Anda di halaman 1dari 31

Pengantar SCM

( Supply Chain Management )


Sumber: http://repository. Unikom.ac.id
• E-business adalah sebuah ilmu untuk
membawa proses kepada orang yang tepat
dan mengajak orang untuk tertarik pada
produk itu sehingga membelinya.
• Fungsi dari e business yaitu untuk mensupport
bagian dari marketing, produksi, accounting,
finance, dan human resource management.
Proses transaksi online memegang peranan
yang sangat penting pada e-business
E-BUSINESS dibagi menjadi 4 bagian :
• Customer Relationship Management (CRM) : sistem
kustomisasi real time yang memanajemen kustomer
dan melakukan personalisasi produk dan servis
berdasarkan keinginan customer.
• Enterprise Resource Planning (ERP) : sistem informasi
pendukung e-business, yang menyediakan berbagai
macam kebutuhan perusahaan seperti supply chain,
CRM, marketing, warehouse, shipping, dan payment,
serta mampu melakukan otomatisasi proses bisnis
atau menyangkut hubungan dalam-internal
perusahaan.
• Enterprise Aplication Program (EAI) :
merupakan konsep integrasi berbagai proses
bisnis dengan memperbolehkan mereka saling
bertukar data berbasis message. EAI berfungsi
sebagai penghubung ERP dengan SCM atau
ERP dengan CRM.
• Supply Chain Management (SCM) :
manajemen rantai supply secara otomatis
terkomputerisasi. SCM menyangkut hubungan
antara perusahaan dengan supplier.
Apa yang dimaksud denganSC?
• Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-
perusahaan yang bekerja secara bersama-
sama untuk membuat dan menyalurkan
produk atau jasa kepada konsumen akhir.
• Rangkaian atau jaringan ini terbentang dari
penambang bahan mentah (di bagian hulu)
sampai retailer / toko (pada bagian hilir).
Supply Chain Management
• Supply chain management adalah manajemen
terhadap aliran antar dan diantara tahapan
supply chain untuk memaksimalkan
profitabilitas keseluruhan supply chain
Fungsi SCM
• SCM secara fisik mengkonversi bahan baku
menjadi produk jadi dan menghantarkannya
ke pemakai akhir .
• SCM sebagai mediasi pasar, yakni memastikan
bahwa apa yang disuplai oleh rantai supply
mencerminkan aspirasi pelanggan atau
pemakai akhir tersebut .
ACTIVITIES THROUGHOUT THE SUPPLY CHAIN

Physical Market Mediation

Sourcing Marketing Research

Production Product Design

Distribution After Sale Services

Warehousing

Inventory Controll
Tujuan SCM
• Tujuan SCM adalah untuk mengurangi
ketidakpastian (uncertainty) dan resiko dalam
supply chain.
Supply Chain mencakup 3 bagian
1. Upstream Supply Chain
Bagian ini mencakup supplier first-tier dari organisasi
(dapat berupa perusahaan manufaktur atau asembling)
dan suppliernya, yang di dalamnya telah terbina suatu
hubungan / relasi.

2. Internal Supply Chain


Bagian ini mencakup semua proses yang digunakan oleh
organisasi dalam mengubah input yang dikirim oleh
supplier menjadi output, mulai dari waktu material
tersebut masuk pada perusahaan sampai pada produk
tersebut didistribusikan, di luar perusahaan tersebut.
3. Downstream Supply Chain
Bagian ini mencakup semua proses yang
terlibat dalam pengiriman produk pada
customer akhir
Masalah / Tantangan Supply Chain
• Kompleksitas Struktur Supply Chain
– Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan
yang berbeda-beda
– Perbedaan bahasa, zona waktu, dan budaya antar
perusahaan
• Ketidakpastian
– Ketidakpastian permintaan
– Ketidakpastian pasokan : waktu pengiriman, harga
dan kualitas bahan baku, dll.
– Ketidakpastian internal : kerusakan mesin, kinerja
yang tidak sempurna, ketidakpastian kualitas
produk, dll.
Peran Informasi
• Informasi penting karena menyediakan fakta
yang digunakan oleh manajer supply chain
untuk membuat keputusan.
Information Technology
• Information technology (IT) consists of the
tools – hardware & software - used both to
gain awareness of the information and to
analyze the information to make the best
decisions for the supply chain.
Goals Of IT
• Collect information on each product from
production to delivery or purchase point and
provide complete visibility for all parties in the
supply chain
• Access any data in the system from a single-
point-of-contact
• Analyze, plan activities and make trade offs
based on information from the entire supply
chain
Major issues in IT development related to SCM
Peran Internet
• Internet memungkinkan kolaborasi,
koordinasi, dan integrasi dalam praktek di
lapangan.
• Dengan adanya Internet pihak-pihak pada
supply chain bisa membagi informasi serta
melakukan transaksi dengan lebih cepat,
murah dan akurat.
• Informasi penjualan di supermarket atau ritel
akan mudah bisa dibagi dengan pihak-pihak
yang berada di sebelah hulu supply chain
dengan menggunakan Internet.
• Aplikasi internet dalam konteks supply chain
management:
•Electronic procurement (e-procurement)
•Electronic fulfilment (e-fulfilment)
E-Procurement
• Aplikasi internet untuk mendukung proses
pengadaan
• Perusahaan otomotif seperti Volkswagen,
General Motors, Daimer Chrysler, dsb
menggunakan e-procurement secara ekstensif
untuk:
– Proses pengadaan bahan baku dan komponen
– Item-item yang masuk dalam kelompok MRO
(maintenance, repair, and operations) seperti suku
cadang, peralatan tulis kantor, dan sebagainya.
• Dapat digunakan untuk mendukung:
– Hubungan jangka pendek: e-Auction
– Hubungan jangka panjang (kemitraan)
E-Fulfillment
• Lebih pada bagian hilir supply chain
• Beberapa kegiatan yang termasuk dalam
proses fulfilment adalah:
 Menerima order dari pelanggan Æ Pelanggan bisa
memesan produk melalui telepon, fax, e-mail,
atau web-based ordering.
 Mengelola transaksi  termasuk proses
pembayaran.
 Manajemen gudang  meliputi pengendalian
persediaan produk dan kegiatan administrasi
gudang secara umum.
 Manajemen transportasi  Keputusan mode dan
rute transportasi termasuk di dalamnya.
 Komunikasi dengan pelanggan untuk memberikan
informasi status pesanan, dukungan teknis, dan
sebagainya.
Solusi Masalah Supply Chain
• Melakukan outsourcing (dengan
menggunakan sumber dari pihak luar)
daripada dilakukan sendiri selama ada
permintaan yang meningkat.
• Membeli input secara langsung daripada
harus memproduksi terlebih dahulu.
• Menciptakan “strategic partnership” dengan
supplier.
• Menggunakan pendekatan “just in
time”dalam melakukan pembelian, yang mana
supplier mengirimkan material yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil.
• Menggunakan supplier seminimum mungkin.
• Memperbaiki hubungan antara supplier dan
buyer.
• Melakukan proses produksi setelah ada order.
Contoh SCM
Contoh SCM
Pihak Terkait Pihak Terkait
1. Penghasil gandum 7. Distributor Garam
2. Penghasil tebu 8. Pabrik Kaleng
3. Penghasil garam 9. Pabrik Biskuit
4. Penghasil aluminium 10. Pergudangan
5. Pabrik tepung terigu 11. Supermaket
6. Pabrik Gula 12. Perusahaan transportasi

Anda mungkin juga menyukai