN PSL YG DILANGGAR - PEMENUHAN PENERAPAN PSL
- MOTIF/LATAR BELAKANG YG DILANGGAR
- KEMUNGKINAN/LANGKAH- - KELENGKAPAN BUKTI/ALAT BUKTI
LANGKAH UPAYA PAKSA - KEBENARAN HUKUM ACARANYA
KASUS-KASUS
LAPORAN
(REPORTED
CRIME)
GP AWAL GP TENGAH

LAPORAN PROSES LIDIK PROSES SIDIK RESUME

KASUS-KASUS POLISI BAP
TEMUAN
(DETECTED
CRIME) GP AKHIR

PRELIMINARY - SAMA PERSEPSI HSL SIDIK

- UTK YAKINKAN JPU
INVESTIGATION - KELENGKAPAN MINDIK
- KELENGKAPAN BB P21
- PENETAPAN TSK\
PENGENDALIAN - PENERAPAN PASAL

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 43

 RENCANA
PROSES SIDIK

SIDIK SPRIN
STRATEGI

SIDIK
MANAJEMEN LIDIK
SIDIK
LISAN LAP SPDP
TINDAK
I TINDAK PROSES
DITEMUKAN PIDANA SIDIK
N LANGSUNG LIDIK RIKSA
F OLEH BUKAN
O PETUGAS TINDAK PEMBUKTIAN
CEK TKP PIDANA RESUME

TERTULIS
HENTIKAN
HENTIKAN PASAL 184
LAKUKAN SAI KARA
KUHAP
OLAH TKP

TEMUKAN BB/
WAWANCARA P 21
SAKSI-SAKSI

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 44

ALTERNATIF PENYELESAIAN PERKARA
LAKA LANTAS RINGAN DAN
KERUGIAN MATERIIL

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 45

 SYARAT PELAKSANAAN ADR
( PENYELESAIAN PERKARA DI LUAR SIDANG
PENGADILAN )

A. LAKA LANTAS DGN KATEGORI LR DAN KERMAT ;

B. PENYELESAIAN SENGKETA ATAU BEDA PENDAPAT DISELESAIKAN DLM WAKTU
PALING LAMA 14 (EMPAT BELAS) HARI DAN HSLNYA DITUANGKAN DLM SUATU
KESEPAKATAN TERTULIS ;
C. SENGKETA ATAU BEDA PENDAPAT DISELESAIKAN MELALUI BANTUAN SESEORANG
ATAU PENASEHAT AHLI MELALUI SEORANG MEDIATOR / PETUGAS POLANTAS YG
MENANGANI LAKA LANTAS ;
D. APABILA SENGKETA TDK DPT DISELESAIKAN / SALAH SATU PIHAK MENGINGKARI HSL
KESEPAKATAN MAKA LAKA LANTAS DISELESAIKAN MELALUI SIDANG PN DGN BAC ;
E. KEJADIAN LAKA LANTAS WAJIB TETAP DILAPORKAN DGN PENYELESAIAN SBGMN
TSB DI ATAS.
F. PELAKU BUKAN MERUPAKAN RESIDIVIS
G. GUGUR DGN SENDIRINYA BILA STATUS KORBAN BERUBAH MENJADI LB ATAU MD

SUBDIT BIN GAKKUM DIT LANTAS POLDA METRO JAYA 46

 SOP SOP SOP
PENYIDIKAN KECELAKAAN LALU LINTAS MELIBATKAN WARGA
NEGARA ASING YANG MEMILIKI KEKEBALAN DIPLOMATIK PENYIDIKAN KECELAKAAN LALU LINTAS
 
1. TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA (TPTKP) :
PENYIDIKAN KECELAKAAN LALU LINTAS ANGGOTA CD / CC MENGGUNAKAN KENDARAAN CD
A. PETUGAS MELAKSANAKAN TPTKP SESUAI PROSEDUR; WNI / WNA YANG BUKAN ANGGOTA CD / CC / CC BERTABRAKAN DENGAN ANGGOTA ABRI
B. PETUGAS POLRI MENCATAT IDENTITAS KORBAN, SAKSI,
TERSANGKA DAN KENDARAAN YANG TERLIBAT LAKA LANTAS; TETAPI MENGGUNAKAN KENDARAAN CD / CC SEBAGAI (PEJALAN KAKI / PENGEMUDI
C. SEGERA DIBERITAHUKAN KE KANTOR KEDUTAAN ATAU
BERTABRAKAN DENGAN KENDARAAN SIPIL YANG KENDARAAN) 
PERWAKILAN NEGARA ASING YANG BERSANGKUTAN.

2. TINDAKAN LANJUTAN :
DIKEMUDIKAN ORANG SIPIL  1. TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA
(TPTKP) :
A. PENYIDIK MELAKUKAN OLAH TKP DAN MELAKUKAN TINDAKAN
PEMERIKSAAN; TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA
B. TERHADAP WNA YANG MEMILIKI KEKEBALAN DIPLOMATI (TPTKP) : A. PETUGAS POLRI MELAKSANAKAN TPTKP SESUAI
TANPA MELAKUKAN PENAHANAN;
C. TERHADAP KENDARAAN YANG TERLIBAT LAKA LANTAS DIGUNAKAN
PROSEDUR;
OLEH WNA MEMILIKI KEKEBALAN DIPLOMATIK :
A. PETUGAS MELAKSANAKAN TPTKP SESUAI PROSEDUR; B. PETUGAS POLRI SEGERA MENGHUBUNGI POM TNI
1). TIDAK DILAKUKAN PENYITAAN JIKA BERSTATUS SEBAGAI KESATUAN ASAL YANG BERSANGKUTAN;
KENDARAAN DINAS DIPLOMATIK; B. PETUGAS POLRI MENCATAT IDENTITAS KORBAN,
2). DILAKUKAN PENYITAAN, JIKA BERSTATUS SELAIN SEBAGAI
KENDARAAN DINAS DIPLOMATIK.
C. KENDARAAN CD / CC TIDAK DISITA;
SAKSI, TERSANGKA DAN KENDARAAN YANG TERLIBAT
D. APABILA HASIL PENYIDIKAN MENUNJUKKAN CUKUP BUKTI UNSUR D. KENDARAAN SIPIL DISITA.
TINDAK PIDANA, PENYIDIK MENGIRIMKAN SURAT PEMBERITAHUAN LAKA LANTAS;
PENJELASAN HASIL PENYIDIKAN KEPADA KEDUTAAN YANG 2. TINDAKAN LANJUTAN PENYIDIKAN DIKOORDINASIKAN
BERSANGKUTAN MELALUI KEMENTRIAN LUAR NEGERI DAN C. KENDARAAN CD / CC TIDAK DISITA; DENGAN POM TNI SETEMPAT SESUAI DENGAN
PEMBERITAHUAN KE BADAN INTELIJEN KEAMANAN POLRI.
D. KENDARAAN SIPIL DISITA. KESATUAN YANG BERSANGKUTAN.

STAF KEMENLU : 081513046135

SOP
SOP SOP
PENYIDIKAN KECELAKAAN LALU LINTAS
PENYIDIKAN KECELAKAAN LALU LINTAS ANGGOTA CD / CC MENGGUNAKAN PENYIDIKAN KECELAKAAN LALU LINTAS
ANGGOTA CD / CC MENGGUNAKAN KENDARAAN CD / CC KENDARAAN CD / CC BERTABRAKAN DENGAN MELIBATKAN WARGA NEGARA ASING BIASA
BERTABRAKAN DENGAN KENDARAAN SIPIL YANG PEJALAN KAKI
DIKEMUDIKAN ORANG SIPIL 1. TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT KEJADIAN
  PERKARA (TPTKP);
1. TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA (TPTKP) : 1. TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT KEJADIAN
PERKARA (TPTKP) :
A. PETUGAS MELAKSANAKAN TPTKP SESUAI PROSEDUR; 2. PETUGAS POLRI MELAKSANAKAN TINDAKAN
B. PETUGAS POLRI MENCATAT IDENTITAS KORBAN, SAKSI, TERSANGKA DAN A. PETUGAS POLRI MELAKSANAKAN TPTKP PERTAMA DI TKP SESUAI PROSEDUR;
KENDARAAN YANG TERLIBAT LAKA LANTAS;
SESUAI PROSEDUR;
C. KENDARAAN CD / CC TIDAK DISITA; B. PETUGAS POLRI MENCATAT IDENTITAS 3. PETUGAS POLRI MENCATAT IDENTITAS KORBAN,
KORBAN, PEJALAN KAKI, DAN PENGEMUDI SAKSI, TERSANGKA SERTA KENDARAAN YANG
D. KENDARAAN SIPIL DISITA.
(ANGGOTA CD / CC) SERTA KENDARAANYA; TERLIBAT LAKA LANTAS;
2. TINDAKAN LANJUTAN :

A. MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN TERHADAP SAKSI-SAKSI DAN PENGEMUDI 2. TINDAKAN PENYIDIKAN 4. SEGERA DIBERITAHUKAN KEKANTOR
SIPIL LEBIH LANJUT; KEDUATAAN ATAU PERWAKILAN NEGARA ASING
B. TERUSKAN PERKARA KE PENGADILAN APABILA TERBUKTI PENGEMUDI SIPIL A. PERIKSA SAKSI DAN KORBAN; YANG BERSANGKUTAN;
SEBAGAI TERSANGKA, DENGAN TEMBUSAN DEPLU MELALUI INTELPAMPOL
MABES POLRI / DIT LANTAS POLRI; B. PENGEMUDI DAN KENDARAAN CD / CC TIDAK
DITAHAN ATAU DISITA; 5. TINDAKAN LANJUTAN DILAKSANAKAN SESUAI
C. TERUSKAN BERKAS PERKARA KE DEPLU MELALUI DIREKTUR INTELPAMPOL
C. BERKAS PERKARA DITERUSKAN KE DEPLU DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.
MABES POLRI, APABILA TERBUKTI ANGGOTA CD / CC SEBAGAI TERSANGKA.
MELALUI DIREKTUR INTELPAMPOL MABES
POLRI .