Anda di halaman 1dari 18

Regresi Linier

Berganda
Fadhil Arya Dhiwanto
6032211233
Arus
Fan Speed Tegangan ( Volt) (mA) Daya ( mW)
Fan Speed 1 5.9 40.43 238.45
Fan Speed 1 5.91 39.46 233.04
Fan Speed 1 5.89 40.61 239.13
Fan Speed 1 5.89 39.71 234.07
Fan Speed 1 5.89 38.87 228.99
Fan Speed 2 7.21 59.47 428.61
Fan Speed 2 7.21 59.53 428.99
Fan Speed 2 7.21 59.6 429.43
Fan Speed 2 7.21 59.74 430.44
Fan Speed 2 7.21 59.45 428.38
Fan Speed 3 8.83 79.29 700.27
Fan Speed 3 8.83 79.94 705.88
Fan Speed 3 8.83 79.55 702.7
Fan Speed 3 8.83 79.84 705.08
Fan Speed 3 8.83 79.45 701.94
Uji serentak
• Untuk uji serentak hipotesanya adalah sebagai berikut :
H0 : Model regresi berbentuk tidak linier
H1 : Model regresi berbentuk linier
• Untuk mengetahui hasilnya dapat dilihat di bagian Analysis of Variance
Hasil Analysis of Variance

Source DF Seq SS Contribution Adj SS Adj MS F-Value P-Value


Regression 4 553953 100.00% 553953 138488 726436.1 0.000
7
  Tegangan 1 553071 99.84% 0 0 1.41 0.262

  Arus 1 461 0.08% 91 91 478.83 0.000


  Fan Speed 2 421 0.08% 421 210 1104.10 0.000

Error 10 2 0.00% 2 0   
Total 14 553955 100.00%       
Kesimpulan Uji Serentak
• Berdasarkan dari hasil pengolahan data diatas di bagian ANOVA bahwa P-
value untuk regression adalah < 0.05 yang menyatakan bahwa tolak H0.
Ketika tolak H0, maka kesimpulannya adalah bahwa model regresi
berbentuk linier.
• Dikarenakan hasil uji serentak menghasilkan kesimpulan tolak H0, maka
uji hipotesa akan dilanjutkan dengan uji hipotesa parsial.
Uji Parsial
Untuk uji parsial, ada 4 hipotesa, hipotesa tersebut adalah :
• H0 = faktor tegangan tidak mempengaruhi faktor daya
• H1 = faktor tegangan mempengaruhi faktor daya
Berikut ini adalah hipotesa kedua untuk uji parsial :
• H0 = faktor arus tidak mempengaruhi faktor daya
• H1 = faktor arus mempengaruhi faktor daya
Berikut ini adalah hipotesa ketiga untuk uji parsial :
• H0 = Fan Speed 1 menghasilkan daya yang sama dengan Fan Speed 2
• H1 = Fan Speed 1 menghasilkan daya yang berbeda dengan Fan Speed 2
Berikut ini adalah hipotesa keempat untuk uji parsial :
• H0 = Fan Speed 1 menghasilkan daya yang sama dengan Fan Speed 3
• H1 = Fan Speed 1 menghasilkan daya yang berbeda dengan Fan Speed 3

Hasil uji parsial bisa dilihat di tab Coefficient


Hasil Coefficient

Term Coef SE Coef 95% CI T-Value P-Value VIF


Constant -183 145 (-505, 140) -1.26 0.236  

Tegangan 29.0 24.4 (-25.4, 83.4) 1.19 0.262 67582.54

Arus 6.186 0.283 (5.556, 6.816) 21.88 0.000 1660.79

Fan Speed            

  Fan Speed 2 34.2 32.8 (-38.8, 107.2) 1.04 0.321 18775.89

  Fan Speed 3 137.2 72.9 (-25.3, 299.7) 1.88 0.089 92996.80


Kesimpulan Uji Serentak
• P-Value untuk faktor tegangan adalah > 0.05, maka hasilnya adalah gagal tolak H 0
yang artinya faktor tegangan tidak mempengaruhi daya.
• P-Value untuk faktor arus adalah < 0.05, maka hasilnya adalah tolak H 0 yang
artinya faktor arus mempengaruhi daya.
• P-Value untuk faktor tegangan adalah > 0.05, maka hasilnya adalah gagal tolak H 0
yang artinya Fan Speed 1 akan menghasilkan daya yang sama dengan Fan Speed 2.
• P-Value untuk faktor tegangan adalah > 0.05, maka hasilnya adalah gagal tolak H 0
yang artinya Fan Speed 1 akan menghasilkan daya yang sama dengan Fan Speed 3.
Analisa Model
• Untuk selanjutnya, akan dilakukan analisa model apakah model yang telah
diolah sudah menunjukkan hasil yang bagus atau belum. Hal ini dapat di
lihat dari bagian Model Summary dan di tabel R-square.
Hasil Model Summary

S R-sq R-sq(adj) PRESS R-sq(pred) AICc BIC


0.43662 100.0 100.00% 4.96681 100.00% 34.13 27.87
4 0%
Kesimpulan Model Summary
• Hasil diatas menyatakan bahwa nilai R-square yang dihasilkan setelah
data diolah adalah 100%. Syarat model bisa dikatakan bagus apabila nilai
R-square > 60%.
• Karena nilai R-square yang diperoleh setelah data diolah > 60%, maka
model dapat dikatakan bagus.
Asumsi Normalitas
• Untuk Regresi Linier Berganda, memiliki syarat bahwa data residual
harus memenuhi distribusi normal.
• Hasilnya adalah sebagai berikut:
Hasil Uji Normalitas
Kesimpulan Uji Normalitas
• Bisa dilihat pada data diatas bahwa P-Value yang diperoleh pada saat
pengolahan data residual bahwa P-Value adalah > 0.15, karena P-Value
data residual > 0.05, maka kesimpulannya adalah gagal tolak H0 yang
artinya data residual berdistribusi normal. Ketika data residual
berdistribusi normal, maka model tersebut sudah memenuhi asumsi
normalitas.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai