Anda di halaman 1dari 44

PENGARUH DUKUNGAN SUAMI DAN KELUARGA TERHADAP

PENANGANAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI


WILAYAH PUSKESMAS BERU KABUPATEN SIKKA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Kebidanan

Oleh :

ISABELA WINFRIDA FERNANDEZ


NIM AB211040

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2022
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Mual dan muntah atau dikenal dengan emesis gravidarum merupakan salah satu tanda awal kehamilan

bagi orang awam dikarenakan siklus menstruasi yang panjang sehingga sebagian ibu hamil baru

menyadari bahwa dirinya hamil setelah mengalami mual muntah. Mual dan muntah merupakan salah satu

tanda dan gejala kehamilan yang umum terjadi pada ibu hamil pada awal kehamilan trimester I namun

pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga tapi itu jarang terjadi

(Pudiastuti, 2012).
Emesis gravidarum menyebabkan rasa tidak nyaman karena adanya perasaan pusing, perut kembung
dan badan terasa lemas disertai keluarnya isi perut melalui mulut dengan frekuensi kurang dari 5 kali
sehari pada ibu hamil trimester 1. Emesis gravidarum jika tidak segera diatasi dapat menjadi hal yang
patologis (Kesehatan RI, 2013). Keluhan muntah kadang-kadang begitu hebat di mana segala apa yang di
makan dan di minum dimuntahkan yang disebut Hiperemesis Gravidarum sehingga dapat mempengaruhi
keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton
dalam urin bahkan seperti gejala penyakit apendisitis, pielititis dan sebagainya (Saifuddin, 2012).
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah pengaruh dukungan suami dan keluarga

terhadap penanganan mesis Gravidarum pada Ibu Hamil di Puskesmas Beru ? ”.


1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Pengaruh dukungan suami dan keluarga terhadap penanganan

Emesis gravidarum pada Ibu Hamil di Puskesmas Beru


1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui dukungan suami terhadap penanganan emesis gravidarum di


Puskesmas Beru

2. Untuk mengetahui dukungan keluarga terhadap penanganan n emesis gravidarum di

Puskesmas Beru

3. Untuk menganalisis pengaruh dukungan suami dan keluarga terhadap penanganan emesis

gravidarum di Puskesmas Beru


1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan menambah perbendarahaan bahan

bacaan bagi mahasiswa Universitas Kusuma Husada Surakarta


Jurusan Kebidanan untuk penelitian selanjutnya.

1. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi petugas kesehatan dalam mendeskripsikan
persentase pengaruh dukungan suami dan keluarga terhadap penanganan Emesis gravidarum di
Puskesmas Beru

2. Manfaat bagi ibu hamil untuk menambah pengetahuan ibu hamil tentang pengaruh dukungan suami

dan keluarga terhadap penanganan emesis gravidarum.

3. Manfaat bagi penulis dapat menjadi wacana dan menambah pengetahuan dalam bidang Kebidanan.
BAB II

TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Kehamilan

Kehamilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh pasutri setelah menikah. Seorang

wanita akan merasa menjadi sempurna saat dirinya hamil dan menjadi seorang ibu. Kehamilan juga

merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi perempuan, keluarga dan masyarakat. Proses

kehamilan yang normal terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dari kelahiran (38

minggu dari pembuahan). Fase kehamilan dibagi 3 fase yaitu trimester I mulai pada periode minggu

pertama sampai minggu ke-12 kehamilan, trimester II mulai pada minggu ke13 sampai minggu ke-26

dan trimester III mulai minggu ke-28 sampai 40 minggu.


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi emesis gravidarum
yaitu :
1). Faktor Psikologis

2). Faktor Lingkungan


3). Faktor Sosial dan Budaya
2.1.3 Tingkatan mual muntah

Menurut berat dan ringannya gejadala, dibagi menjadi

tiga gejala

1. Stadium pertama
Mual dapat dijelaskan sebagai perasaan yang sangat tidak enak di

belakang tenggorokan dan epigastrium sering menyebabkan muntah.

Terdapat berbagai aktivitas saluran cerna yang berkaitan dengan mual seperti

meningkatnya saliva, menurunnya tonus lambung dan peristaltik.


1. Stadium kedua
Retching merupakan suatu usaha involunter untuk muntah, sering kali

menyertai mual dan terjadi sebelum muntah, terdiri atas gerakan pernafasan

spasmodikmelawan glotis dan gerakan inspirasi dinding dada dan diafragma.


3. Stadium ketiga

Muntah merupakan suatu refleks yang menyebabkan dorongan ekspirasi isi

lambung dan usus ke mulut. Pusat muntah menerima masukan dari korteks

serebal, organ vestibular, daerah pemicu kemoreseptor (Prawirohardjo, 2012).


2.1.5 Penanganan

1. Farmakologi

1) Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan adalah memberikan tablet vitamin B6 1,5 mg/hari untuk

meningkatkan metabolisme serta mencegah terjadinya enchepalopaty.


2). Ondansentron 10 mg pada 50 ml intravena memiliki efektifitas yang hampir sama untuk mengurangi hiperemesis gravidarum dengan

pemberian antiistamin Promethazine 50 mg dalam 50 ml intravena. Studi Ferreira (2010) menunjukkan bahwa tidak terjadi efek

teratogenik akibat penggunaan Ondansentron. (Irianti, 2014).


Bila perlu berikan 10 mg doksilamin dengan 10 mg vitamin B6 hingga 4

tablet/hari(misalnya 2 tablet saat akan tidur, 1 tablet saat pagi dan 1 tablet saat siang).

3) Bila belum teratasi tambahkan demenhidrinat 50-100 mg per oral atau supositoriaberikan 4-6 kali sehari (maksimal 200 mg/hari bila

meminum 4 tablet doksilamin/piridoksin) atau prometazin 5-10 mg 3-4 kali sehari per oral atau supositoria (Kemenkes., 2016).
2. Non Farmakologi

4). Melakukan pengaturan pola makan yaitu dengan memodifikasi jumlah dan ukuran makanan. Makan dengan jumlah kecil dan minum

cairan yang mengandung elektrolit atau suplemen lebih sering. Mengkonsumsi makanan yang tinggi protein dapat mengurangi mual dan

melambatkan aktivitas gelombang dysrhytmic pada lambung terutama pada trimester pertama dibandingkan dengan
2.2 Dukungan Suami terhadap kejadian Emesis Gravidarum pada Ibu Hamil

Dalam sistem budaya dan sosial sebagian masyarakat Indonesia membuat persepsi dan

menempatkan laki-laki sebagai fungsi produktif, yaitu mencari nafkah dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam mencari nafkah, laki-laki/suami dianggap bertanggungjawab penuh terhadap keberlangsungan

rumah tangga sehingga juga bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga dimana menyandang

status sebagai bapak di dalam keluarga sekaligus penguasa di dalam keluarga.Maka dari itu bentuk

hubungan dan juga komunikasi yang terjadi di dalam keluarga adalah berdasarkan kekuasaan laki-

laki/suami sehingga menempatkan perempuan/istri menjadi manusia kelas dua dalam


2.2.1 Fungsi Dukungan Suami

Friedman (2008) mengatakan bahwa suami memiliki

beberapa fungsi dukungan yaitu :


a. Dukungan Emosional

Dukungan emosional adalah tingkah laku yang berhubungan dengan rasa tenang,

senang, rasa memiliki, kasih sayang pada anggota keluarga, baik pada anak maupun

orang tua. Dukungan emosional mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan

perhatian terhadap orang yang bersangkutan. Suami sebagai tempat yang aman dan

damai untuk istirahat dan pemulihan serta mambantu pengeuasaan terhadap emosi.

Aspek-aspek dari dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam

bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan, dan didengarkan.


b. Dukungan Informasional

Dukungan informasional adalah tingkah laku yang berhubungan dengan pemberian

informasi dan nasehat. Dukungan informasional yaitu memberikan penjelasan tentang

situasi dan gejala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi oleh

individu. Dukungan ini mencangkup; pemberian nasihat, saran, pengetahuan, dan informasi

serta petunjuk. Maka suami berfungsi sebagai sebuah kolektor dan disseminator (penyebar)

informasi tentang dunia. Memberitahu saran dan sugesti, informasi yang dapat digunakan

mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari dukungan ini ialah dapat menekan munculnya

suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang

terkhusus pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan ini ialah nasehat, usulan, kritik,

saran, petunjuk dan pemberian informasi.


c. Dukungan Instrumental

Dukungan instrumental adalah dukungan yang bersifat nyata dan dalam bentuk materi

dan waktu yang bertujuan untuk meringankan beban bagi individu yang membutuhkan

orang lain untuk memenuhinya. Suaminya harus mengetahui jika istri dapat bergantung

padanya jika istri memerlukan bantuan. Bantuan mencangkup memberikan bantuan yang

nyata dan pelayanan yang diberikan secara langsung bisa membantu seseorang yang

membutuhkan. Bentuk dukungan ini juga dapat berupa pemeriksaan kesehatan secara rutin

bagi ibu serta mengurangi atau menghindari perasaan cemas dan stress.
d. Dukungan Penghargaan

Dukungan penghargaan yaitu dukungan yang terjadi lewat

ungkapan hormat atau penghargaan positif untuk orang lain, dorongan maju atau

persetujuan dengan gagasan atau perasaan seseorang, dan

perbandingan positif antara orang tersebut dengan orang lain yang bertujuan

meningkatkan penghargaan diri orang tersebut. Suami bertindak sebagai sebuah

bimbingan umpan balik, membimbing, dan menengahi pemecahan masalah, sebagai

sumber dan validator identitas anggota suami diantaranya memberikan support,

penghargaan, dan perhatian.


2.3.1 Bentuk dan Fungsi Dukungan Keluarga

Friedman (2013) membagi bentuk dan fungsi dukungan keluarga menjadi 4 bagian

1. Dukungan Emosional

2. Dukungan Instrumental

3. Dukungan Informasional
4. Dukungan Penilaian atau Penghargaan
2.4 Pengaruh dukungan Suami dan keluarga terhadap kejadian Emesis Gravidarum

Masalah psikologis pada ibu hamil dapat memperburuk gejala yang sudah ada atau mengurangi kemampuan untuk

mengatasi gejala normal. Dukungan yang diberikan oleh suami akan membantu istri dalam menjalani kehamilannya, seperti

membuat merasa tenang dan nyaman serta membantu mengurangi rasa cemas, takut dan bingung terhadap kehamilan yang

sedang dijalaninya, memenuhi keinginan istri yang mengidam, memperhatikan gizi istri, mengantarkan istri untuk

memeriksakan kehamilannya. Suami juga membantu dan mendampingi istri dalam menghadapi keluhan kehamilannya agar

istri tidak merasa sendirian karena kecemasan istri yang berlanjut akan menyebabkan nafsu makan menurun, kelemahan

fisik dan mual muntah.

Dukungan keluarga juga sangat membantu memberikan ketenangan dan rasa nyaman serta membuat Ibu Hamil lebih

percaya diri menghadapi gangguan


ketidaknyamanan saat hamil di Trimester awal yaitu mual muntah.

Oleh karena itu suami dan keluarga diharapakan mengetahui dan memahami tentang Emesis Gravidarum, gejala,

tingkatan atau stadium, penanganan ringan dirumah serta pengawasan dirumah dan mengetahui kapan harus di bawa ke

fasilitas kesehatan .
Dukungan Suami
2.2 . Kerangka Teori
1 Dukungan Emosional
.
2 Dukungan Informasional
.
3 Dukungan Instrumental
.
4 Dukungan Penghargaan
.

Penanganan Emesis
Garvidarum
Du kungan Keluarga

1 Dukungan Emosional
.
2 Dukungan Informasional
.
3 Dukungan Instrumental
.
4 Dukungan Penghargaan
.

Gambar 1. Kerangka Teori Sumber : Pramono(2017) hidayat, dalang Fadli (2019),stuart(2013


BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik yaitu


penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena
itu terjadi. Kemudian melakukan analisa dinamika kolerasi antara
fenomena, baik antara fakor risiko (independent) dan faktor efek
(dependent).
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian


Penelitian dilakukan di Poli KIA Puskesmas Beru

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu yang diperlukan untuk penelitian ini adalah mulai dari survei awal, seminar proposal, penelitian sampai sidang akhir yang diadakan pad

bulan Agustus 2022–Januari 2023


3.2.3 Populasi Dan Sampel

3.2.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester pertama yang berkunjung di Poli KIA Puskesmas Beru sebanyak 32 ibu hamil dari

Agustus 2022 sampai Januari 2023


3.2.3.1 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan total sampling

dikarenakan jumlah populasi yang kurang dari


100. Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 32 orang

3.3 Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini tentang pengaruh dukungan suami dan

keluarga terhadap kejadian emesis gravidarum


Dukungan Suami Penanganan
dan Keluarga Emesis
Gravidarum
Gambar 3.1Variabel Independent dan Dependent
3.4 Defenisi Operasional Dan Aspek Pengukuran

3.4.1 Defenisi Operasional

Aspek pengukuran adalah defenisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian

variabel-variabel yang diteliti.

1. Dukungan suami dan keluarga kepada ibu hamil adalah tindakan positif baik verbal ataupun

non verbal yang diberikan oleh suami dan keluarga yang meliputi dukungan emosi, dukungan

instrumental, dukungan informasi dan dukungan penilaian.

2. Penanganan Emesis gravidarum adalah tindakan yang dapat mengurangi mual dan muntah

pada ibu hamil.


3.5 Uji Validitas Dan Reliabilitas

3.5.1 Uji Validitas

Menentukan derajat ketepatan dari instrument penelitian berbentuk kuesioner. Uji validitas dapat

dilakukan dengan menggunakan product moment test.

Uji Kuesioner ini dilakukan di Ruang KIA Puskesmas Beru dengan responden sebanyak 15 orang,

tingkat kepercayaan 5%. Jadi, dengan jumlah responden 15 orang dan taraf signifikan 5%, maka diperoleh

nilai r tabel sebesar 0,514.

Untuk pengambilan keputusan kuesioner valid atau tidak diuji pada 15 responden, dengan ketentuan

jika r hitung > r tabel maka dikatakan valid, atau jika r hitung > 0,514 dinyatakan valid.(27) Untuk

pertanyaan yang tidak valid tidak dicantumkan dalam kuesioner pada saat melakukan penelitian.
2.5.2.Uji Reliabilitas

Menentukan derajat konsistensi dari instrumen penelitian berbentuk kuesioner. Tingkat reliabilitas

dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS melalui Uji Cronbach Alpa yang dibandingkan dengan

tabel r.(26) Nilai cronbach alpha (reliabilitas) yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan product

moment pada tabel dengan ketentuan jika r hitung > r tabel maka uji tersebut

reliable atau dapat diandalkan.

Hasil uji reliabilitas variabel menunjukkan variabel memiliki nilai tinggi


dibandingkan batas ketentuan nilai r tabel yaitu 0,514.(27)
2.8 Analisa Data

2.8.1 Analisa Univariat

Analisa Univariat digunakan untuk mendeskripsikan data yang dilakukan pada tiap

variabel dari hasil penelitian. Data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.

2.8.2 Analisa Bivariat

Setelah diketahui masing-masing variabel pada penelitian ini maka analisis dilanjutkan

pada tingkat bivariat, untuk mengetahui hubungan (korelasi) antara variabel bebas (independent

variabel) dengan variabel terikat (dependent variable).


BAB IV

HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
 
4.1.1 Latar Belakang Puskesmas Beru
 
Puskesmas Beru terletak di Kelurahan Beru Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka.
4.1.2 Letak Geografis
 
Puskesmas Beru terletak di Kelurahan Beru Kecamatan Alok Timur dengan batasan wilayah :
Sebelah utara berbetasan dengan Teluk Maumere
 
Sebelah timur berbatasan dengan Kangae
 
Sebelah selatan berbatasan dengan Nelle
 
Sebelah barat berbatasan dengan Alok
 
4.2 Data Demografis
 
Puskesmas Beru di Kelurahan Beru Kecamatan Alok Timur mempunyai luas wilayah 50.210 km dengan jumlah penduduk
5600 kepala keluarga.

4.3 Visi dan Misi Puskesmas Beru


Visi:
Visi Puskesmas Beru adalah terwujudnya masyarakat Alok Timur yang sehat dan mandiri
Misi:
  
• Meningkatkan pelayanan kesehatan dalam kegiatan promotif dan preventif tanpa mengabaikan tindakan
kuratif dan rehabilitative .
 
• Memberikan pelayanan kesehatan yang professional kepada masyarakat tanpa membedakan
suku ,agama ,rasa dan sosial ekonomi.
 
• Meningkatkan kualitas pelayanan sesuai standart mutu dengan upaya pemberdayaan masyarakat yang
bergotong royong
 
• Meningkatkan dan membangun kerjasama lintas sector dalam pengembangan sumber daya manusia
kesehatan.
4.4 Struktur Organisasi
 
Puskesmas Beru salah satu tempat pelayanan kesehatan yang terletak di Kelurahan Beru menerima pelayanan kesehatan sebagai
berikut :
Pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA)
 
Pemeriksaan Kehamilan (ANC)
 
Pertolongan persalinana dan imunisasi
 
Kunjungan nifas dan bayi baru lahir
 
Pelayanan keluarga berencana
 
Fasilitas yang ada di Puskesmas Beru yaitu 1 ruang ANC, 1 ruang KB, 1 ruang kamar mandi dan 1 ruang persalinan.

 
4.5 Hasil Penelitian
 
Setelah dilakukan penelitian mengenai pengaruh dukungan suami dan keluarga terhadap grade emesis gravidarum pada trimester
pertama di Puskesmas Beru dengan sampel 32 ibu hamil trimester pertama maka dapat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi :
 f % f % f
ANALISA UNIVARIAT
%
A.Dukungan Emosi
Jawaban Total
Ya Tidak
1. Apakah suami pernah melakukan pijatan terhadap ibu apabila
ibu mengalami mual dan muntah?
2 Apakah suami menghindari kata-kata yang mencela pertambahan 19 59,4 13 40,6 32 100
berat badan ibu?

3 Apakah suami pernah mengajak ibu rekreasi selama hamil? 16 50,0 16 50,0 32 100

4 Apakah keluarga pernah menyuapi ibu, ketika ibu tidak mau 17 53,1 15 46,9 32 100
makan?
5 Apakah keluarga membantu ibu 16 50,0 15 50,0 32 100

             
meningkatkan kepercayaan diri?
B Dukungan Instrumental            
6 Apakah suami mengantarkan ibu 21 65,6 11 34,4 32 100
memeriksakan kehamilan?

7 Apakah suami membelikan ibu susu untuk ibu hamil? 21 65,6 11 34,4 32 100

8 Apakah keluarga membantu pekerjaan rumah? 15 46,9 17 53,1 32 100

9 Apakah keluarga membantu mengurus anak? 20 62,5 12 37,5 32 100

C Dukungan Informasi            
10 Apakah suami mengetahui kondisi 27 84,4 5 15,6 32 100
kehamilan ibu?
11 Apakah suami pernah berbagi informasi dengan ibu tentang 20 62,5 12 37,5 32 100
gizi ibu hamil?
12 Apakah keluarga memperhatikan gizi ibu hamil? 20 62,5 12 37,5 32 100

13 Apakah keluarga peduli tentang 25 78,1 7 21,9 32 100


Perkembangan janin selama hamil?
D Dukungan penilaian            
14 Apakah suami pernah menganjurkan ibu untuk berobat 22 68,8 10 31,2 32 100
ketika ibu mengalami mual dan muntah?

15 Apakah suami pernah mendengarkan keluhan ibu? 18 56,3 14 56,3 32 100

16 Apakah keluarga pernah mengingatkan untuk 19 59,4 13 40,6 32 100


memeriksakan kehamilan?

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa dukungan suami dan keluarga pada kehamilan trimester pertama, pertanyaan yang paling
banyak dilakukan oleh suami adalah suami mengetahui kondisi kehamilan ibu yaitu 27 responden (84,4%), sedangkan hal yang
tidak banyak dilakukan oleh keluarga adalah membantu pekerjaan rumah yaitu 15 responden (46,9%).

Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti berdasarkan dukungan suami dalam penanganan emesis gravidarum di trimester
pertama di Puskesmas Beru dapat dilihat ditabel dibawah ini :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi jawaban responden tentang dukungan Suami Dan Keluarga pada
Trimester Pertama di Puskesmas Beru Tahun 2023

No Dukungan Suami Jumlah


   
1 Mendukung 25 78,1
2 Kurang Mendukung 7 21,9
  Total 32 100,0

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa distribusi frekuensi responden tentang dukungan suami dan keluarga kategori
mendukung sebanyak 25 orang (78,1%) dan kurang mendukung sebanyak 7 orang (21,9%).
1. Penanganan Emesis Gravidarum
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang penanganan emesis
gravidarum di Trimester Pertama di Puskesmas Beru

  f % f % F %
1 Ketika bangun tidur, suami selalu 16 50,0 16 50,0 32 100
Berdasarkan tabel diatas, maka diketahui
mengingatkan agar tidak             bahwa penanganan emesis gravidarum oleh
langsung duduk.
suami dan keluarga yang paling banyak
2 Suami menemani ketika berkonsultasi dengan bidan 20 62,5 12 37,5 32 100 dilakukan adalah mengetahui makanan
tentang mual dan muntah yang saya alami. yang membuat ibu hamil mual dan muntah
3 Suami mengetahui tentang mual dan muntah adalah hal 18 56,3 14 43,8 32 100
sebanyak 24 orang (75%) dan yang jarang
yang wajar selama kehamilan. dilakukan adalah mengingatkan ibu untuk
menerapkan pola makan sedikit tapi sering
11 34,4 21 65,6 32 100
4 Selama hamil suami mengingatkan saya menerapkan yaitu sebanyak 11 orang (34,4%).
pola makan sedikit tapi sering.

5 Suami selalu mengingatkan saya 15 46,9 17 53,1 32 100

           
makan sayur-sayuran selama hamil.
6 Keluarga selalu mengingatkan saya untuk minum 19 59,4 13 40,6 32 100
susu ibu hamil
7 Keluarga selalu mengingatkan saya untuk minum 19 59,4 13 40,6 32 100
vitamin selama hamil

8 Keluarga selalu mengingatkan untuk 16 50,0 16 50,0 32 100


minum jus selama hamil.

9 Keluarga mengetahui makanan yang 24 75,0 8 25,0 32 100


membuat saya mual dan muntah

10 Keluarga kadang membantu saya dalam 15 46,9 17 53,1 32 100

menyiapkan makanan selama hamil.            


Hasil Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti berdasarkan penangan suami pada
emesis gravidarum di Puskesmas Beru dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang penanganan emesis gravidarum di
Trimester Pertama di Puskesmas Beru tahun 2023

No Penangan Emesis Jumlah


   
1 Baik 22 68,8
2 Kurang 10 31,3
  Total 32 100,0

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa distribusi frekuensi responden tentang penanganan emesis

gravidarum yaitu kategori baik sebanyak 22 orang (68,8%) dan kategori kurang yaitu sebanyak 10 orang

(31,3%).
4.7 Karakteristik Responden
Tabel 4.5 Distribusi Karakteristik Responden Di Puskesmas Beru tahun 2023

No Karakteristik Responden f %
1 Umur    
  1. 18-23 Tahun 5 15,6
  2. 24-29 Tahun 11 34,4
  3. 30-35 Tahun 16 50,0
  Total 32 100
2 Pekerjaan    
  1. Wiraswasta 15 46,9
  2. Ibu Rumah Tangga 14 43,8
  3. Petani 3 9,4
  Total 32 100
3 Jumlah Kehamilan    
  1. Primigravida 10 31,3
  2. Secundigravida 8 25,0
  3. Multigravida 14 43,8
  Total 32 100

Dari tabel 4.5 diatas dari 32 responden karakteristik responden berdasarkan umur diketahui bahwa umur 18-23 tahun
sebanyak 5 orang (15,6%), umur 24-29 tahun sebanyak 11 orang (34,4%), dan umur 30-35 tahun sebanyak 16 orang (50,0%).
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan yaitu wiraswasta sebanyak 15 orang (46,9%), IRT sebanyak 14 orang
(43,8%), dan petani sebanyak 3 orang (9,4%). Karakteristik responden berdasarkan jumlah kehamilan diketahui bahwa
responden dengan primigravida sebanyak 10 orang (31,3%), secundigravida sebanyak 8 orang (25,0%), dan multigravida
sebanyak 14 orang (43,8%).
4.8 Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah uji statistik hubungan antara variabel dependent dan independent. Analisa biavariat ini digunakan uji chi-square untuk dapat

menyimpulkan adanya hubungan dua variabel tersebut bermakna atau tidak bermakna dengan α=0,05. Data diolah dengan menggunakan SPSS versi 17.
Tabel 4.6 Tabulasi silang hubungan dukungan suami dan keluarga dengan penanganan emesis gravidarum di trimester pertama di Puskesmas Beru Tahun
2023

Penanganan Emesis

No Dukungan Suami Baik Kurang Total Assymp.


sig
    f % f % f %

1 Mendukung 21 65,6 4 12,5 25 78,1 0,001


2 Kurang Mendukung 1 3,1 6 18,8 7 21,9

  Total 22 68,8 10 31,3 32 100  

Berdasarkan tabel 4.6 dari 32 responden terdapat 25 responden (78,1%) dengan dukungan suami yang mendukung dimana
pencegahan emesis gravidarum yang baik sebanyak 21 responden (65,65) dan kurang baik sebanyak 4 responden (12,59%),
dengan dukungan suami yang kurang mendukung serbanyak 7 orang (21,9%) dimana penanganan emesis gravidarum yang
baik sebanyak 1 orang (3,1%) dan kurang sebanyak 6 orang (18,8%).

Hasil uji statistik diperoleh nilai p value adalah 0,001<0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan
suami dan keluarga dengan penanganan emesis gravidarum pada trimester pertama di Puskesmas Beru Tahun 2023 .
4.9 Pembahasan Hasil Penelitian

Hubungan Dukungan Suami dan Keluarga Dengan Penanganan Emesis Gravidarum Di Trimester Pertama di
Puskesmas Beru Tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.6 dari 32 responden terdapat 25 responden (78,1%) dengan dukungan suami dan keluarga yang mendukung
dimana pencegahan emesis gravidarum yang baik sebanyak 21 responden (65,65) dan kurang baik sebanyak 4 responden (12,59%),
dengan dukungan suami dan keluarga yang kurang mendukung serbanyak 7 orang (21,9%) dimana penanganan emesis gravidarum
yang baik sebanyak 1 orang (3,1%) dan kurang sebanyak 6 orang (18,8%).

Dari tabel 4.6 diatas ada 1 responden dimana dukungan suami dan keluarga kurang dengan penanganan emesis gravidarum baik.
Ditinjau dari karakteristik responden, dimana responden merupakan multigravida. Dapat disimpulkan bahwa responden memiliki
pengalaman sebelumnya saat menangani emesis gravidarum.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Teny Hernawati, dkk yang berjudul hubungan dukungan suami dan
keluarga dengan kejadian emesis gravidarum di Desa Galudra Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur Tahun 2013. Hasil analisis
menggunakan Chi Quadrat didapatkan nilai p value =0,0000 (<0,05) artinya ada hubungan yang signifikan antara ibu yang
mendapatkan dukungan dari suami dan keluarga terhadap kejadian emesis gravidarum. Hasil OR = artinya ibu yang tidak mendapat
dukungan mempunyai risiko 2 kali lebih tinggi mengalami emesis gravidarum dibandingkan dengan ibu yang mendapatkan dukungan
suami dan keluarga.
Dukungan suami dan keluarga diterjemahkan sebagai sikap penuh perhatian yang ditunjukkan dalam bentuk
kerjasama yang baik, serta memberikan dukungan moral dan emosional yang diberikan suami terhadap istri,
serta bentuk dukungan dimana suami dan keluarga dapat memberikan bantuan secara psikologis baik berupa
motivasi, perhatian dan penerimaan. Dukungan suami dan keluarga merupakan hubungan bersifat menolong
yang mempunyai nilai khusus bagi istri sebagai tanda adanya ikatan- ikatan yang bersifat positif.

Menurut asumsi peneliti terdapat hubungan signifikan dukungan suami dan keluarga dengan penanganan
emesis gtravidarum, hal ini berhubungan dengan suami dan keluarga sebagai orang yang paling dekat
dengan ibu, dan paling tahu kebutuhan ibu. Sehingga pada saat suami dan keluarga memberi dukungan baik
dalam bentuk dukungan emosi, instrumental, informasional dan penilaian maka akan mempengaruhi
penanganan emesis gravidarum sehingga tidak menjadi kasus patologis atau hiperemesis gravidarum. Karena
faktor psikologis memegang peranan penting pada penyakit ini, tidak ada dukungan yang menyebabkan
konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
 

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data dengan menggunakan uji chi- square dan pembahasan yang telah

dilakukan mengenai hubungan dukungan suami dengan penanganan emesis gravidarum pada trimester pertama di

Puskesmas Beru Tahun 2023, maka penulis menyimpulkan bahwa :

1. Ibu hamil di Puskesmas Beru tahun 2023 mayoritas memiliki dukungan suami dan keluarga dengan kategori

mendukung sebanyak 25 responden.

2. Ibu hamil di Puskesmas Beru Tahun 2023 mayoritas melakukan penanganan emesis gravidarum yang baik

sebanyak 22 orang.
Ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dan keluarga dengan penanganan emesis gravidarum
 
Saran
 
a. Bagi Tempat Penelitian
 

Di Puskesmas Beru diharapkan dapat memberikan penyuluhan tentang

pentingnya dukungan suami dan keluarga pada masa kehamilan.


 
• Bagi Instansi
 

Diharapkan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan dapat digunakan sebagai referensi untuk menambah

wawasan bagi mahasiswa program pendidikan kebidanan khususnya tentang dukungan suami dan keluarga

dalam penanganan emesis gravidarum pada trimester pertama.


• Bagi Peneliti Selanjutnya
 

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk penelitian selanjutnya agar dapat

mengembangkan dan memperbanyak variabel yang akan diteliti serta menggunakan metode penelitian dan

tempat penelitian yang berbeda.


 
SEKIAN dan TERIMA
KASIH

EPANG GAWANG

Anda mungkin juga menyukai