Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 6

Perkembangan
Pembelajaran
IPS

Firda Astari Nurrohmah (A610210003)


Mirza Akmal Huda (A610210015)
Ayu Kurnia Ningrum (A610210019)
Rio Andrianto (A610210022)
Perkembangan Pendidikan IPS di Indonesia
IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak
akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science),
maupun ilmu pendidikan (Sumantri. 2001:89). Social Scence Education Council (SSEC) dan
National Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai “Social Science Education”
dan “Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari
sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi,
psikologi, sosiologi, dan sebagainya
Dalam bidang pengetahuan sosial, ada banyak istilah. Istilah tersebut
meliputi : Ilmu Sosial (Social Sciences), Studi Sosial (Social Studies) dan Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS)“This
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata
pelajaran yang diajarkan baik pada tingkat SD, SMP
maupun SMA.

Namun untuk pendidikan IPS di FKIP/STKIP yang mempersiapkan calon guru atau mendidik
calon guru di tingkat sekolah, maka pendidikan IPS di berikan secara interdisipliner dan juga
secara disipliner. Secara interdisipliner karena ilmu yang diperoleh nantinya untuk program
pembelajaran untuk usia anak sekolah, dan secara disipliner karena sebagai guru juga harus
menguasai ilmu yang diajarkan.
Perkembangan Pendidikan IPS di Indonesia
mengadopsi Pendidikan IPS di beberapa Negara besar dunia. Amerika serikat dan Inggris
menjadi
acuan Pendidikan IPS di Indonesia.

Pendidikan IPS awal mulanya berasal dari Negara Inggris, tepatnya di kota Rugby
(Inggris) pada tahun 1827 atau sekitar setengah abad dari revolusi industri sekitar abad ke-
18 (Rudy Gunawan, 2016:20). Pendidikan IPS di Negara asalnya disebut dengan istilah
sosial studies. Sosial studies pertama kali dikenalkan di kota itu dengan tujuan untuk
mengatasi dampak negatif setelah munculnya revolusi industri di negara Inggris.
Perkembangan
Pembelajaran IPS Pada
negara lain
Pendidikan IPS Indonesia dengan Amerika

Sebagai upaya melestarikan program pendidikan IPS dalam kurikulum


sekolah, maka beberapa kelompok pakar yang memiliki kepedulian
terhadap pendidikan ilmu-ilmu sosial di tingkat sekolah
mengembangkan usahanya agar social studies bisa diaplikasikan untuk
program pendidikan di tingkat sekolah dengan membentuk organisasi
profesi social studies. Kemudian pada tahun 1921, berdirilah ”National
Council for the Social Studies” (NCSS), sebuah organisasi profesional
yang secara khusus membina dan mengembangkan social studies pada
tingkat pendidikan dasar dan menengah serta keterkaitannya dengan
disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu pendidikan sebagai program
pendidikan syntectic.Social
Perbedaan IPS Indonesia dengan Inggris

Pertimbangan lain dimasukkannya social studies ke dalam kurikulum sekolah


adalah karena kebutuhan siswa sekolah, di mana kemampuan siswa sangat
menentukan dalam pemilihan program pendidikan lanjut dan pengorganisasian
materi social studies.
Agar materi pelajaran social studies lebih menarik dan lebih mudah dicerna oleh
siswa sekolah dasar dan menengah, bahan-bahannya diambil dari kehidupan
nyata di lingkungan masyarakat. Bahan atau materi yang diambil dari
pengalaman pribadi, teman-teman sebaya, serta lingkungan alam, dan
masyarakat sekitarnya
Perbedaan IPS Indonesia dengan New
zealend
Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam IPS di New Zealand menekankan pada penguasaan
disiplin ilmu sosial (Sejarah, geografi, ilmu politik, civics, ekonomi) juga mengembangkan
delapan ketrampilan penting (essensial skills) yang juga diajarkan pada semua mata
pelajaran dan pada semua jenjang pendidikan di New Zealand, meliputi :

a. komunikasi
b. kemampuan dalam matematik
c. informasi
d. pemecahan masalah
e. manajemen diri dan kompetitif
f. sosial dan koperasi
g. phisik
h. pekerjaan dan studi
Pendidikan IPS Indonesia dengan Curicullum Hongkong

Arti Pendidikan Kecakapan Hidup adalah pendidikan kemampuan,


kesanggupan dan keterampilan yang diperlukan oleh seseorang untuk menjaga
kelangsungan hidup dan pengembangan dirinya. Kemampuan mencakup daya pikir, daya
kalbu, daya raga. Kesanggupan sangat dipengaruhi oleh kepentingan yaitu sesuatu yang
dianggap penting oleh siapa dalam bentuk apa. Keterampilan adalah kecepatan, kecekatan,
dan ketepatan orang yang terampil mengerjakan sesuatu adalah orang cepat, cekat, dan tepat
dalam mengerjakan sesuatu.

Tujuan pendidikan Kecakapan hidup adalah untuk meningkatkan relevansi pendidikan


dengan nilai-nilai kehidupan nyata, baik nilai yang bersifat preservatif maupun progresif.
Tegasnya tujuan pendidikan kecakapan hidup adalah mempersiapkan peserta didik agar
memiliki kemampuan, kesanggupan, dan keterampilan yang diperlukan untuk menjaga dan
mengembangkan dirinya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai