Presentase Skripsi Isabela Winfrida Fernandez
Presentase Skripsi Isabela Winfrida Fernandez
SKRIPSI
Oleh :
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mual dan muntah atau dikenal dengan emesis gravidarum merupakan salah satu tanda awal kehamilan
bagi orang awam dikarenakan siklus menstruasi yang panjang sehingga sebagian ibu hamil baru
menyadari bahwa dirinya hamil setelah mengalami mual muntah. Mual dan muntah merupakan salah satu
tanda dan gejala kehamilan yang umum terjadi pada ibu hamil pada awal kehamilan trimester I namun
pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga tapi itu jarang terjadi
(Pudiastuti, 2012).
Emesis gravidarum menyebabkan rasa tidak nyaman karena adanya perasaan pusing, perut kembung
dan badan terasa lemas disertai keluarnya isi perut melalui mulut dengan frekuensi kurang dari 5 kali
sehari pada ibu hamil trimester 1. Emesis gravidarum jika tidak segera diatasi dapat menjadi hal yang
patologis (Kesehatan RI, 2013). Keluhan muntah kadang-kadang begitu hebat di mana segala apa yang di
makan dan di minum dimuntahkan yang disebut Hiperemesis Gravidarum sehingga dapat mempengaruhi
keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton
dalam urin bahkan seperti gejala penyakit apendisitis, pielititis dan sebagainya (Saifuddin, 2012).
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah pengaruh dukungan suami dan keluarga
Puskesmas Beru
3. Untuk menganalisis pengaruh dukungan suami dan keluarga terhadap penanganan emesis
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan menambah perbendarahaan bahan
1. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi petugas kesehatan dalam mendeskripsikan
persentase pengaruh dukungan suami dan keluarga terhadap penanganan Emesis gravidarum di
Puskesmas Beru
2. Manfaat bagi ibu hamil untuk menambah pengetahuan ibu hamil tentang pengaruh dukungan suami
3. Manfaat bagi penulis dapat menjadi wacana dan menambah pengetahuan dalam bidang Kebidanan.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Kehamilan
Kehamilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh pasutri setelah menikah. Seorang
wanita akan merasa menjadi sempurna saat dirinya hamil dan menjadi seorang ibu. Kehamilan juga
merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi perempuan, keluarga dan masyarakat. Proses
kehamilan yang normal terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dari kelahiran (38
minggu dari pembuahan). Fase kehamilan dibagi 3 fase yaitu trimester I mulai pada periode minggu
pertama sampai minggu ke-12 kehamilan, trimester II mulai pada minggu ke13 sampai minggu ke-26
tiga gejala
1. Stadium pertama
Mual dapat dijelaskan sebagai perasaan yang sangat tidak enak di
Terdapat berbagai aktivitas saluran cerna yang berkaitan dengan mual seperti
menyertai mual dan terjadi sebelum muntah, terdiri atas gerakan pernafasan
lambung dan usus ke mulut. Pusat muntah menerima masukan dari korteks
1. Farmakologi
1) Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan adalah memberikan tablet vitamin B6 1,5 mg/hari untuk
pemberian antiistamin Promethazine 50 mg dalam 50 ml intravena. Studi Ferreira (2010) menunjukkan bahwa tidak terjadi efek
tablet/hari(misalnya 2 tablet saat akan tidur, 1 tablet saat pagi dan 1 tablet saat siang).
3) Bila belum teratasi tambahkan demenhidrinat 50-100 mg per oral atau supositoriaberikan 4-6 kali sehari (maksimal 200 mg/hari bila
meminum 4 tablet doksilamin/piridoksin) atau prometazin 5-10 mg 3-4 kali sehari per oral atau supositoria (Kemenkes., 2016).
2. Non Farmakologi
4). Melakukan pengaturan pola makan yaitu dengan memodifikasi jumlah dan ukuran makanan. Makan dengan jumlah kecil dan minum
cairan yang mengandung elektrolit atau suplemen lebih sering. Mengkonsumsi makanan yang tinggi protein dapat mengurangi mual dan
melambatkan aktivitas gelombang dysrhytmic pada lambung terutama pada trimester pertama dibandingkan dengan
2.2 Dukungan Suami terhadap kejadian Emesis Gravidarum pada Ibu Hamil
Dalam sistem budaya dan sosial sebagian masyarakat Indonesia membuat persepsi dan
menempatkan laki-laki sebagai fungsi produktif, yaitu mencari nafkah dalam kehidupan sehari-hari.
rumah tangga sehingga juga bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga dimana menyandang
status sebagai bapak di dalam keluarga sekaligus penguasa di dalam keluarga.Maka dari itu bentuk
hubungan dan juga komunikasi yang terjadi di dalam keluarga adalah berdasarkan kekuasaan laki-
Dukungan emosional adalah tingkah laku yang berhubungan dengan rasa tenang,
senang, rasa memiliki, kasih sayang pada anggota keluarga, baik pada anak maupun
perhatian terhadap orang yang bersangkutan. Suami sebagai tempat yang aman dan
damai untuk istirahat dan pemulihan serta mambantu pengeuasaan terhadap emosi.
situasi dan gejala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi oleh
individu. Dukungan ini mencangkup; pemberian nasihat, saran, pengetahuan, dan informasi
serta petunjuk. Maka suami berfungsi sebagai sebuah kolektor dan disseminator (penyebar)
informasi tentang dunia. Memberitahu saran dan sugesti, informasi yang dapat digunakan
mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari dukungan ini ialah dapat menekan munculnya
suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang
terkhusus pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan ini ialah nasehat, usulan, kritik,
Dukungan instrumental adalah dukungan yang bersifat nyata dan dalam bentuk materi
dan waktu yang bertujuan untuk meringankan beban bagi individu yang membutuhkan
orang lain untuk memenuhinya. Suaminya harus mengetahui jika istri dapat bergantung
padanya jika istri memerlukan bantuan. Bantuan mencangkup memberikan bantuan yang
nyata dan pelayanan yang diberikan secara langsung bisa membantu seseorang yang
membutuhkan. Bentuk dukungan ini juga dapat berupa pemeriksaan kesehatan secara rutin
bagi ibu serta mengurangi atau menghindari perasaan cemas dan stress.
d. Dukungan Penghargaan
ungkapan hormat atau penghargaan positif untuk orang lain, dorongan maju atau
perbandingan positif antara orang tersebut dengan orang lain yang bertujuan
Friedman (2013) membagi bentuk dan fungsi dukungan keluarga menjadi 4 bagian
1. Dukungan Emosional
2. Dukungan Instrumental
3. Dukungan Informasional
4. Dukungan Penilaian atau Penghargaan
2.4 Pengaruh dukungan Suami dan keluarga terhadap kejadian Emesis Gravidarum
Masalah psikologis pada ibu hamil dapat memperburuk gejala yang sudah ada atau mengurangi kemampuan untuk
mengatasi gejala normal. Dukungan yang diberikan oleh suami akan membantu istri dalam menjalani kehamilannya, seperti
membuat merasa tenang dan nyaman serta membantu mengurangi rasa cemas, takut dan bingung terhadap kehamilan yang
sedang dijalaninya, memenuhi keinginan istri yang mengidam, memperhatikan gizi istri, mengantarkan istri untuk
memeriksakan kehamilannya. Suami juga membantu dan mendampingi istri dalam menghadapi keluhan kehamilannya agar
istri tidak merasa sendirian karena kecemasan istri yang berlanjut akan menyebabkan nafsu makan menurun, kelemahan
Dukungan keluarga juga sangat membantu memberikan ketenangan dan rasa nyaman serta membuat Ibu Hamil lebih
Oleh karena itu suami dan keluarga diharapakan mengetahui dan memahami tentang Emesis Gravidarum, gejala,
tingkatan atau stadium, penanganan ringan dirumah serta pengawasan dirumah dan mengetahui kapan harus di bawa ke
fasilitas kesehatan .
Dukungan Suami
2.2 . Kerangka Teori
1 Dukungan Emosional
.
2 Dukungan Informasional
.
3 Dukungan Instrumental
.
4 Dukungan Penghargaan
.
Penanganan Emesis
Garvidarum
Du kungan Keluarga
1 Dukungan Emosional
.
2 Dukungan Informasional
.
3 Dukungan Instrumental
.
4 Dukungan Penghargaan
.
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Waktu yang diperlukan untuk penelitian ini adalah mulai dari survei awal, seminar proposal, penelitian sampai sidang akhir yang diadakan pad
3.2.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester pertama yang berkunjung di Poli KIA Puskesmas Beru sebanyak 32 ibu hamil dari
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan total sampling
Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini tentang pengaruh dukungan suami dan
Aspek pengukuran adalah defenisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian
1. Dukungan suami dan keluarga kepada ibu hamil adalah tindakan positif baik verbal ataupun
non verbal yang diberikan oleh suami dan keluarga yang meliputi dukungan emosi, dukungan
2. Penanganan Emesis gravidarum adalah tindakan yang dapat mengurangi mual dan muntah
Menentukan derajat ketepatan dari instrument penelitian berbentuk kuesioner. Uji validitas dapat
Uji Kuesioner ini dilakukan di Ruang KIA Puskesmas Beru dengan responden sebanyak 15 orang,
tingkat kepercayaan 5%. Jadi, dengan jumlah responden 15 orang dan taraf signifikan 5%, maka diperoleh
Untuk pengambilan keputusan kuesioner valid atau tidak diuji pada 15 responden, dengan ketentuan
jika r hitung > r tabel maka dikatakan valid, atau jika r hitung > 0,514 dinyatakan valid.(27) Untuk
pertanyaan yang tidak valid tidak dicantumkan dalam kuesioner pada saat melakukan penelitian.
2.5.2.Uji Reliabilitas
Menentukan derajat konsistensi dari instrumen penelitian berbentuk kuesioner. Tingkat reliabilitas
dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS melalui Uji Cronbach Alpa yang dibandingkan dengan
tabel r.(26) Nilai cronbach alpha (reliabilitas) yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan product
moment pada tabel dengan ketentuan jika r hitung > r tabel maka uji tersebut
Analisa Univariat digunakan untuk mendeskripsikan data yang dilakukan pada tiap
variabel dari hasil penelitian. Data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
Setelah diketahui masing-masing variabel pada penelitian ini maka analisis dilanjutkan
pada tingkat bivariat, untuk mengetahui hubungan (korelasi) antara variabel bebas (independent
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Latar Belakang Puskesmas Beru
Puskesmas Beru terletak di Kelurahan Beru Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka.
4.1.2 Letak Geografis
Puskesmas Beru terletak di Kelurahan Beru Kecamatan Alok Timur dengan batasan wilayah :
Sebelah utara berbetasan dengan Teluk Maumere
Sebelah timur berbatasan dengan Kangae
Sebelah selatan berbatasan dengan Nelle
Sebelah barat berbatasan dengan Alok
4.2 Data Demografis
Puskesmas Beru di Kelurahan Beru Kecamatan Alok Timur mempunyai luas wilayah 50.210 km dengan jumlah penduduk
5600 kepala keluarga.
4.5 Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian mengenai pengaruh dukungan suami dan keluarga terhadap grade emesis gravidarum pada trimester
pertama di Puskesmas Beru dengan sampel 32 ibu hamil trimester pertama maka dapat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi :
f % f % f
ANALISA UNIVARIAT
%
A.Dukungan Emosi
Jawaban Total
Ya Tidak
1. Apakah suami pernah melakukan pijatan terhadap ibu apabila
ibu mengalami mual dan muntah?
2 Apakah suami menghindari kata-kata yang mencela pertambahan 19 59,4 13 40,6 32 100
berat badan ibu?
3 Apakah suami pernah mengajak ibu rekreasi selama hamil? 16 50,0 16 50,0 32 100
4 Apakah keluarga pernah menyuapi ibu, ketika ibu tidak mau 17 53,1 15 46,9 32 100
makan?
5 Apakah keluarga membantu ibu 16 50,0 15 50,0 32 100
meningkatkan kepercayaan diri?
B Dukungan Instrumental
6 Apakah suami mengantarkan ibu 21 65,6 11 34,4 32 100
memeriksakan kehamilan?
7 Apakah suami membelikan ibu susu untuk ibu hamil? 21 65,6 11 34,4 32 100
C Dukungan Informasi
10 Apakah suami mengetahui kondisi 27 84,4 5 15,6 32 100
kehamilan ibu?
11 Apakah suami pernah berbagi informasi dengan ibu tentang 20 62,5 12 37,5 32 100
gizi ibu hamil?
12 Apakah keluarga memperhatikan gizi ibu hamil? 20 62,5 12 37,5 32 100
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa dukungan suami dan keluarga pada kehamilan trimester pertama, pertanyaan yang paling
banyak dilakukan oleh suami adalah suami mengetahui kondisi kehamilan ibu yaitu 27 responden (84,4%), sedangkan hal yang
tidak banyak dilakukan oleh keluarga adalah membantu pekerjaan rumah yaitu 15 responden (46,9%).
Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti berdasarkan dukungan suami dalam penanganan emesis gravidarum di trimester
pertama di Puskesmas Beru dapat dilihat ditabel dibawah ini :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi jawaban responden tentang dukungan Suami Dan Keluarga pada
Trimester Pertama di Puskesmas Beru Tahun 2023
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa distribusi frekuensi responden tentang dukungan suami dan keluarga kategori
mendukung sebanyak 25 orang (78,1%) dan kurang mendukung sebanyak 7 orang (21,9%).
1. Penanganan Emesis Gravidarum
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang penanganan emesis
gravidarum di Trimester Pertama di Puskesmas Beru
f % f % F %
1 Ketika bangun tidur, suami selalu 16 50,0 16 50,0 32 100
Berdasarkan tabel diatas, maka diketahui
mengingatkan agar tidak bahwa penanganan emesis gravidarum oleh
langsung duduk.
suami dan keluarga yang paling banyak
2 Suami menemani ketika berkonsultasi dengan bidan 20 62,5 12 37,5 32 100 dilakukan adalah mengetahui makanan
tentang mual dan muntah yang saya alami. yang membuat ibu hamil mual dan muntah
3 Suami mengetahui tentang mual dan muntah adalah hal 18 56,3 14 43,8 32 100
sebanyak 24 orang (75%) dan yang jarang
yang wajar selama kehamilan. dilakukan adalah mengingatkan ibu untuk
menerapkan pola makan sedikit tapi sering
11 34,4 21 65,6 32 100
4 Selama hamil suami mengingatkan saya menerapkan yaitu sebanyak 11 orang (34,4%).
pola makan sedikit tapi sering.
makan sayur-sayuran selama hamil.
6 Keluarga selalu mengingatkan saya untuk minum 19 59,4 13 40,6 32 100
susu ibu hamil
7 Keluarga selalu mengingatkan saya untuk minum 19 59,4 13 40,6 32 100
vitamin selama hamil
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa distribusi frekuensi responden tentang penanganan emesis
gravidarum yaitu kategori baik sebanyak 22 orang (68,8%) dan kategori kurang yaitu sebanyak 10 orang
(31,3%).
4.7 Karakteristik Responden
Tabel 4.5 Distribusi Karakteristik Responden Di Puskesmas Beru tahun 2023
No Karakteristik Responden f %
1 Umur
1. 18-23 Tahun 5 15,6
2. 24-29 Tahun 11 34,4
3. 30-35 Tahun 16 50,0
Total 32 100
2 Pekerjaan
1. Wiraswasta 15 46,9
2. Ibu Rumah Tangga 14 43,8
3. Petani 3 9,4
Total 32 100
3 Jumlah Kehamilan
1. Primigravida 10 31,3
2. Secundigravida 8 25,0
3. Multigravida 14 43,8
Total 32 100
Dari tabel 4.5 diatas dari 32 responden karakteristik responden berdasarkan umur diketahui bahwa umur 18-23 tahun
sebanyak 5 orang (15,6%), umur 24-29 tahun sebanyak 11 orang (34,4%), dan umur 30-35 tahun sebanyak 16 orang (50,0%).
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan yaitu wiraswasta sebanyak 15 orang (46,9%), IRT sebanyak 14 orang
(43,8%), dan petani sebanyak 3 orang (9,4%). Karakteristik responden berdasarkan jumlah kehamilan diketahui bahwa
responden dengan primigravida sebanyak 10 orang (31,3%), secundigravida sebanyak 8 orang (25,0%), dan multigravida
sebanyak 14 orang (43,8%).
4.8 Analisa Bivariat
Analisa bivariat adalah uji statistik hubungan antara variabel dependent dan independent. Analisa biavariat ini digunakan uji chi-square untuk dapat
menyimpulkan adanya hubungan dua variabel tersebut bermakna atau tidak bermakna dengan α=0,05. Data diolah dengan menggunakan SPSS versi 17.
Tabel 4.6 Tabulasi silang hubungan dukungan suami dan keluarga dengan penanganan emesis gravidarum di trimester pertama di Puskesmas Beru Tahun
2023
Penanganan Emesis
Berdasarkan tabel 4.6 dari 32 responden terdapat 25 responden (78,1%) dengan dukungan suami yang mendukung dimana
pencegahan emesis gravidarum yang baik sebanyak 21 responden (65,65) dan kurang baik sebanyak 4 responden (12,59%),
dengan dukungan suami yang kurang mendukung serbanyak 7 orang (21,9%) dimana penanganan emesis gravidarum yang
baik sebanyak 1 orang (3,1%) dan kurang sebanyak 6 orang (18,8%).
Hasil uji statistik diperoleh nilai p value adalah 0,001<0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan
suami dan keluarga dengan penanganan emesis gravidarum pada trimester pertama di Puskesmas Beru Tahun 2023 .
4.9 Pembahasan Hasil Penelitian
Hubungan Dukungan Suami dan Keluarga Dengan Penanganan Emesis Gravidarum Di Trimester Pertama di
Puskesmas Beru Tahun 2023
Berdasarkan tabel 4.6 dari 32 responden terdapat 25 responden (78,1%) dengan dukungan suami dan keluarga yang mendukung
dimana pencegahan emesis gravidarum yang baik sebanyak 21 responden (65,65) dan kurang baik sebanyak 4 responden (12,59%),
dengan dukungan suami dan keluarga yang kurang mendukung serbanyak 7 orang (21,9%) dimana penanganan emesis gravidarum
yang baik sebanyak 1 orang (3,1%) dan kurang sebanyak 6 orang (18,8%).
Dari tabel 4.6 diatas ada 1 responden dimana dukungan suami dan keluarga kurang dengan penanganan emesis gravidarum baik.
Ditinjau dari karakteristik responden, dimana responden merupakan multigravida. Dapat disimpulkan bahwa responden memiliki
pengalaman sebelumnya saat menangani emesis gravidarum.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Teny Hernawati, dkk yang berjudul hubungan dukungan suami dan
keluarga dengan kejadian emesis gravidarum di Desa Galudra Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur Tahun 2013. Hasil analisis
menggunakan Chi Quadrat didapatkan nilai p value =0,0000 (<0,05) artinya ada hubungan yang signifikan antara ibu yang
mendapatkan dukungan dari suami dan keluarga terhadap kejadian emesis gravidarum. Hasil OR = artinya ibu yang tidak mendapat
dukungan mempunyai risiko 2 kali lebih tinggi mengalami emesis gravidarum dibandingkan dengan ibu yang mendapatkan dukungan
suami dan keluarga.
Dukungan suami dan keluarga diterjemahkan sebagai sikap penuh perhatian yang ditunjukkan dalam bentuk
kerjasama yang baik, serta memberikan dukungan moral dan emosional yang diberikan suami terhadap istri,
serta bentuk dukungan dimana suami dan keluarga dapat memberikan bantuan secara psikologis baik berupa
motivasi, perhatian dan penerimaan. Dukungan suami dan keluarga merupakan hubungan bersifat menolong
yang mempunyai nilai khusus bagi istri sebagai tanda adanya ikatan- ikatan yang bersifat positif.
Menurut asumsi peneliti terdapat hubungan signifikan dukungan suami dan keluarga dengan penanganan
emesis gtravidarum, hal ini berhubungan dengan suami dan keluarga sebagai orang yang paling dekat
dengan ibu, dan paling tahu kebutuhan ibu. Sehingga pada saat suami dan keluarga memberi dukungan baik
dalam bentuk dukungan emosi, instrumental, informasional dan penilaian maka akan mempengaruhi
penanganan emesis gravidarum sehingga tidak menjadi kasus patologis atau hiperemesis gravidarum. Karena
faktor psikologis memegang peranan penting pada penyakit ini, tidak ada dukungan yang menyebabkan
konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data dengan menggunakan uji chi- square dan pembahasan yang telah
dilakukan mengenai hubungan dukungan suami dengan penanganan emesis gravidarum pada trimester pertama di
1. Ibu hamil di Puskesmas Beru tahun 2023 mayoritas memiliki dukungan suami dan keluarga dengan kategori
2. Ibu hamil di Puskesmas Beru Tahun 2023 mayoritas melakukan penanganan emesis gravidarum yang baik
sebanyak 22 orang.
Ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dan keluarga dengan penanganan emesis gravidarum
Saran
a. Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan dapat digunakan sebagai referensi untuk menambah
wawasan bagi mahasiswa program pendidikan kebidanan khususnya tentang dukungan suami dan keluarga
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk penelitian selanjutnya agar dapat
mengembangkan dan memperbanyak variabel yang akan diteliti serta menggunakan metode penelitian dan
EPANG GAWANG