MD 2 Rev Tinjauan Singkat
MD 2 Rev Tinjauan Singkat
PENYALAHGUNAAN NAPZA
PADA ANAK DAN REMAJA
MD 2
Tujuan Pembelajaran
Bagaimana
Sejarah Napza
di Indonesia ???
1. Epidemiologi Penyalahgunaan Napza
(1)
NPS sering dibuat dengan modifikasi struktur kimia dari zat yang dilarang tapi
belum tercantum dalam UU, oleh karena itu sering disalah-konsepsikan sebagai
“Legal High” (Mabuk Legal).
1. Epidemiologi Penyalahgunaan Napza (4)
Narkoba NAPZA
Suatu zat yang masuk ke dalam tubuh dan tidak hanya merubah fungsi dan struktur
organ tubuh tapi juga berpengaruh pada otak sehingga dapat menimbulkan perubahan :
1. Sistem Kesadaran
3. Sistem Perasaan
Inhalansia Kanabis
Penggolongan
Zat Psikoaktif
Halusinoge
Kokain
n
Banyak alasan awal orang menggunakan Napza yang dapat terangkum dalam
3 hal dibawah ini:
• Fun (pleasure), misalnya untuk berkumpul bersama teman sebaya,
merayakan suatu peristiwa/pesta
• Forget (pain amelioration), misalnya untuk melupakan kesedihan akibat
perceraian orangtuanya, rasa duka akibat kehilangan orang yang dicintainya
• Functional (purposeful), misalnya untuk masuk kalangan sosial tertentu,
untuk melakukan suatu bisnis atau kerja
PROGRESI PENGGUNAAN
Kriteria ketergantungan Napza ditegakkan berdasarkan DSM IV (tiga atau lebih dari butir-butir berikut
terjadi disetiap saat dalam periode waktu 12 bulan), yaitu :
• Toleransi
• Withdrawal/Putus zat
• Napza yang dikonsumsi jumlahnya semakin banyak
• Keinginan yang kuat untuk terus-menerus memakai Napza dan usaha yang sia-sia untuk berhenti
• Banyak membuang waktu dan melakukan aktivitas untuk mendapatkan Napza
• Mengalami masalah dalam kehidupan sosial, pekerjaan, atau fungsi rekreasi.
• Tetap menggunakan Napza walaupun mengetahui kerugian yang diakibatkan obat tersebut terhadap
dirinya.
RENCANA RAWAT PROGRAM TERAPI
1. Tidak ada satu terapi tunggal yang sesuai bagi semua individu
2. Terapi harus selalu tersedia
3. Terapi yang efektif tidak hanya memperhatikan masalah penggunaan
narkotikanya tetapi juga berbagai kebutuhan individu dan permasalahan lain
terkait masalah penggunaan narkotika
4. Rencana terapi individu harus dinilai terus menerus dan dimodifikasi sesuai
kebutuhan
Pelaksanaan Rehabilitasi yang Efektif
dari NIDA (National Institute on Drug Abuse) (2)
10. Terapi tidak perlu harus dilakukan secara sukarela untuk bisa efektif
11. Kemungkinan penggunaan Napza selama menjalani terapi harus dimonitor secara terus
menerus
12. Program-program terapi haruslah menyediakan assesmen untuk HIV dan AIDS,
hepatitis B dan C, dan penyakit infeksi lainnya
13. Pemulihan penyalahgunaan Napza dapat merupakan proses jangka panjang dan
seringkali membutuhkan beberapa episode terapi.
PELAKSANAAN REHABILITASI BAGI PECANDU DAN KORBAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA ANAK & REMAJA
Non diskriminasi
Partisipasi
PENUGASAN 1