Anda di halaman 1dari 20

Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Kerja

Puskesmas dan DINKES Kab/Kota sebagai


bagian dari Surveilans Kesehatan Kerja

Dinas Kesehatan DIY


2018
PP No. 38/ 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

• Salah satu kewajiban Pemerintah Daerah Provinsi dan


Kabupaten dan Kota adalah melaksanakan surveilans.

 Pemerintah Daerah wajib menyelenggarakan surveilans


kesehatan termasuk kesehatan kerja dan OR.
PENGERTIAN
Surveilans Kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis
dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian
penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi
terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah
kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna
mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara
efektif dan efisien

(PMK 45 tahun 2014).


National Institute fo Occupational Safety and Health
(NIOSH)  Surveilans Kesehatan Kerja adalah usaha
pengumpulan data secara sistematik & berkelanjutan,
melakukan analisis atas data serta melakukan
intepretasi dengan tujuan untuk perbaikan kesehatan
dan keselamatan kerja
TUJUAN
Survailans Kesehatan merupakan prasyarat
program kesehatan dengan tujuan antara lain
untuk :
• tersedianya informasi tentang situasi, kecenderungan
penyakit, dan faktor risikonya serta masalah
kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya sebagai bahan pengambilan
keputusan;
• dasar penyampaian informasi kesehatan
kepada para pihak yang berkepentingan sesuai
dengan pertimbangan kesehatan
(PMK 45 tahun 2014)
MANFAAT

Sebagai baseline data.


Untuk mendisain program pencegahan &
promosi Kesehatan kerja dan OR,
Sebagai alat ukur keberhasilan program
kesehatan kerja dan OR
Memenuhi persyaratan perundangan.
Survailans
Kesehatan
dilakukan untuk memperoleh gambaran penyakit, faktor
Berbasis risiko dan masalah kesehatan dan/atau masalah yang
Indikator berdampak terhadap kesehatan yang menjadi indikator
program dengan menggunakan sumber data yang
terstruktur
Berbasis
Kejadian
Pelaksanaan surveilans berbasis indikator dilakukan mulai dari
puskesmas sampai pusat, sesuai dengan periode waktu tertentu

Pengumpul Pengolahan Analisis Diseminasi


an Data Data Data Data

Dapat dibandingkan antar waktu, wilayah, kelompok

Dasar Pengambilan Keputusan


(PMK 45 tahun 2014)
SURVEILANS KESJAOR NASIONAL
Pelaporan
Dinkes Kab/kota – Dinkes Prov -
Kemenkes
Data Informasi

Pengolahan,
Evaluasi Analisis &
Interpretasi

Umpan balik
Implementasi Pengambilan
keputusan
PEMANFAATAN SURVEILANS KESJAOR
• Di tingkat Puskesmas
1. Dasar perencanaan kegiatan agar lebih terarah dan terukur
2. PAK dapat ditindak lanjut secara dini dan penyebabnya

• Di tingkat kab/ Kota, Propinsi


1. Dasar perencanaan di program Kab/Kota agar lebih terarah dan
terukur
2. Program pengendalian PAK menjadi tepat

• Di tingkat Pusat
1. Dasar penentuan kebijakan nasional terkait kesehatan kerja
2. Penganggaran program nasional
3. Koordinasi lintas sektor
TARGET INDIKATOR RENSTRA TAHUN 2018
INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019 SATUAN
Persentase Puskesmas yang
menyelenggarakan 40% 50% 60% 70% 80% Puskesmas
kesehatan kerja dasar
Jumlah pos UKK yang
terbentuk di daerah PPI / TPI 230 355 480 605 730 Pos UKK

Persentase fasilitas
pemeriksaan kesehatan TKI 100% 100% 100% 100% 100% Fasilitas
yang memenuhi standar
Persentase Puskesmas yang
melaksanakan kegiatan
kesehatan olahraga pada 20% 30% 40% 50% 60% Persentase
kelompok masyarakat di
wilayah kerjanya
DO INDIKATOR RENSTRA (BARU)
INDIKATOR DO 2015-2016 USULAN REVISI DO 2017-2019

Persentase
Puskesmas yang menyelenggarakan
Puskesmas yang
Kesehatan kerja dasar dan atau, Puskesmas yang diberi
menyelenggarakan
memberikan pelayanan kesehatan pengetahuan kesehatan kerja
kesehatan kerja
terhadap pekerja di wilayah kerjanya.
dasar
Jumlah pos UKK Jumlah pos UKK yang dibentuk dan
Jumlah Pos UKK di TPI/PPI yang
yang terbentuk di dibina masyarakat yang difasilitasi oleh
memiliki Kit Pos UKK
daerah PPI / TPI Puskesmas
Rumah Sakit atau klinik utama yang
ditetapkan Menteri Kesehatan dan telah
Persentase fasilitas
dibina oleh kementerian kesehatan
pemeriksaan
yang dapat menyelenggarakan Tidak ada Perubahan
kesehatan TKI yang
pemeriksaan kesehatan calon TKI sesuai
memenuhi standar
standar pemeriksaan yang ditetapkan
oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI.
Persentase
Puskesmas yang
Puskemas yang menyelenggarakan
melaksanakan
upaya kesehatan olahraga melalui
kegiatan kesehatan Puskesmas yang diberi
pembinaan kelompok olahraga dan atau
olahraga pada pengetahuan kesehatan olahraga
pelayanan kesehatan olahraga di
kelompok
wilayah kerjanya.
masyarakat di
wilayah kerjanya
TARGET INDIKATOR RENSTRA TAHUN 2017 - 2019
No Indikator DO Target
Tahun 2015: 1669
Pos UKK yang di bentuk oleh PKM pada pekerja
Tahun 2016: 1020
Terbentuknya Pos UKK di sektor informal di wilayah kerja PKM. Pos UKK
1 Tahun 2017: 1500
wilayah kerja Puskesmas adalah Pos UKK baru dan Pos UKK lama yang
Tahun 2018: 1600
dilakukan pembinaan.
Tahun 2019: 1700
Anak SD yang dimaksud adalah peserta didik
Tahun 2015 : -
SD/ MI dari kelas 1 -6.
Persentase Puskesmas Tahun 2016 : -
Puskesmas yang melakukan penjaringan dini
2 melaksanakan kesehatan Tahun 2017 : 75%
atau pembinaan kebugaran jasmani anak
olahraga bagi anak SD Tahun 2018 : 75%
sekolah melalui gerakan peregangan atau
Tahun 2019 : 75%
bermain pada jam istirahat.
1. Jemaah haji adalah calon jemaah haji yang
telah mendapat nomor porsi. Tahun 2015 : -
2. Jemaah haji adalah calon jemaah haji yang Tahun 2016 : -
Persentase Jemaah Haji
telah diperiksa kesehatan dan diukur Tahun 2017 : 30%
3 yang diperiksa kebugaran
kebugaran jasmani sebelum berangkat ke tanah Tahun 2018 : 40%
jasmani
suci pada tahun berjalan. Tahun 2019 : 50%
3. Pengukuran kebugaran jasmani tersebut
dilakukan minimal 3 bulan sebelum berangkat.

Rumah Sakit atau klinik utama yang ditetapkan


Tahun 2015 : 100%
Menteri Kesehatan dan telah dibina oleh
Persentase fasilitas Tahun 2016 : 100%
kementerian kesehatan yang dapat
pemeriksaan kesehatan Tahun 2017 : 100%
4 menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan
TKI yang memenuhi Tahun 2018 : 100%
calon TKI sesuai standar pemeriksaan yang
standar Tahun 2019 : 100%
ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan
RI.
ALUR PELAPORAN

Puskesmas
Tgl. 5

13
Tgl 5 BKOM
Dinkes Kab/Kota Dinkes Kab/Kota

Tgl. 10
Tgl 10
BKOM
Dinkes Provinsi Per 3 bln
Dinkes Provinsi
Tgl. 15

Dit. Bina Kesja & OR BKOM PUSAT

Per 3 bln Per 3 bln

Kesorga 2017
DEFINISI OPERASIONAL (LBKP)
DATA KESEHATAN KERJA DEFINISI OPERASIONAL
Pekerja sakit yang dilayani Jumlah kunjungan pekerja yang datang ke puskesmas
untuk kesehatannya dalam periode 1 bulan berjalan per
pekerja. (Apabila dalam 1 bulan berkunjung 2 kali maka
dihitung 2x berkunjung)
Kasus penyakit umum pada Jumlah kasus pada pekerja yang terdiagnosis penyakit
pekerja biasa, seperti flu, batuk, diare dan lain-lain (yang tidak
berhubungan dengan pekerjaan). (satu pekerja bisa lebih
dari 1 kasus penyakit)
Kasus diduga penyakit akibat Jumlah kasus penyakit yang diduga akibat kerja pada
kerja pada pekerja pekerja yaitu penyakit yang mempunyai penyebab spesifik
atau asosiasi kuat dengan pekerjaan yang pada umumnya
terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui
Kasus penyakit akibat kerja Jumlah kasus penyakit akibat kerja pada pekerja yang
pada pekerja dibuktikan dengan diagnosis klinis Penyakit Akibat Kerja
Kasus kecelakaan akibat kerja Jumlah semua kecelakaan yang terjadi pada peerja yang
pada pekerja terjadi berhubungan dengan kerja, demikian pula
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat kerja
dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah
melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui
DEFINISI OPERASIONAL (LBKP)
DATA KESEHATAN KERJA DEFINISI OPERASIONAL
Jumlah Pos UKK yang di bina Jumlah Pos UKK yang dibentuk dan dibina masyarakat yang
difasilitasi oleh Puskesmas.
Dibagi menjadi pada pekerja di masyarakat nelayan di
wilayah PPI/TPI dan pekerja sektor informal lainnya

Persentase (%) petugas Petugas yang berada di tempat berisiko berdasarkan hasil
puskesmas yang menggunakan identifikasi risiko menggunakan alat pelindung diri (APD)
APD (masker dan handscoon)
sesuai standar
KESIMPULAN
• Pelaporan program kesehatan kerja sebagai
bagian dari Surveilans kesehatan kerja
merupakan bagian yang sangat penting dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan pekerja.

• Indikator Keberhasilan program K3 dapat terukur


dengan adanya data surveilans kesehatan kerja

• Untuk itu perlu adanya dukungan pimpinan,


kompetensi SDM serta pemahaman yang baik
dalam pelaksanaan surveilans kesehatan kerja.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai