Anda di halaman 1dari 15

VII.

INSTRUMEN
PENGUMPULAN DATA
Oleh Bambang Juanda
Instrumen untuk Rancangan Survei
dan Rancangan Percobaan
1. Alat ukur tertentu yg sudah baku;
biasanya sdh tersedia dlm bidang ilmu
alamiah (natural sciences), spt tensimeter
utk mengukur tekanan darah dgn tingkat
kesalahan pengukuran yg kecil.
2. Kuesioner.
3. Wawancara.
4. Observasi.
Instrumen Kuesioner
• Daftar pertanyaan yg dibagikan kpd responden utk diisi dan
dikembalikan pd peneliti. Pengisiannya kadangkali perlu
diawasi oleh peneliti, jika ”belum jelas”.
• Kelebihan: pertanyaan dpt disusun dgn teliti dan tenang;
sistimatika isi dan tata urut pertanyaan ditentukan peneliti;
banyak yg dihubungi; waktu pendek; data yg terkumpul dpt
diperiksa kembali; dpt digunakan orang lain dari bidang ilmu
yg berbeda.
• Kekurangan: sulit menangkap keadaan khusus pd waktu
pengumpulan data (misalnya wabah, bencana alam, musim
panen, dll) yg mempengaruhi sebagian masyarakat, tetapi yg
lain tidak; sifat pertanyaan yg kaku tidak cocok dgn pikiran &
pengetahuan responden; pertanyaan yg logis utk penduduk
kota belum tentu dimengerti penduduk desa;hasil kuesioner
kurang mendalam.
• Cara mengumpulkan: mengirim langsung; dikirim via pos;
datang langsung shg peneliti dpt memberi petunjuk pengisian;
metode setengah wawancara (Kuesioner dipegang peneliti
dan responden hanya menjawab pertanyaan yg diajukan, lalu
peneliti yg mencatatnya)
Langkah Penyusunan Kuesioner
1. Tentukan masalah
2. Rumuskan dlm satu / beberapa hipotesis
3. Rinci hipotesis dlm beberapa konsep yg lebih khusus
4. Susun pertanyaan sesuai konsep dan meneliti keadaan responden

Tata urutan & sifat pertanyaan tergantung:


• Teori & konsep yg digunakan dlm penelitian
• Metode yg digunakan, waktu proses, dan analisis data
• Penulisan pertanyaan dari mudah ke sulit, misal dgn urutan:
- Pertanyaan mengenai diri pribadi.
- Pertanyaan mengenai sikap, pendapat dan perasaan responden.
- Pertanyaan mengenai gejala dan keadaan sosial yg ada.
- Pertanyaan utk mengukur persepsi responden dgn orang lain.
• Daftar pertanyaan ditutup dgn pertanyaan yg digunakan untuk
memeriksa kebenaran jawaban responden, contoh : “Surat kabar apa
yang biasa Saudara baca ?” ditanyakan di akhir kuesioner jika dlm
pertanyaan sebelumnya mungkin ada jawaban “tahu dari surat kabar”
Aspek-aspek lain
• Maksud pertanyaan harus dinyatakan dengan tegas & jelas
-Tegas: hanya mempunyai satu penafsiran
- Jelas: responden mengerti dgn jelas apa yg
ditanyakan (Self-administered questionaire)
• Pertanyaan harus sederhana tidak panjang berbelit belit
• Jgn menggunakan istilah yg tdk dimengerti
• Jgn menggunakan pertanyaan yg diarahkan jawabannya
contoh : “Setujukah Anda dengan program KB yg digalakkan
pemerintah demi tercapainya kehidupan keluarga bahagia
dan sejahtera?”
Kategori Jawaban Kuesioner
1. Open Question (Pertanyaan Terbuka)
- Responden bebas menjawab.
- Jawaban bisa pendek atau panjang
- Cara menyusun pertanyaan tidak sulit, tapi “sulit” utk analisis
- Jawaban banyak overlapping dgn jawaban pertanyaan lain
- Pertanyaan terbuka memberi ruang luas untuk salah tafsir
- Jumlah pertanyaan hrs dibatasi kemampuan, waktu dan biaya
- baik utk exploratory research dan utk data numerik.
2. Closed Queston (Pertanyaan Tertutup)
- Jawaban pendek dan terbatas/ jawaban telah disediakan
- Dpt hanya 2 jawaban saja “ya” atau “tidak”
- Pilihan Berganda, dgn jawaban hanya 1 saja (‘memaksa responden’).
- baik utk data kategori dan proses entri data lebih cepat
3. Kombinasi pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup
Kuesioner yg formal spy rapih berisi:
1. Bagian Pengantar Daftar Pertanyaan
Menerangkan maksud & kegunaan penelitian bagi
masyarakat, serta ucapan terima kasih.
2. Petunjuk bagi petugas (asisten peneliti)
utk mengawasi petugas, dpt digunakan pertanyaan
tanggal dan jam pengisian, jumlah kunjungan & alasan
bila responden tdk ditemui
3. Petunjuk pengisian bagi responden

Sebelum kuesioner dilaksanakan, sebaiknya:


1. Diskusi dgn pakar utk dpt kritik & saran perbaikan
2. Mengadakan Uji Coba kuesioner utk mengetahui:
(a) apakah pertanyaaan telah dimengerti responden?
(b) apakah peneliti dpt merasakan kesalahannya
3. Mengadakan Rapport, mengenal responden lebih dahulu.
Instrumen Wawancara (interview)
• Pengumpulan data dgn bertanya jawab langsung antara (petugas)
peneliti dengan responden.
• Merupakan alat yg baik utk meneliti: pendapat, keyakinan, motivasi,
perasaan, proyeksi seseorang terhadap masa depannya.

Pewawancara dituntut utk: menciptakan hubungan baik dgn


responden selama wawancara; menguasai persoalan yg akan diteliti;
dpt menyampaikan semua pertanyaan dgn baik dan tepat; mencatat
semua jawaban lisan dgn teliti dan jelas; dpt menggali tambahan
informasi dari responden jika ada jawaban yg kurang jelas; dpt
menciptakan suasana aman shg responden memberi informasi yg
benar; menunjukan perhatian atas informasi responden; netral, tidak
bereaksi atas apapun yg dikatakan responden; sanggup terus
menerus menarik perhatian responden.
Pewawancara yg baik: Berpakaian rapi; Rendah hati; Hormat thd
responden; Ramah dlm bertutur dan air muka selalu cerah; Perhatian
dan netral; Bersikap seolah2 responden ramah & menarik; Jadi
pendengar yg baik.
Hubungan baik dgn responden ditandai dgn: Responden merasa
kehangatan dan sikap simpatik dari pewawancara; Responden
merasa bebas mengutarakan perasaan dan pandangannya
Wawancara dpt dibagi menjadi :
1.Wawancara Berstruktur.
2.Wawancara tidak berstruktur.

1. Wawancara Berstruktur:
• Pertanyaan dirumuskan tertulis sebelumnya
• Jawaban pertanyaan ditentukan dgn pilihan ganda
• Dpt diberikan kartu-kartu alternatif jawaban bila jawaban
tidak dpt segera dimengerti oleh responden
• Terikat antara pertanyaan dan jawaban
• Wawancara dibatasi scope-nya tetapi diperluas
pertanyaannya
• Responden terbatas kebebasannya, karena responden
terikat oleh pertanyaan yg telah disusun lebih dahulu
Keuntungan wawancara berstruktur:
• Tujuan jelas dan terpusat
• Jawaban mudah dicatat (kode)
• Data lebih mudah diolah dan dibandingkan
2. Wawancara tidak berstruktur.
• Daftar tidak dipersiapkan sebelumnya
• Masalah umum
• Urutan pertanyaan tidak sama. Pertanyaanpun tidak selalu sama
• Responden menjawab bebas
• Lama wawancara bebas
• Pewawancara dpt memperoleh jawaban lebih luas

Kelemahan Wawancara tidak berstruktur:


• Data sukar dikode dan diolah sehingga sulit dibandingkan
• Boros waktu dan tenaga
Jawaban Responden:
• Sering bersifat umum, kurang spesifik, shg perlu pertanya-an
lebih lanjut utk menggali informasi yg lebih dalam (probing)
• Pertanyaan tambahan harus netral, tdk menjurus pada jawaban
tertentu.
Probing (menggali informasi lebih dalam): salah satu
bagian yg sulit dlm wawancara. Peneliti harus teliti
menilai jawaban hasil probing, shg dianjurkan utk
menulis pertanyaan mereka selain jawabannya.
Pewawancara perlu memperhatikan jawaban “tidak
tahu” dari responden, dan tidak langsung meninggalkan
pertanyaan tsb, krn jawaban tsb dpt mengandung arti:
- Responden tidak mengerti pertanyaan yg diajukan
- Terlalu lama responden berfikir utk menjawab
- Responden menganggap pertanyaan tsb terlalu pribadi
- Ragu/takut menyampaikan pendapatnya
- Responden betul-betul tidak tahu.
Untuk hal diatas, pewawancara harus:
• Mengamati responden dengan cermat
• Menunggu sebentar, saat responden berfikir
• Mengulang pertanyaan tsb setelah pertanyaan yg lain
• Menambah pertanyaan agar memudahkan responden
utk menjawab.
Beberapa kebaikan Wawancara:
• Metode terbaik untuk menilai keadaan pribadi
• Tidak dibatasi umur dan tingkat pendidikan
• Cocok sebagai kriterium (alat verifikasi) terhadap data
hasil observasi, kuesioner, dan lain-lain
• Dapat dilaksanakan sambil observasi

Beberapa kekurangan atau kelemahan Wawancara :


• Tidak cukup efisien
• Boros waktu, tenaga dan biaya
• Informasi yg diperoleh tergantung kesediaan,
kemampuan dan keadaan yg momental dari responden
• Jalannya wawancara dpt mudah dipengaruhi lingkungan
tempat wawancara
• Sulit mewawancarai responden yg tidak menguasai
bahasa interview
Instrumen OBSERVASI

• Pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis mengenai


gejala-gejala (fenomena) yg sedang diteliti.
• Sering digunakan dlm penelitian sosial dan ekonomi atau dalam
bidang antropologi, terutama utk penelitian yg objeknya tdk dpt diajak
wawancara, atau walaupun objeknya manusia namun tujuan
penyelidikan dirahasiakan. Misalnya dalam penelitian sosial dan
ekonomi, melihat kesibukan karyawan yang bekerja supaya
diketahui apakah banyak karyawan yg menganggur, atau mengenai
pelayanan yg diberikan oleh karyawan perusahaan.

Dpt dilakukan oleh alat observasi mekanis, spt dlm riset pemasaran:
1.Audi Meter, utk pencatatan stasiun radio dan saluran televisi yg
dipilih pendengar radio dan pemirsa televisi.
2.Psycho Galvano Meter, utk mengukur reaksi orang thd suatu iklan.
3.Eye Camera, utk melihat gerakan mata sebagai reaksi thd iklan.

Dalam kasus tertentu instrumen observasi digunakan utk membantu


responden dlm menjawab suatu pertanyaan yg tidak mampu
dijawabnya, atau untuk mengecek jawaban dari responden.
Peranan dan Keterbatasan Statistika
dlm Berbagai Bidang Ilmu
Kelompok Rancangan Konsep & Hasil Metode Hasil
Ilmu dan Instrumen Instrumen Pengukur- Kuantita Simpulan
Pengumpulan an tif
Data
Ilmu Percobaan relatif variasi banyak objektif
Alamiah dan alat ukur jelas kecil
baku
Ilmu Sosial Survei: dapat variasi Sedang objektif/
kuesioner bias besar subyektif
wawancara,
observasi

Humaniora Observasi dapat variasi Sedikit subyektif


bias sangat
besar
ERROR DALAM SURVEI

Anda mungkin juga menyukai