3.4.5.2 Dermatitis Part 2 Blok 3.4 2020
3.4.5.2 Dermatitis Part 2 Blok 3.4 2020
Dermatitis Venenata
Endogen
Dermatitis atopik
GEJALA KLINIS
Subjektif : gatal
Objektif : kelainan kulit sesuai stadium
Ok iritan kuat
Podofilin
Antralin
Objektif
Akut : bercak eritem, batas tegas
edema, papulo-vesikel, vesikel, bula
erosi eksudasi
Eritema : meragukan
Eritema + papul : +1
Eritema + papul + vesikel : +2
Eritema + nekrosis : +3
UJI TEMPEL
UJI TEMPEL
Hasil uji tempel +++
RX IRITAN RX ALERGI
Oligomorfik Polimorfik
Bentuk ~ unit Bentuk lebih menyebar
Batas tegas Batas tidak tegas
Bahan dilepas : Bahan dilepas :
reaksi (-) / reaksi menetap /
Rasa nyeri / terbakar Rasa gatal (tu)
DKA
DKA
DKA
DKA
DKI
DKI
Dermatitis Atopik
Iritan
Iritan fisik
Lemah
sabun,
Serat pakaian (bahan wol),
alkali,
karpet, bed cover, dan
detergen
perabot rumah tangga
Facial pallor
Ujung tangan & muka bagian sentral terutama hidung,
mulut, dan telinga pucat ketika udara dingin
Pitiriasis alba
Pajanan matahri dan gangguan pigmentasi di daerah
yang terkena
Bercak hipopigmentasi,ukuran bervariasi, berbatas
tegas, disertai sisik halus
Dermografisme putih
Setelah kulit digores akan muncul garis merah
setelah 10 detik digantikan dengan suatu garis putih
tanpa disertai urtika
Tanda Herthoge
Penipisan/ hilangnya bagian lateral alis mata.
Keratosis pilaris
Pada tubuh, bokong, sisi ekstensor lengan dan tungkai
Papul berkelompok, hiperkeratosis folikuler, keras, berbentuk kerucut
Akibat kelainan keratinisasi folikel rambut
Keilitis
Kulit kering pada bibir atas & bawah bibir, sudut bibir
Akibat kebiasaan membasahi bibir dengan ludah, pajanan cairan iritan
(makanan & minuman) terus menerus
Nipple eczema
Puting susu papul eritem dan vesikel, eksudatif, simetris meluas
ke daerah payudara dan sekitarnya
Gangguan psikologi
Akibat rasa gatal (ganguan tidur, stres berlanjut)
memicu perubahan perilaku mudah tersinggung & agresif
Katarak dan keratokonus
Kecenderungan timbul katarak pada
usia lebih muda
Elongasi permukaaan kornea
(keratokonus) menyertai katarak
Seringnya mengusap mata secara
berulang/ akibat perubahan degeneratif
pada kornea mata
Infeksi
Karena perubahan imunitas seluler.
Klinis kerentanan mengalami infeksi sekunder (bakteri, virus, jamur, parasit)
Diagnosis
Berdasarkan anamnesis, riwayat keluarga, dan
pemeriksaan fisik
Laboratorium tidak mempunyai nilai yang kuat