Anda di halaman 1dari 35

AKSELERASI DALAM PENGENDALIAN

DEMAM BERDARAH DENGUE


DI PROVINSI BALI

DINAS KESEHATAN PROV. BALI


FAKTA PENYAKIT ARBOVIROSIS
• Kasus DBD di dunia rata-rata setiap tahunnya dilaporkan ada
925.896 kasus.
• Kasus DBD di Indonesia tahun 2011-2014 rata-rata 92.208 /
tahun (10 % total kasus dunia).
• JE merupakan penyebab utama ensefalitis viral di Asia dgn
tingkat kematian sebesar 20%-30%. Penderita yang sembuh
40%-70% mengalami sequelae berat termasuk paralisis dan
keterbelakangan mental.
• Penyakit chikungunya berpotensi menyebabkan KLB di
seluruh wilayah Indonesia.
SITUASI DBD NASIONAL
 DBD termasuk emerging diseases yang sampai saat ini
menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama.
 DBD tergolong Arbovirosis yang telah menyebar di Indonesia
dan berpotensi menimbulkan KLB
 DBD berpotensi menimbulkan KLB terutama pada musim
penghujan.
 DBD dilaporkan pertama kali di Indonesia tahun 1968 (Jakarta
& Surabaya) 58 kasus dengan 24 kematian (CFR: 41,3%), sejak
itu jumlah kasus dan penyebaran area/daerah cenderung
meningkat, meskipun angka kematian (CFR) dapat ditekan.
 Tahun 2013 tercatat 112.511 kasus (IR 45,85 per 100,000
pddk), 871 kematian (CFR 0.77 %).
POSISI INDONESIA TERKAIT DBD SECARA GLOBAL
INDONESIA TAHUN 2012

Indonesia
Indonesia

Sumber: WHO
INDIKATOR PENGENDALIAN DBD

Persentase Kabupaten/Kota yang mencapai IR < 49/100.000 penduduk


SITUASI ARBOVIROSIS DI INDONESIA SAMPAI DENGAN
BULAN SEPTEMBER 2015
NO KASUS JUMLAH
1. Jumlah kasus DBD 54.747
2. IR DBD 21,41/100.000 pddk
3. Jumlah kematian akibat DBD 914
4. CFR DBD 1,67 %
5. Jumlah kabupaten Kab/Kota dengan IR < 397
49/100.000 penduduk
6. Persentase kab/kota dgn IR < 49/100.000 penduduk 77,24 %

7. Jumlah kasus Chikungunya 1.882


8. IR Chikungunya 0,74/100.000 penduduk
9. Jumlah kematian akibat chikungunya 0%
10 Jumlah kasus positif JE 26 kasus
Target Nasional
IR = 52 per 100.000 pddk
PETA IR DBD SECARA NASIONAL TAHUN 2013

Kaltim: 92,73
Babel: 58,1

Sulteng: 66,82

DIY: 95,99

Lampung:
64,87

Bali: 172
Target Nasional
IR = 51 per 100.000 pddk
Inceidence rate dan Case Fatality Rate
kasus DBD di Provinsi Bali Tahun 2001 -2018
Grafik Maksimun-Minimun Prov. Bali tahun 2009-
2015 terhadap Kasus DBD di Provinsi Bali Tahun 2016
4000

3500 3353

3054
3000
2625

2500
2165

2000
1631 1670 2016
1500 1404 min
1229
1040 1038 maks
1000 919
795

500

0
jan peb mar apr mei jun jul agt sep okt nop des
IR, CFR DBD DAN ABJ DI PROVINSI BALI
TAHUN 2012

Buleleng
19,11/0 Bangli
Jembrana  23,2/0
 95%
9,5/0  95,7% Kr. Asem
 93% Tabanan  27,4/0
68,13/0 Gianyar  91%
 84,9%  61,3/0
 92%Klungkung
 26,99/0
Denpasar  94,3%
PROV. BALI:  132,8/0,11
Badung
 96,1%
65,9/0,11  118,8/0

92,8%  93,95%
KET:
IR/CFR
ABJ
IR DAN CFR DBD DI PROVINSI BALI
SAMPAI OKTOBER TAHUN 2014

Buleleng
223 Bangli
Jembrana  99
 0,07 Kr. Asem
49 0
 0,75 Tabanan  64
108 Gianyar 0
 0,22  305
 0,21

Denpasar Klungkung
PROV. BALI: Badung
 210
 0,4%  102
205  246 0

0,2%  0,14
KET:
IR
CFR
IR DAN CFR DBD DI PROVINSI BALI
SAMPAI OKTOBER TAHUN 2015

Buleleng
280 Bangli
Jembrana  125
 0,16 Kr. Asem
119 0
0 Tabanan  181
181 Gianyar 0
0  429
 0,3

Denpasar Klungkung
PROV. BALI: Badung
 211
 0,78%  183
241  290 0

0,27%  0,29
KET:
IR
CFR
IR DAN CFR DBD DI PROVINSI BALI
SAMPAI OKTOBER TAHUN 2016

Buleleng
560 Bangli
Jembrana  562
 0,40 Kr. Asem
316  0,08
0 Tabanan  786
217 Gianyar  0,03
 0,11  785
 0,41

Denpasar Klungkung
PROV. BALI: Badung
 391
 0,63%  630
241  665  0,18

0,27%  0,25
KET:
IR
CFR
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800

0
Jan
Peb
Mar
April
Mei
Juni

2010
Juli
Agt
Sept
Okt
Nop
Des
Jan
Peb
Mar
April
Mei
Juni

2011
Juli
Agt
Sept
Okt
Nop
Des
Jan
Peb
Mar
April
2010 s/d 2013

Mei
Juni
2012

Juli
Agt
Sept
Okt
Nop
Des
Jan
Peb
Mar
April
Mei
Juni
2013

Juli
Kasus DBD per bulan di Provinsi Bali Tahun

Agt
Sept
Okt
Nop
Des
Jumlah Kasus

200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800

0
Jan
Peb
Mar
April
Mei
Juni

2013
Juli
Agt
Sept
Okt
Nop
Des
Jan
Peb
Mar
April
Mei
Juni

2014
Juli
Agt
Sept
Okt
Tahun 2013-2015

Nop
Des
Jan
Peb
Mar
Kasus DBD per Bulan di Provinsi Bali

April
Mei
Juni
2015

Juli
Agt
Sept
Okt
Nop
Des
Rata-rata Jumlah Penderita DBD di Provinsi Bali tahun 2009-2015

1000

900

800

700

600

500

400

300

200

100

0
Jan Peb Mar April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
Kebijakan Pengendalian DBD

VISI :
“terwujudnya individu dan masyarakat yang
mandiri dari penulara DBD melalui
optimalisasi kegiatan melalui PSN 3M Plus
disamping meningkatnya akses masyarakat
terhadap pelayanan yang berkualitas.
Misi:
• pengendalian DBD mengedapankan aspek
pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta
kemitraan multisektor
• pengendalian DBD dilaksanakan secara
komprehensif dan terpadu dengan
memperhatikan perkembangan ilmu dan
pengetahuan dan teknologi serta aspek kesehatan
lingkungan.
Tujuan
• Meningkatkan persentase kabupaten/kota
yang mencapai angka kesakitan DBD kurang
dari/sama dengan 49/100.000 pdd
• Menurunkan angka kematian DBD < 1%
• Membatasi penularan DBD dengan
mengendalikan populasi vektor sehingga ABJ >
95%.
STRATEGI
• Pengendalian Vektor DBD dengan mengedepankan upaya
pemberdayaan Msyarakat dan PSM dalam PSN 3M Plus
melalui gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J)
• Penguatan sistem surveilans untuk deteksi dini ,
pencegahan & pengendalian kasus serta KLB
• Penguatan diagnostik dan penatalaksanaan penderita
secara adekuat di fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mencegah kematian
• Pengembangan dan pemanfaatan vaksin dan teknologi
tepat guna lainnya dalam upaya pencegahan dan
pengendalian DBD
KEGIATAN POKOK
Surveilans Kasus dan Vektor
Penemuan dan Tatalaksana Kasus
Pengendalian Vektor
Peningkatan Peran serta Masyarakat
PENGENDALIAN SKD dan Penanggulangan KLB
ARBOVIRUSIS
Penyuluhan
Kemitraan dan Jejaring Kerja
Capacity Building dan Penelitian
Monev
MEKANISME Surveilans DBD
Surveilans Kasus
1 SARS
AKTIF PASIF KDRS, W2, W1

RS, Praktek Swasta, Puskesmas


Data Invidual

Basis Lab  Sentinel RS


ABJ DAN CI
2
Surveilans VEKTOR
Kepadatan
Populasi Vektor

3 • Hari Hujan
Surveilans IKLIM • Curah Hujan
• Intensitas Hujan
4
Hasil Penelitian &
Data Demografi dll
# GERAKAN 1 RUMAH 1 JUMANTIK
pada Peringatan Asean Dengue Day 15 Juni 2015

#Gerakan 1 Rumah 1 Jumatik


dalam PSN 3 M Plus
mengandung pesan bahwa
upaya pencegahan dan
pengendalian DBD di mulai
dari masing-masing rumah
tangga

Upaya pencegahan DBD akan


berjalan optimal jika tiap-tiap
rumah tangga berperan dan
rutin melaksanakan PSN 3M
Plus sekurang-kurangnya
seminggu sekali
PSN 3M PLUS
• Dilaksanakan bersama oleh seluruh
masyarakat
– Rumah tangga
– Sekolah
– Tempat ibadah
– Perkantoran
– Tempat-tempat umum
Rencana Aksi Program
o Meningkatkan advokasi kepada pemerintah
daerah agar meningkatkan komitmen terhadap
pengendalian DBD
 Meningkatkan pendanaan/anggaran untuk
“kegiatan Pemberdayaan Masyarakat/ Juru
Pemantau Jentik (Jumantik)”.
o Pengembangan Sistem Surveilans Sentinel Dengue
(S3D) dalam rangka pemetaan sirkulasi serotipe
virus dengue.
Rencana Aksi Program lanjutan…

o Meningkatkan kerjasama dengan sektor


terkait dalam pengendalian DBD:
Terutama : Kemendikbud, Kemendagri &
Kemenag

o Merevitalisasi peran Kelompok Kerja


Operasional PSN DBD di berbagai
Tingkatan.

Anda mungkin juga menyukai