Anda di halaman 1dari 41

Misi 1

Mengenal
COVID-
19

Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Tujuan
Pembelajaran
Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat mengetahui dan
memahami konsep epidemiologi COVID-19

Tujuan Khusus
• Peserta dapat mengidentifikasi penyebab dan gejala COVID-
19
• Peserta dapat mengetahui cara penularan COVID-19
• Peserta dapat mengedukasi cara pencegahan COVID-19

Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


1 3
Mengidentifikasi, mendata dan
Membantu dan mendampingi
melaporkan warga dengan risiko tinggi
puskesmas melakukan wawancara
atau warga bergejala COVID-19 ke
kontak erat
perangkat RT/RW dan puskesmas

2 4
Membantu puskesmas mengidentifikasi Membantu pemantauan harian
kontak erat dari warga yang positif karantina kontak erat
COVID-19

MISI DETEKTIF COVID-19


Peran Kader dalam Surveilans Berbasis
Masyarakat
Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
KASUS SUSPEK
Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA*
KAMUS DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul
DETEKTIF gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi/probable COVID-19.
COVID-
19
KASUS PROBABLE
KASUS KONFIRMASI
Kasus dengan ISPA Berat/gangguan
Kasus konfirmasi COVID-19 adalah orang yang sudah pernafasan/meninggal dengan gambaran klinis
dinyatakan positif terinfeksi virus Corona yang meyakinkan COVID-19 DAN belum ada
berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium RT- hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
PCR. Kasus konfirmasi dibagi menjadi kasus
konfirmasi bergejala dan tanpa gejala

Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


COVID-19 DAN
GEJALANYA

Apa itu COVID-19 ?


COVID-19 merupakan penyakit menular
yang disebabkan oleh virus SARS-COV-2,
atau seringkali disebut Virus Corona.

Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Gejala COVID-19

Demam >38 C Batuk dan Pilek Hilangnya


Kemampuan
Mencium Bau
infeksi bisa semakin parah bila
menyerang kelompok rentan.
Contohnya : Orang dengan
penyakit jantung atau paru-paru,
bayi, lansia, dan ibu hamil

Sakit Tenggorokan Sesak Napas Letih dan Lesu

Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


BAGAIMANA
CARA PENULARAN
COVID-19?
COVID-19 ditularkan melalui DROPLET (percikan ketika orang
batuk/bersin/berbicara) orang dengan COVID-19.

Kontak fisik seperti cium tangan, jabat tangan, berpelukan,


cipika-cipiki.

Menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi.


Virus Corona dapat bertahan pada permukaan benda mati
selama berjam-jam sampai berhari-hari.

COVID-19 TIDAK MENULAR


MELALUI UDARA!
Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
BAGAIMANA
CARA Mencuci Tangan Dengan Benar
MENCEGAH Cuci tangan sesering mungkin karena virus
COVID-19? akan mati ketika kita cuci tangan dengan
sabun, minimal selama 40 detik.

Menggunakan Masker
• Menggunakan masker untuk menghindari
terkena/terhirup droplet orang lain
• Selalu pakai masker ketika berpergian,
sehat maupun sakit.
• Jika menggunakan masker kain, ganti
masker tiap 4 jam sekali.

Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Jaga Jarak Jangan Keluar Rumah Jika
Jika terpaksa harus keluar rumah, Merasa Tidak Enak Badan
jangan berdekatan dengan orang Tidak enak badan bisa jadi merupakan
lain.
1m

tanda awal infeksi virus atau penyakit


Hindari tempat padat orang, lain. Selain itu, imunitas yang rendah bisa
seperti membuat virus lebih mudah menyerang
pasar dan acara kondangan. tubuh. Hal ini penting dilakukan untuk
membantu melindungi diri dan orang lain
Hindari Menyentuh Mata, dari penyebaran virus corona.
Hidung atau Mulut
Hindari menyentuh area wajah,
Segera Cari Bantuan Medis
terutama ketika belum cuci tangan.
Jika Demam, Batuk, atau
Kita tidak tahu, apakah tangan kita
Kesulitan Bernapas
baru saja menyentuh permukaan
benda dengan Virus Corona atau Segera melakukan pemeriksaan ke klinik
tidak. atau rumah sakit terdekat jika mengalami
gejala, seperti demam, batuk, serta
kesulitan bernapas.

Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta
dapat melakukan pendataan kelompok
rentan

Peserta dapat mengenali kelompok rentan di lingkungan RT/RW


Peserta dapat melakukan pendataan kelompok rentan
COVID-19 dapat menimbulkan gejala dan komplikasi
yang lebih berat, yaitu pada kelompok rentan.
Kelompok rentan terdiri dari:
MISI 3 MEMBANTU PELACAKAN
KONTAK ERAT

Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Pokok Bahasan
Definisi Kontak Erat

Identifikasi Kontak Erat


Definisi Kasus Konfirmasi, Kasus Suspek dan Kontak
Probable
Pelacakan Kontak Erat
Identifikasi Hasil Pelacakan Kontak Erat

Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Definisi Contact Tracing (Penelusuran Kontak)
Proses untuk mengidentifikasi, menilai dan
mengelola orang – orang yang berkontak erat
dengan kasus konfirmasi/probable untuk
mencegah penularan selanjutnya

Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Istilah Kasus Dalam COVID-19 TERKONFIRMASI

KONTAK ERAT Dinyatakan positif COVID-19


dibuktikan pemeriksaan RT-PCR
yang
Riwayat kontak dengan kasus probable dengan gejala (simptomatik) atau
atau konfirmasi COVID-19 atau konfirmasi tanpa
memberikan perawatan langsung geala (asimptomatik).
terhadap kasus probable.

SUSPEK PROBABLE
Memiliki gejala/tanda ISPA dan pneumonia
Kasus suspek dengan ISPA
berat yang membutuhkan perawatan di RS,
Berat/ARDS/meninggal dengan gejala
Riwayat perjalanan atau tinggal di wilayah
COVID 19 dan belum ada hasil
Indonesia yang melaporkan transmisi lokal
pemeriksaan laboratorium RT PCR.
dan kontak dengan kasus konfirmasi/
probable COVID-19.
Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Kriteria yang termasuk dalam Kontak
Erat (KE)
Orang yang memiliki kontak fisik atau berada
kurang dari 1 meter selama 15 menit atau lebih
Orang yang berada di lingkungan tertutup yang
untuk jangka waktu yang lama, seperti orang
yang tinggal satu rumah, rekan kerja, teman
sekolah, hadir di pertemuan atau menggunakan
alat transportasi / kendaraan yang sama
Orang yang mengunjungi kasus,
baik dirumah ataupun di fasilitas layanan
Kesehatan, seperti kerabat, dll.

Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Kriteria yang termasuk dalam
Kontak Erat (KE)
Orang yang berada dalam fasilitas umum
yang dikunjungi kasus
Petugas Kesehatan yang kontak tanpa
menggunakan APD standar
Orang yang berkontak dengan jenazah
kasus konfirmasi/probable tanpa
menggunakan APD yang sesuai

Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Langkah Identifikasi Kontak
Erat

Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Langkah Komunikasi dengan Kontak Erat

Tanyakan apakah Tanyakan bagaimana


Perkenalkan diri dan terdapat GEJALA, cara memperoleh
konfirmasi kontak COVID-19  Jika ya, logistik makanan selama
erat SEGERA arahkan untuk isolasi mandiri
ISOLASI MANDIRI

Bila TIDAK BERGEJALA


• Mintakan nomor yang Laporkan ke pihak
dapat dihubungi
maka karantina selama • Edukasi kontak erat ttg terkait sesuai
10 hari sejak hal yang harus dengan alur
kontak terakhir dengan dilakukan selama
isolasi, dan ttg kondisi
pelaporan
kasus
darurat
konfirmasi

Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Skenario Role Play:
Pada tanggal 11 Desember, Ibu W dinyatakan terkena COVID-19
SKENARIO ROLE PLAY

(asimptomatik/tanpa gejala) berdasarkan hasil tes swab yang


dilakukan pada tanggal 10 Desember.

Pada tanggal 8 Desember, Ibu W berkontak dengan rekan


kerjanya yang dinyatakan positif pada sore harinya.

Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Skenario Role Play:
Berikut riwayat perjalanan/aktivitas Ibu W:
SKENARIO ROLE PLAY

 Pada tanggal 8 Desember, Ibu W pulang kerumah dimana terdapat suami,


dua anak tinggal serumah dan satu orang ART.
 Pada tanggal 9 Desember, Ibu W melakukan kegiatan pemungutan suara
dan berjalan bersama Ibu Y menuju TPS selama 15 menit tanpa jarak.
Setelah itu berkumpul dan ngobrol dengan Ibu RW di pendopo selama 1 jam
juga tanpa menjaga jarak.
 Pada tanggal 10 Desember Ibu W pergi ke warung dan saat di jalan
berpapasan dengan Ibu R dan Ibu S kemudian mengobrol (sekitar 5 menit).

Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Petunjuk Role Play:
1. Peserta bermain peran dengan menjadi Kader dan Pasien
SKENARIO ROLE PLAY

sesuai dengan Skenario yang tertulis


2. Setelah selesai, tentukan siapa saja pihak yang menjadi
Kontak Erat dari Ibu W.
3. Seluruh Kader Wajib Bermain Peran agar dapat merasakan
situasi di lapangan
4. Skenario dapat dilakukan Improvisasi

Oleh : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Misi 4
Membantu Pemantauan
Karantina Dan Isolasi
Mandiri
Oleh : Dr. Ajeng Tias Endarti, SKM.,
M.CommHealth

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


MENGENAL KARANTINA
DAN ISOLASI MANDIRI
Karantina Isolasi

Orang sehat yang memiliki riwayat kontak Orang sakit COVID-19 (konfirmasi), atau
dengan pasien COVID-19, atau riwayat memiliki gejala COVID-19 (suspek),
Sasaran

bepergian atau riwayat tinggal di wilayah


yang telah melaporkan kasus COVID-19.

• Memisahkan orang yang masuk dalam kriteria karantina/isolasi dengan masyarakat sekitar
dengan pelibatan aktif masyarakat setempat/RT-RW.
Konsep

• Pelaksanaan karantina/isolasi dimulai dari pendataan warga, pelibatan satgas relawan,


koordinasi dengan fasilitas kesehatan terdekat, dan memberikan konsekuensi positif untuk
memperbaiki stigma yang ada

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Karantina Isolasi

Deteksi dini dan mengurangi risiko penularan Mengurangi risiko penularan


Tujuan

dari orang tanpa gejala

10 hari atau jika tes PCR telah menunjukkan


14 hari sejak kontak terakhir dengan kasus
Durasi

hasil negatif selama dua kali berturut-turut


konfirmasi atau probable
dalam kurun waktu 24 jam

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Pertemuan Daring
MEMBANTU PEMANTAUAN Berkunjung

HARIAN Chat/WA
KARANTINA
Cara dan alat yang diperlukan saat pemantauan Telpo
•Pemantauan dapat melalui telepon atau melalui n
kunjungan secara berkala (harian) dan dicatat pada Hal yang dipantau setiap
formulir pemantauan harian sebagaimana terlampir. hari:
• Pemantauan dilakukan dalam bentuk pemeriksaan
Suhu tubuh
suhu tubuh dan skrining gejala harian. Jika selama
pemantauan tidak muncul gejala, maka pemantauan
dilakukan selama 14 hari. Gejala lain
• Pemantauan pada suspek yang melakukan isolasi (batuk/sesak nafas)
mandiri dilakukan oleh petugas puskesmas.
• Lengkapi kader dengan masker medis pada saat Kepatuhan melakukan
berkunjung. karantina dan PHBS

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Alat yang perlu
Formulir pemantauan harian sebagaimana terlampir
disiapkan ketika akan Alat tulis
pemantauan karantina Termometer (menggunakan thermometer tanpa
sentuh jika tersedia)
Hand sanitizer (cairan untuk cuci tangan
berbasis
alkohol)
Informasi KIE tentang COVID-19
Panduan pencegahan penularan di lingkungan rumah
Panduan alat pelindung diri (APD) untuk kunjungan
rumah (cara menggunakan masker dan cuci tangan
yang benar)
Daftar nomor-nomor penting (Nomor Telepon
petugas Surveilans Puskesmas, Nomor telepon RT/RW
dan Nomor telepon Satgas RT/RW )
Masker bedah
Identitas diri maupun surat tugas
Alat komunikasi (grup Whatsapp dan lain-lain)
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Pesan kunci yang harus dipastikan
dipahami oleh kontak erat

1m

Karantina selama Selalu Gunakan Jaga Jarak


10 Hari Masker Minimal 1 Meter

Selalu Cuci Tangan Pakai Hindari Kontak Fisik dengan Lapor ke Petugas Kesehatan Jika
Sabun Orang Lain Muncul Gejala

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Surat Selesai Karantina

Saat kontak erat selesai melakukan


karantina, maka yang bersangkutan akan
mendapatkan surat keterangan selesai
karantina dari puskesmas setempat.
Surat ini dikeluarkan oleh instansi
yang merawat atau melakukan
pemantauan.

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Kapan Perlu
ke Rumah Sakit
Hotline Corona Kemenkes RI
119 Ext 9

Jika kontak erat menunjukkan gejala sedang


dan berat

Gejala ringan ISOLASI


Kontak erat Bergejala? YA
Gejala
Tid sedang/berat RUJUK KE RS
KARANTINA
10 hari

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


Terima Kasih
Misi Kali Ini Selesai
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
MATERI SELESAI

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


FORMULIR CONTACT LISTING
Nama Kader :
Kelurahan/Desa :
Puskesmas :
Nama Durasi
Nomor Tanggal APD Hubunga
Kasus Nama Jenis Nomor Alamat Luar Dalam Kontak
No identifika Usia Kontak / yang n dengan
terkonfir Lengkap Kelamin Telepon Lengkap wilayah Wilayah (dalam
si Kontak paparan dipakai kasus
masi menit)
Nama Kader :
Kelurahan/Desa : Lembar Pemantauan Harian Pasien
Puskesmas :

Tanggal dan hasil Keterangan


pemantauan
Jumlah Alamat
Tanggal Tanggal
JK kontak erat Nomor Domisili
No Nama muncul konfirmasi
(L/P) termasuk Telpon (Desa dan
gejala Positif
keluarga RT RW)

1 …. 14

*) Isikan: Tgl dan hasill pemantauan


X = sehat; D = Demam ; B = Batuk ; S =Sesak napas ; L = Gejala lain, sebutkan ; A = Aman (selesai dipantau) ; R = Rujuk RS
PUSPA 2022
Puskesmas Terpadu dan
Juara
Pemantauan Pasien Isolasi Mandiri
Agend
a
• Peran kader dalam pemantauan pasien isolasi tanpa
komorbid

Penguatan
Puskesmas
Peran Kader dalam Pemantauan Pasien Isolasi Tanpa
Komorbid

• Pemantauan dilakukan secara jarak jauh (telemedisin) untuk pasien


isolasi mandiri dan/atau terpusat, tanpa komorbid (penyakit
penyerta).
• Pasien dengan komorbid dipantau oleh tenaga kesehatan puskesmas

• Pemantauan via telemedisin dilakukan minimal sehari sekali,


melalui pesan, telepon, atau panggilan video (seperti WhatsApp).
Hasil pemantauan dilaporkan ke petugas puskesmas.

Penguatan
Puskesmas
Langkah-Langkah Pemantauan via
Telemedisin

1. Perkenalan
diri
2. Konfirmasi identitas pasien
3. Konfirmasi kondisi kesehatan secara umum, jenis gejala dan
beratnya
4. Konfirmasi persediaan obat dan makanan selama isolasi
5. Edukasi dan tanya-jawab seputar 3M dan perawatan COVID-19
6. Ucapkan terima kasih dan pamit
7. Laporkan hasil pemantauan ke petugas puskesmas

Penting: Jika kondisi memburuk, seperti terjadi penurunan


kesadaran atau saturasi oksigen (<80%), segera hubungi petugas
puskesmas
Penguatan
Puskesmas
Terima
Kasih

Penguatan
Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai