Bahaya /Hazard ?
Risiko / Risk ?
Kemungkinan/Probability?
Dampak / Consequences ?
RISIKO
REFERENSI
Tujuan melakukan WS - MR di Fasyankes
• Meningkatkan kemampuan dalam mempersiapkan pelaksanaan manajemen risiko K3 di fasyankes;
4. Peraturan pemerintah No 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
5. Pedoman Kementerian Kesehatan tahun 2016 tentang Manajemen Risiko Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
6. Permenkes No 52 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Manajemen Risiko K3 :
Metode yang logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan untuk
mengendalikan risiko, baik PAK maupun KAK.
Manajemen Risiko
MANAJEMEN BAGAIMANA ?
RISIKO Identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko, analisa
risiko dan pengendalian risiko
MANAJEMEN RISIKO
PRINSIP DASAR
Manajemen risiko = Problem solving
(proaktif & prediktif ) (reaktif)
BAHAYA RISIKO KONSEKUENSI PROBABILITAS
Peluang untuk
Semua Hal
terjadinya dampak pada
/Kondisi yang keselamatan dan
Dampak yang
berpotensi kesehatan sebagai
ditimbulkan akibat Kemungkinan
menimbulkan akibat adanya pajanan
pajanan bahaya terjadi atau tidak
ketidaknyamanan/ bahaya
seperti PAK, KAK, terjadinya sesuatu.
menurunkan
Risiko selalu ada bahkan kematian.
derajat kesehatan,
menimbulkan Risiko bisa
kematian
• Umumnya berasal dari energi yang dilepaskan dari alat,
proses kerja, serta berasal dari lingkungan, contoh:getaran,
kebisingan, pencahayaan, iklim kerja, radiasi
• Bahaya gravitasi (seperti jatuh dari ketinggian, terpeleset,
tersandung),
• Hasil interaksi antara aspek desain kerja, organisasi • Mekanik (seperti benda bergerak, mesin potong),
dan pengelolaan pekerjaan, kondisi sosial serta • Listrik, radiasi nuklir, dan gas bertekanan
lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Bahaya
pekerja melalui persepsi dan pengalamannya Fisik
• Bahaya ini dapat mempengaruhi produktivitas
• Bahaya kimia berasal dari sifat alami/
perusahaan, kualitas produk dan jasa, dan iklim
kerja organisasi.
kandungan yang terdapat dalam bahan kimia,
• Contoh : gaji dan fasilitas kerja kurang, hubungan Bahaya baik berbentuk gas, uap, cairan, padatan,
kerja yang tidak baik, komunikasi yang tidak baik, Bahaya powder, dll.
Kimia
dll Psikososial • Dampak kesehatan akibat bahan kimia dapat
sangat luas spektrumnya dari iritasi, sensitisasi,
Bahaya asfiksia, karsinogenik, hingga mutasi gen.
• Pajanan melalui: inhalasi (jalur pernapasan),
ingesti (jalur pencernaan), injeksi, kontak mata,
• Disebabkan karena ketidaksesuaian dan kontak melalui kulit
interaksi antara pekerja, peralatan, Bahaya
lingkungan dan organisasi kerja (desain Bahaya Biologi
Ergonomi • Bersumber dari organisme dan mikroorganisme, seperti
peralatan, tempat, prosedur, dan bakteri, jamur, algae, virus, tanaman, dan binatang
postur kerja). (insect, lebah, ular, dll)
• Dampak kesehatan: Gangguan Otot • Dapat menyebabkan penyakit yang dapat menular dari
Tulang Rangka Akibat Kerja (GOTRAK) satu orang ke orang yang lain
• Faktor yang mempengaruhi:sistem pengaturan udara
• Faktor risiko: postur statis, postur
Bahaya Lain : (ventilasi), kelembaban, suhu, iluminasi alami dari
janggal, penanganan beban manual, cahaya matahari, housekeeping, dan kekebalan tubuh
pekerjaan repetitive, berat beban Bencana Alam manusia
objek
INSIDEN
Insiden merupakan kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan yang
OHSAS 18001:2007
Jenis Insiden :
1. Kondisi Potensial Cedera (KPC) : Suatu kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi.
2. Kejadian Nyaris Cedera ( KNC) : Merupakan terjadinya insiden yang belum sampai
terpapar ke pasien
3. Kejadian Tidak Cedera (KTC) : Insiden yang sudah terpapar ke pasien tetapi tidak
timbul cedera
Kejadian Sentinel :
KTD yang menimbulkan cedera serius atau bahkan kematian
Contoh- Contoh Insiden
Kejadian Sentinel :
1. Kesalahan tempat penyuntikan anastesi gusi
2. Kesalahan dosis obat melebihi batas ambang seharusnya, misalnya
pemberian fenobarbital melebihi dosis menyebabkan penurunan
kesadaran
Konsep Dasar :
Pengendalian
Manusia
Proses/
System kerja
KECELAKAAN
Hazard/Bahaya Risiko
Lingkungan
kerja Material DAMPAK
FASILITAS/
MANUSIA
LINGKUNGAN
Langkah-Langkah Manajemen Risiko
1.Persiapan
Bagaimana caranya
Dimana KOMITME (Metode, Prosedur,
N Dokumen)
(unit/level…) akan
dilakukan MR
(Ruang Lingkup
dan tujuan)
21
2. Identifikasi Risiko
Kemampuan mengenali potensi bahaya/risiko adalah kunci utama MR
Proses mengenali potensi bahaya/Risiko dilakukan terhadap :
1. Manusia yang melakukan
2. Proses kerja/cara kerja
3. Material/bahan yang digunakan bekerja
4. Alat/Mesin yang digunakan
5. Lingkungan Kerja
6. Posisi saat bekerja
7. Layout
Latihan Identifikasi Risiko : Video Healthcare risk assesment
Latihan : Mengisi Tabel Pemetaan Risiko Kepmenkes no 52 tahun 2018
Kepmenkes No 52 Tahun 2018
3. Analisa Risiko
Tujuan Analisa risiko adalah untuk menentukan kategori risiko tinggi, sedang, atau rendah
3 - Untuk insiden, minimal dalam waktu 1 tahun - 6 bulan terakhir pernah terjadi
- Untuk paparan / resiko ergonomi, terjadi pada aktivitas rutin min. 1 bulan sekali
- Sering terjadi.
• Eliminasi, Contoh :
• Subtitusi, Contoh :
• APD, Contoh :
• Komunikasi dan konsultasi merupakan hal yang penting pada setiap langkah atau tahapan
dalam proses manejemen risiko. Ini diperlukan karena persepsi risiko dapat bervariasi pada
setiap orang, karena perbedaan asumsi, konsep, isu-isu, dan kepentingan tiap orang dalam
tim.
• Pada prinsipnya pemantauan dan telaah ulang perlu untuk dilakukan untuk menjamin
terlaksananya seluruh proses pengelolaan risiko dengan optimal
• Jika ternyata sudah tidak relevan maka perlu dilakukan proses MR kembali sesuai siklus.
Pemantauan K3 di Fasyankes dapat dilakukan melalui:
• Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat inspeksi.
• Laporan inspeksi yang diajukan kepada pimpinan Fasyankes atau penanggung jawab
Fasyankes.
• Residual risk is the risk that remains after treatment options have been
identified and treatment plans have been implemented.
- KUALITATIF -
40
Latihan : Mengisi form HIRADC
Klasifikasi hasil nilai total apakah aktivitas / objek yang dimaksud termasuk kedalam Risiko yang signifikan
atau tidak.
Risiko
Bila nilai Total > 0 maka Resiko adalah signifikan harus dikendalikan
Signifikan?
Apabila nilai Total ≤ 0 , namun Nilai Risiko ≥ 12, maka tetap termasuk Risiko Signifikan dan harus tetap
dikendalikan
Klaisifikasi hasil nilai risiko setelah dilakukan penilaian terhadap pengendalian dan kepedulian karyawannya.
Pengendalian dan Kepedulian karyawan, otomatis akan mempengaruhi penurunan tingkat risiko
Nilai Risiko ≥ 12, maka dikategorikan HIGH
Kategori Nilai Risiko 3-11, maka dikategorikan MEDIUM
Risiko Akhir Nilai Risiko 1-2, maka dikategorikan LOW
Lihat Matriks Kategori Risiko
Penugasan :