Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN

ISLAM DI ASIA
TENGGARA
ISLAM MASUK ASIA
TENGGARA
 Kawasan asia tenggara secara geografis merupakan Kawasan negara yang berpulau-pulau
yang dipisahkan lautan. Pelayaran merupakan sarana transportasi yang menghubungkan antar
negara kepulauan dan negara luar pada zaman itu. Sebagai negara kepulauan yang bersifat
agraris yang banyak menghasilkan berbagai tanaman dan rempah-rempah.
 Kehadiran negara luar kawasan dalam hubungan perdagangan juga membawa berbagai macam
tujuan termasuk dakwah. Agama Islam yang di bawa para pedagang yang datang ke Kawasan
asia tenggara berkembang secara perlahan dengan metode dakwah secara damai.
 Mereka melaksanakan dakwah sambil berdagang, bersambung hubungan keluarga atau
pernikahan dan relasi damai lainnya. Berbagai teori jalur masuknya agama Islam ke wilayah
asia tenggara, mulai teori china, arab hingga Gujarat.
 Sejarah perkembangan agama Islam di Malaysia menurut Azyumardi
Azra menyatakan bahwa tempat asal datangnya Islam ke Asia Tenggara
termasuk di Malaysia, sedikitnya ada tiga teori. Pertama, teori yang
menyatakan bahwa Islam datang langsung dari Arab (Hadramaut).
Kedua, Islam datang dari India, yakni Gujarat dan Malabar. Ketiga, MALAYSIA
Islam datang dari Benggali (kini Banglades).
 Sedangkan mengenai pola penerimaan Islam di Nusantara termasuk di
Malaysia, kita dapat merujuk pada pernyataaan Ahmad M. Sewang,
bahwa penerimaan Islam pada beberapa tempat di Nusantara
memperlihatkan dua pola yang berbeda.
 Pertama, Islam diterima terlebih dahulu oleh masyarakat lapisan
bawah, kemudian berkembang dan diterima oleh masyarakat lapisan
atas atau elite penguasa kerajaan.
 Kedua, Islam diterima langsung oleh elite penguasa kerajaan, kemudian
disosialisasikan dan berkembang ke masyarakat bawah. Pola pertama
biasa disebut bottom-up, dan pola kedua biasa disebut top-down. Pola
ini menyebabkan Islam berkembang pesat sampai pada saat sekarang di
Malaysia
 Sejarah Perkembangan Islam di Brunai Darussalam Islam mulai
berkembang dengan pesat di Kesultanan Brunai sejak Syarif Ali
diangkat menjadi Sultan ke-3 Brunai pada tahun 1425. Sultan Syarif
Ali adalah seorang Ahlul Bait dari keturunan cucu Rasulullah Saw,
BRUNEI
Hasan, sebagaimana tercantum dalam Batu Tarsilah atau Prasasti dari DARUSALAM
abad ke-18 M yang terdapat di Bandar Sri Begawan, ibu kota Brunai
Darussalam. Selanjutnya, agama Islam di Brunai Darussalam terus
berkembang pesat.
 Sejak Malaka yang dikenal sebagai pusat penyebaran dan kebudayaan
Islam jatuh ke tangan Portugis tahun 1511, banyak ahli agama Islam
yang pindah ke Brunai. Masuknya para ahli agama membuat
perkembangan Islam semakin cepat menyebar ke masyarakat.
 Brunai merdeka sebagai negara Islam di bawah pimpinan sultan ke- 29,
yaitu Sultan Hassanal Bolkiah Mu’izzuddin wad Daulah. Panggilan
resmi kenegaraan sultan adalah Yang Maha Mulia Paduka Sri Baginda.
Gelar Mu’izzuddin wad Daulah (penata agama dan negara)
menunjukkan ciri keislaman yang selalu melekat pada setiap raja yang
memerintah.
 Di Thailand, negeri yang mayoritasnya beragama Budha, terdapat lebih
dari 10% penduduk muslim dari seluruh populasi penduduk Thailand
yang berjumlah kurang lebih 67 juta orang. Penduduk muslim Thailand
sebagian besar berdomisili di bagian selatan Thailand, seperti di
Propinsi Pha Nga, Songkhla, Narathiwat, dan sekitarnya yang dalam THAILAND
sejarahnya adalah bagian dari Daulah Islamiyah Pattani.
 Agama Islam masuk ke Thailand sejak pertengahan abad ke-19. Proses
masuknya Islam di Thailand dimulai sejak kerajaan Siam mengakuisi
kerajaan Pattani Raya (atau lebih dikenal oleh penduduk muslim Thai
sebagai Pattani Darussalam). Pattani berasal dari kata Al-Fattani yang
berarti kebijaksanaan atau cerdik karena di tempat itulah banyak lahir
ulama dan cendekiawan muslim terkenal.
 Perkembangan Islam di Thailand semakin pesat saat beberapa pekerja
muslim dari Malaysia dan Indonesia masuk ke Thailand pada akhir
abad ke-19. Saat itu mereka membantu kerajaan Thailand membangun
beberapa kanal dan system perairan di Krung Theyp Mahanakhon
(sekarang dikenal sebagai Propinsi Bangkok). Beberapa keluarga
muslim bahkan mampu menggalang dana dan mendirikan masjid
sebagai sarana ibadah, sebuah masjid yang didirikan pada tahun 1949
oleh warga Indonesia dan komunitas muslim asli Thailand.
 Islamisasi awal di Sulu ( Fhilipina ) dapat diklasifikasi dalam beberapa tahap.

 a. Tahap pertama terjadi pada seperempat terakhir abad ketiga belas atau lebih awal
ketika para pedagang asing mendiami kawasan ini. Beberapa pedagang ini
menikahi keluarga setempat yang berpengaruh. Pada tahap ini elemen-elemen
Islam awal diintegrasikan ke dalam masyarakat setempat dan secara bertahap FHILIPINA
terjadi pembentukan keluarga Muslim.
 b. Tahap kedua, yang diperkirakan terjadi pada paruh kedua abad keempat belas,
adalah kelanjutan dari pendirian kumpulan keluarga Muslim yang secara bertahap
melakukan dakwah terhadap masyarakat setempat. Peristiwa ini bersamaan dengan
proses dakwah Islam di Jawa. Pada tahap ini para pendakwah dikenal dengan
sebutan makhdumin.
 c. Tahap ketiga adalah kedatangan Muslim Melayu dari Sumatera pada permulaan
abad kelima belas. Hal ini ditandai dengan kedatangan Raja Baguinda dengan
beberapa penasehatnya yang ahli agama, yang membuat umat Islam saat itu
memiliki penguasa Muslim yang menjamin berjalannya proses dakwah.
 d. Tahap selanjutnya ialah pendirian kesultanan oleh Shariful Hashim menjelang
tengah abad kelima belas. Pada saat itu, Islam telah menyebar dari daerah pantai ke
daerah pegunungan di pedalaman pulau Sulu. Penerimaan kepala-kepala suku
setempat di daerah pantai menandakan bahwa kesadaran tentang Islam telah
menyebar luas. Menjelang permulaan abad keenam belas, hubungan politik dan
perdagangan yang semakin meningkat dengan bagian kepulauan Nusantara lain
yang telah berhasil diislamisasi, menjadikan Sulu sebagai bagian dari Darul Islam
yang berpusat di Malaysia.
 Sejarah perkembangan Islam di Jawa tidak terlepas dari cerita putri
Champa. Seorang putri dari kerajaan Champa pada akhir Kerajaan
Majapahit, yang biasa disebut dengan Putri Champa.
 Kerajaan Champa (bahasa Vietnam: Chiêm Thành) adalah kerajaan
yang pernah menguasai daerah yang sekarang termasuk Vietnam
VIETNAM
tengah dan selatan (termasuk sebagian Kamboja), diperkirakan antara
abad ke-7 sampai dengan 1832 M.
 Para ahli sejarah berbeda pendapat tentang penentuan tahun masuknya
Islam ke Vietnam, namun mereka sepakat bahwa Islam telah sampai ke
tempat ini pada adab ke 10 dan 11 Masehi melalui India, Persia dan
pedagang Arab, dan menyebar antara masyarakat cham.
 Dalam sejarahnya sebelum penaklukan Champa oleh by Lê Thánh
Tông, agama dominan di Champa adalah Syiwaisme dan budaya
Champa sangat dipengaruhi oleh India. Islam mulai memasuki Champa
setelah abad ke-10. Namun, baru setelah invasi 1471, pengaruh agama
ini menjadi semakin cepat.
 Pada abad ke-17 keluarga bangsawan Champa juga mulai memeluk
agama Islam. Orang-orang Cham (sebutan untuk orang-orang Kerajaan
Champa, berorientasi kepada Islam.
 Singapura telah menjadi rute bagi pedagang orang muslim dari Timur
Tengah sejak abad ke-15 menjadi sejarah masuknya Islam di Singapura.
Cara masuknya Islam ke Singapura tidak jauh berbeda dengan cara
masuknya Islam ke negara-negara di Asia Tenggara.
 Islam masuk ke Singapura dengan cara perdagangan yang dilakukan oleh SINGAPURA
bangsa Arab yang melalui daerah perairan Singapura. Adanya pernikahan
pedagang Arab dengan penduduk setempat kemudian tinggal dan menetap
di Singapura, membantu Islam berkembang di dearah ini. Mereka
membentuk suatu komunitas tersendiri dan mendirikan perkampungan di
sana.
 Para pedangang yang telah menetap berdakwah dengan menjadi imam dan
guru agama bagi komunitasnya. Komunitas ini juga memiliki sistem
pendidikan agama yang berjalan secara tradisional, seperti belajar dari
rumah ke rumah dan dilanjutkan dari masjid ke masjid.
 Dalam perkembangan selanjutnya, umat Islam di Singapura terbagi menjadi
dua kelompok besar, yaitu migran yang berasal dan dalam dan luar wilayah.
Kelompok migran dari dalam wilayah berasal dari Jawa, Sumatra, Sulawesi,
Riau, dan Bawean. Kelompok ini identik dengan etnis Melayu
 Adapun kelompok migran dan luar wilayah dibagi menjadi dua kelompok
penting, yaitu muslim India yang berasal dan sub kontinen India (Pantai
Timur dan Pantai Selatan India) dan keturunan Arab, khususnya Hadramaut
 Islam telah masuk ke Myanmar melalui dakwah, tetapi belum tersebar
luas walau telah tersebar ke sejumlah wilayah seperti Arakan. Islam
sampai ke Myanmar melalui jalur perdagangan dan dakwah. Kala itu,
wilayah tersebut masih disebut Burmanja. Di bagian barat terdapat
kerajaan Arakan. Mayoritas penduduknya muslim, bertetangga dengan MYANMAR
Bengal yang merupakan wilayah Islam. Dari sanalah Islam terus
meluas ke wilayah Burmania lainnya.
 Islam di Myanmar bermula dari kaum muslim di Arakan yang berasal
dari Suku Rohingya. Mereka membentuk Organisasi Solidaritas
Rohingya dengan presidennya Muhammad Yunus. Organisasi
Solidaritas Rohingya pernah meminta kepada Organisasi Konferensi
Islam (OKI) untuk menekan pemerintah Myanmar agar menghormati
hak-hak minoritas muslim sebagaimana yang dilakukan OKI terhadap
pemerintah Bulgaria.
 Penduduk Myanmar yang beragama Islam tercatat 7% dan total jumlah
penduduk. Mereka hidup dalam kemiskinan akibat rezim komunis yang
berkuasa. Selain itu, juga karena perlawanan dari umat Buddha
terhadap umat Islam.
HIKMAH PEMBELAJARAN
 1. Mengetahui perkembangan Islam di Asia Tenggara
 2. Menambah wawasan keilmuan tentang perkembangan Islam di Asia
Tenggara
 3. Mempertebal keyakinan dalam mendakwahkan Islam yang Rahmatan Lil
‘Alamin
 4. Meneladani sikap yang dilakukan oleh para penyebar Islam dalam
maendakwahkan Islam

Anda mungkin juga menyukai