Anda di halaman 1dari 27

Kelompok 4 Friska Putri Zukhruf 2010631140065

Rekayasa Maulidia Fa’jriah 2010631140076


Mohammad Aridho 2010631140079
Produktivitas
SLIDESMANIA
Produk 1

01 Produk Plastik Gulungan


Polyethyllene (PE)
SLIDESMANIA
Studi Kasus
Usulan Pengendalian Kualitas Produk Plastik Dengan
Metode Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Dan Fault
Tree Analysis (Fta) Di Pt. Gemilang Sukses Plasindo
SLIDESMANIA
Pendahuluan
Permasalahan Data yang digunakan
PT. Gemilang Sukses Plasindo Dalam penelitian ini digunakan produk plastik
memproduksi produk plastik gulungan gulungan Polyethylene (PE) sebagai objek
Polyethylene (PE). Pengawasan yang penelitian. Data yang didapat dari bulan 1
ketat dalam proses manufaktur diperlukan September 2020 sampai 5 Oktober 2020 adalah
untuk meminimalkan penolakan dan produk cacat sebanyak 7.754,89 kg dari total
mengidentifikasi faktor-faktor yang hasil produksi sebanyak 112.061,43 kg dengan
berkontribusi terhadap cacat. Salah satu proporsi cacat total 2,1554. Jenis produk cacat
upaya meminimalisi produk cacat yaitu yang dihasilkan dalam produksi plastik ini adalah
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). cacat mata ikan dan cacat bergaris.
SLIDESMANIA

Jumlah cacat produk Pareto diagram

Berikut ini merupakan jumlah dan presentase cacat


produk plasti PE gulungan yang diperoleh dari PT.
Gemilang Sukses Plasindo.

Presentase
Critical To Kumulatif Presentase
Jumlah (Kg) Kumulatif
Quality (Kg) Cacat (%)
(%)

Plastik Mata
5205,68 5205,68 67,1% 67,1%
Ikan

Plastik
2549,21 7754,89 32,9% 100%
Bergaris

Jumlah 7754,89      
SLIDESMANIA
Analisis Fishbone Diagram
Faktor Penyebab Fishbone Diagram

didapat beberapa
faktor yang
membuat produk
menjadi cacat.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
produk menjadi
cacat seperti Man,
Material, Method,
Machine, dan
Environment.
SLIDESMANIA
Analisis FMEA Nilai
Faktor Akar Penyebab
Penyebab Dampak (Saverity) Solusi dan Upaya Perbaikan (Detection) RPN
Utama (Occurance) S O D

Melakukan maintenance yang berkala


Dies Berkerak Mesin sering mati Mesin rusak 4 3 3 36
untuk mesin

Machine Saringan Kotor Jarang dibersihkan Plastik berbintik Rutin membersihkan saringan 4 2 3 24

Settingan angin Produk tidak sesuai


Sering Kempes Mengontrol settingan angin 3 2 3 18
kecil specification

Banyaknya barang Mencari pemasok bahan dengan kualitas


Bahan Baku Kotor Menekan biaya 3 4 4 48
cacat yang diproduksi bagus dan terjangkau

Material Bahan Baku


Kualitas rendah Produk menempel Memakai bahan baku yang baik 3 3 3 27
Lengket
Potongan Bahan Proses caisen Saringan tertutup Mengontrol proses caisen agar potongan
4 2 1 8
Baku Terlalu Besar kurang baik potongan bahan sesuai
Kurang menjaga Kualitas produk tidak Mengadakan pelatihan untuk para tenaga
Kurang pelatihan 3 3 1 9
kualitas produk diperhatikan kerja
Man
SLIDESMANIA

Terburu-buru Kejar target Produk cacat banyak Dibuatkan SOP yang baik dan benar 4 3 3 36

Terlalu Sering Permintaan


Method Due date delivery Membuat SOP produksi 8 2 7 112
Mengganti Ukuran customer
Fault Tree
Analysis
(FTA)
SLIDESMANIA
Analisa Solusi
5W+1H
SLIDESMANIA
Kesimpulan
Hasil cacat produk yang dihasilkan PT. Gemilang Sukses Plasindo pada 1 September 2020 sampai 5

1
Oktober 2020 adalah sebanyak 7.754,89 kg dari total hasil produksi sebanyak 112.061,43 kg. produk
cacat yang dihasilkan dalam produksi plastik ini adalah cacat mata ikan dan cacat bergaris, jenis cacat
paling besar adalah cacat mata ikan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi produk cacat yang dihasilkan dipengaruhi oleh tenaga kerja, bahan

2
baku metode dan mesin. Faktor tenaga kerja dengan penyebab kurang menjaganya kualitas produk
dan melakukan pekerjaan secara terburu-buru. Faktor bahan baku dengan penyebab bahan baku
kotor, lengket dan potongan bahan baku yang terlalu besar. Faktor metode dengan penyebab terlalu
sering mengganti ukuran. Sementara itu faktor mesin dengan penyebab dies berkerak, saringan kotor
dan sering kempes.

3
Solusi yang ditemukan untuk menyelesaikan cacat mata ikan adalah memperhatikan kualitas barang,
membuat SOP untuk membakukan langkah kerja yang telah disesuaikan, membuat produksi produk
urgent serta form hold produksi, rutin melakukan pengecekan agar kualitas barang selalu terjaga.
SLIDESMANIA
Produk 2

02 Perawatan Mesin Press Hidrolik


SLIDESMANIA
Identifikasi Perawatan Mesin Press Hidrolik dengan
Menggunakan Metode FMEA dan FTA (Studi Kasus di
Bengkel Cahaya Ilahi)

(Sidik, Andalia, & Tamalika, 2022)


SLIDESMANIA
Latar Belakang
Selama ini bengkel cahaya ilahi belum mempunyai sistem perawatan sehingga
membutuhkan waktu untuk mencari sumber masalah yang menjadi penyebab
berkurangnya tekanan pada mesin Press, maka penelitian kali ini membahas tentang
identifikasi perawatan mesin hidrolik dengan menerapkan metode Failure Mode And
Effect (FMEA) dan metode Fault Tree Analysis (FTA) sebagai pelengkap dalam penelitian
ini. Karena dalam operasionalnya mesin sering mengalami kendala seperti kurangnya
tenaga pada mesin Press, kebocoran oli, bahkan mesin tidak berfungsi. Jadi, dengan nilai
RPN tertinggi dapat memperoleh faktor penyebab terjadinya masalah yang terjadi pada
operasionel mesin dan usulan perbaikannya.
SLIDESMANIA
Metode:

01 FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)


FTA (Fault tree analysis )
Fishbone Diagram
SLIDESMANIA
P o t e n t ia l
P
P o t e n t ia l S C a us e (s )/ C u rre n t D R
It e m / P o t e n t ia l F a ilu re r R e c o m m e nde d
Effe c t(s ) e M e c h a n is m D e s ig n e P
F u n c t io n M o de (s ) o A c t io n ( s )
o f F a ilu re v (s ) o f C o n t ro ls t N
b
F a ilu re

Confirm
M ol d
Readiness

P ompa Menyedot dan Pompa Oli kotor Oli tidak Selalu cek
menyalurkan lemah tersalurkan kualitas oli
oli atau rusak secara minimal 2 bulan
maksimal sekali,
8 4 6 192
jika kualitas oli
sudah memburuk
A. Identifikasi segera lakukan
pergantian
Nilai Risiko Selang Tempat Selang tekanan Oli tidak
Prioritas saluran oli bocor
9
berlebih
3
tersalurkan
3 81
atau
pecah
Katup Mengatur Katup oli kotor Oli tidak
Kendali arah saluran kendali 7 5 dapat 7 245
oli rusak diarahkan
Hidrolik Sebagai Hidrolik tekanan Berkurang Pastikan terus
penekan bocor berlebih nya para pekerja untuk
saat terjadi tekanan melihat pengukur
pengePressan tekanan saat
SLIDESMANIA

6 7 3 126
sedang
menggunakan
mesin
Dan dari tahap ini dapat teridentfiksi suatu nilai risiko
prioritas (RPN). Rumus perhitungan pada FMEA ini diambil
dari Persamaan (1).

Pompa = 8 x 4 x 6 = 192

Selang = 9 x 3 x 3 = 81

Katup Kendali = 7 x 5 x 7 = 245

Hidrolik = 6 x 7 x 3 = 126
SLIDESMANIA
FTA
a. Oli tidak diganti.

b. Kelalaian pekerja.

Dari akar permasalahan di atas maka


dapat kita buatkan solusi
pencegahanya yaitu:

c. Selalu cek kualitas oli minimal 2 bulan


sekali, jika kualitas oli sudah memburuk
segera lakukan pergantian.
d. Pastikan terus para pekerja untuk melihat
pengukur tekanan saat sedang
SLIDESMANIA

menggunakan mesin.
5W+1H
Permasalahan Faktor W hy W hat W here W hen who How
Selalu cek kualitas
Bengkel
Saat
oli minimal 2 bulan
pengelasan
produksi sekali,
Oli tidak dan
Pompa Rusak Oli kotor sedang Mesin press jika kualitas oli
diganti pembuaatan
berlangsu sudah memburuk
mesin press ng segera lakukan
hidrolik
pergantian.
Pastikan terus para
Bengkel
Selang tidak Saat
pekerja untuk
pengelasan
kuat menahan produksi melihat
Kelalaian dan
Selang Pecah tekanan sedang Mesin press pengukur tekanan
pekerja pembuaatan
dan tekanan berlangsu saat sedang
mesin press ng
berlebihan menggunakan
hidrolik
Tekanan Mesin mesin
Berkurang Selalu cek kualitas
Bengkel
Saat
oli minimal 2 bulan
pengelasan
produksi sekali,
Katup Kendali Oli tidak dan
Oli kotor sedang Mesin press jika kualitas oli
Rusak diganti pembuaatan
berlangsu sudah memburuk
mesin press ng segera lakukan
hidrolik
pergantian.
Pastikan terus para
seal hidrolik Bengkel
Saat
pekerja untuk
tidak kuat pengelasan
produksi melihat
menahan Kelalaian dan
Hidrolik Bocor sedang Mesn press pengukur tekanan
tekanan Pekerja pembuaatan
berlangsu saat sedang
SLIDESMANIA

dan tekanan mesin press ng menggunakan


berlebihan hidrolik
mesin

SLIDESMANIA

― Irene M. Pepperberg
Produk 3

03 Produk Keraton Luxury


SLIDESMANIA
Studi Kasus
Perbaikan Kualitas Produk Keraton Luxury Di PT. X
Dengan Menggunakan Metode Failure and Effect Analysis
(FMEA) dan Failure Tree Analysis (FTA)
SLIDESMANIA
Pendahuluan
Permasalahan Data yang digunakan
Diketahui bahwa tingkat cacat produk Keraton Dalam penelitian ini digunakan produk keraton
Luxury cukup tinggi, lebih dari 5% yang harus di
luxury sebagai objek penelitian. Data yang
rework. Proses pembuatan Keraton Luxury terdiri
dari beberapa tahap yaitu ada proses di bagian didapat dari bulan 9 September 2015 sampai 25
struktur, finishing, perakitan, dan packaging. Dari Mei 2015 adalah produk cacat sebanyak 100 dari
bagian Quality Control diketahui bahwa cacat total hasil produksi sebanyak 25.
dihasilkan di setiap proses, namun akan difokuskan
kepada jenis cacat yang memiliki biaya rework
terbesar. Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah
memberikan usulan perbaikan kualitas produk
Keraton Luxury di PT. X dengan menggunakan
metode Failure Mode And Effect Analysis dan Fault
Tree Analysis (FTA).
SLIDESMANIA
Jumlah cacat produk


Berikut ini merupakan jumlah dan presentase cacat produk keraton luxury
SLIDESMANIA
Analisis Fishbone Diagram
Faktor Penyebab Fishbone Diagram

didapat beberapa
faktor yang
membuat produk
menjadi cacat.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
produk menjadi
cacat seperti Man,
Material, Method,
Machine, dan
Identifikasi Penyebab Kegagalan (Cause Failure) Membelah Kayu
Environment.
SLIDESMANIA
Analisis Fishbone Diagram
Faktor Penyebab Fishbone Diagram

didapat beberapa
faktor yang
membuat produk
menjadi cacat.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
produk menjadi
cacat seperti Man,
Material, Method, Identifikasi Penyebab Kegagalan (Cause Failure) Pemberian Cat Dasar
Machine, dan
Environment.
SLIDESMANIA
Analisis FMEA
SLIDESMANIA
Kesimpulan
PT. Kriya Nusantara adalah perusahaan yang bergerak di bidang handmade manufactures. Produk

1
yang dihasilkan berupa kotak parfum, kotak Al-Qur’an, mimbar kepresidenan, dan plakat. Salah satu
jenis kotak parfum yang banyak dipesan adalah Keraton Luxury untuk pengiriman ke Timur Tengah
salah satunya untuk Dubai, dan Uni Emirat Arab.

2
Berdasarkan nilai RPN kecacatan yang akan dianalisis dengan menggunakan metode FTA yaitu
kecacatan retak pada permukaan produk, dan kecacatan pemberian warna dasar yang tidak merata
yaitu: Suhu ruang yang panas, Kebisingan yang tinggi, Kelelahan yang terjadi pada operator, Ruangan
yang gelap, Proses penyemprotan tidak sesuai, Ukuran ketebalan kayu tidak sesuai spesifikasi dan
Proses pengeringan kayu yang terlalu cepat

3 Biaya rework tertinggi berada pada proses pembelahan kayu dengan total biaya rework sebesar Rp
10.704.204 dan proses pemberian cat dasar dengan total biaya rework sebesar Rp 1.614.099.
SLIDESMANIA

Anda mungkin juga menyukai