PPH Pasal 21
PPH Pasal 21
Atas penghasilan KKP Diana dan Kantor Pengacara Rey, S.H tetap dipotong PPh Pasal
21 karena kedua wajib pajak tersebut merupakan wajib pajak orang pribadi. Sementara
KAP Leo & Rekan merupakan WP Badan, sehingga penghasilan yang dibayarkan oleh
PT Kenari dipotong PPh Pasal 23.
PEMOTONG PAJAK
Pemotong Pajak
(Permenkeu No.102/PMK.10/2016
Pemberi kerja yang terdiri dari OP dan Badan, baik merupakan pusat maupun
cabang, perwakilan atau unit yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan
dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun, sebagai imbalan
sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang dilakukan oleh pegawai atau bukan
pegawai.
Pemotong Pajak
(Permenkeu No.102/PMK.10/2016
Dana pensiun, badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja, dan badan-badan
lain yang membayar uang pensiun dan tunjangan hari tua atau jaminan hari tua.
Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta badan
yang membayar honorarium atau pembayaran lain sehubungan dengan jasa atau
dan/atau kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi dengan subjek pajak dalam
negeri termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas dan bertindak
untuk dan atas namanya sendiri, bukan dan atas nama persekutuan.
Dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a UU PPh diatur bahwa penggantian atau imbalan berkenaan
dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan,
honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya
merupakan objek PPh dalam hal ini PPh Pasal 21.
PENGHASILAN YANG TERKAIT DENGAN PPH PASAL 21
Dalam Pasal 4 ayat (3) huruf d UU PPh disebutkan bahwa penggantian atau imbalan
sehubungan dengan pekerjaan atau jasa tersebut bukan merupakan objek PPh Pasal 21
sepanjang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan atau kenikmatan dari WP
Pemerintah.
7. Penghasilan berupa honorarium atau imbalan yang bersifat tidak teratur yang diterima
atau diperoleh anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap
sebagai pegawai tetap pada perusahaan yang lama.
8. Penghasilan berupa jasa produksi, tantiem, gratifikasi, bonus atau imbalan lain yang
bersifat tidak teratur yang diterima atau diperoleh mantan pegawai; atau
9. Penghasilan berupa penarikan dana pensiun oleh peserta program pensiun yang masih
berstatus sebagai pegawai, dan dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan.
PENGHASILAN YANG TERKAIT DENGAN PPH PASAL 21
Bagi yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) maka besarnya
tarif akan lebih tinggi 20% (dua puluh persen) daripada tarif yang diterapkan
terhadap Wajib Pajak yang dapat menunjukkan NPWP.
PENGURANG YANG DIPERBOLEHKAN
BIAYA PENSIUN
Yang dapat dikurangkan dari
penghasilan bruto untuk
penghitungan pemotongan PPh bagi
pensiunan ditetapkan sebesar 5%
dari penghasilan bruto, setinggi-
tingginya Rp 2.400.000 setahun atau
Rp 200.000 sebulan.
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
Penyesuaian besarnya PTKP mulai tahun pajak 2016 sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016 adalah sebesar :
Menurut UU No. 7 Tahun 2021 (UU HPP) menyatakan bahwa PTKP masih 54 Juta
untuk WP Orang Pribadi, dan untuk penghasilan bersih perbulan sebesar 4,5 juta
termasuk dalam kategori Wajib Pajak Tidak Efektif (WP NE) yang tidak perlu
menyampaikan SPT.
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
Penyesuaian besarnya PTKP mulai tahun pajak 2016 sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016 adalah sebesar :
TK/0 = Rp 54.000.000
K/0 = Rp 58.500.000
K/1 = Rp 63.000.000
K/2 = Rp 67.500.000
K/3 = Rp 72.000.000
Tarif umum PPh Pasal 21, sebagaimana diatur dalam UU HPP Tahun 2021, adalah sbb
:
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif
Sampai dengan Rp 60.000.000 5%
Di atas Rp 60.000.000 s/d Rp 250.000.000 15%
Diatas Rp 250.000.000 s/d Rp 500.000.000 25%
Diatas Rp 500.000.000 s/d Rp 5 Milyar 30%
Diatas Rp 5 Milyar 35%
TARIF DAN PENGHITUNGAN PPH
Contoh Ilustrasi
Sarah bekerja di PT Berjaya dengan gaji selama bulan Januari – Maret 2016 masing-masing Rp
5.400.000, Rp 5.200.000 dan Rp 5.600.000 yang rinciannya seperti terlihat dibawah ini.
Iuran pensiun yang dibayarkan bulanan sebesar Rp 50.000. PPh Pasal 21 yang terutang di
bulan Januari, Februari, dan Maret masing-masing di hitung sebagai berikut
TARIF DAN PENGHITUNGAN PPH
TARIF DAN PENGHITUNGAN PPH
Contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap Tahun 2016 (Bukan Masa Terakhir)
TARIF DAN PENGHITUNGAN PPH
TARIF DAN PENGHITUNGAN PPH
Contoh :
Jakcy (WNA) datang ke Indonesia pada tanggal 1 April 2016 dan menandatangani
kontrak kerja selama 2 tahun di Indonesia sejak 1 April 2016.
TERIMAKASIH