Anda di halaman 1dari 22

KLASIFIKASI USCS

USCS

Langkah awal klasifikasi USCS adalah mengamati tanahnya,


Apakah terdiri dari sisa sisa tumbuh tumbuhan dan berbau,
jika iya maka tanahnya adalah gambut (Pt), bila tidak maka
tanah harus melalui analisis saringan, lihat diagram
alir berikut
Apakah terdiri dari sisa sisa tumbuh tumbuhan
dan berbau,

Tidak

Ya

# no.200
Pt

< 50 % % yang lolos ? > 50 %


Halus
kasar

C, M atau O

G atau S # no : 4

Lakukan Uji :
LL ; PL ; &IP

< 50 % % yang lolos ? > 50 %


Gunakan bagan
Plastisitas

G S CH, CL
MH, ML
OH, OL
CL - ML
Perhatikan persentase tanah yang lolos saringan (#) no 200. Jika yang lolos
< 50 %, maka tanah adalah tanah berbutir kasar, tetapi jika yang lolos >
50 %, maka tanahnya adalah tanah berbutir halus

Untuk tanah berbutir halus yang terdiri dari lempung (C atau Clay), lanau
(M atau Mo) dan tanah organik (O), pekerjaan berikutnya adalah
menguji/menentukan batas cair (LL); batas plastis ( PL ) dan mengitung IP
(ingat IP = LL- PL )

Jika harga LL , PL dan IP sudah diperoleh, selanjutnya gunakan bagan


plastisitas untuk mengetahui jenis tanahnya
Perhatikan bagan plastisitas berikut.
Sumbu Y menujukkan harga IP; Sumbu X menunjukkkan harga LL
Disebelah kanan angka 50, setiap simbol di tambah dengan huruf H
Disebelah kiri angka 50, setiap simbol ditambah huruf L.
Huruf tersebut menunjuk kepada batas cair,
H = batas cair tinggi; L = batas cair rendah
CH = Lempung dengan batas cair tinggi; ML = lanau dengan batas cair
Rendah dst.
Contoh:
Hasil pengujian tanah menghasilkan data sebagai berikut
Lolos saringan no 200 = 60 %; LL = 70 %; PL = 30 %

Penyelesaian:
IP = 70-25 = 45 %
Dari angka 70 di sumbu X ( batas cair) tarik garis vertikal ke atas
Dari anghka 45 di sumbu Y ( IP) tarik garis horizontal ke kiri
Ke dua garis tersebut berpotongan di daerah CH, maka tanahnya adalah
CH atau lempung dengan batas cair tinggi
Jika perpotongannya seperti pada gambar berikut, apakah jenis tanahnya?
MH or OH ?. Anda harus pilih salah satu MH atau OH

Cara memilihnya.
Ulangi pengujian LL, dengan kondisi tanah harus di oven terlebih dahulu

Jika LL not oven dry


LL oven dry < 0.75

Maka tanahnya adalah O


Berikut akan di jelaskan cara mengklasifikasi tanah berbutir kasar.
Perhatikan diagram alir berikut ( bagian diagram alir terdahulu)

Untuk membedakan pasir (S)


dengan kerikil (G), Saring
kasar
tanah dengan saringan no 4
jika yg lolos < 50 %, tanahnya
G atau S # no : 4
adalah G, dan jika > 50 %,
tanahnya adalah pasir

< 50 % % yang lolos ? > 50 %

Setelah tahu bahwa tanahnya


S atau G, pengujian dilanjutkan
G S
dengan analisis saringan
Analisis Saringan Untuk penjelasan yang lebih rinci
500 anda bisa mencarinya di internet
Berikut adalah salah situs yg
gr dapat anda kunjungi

ANALISIS SARINGAN SIEVE ... -


Kampung Teknik Sipil
kampungtekniksipil.blogspot.com › 2015/08 ›
analisis-saringan-sieve...
Tabel berikut adalah hasil analisis saringan

Saringan Ukuran Berat di Jumlah Persen


No. lubang atas ( gr) berat di Di atas Lolos
ayakan atas (gr)
(mm)

1 2 3 4 5 6
3/4 20 0 0 0 100
3/8 10 39.5 39.5 7.9 92.1
4 4,75 77 116.5 23.3 76.7
10 2,00 152 268.5 53.7 46.3
20 0,85 163 431.5 86.3 13.7
40 0,425 56 487.5 97.5 2.5
60 0,25 10.5 498 99.6 0.4
100 0,150 0.5 498.5 99.7 0.3
200 0,075 0.5 499 99.8 0.2
Grafik semilogaritma dari hasil analisis saringan

100
Persen yang Lolos

80

60

40

20

0
0.01 0.1 1 10 100
Ukuran Lobang Saringan
TUGAS
Gambarkan grafik semilogaritma dari hasil analisis
saringan yang terdapat pada slide no 29
Setelah melakukan analisis saringan, perhatikan yg lolos saringan no 200.
Apakah berada antara 0-5; 5-12 atau 12-50%. Apabila yg lolos
antara 0-5% tanah harus uji Cc dan Cu
antara 5-12 % tanah harus uji Cc, Cu, LL dan PL
antara 12-50 % tanah harus uji LL dan PL

Tanah Berbutir Kasar % Lolos # 200 Tanah Berbutir Halus

0 5 12 50 100

L
I II III

Cc Cc LL;PL LL;PL
Cu Cu
LL
PL
Cu dan Cc
D60 D 2
Cu  Cc  30

D10 D60 D10


 Cu = Koefisien Keseragaman
 Cc = Koefisien kecekungan
 D menunjuk kepada diameter
 10 ; 30 dan 60 menunjuk kepada persentase
Untuk mendapatkan D60, tarik garis horizontal ke kanan dari sumbu persen
yg lolos sampai memotong kurva, dari perpotongan tsb tarik garis vertikal
ke bawah hingga memotong sumbu ukuran lobang saringan, anda akan
mendapatkan D60. demikian seterusnya untuk D30 dan D10

Uji Cc dan Cu
P e rs e n y a n g L o lo s

100

80

60

40

20

0
0.01 0.1 1D 30 D 60 10 100
D 10
Ukuran Lobang Saringan
Cu dan Cc ( lanjutan )
Contoh
 D10= 0.78 mm; D30 = 1.5 mm; D60 =3.00 mm

D60 D302
Cu 
D10 Cc 
 3.84
D60 D10
 0.96
Setelah harga Cc da Cu diperoleh, sesuaikan harga tersebut dgn harga yg
ada dalam tabel.

Bahan Cc Cu Ket
Kerikil 1-3 >4 W
Pasir 1-3 >6 W

Contoh.
Misalkan tanahnya pasir ( S ), dengan persentase lolos saringan no 200
sebanyak 3 % (antara 0-5). Maka tanah harus uji Cc dan Cu. Dalam
pengujian diperoleh Cc=2; Cu = 7. Tentukan simbol tanahnya

Penyelesaian
Pasir (S) dengan harga Cc = 2 ( antara 1 dan 3; sesuai dengan tabel);
harga Cu = 7 atau > 6 ( sesuai dengan tabel, maka simbol tanahnya
ditambah dengan hurup W, hingga menjadi SW ( pasir bergradasi baik).
Jika harga Cc dan Cu tidak sesuai dengan tabel simbol tanahnya ditambah
dengan huruf P, hingga menjadi SP ( pasir bergradasijelek)
Contoh;
Misal tanah kerikil (G), lolos saringan no 200 = 10 % ( antara 5-12,
jadi harus uji Cc; Cu; LL dan PL) Dari pengujian diperoleh Cc= 2; Cu = 6;
LL = 70 %; PL = 30 %. Tentukan simbol tanahnya

Penyelesaian
Kerikil dengan Cc= 2 ( antara 1-3 sesuai tabel); Cu=6 ( > 4; tidak sesuai
tabel. Jika salah satu saja tidak sesuai maka simbol tanah ditambah P)
Jadi untuk sementara simbol tanahnya adalah GP.
Selanjutnya berdasarkan harga LL dan PL (lihat bagan plastisitas),
diperoleh simbol CH, maka simbol tanah yang sebenarnya adalah
GP-GC. (Untuk simbol yg berasal dari bagan plastisitas yg diambil
hanya huruf awalnya saja).
GP-GC artinya : Kerikil gradasi jelek bercampur lempung
Saringan Perentase lolos saringan untuk tanah
no: I II III

4 40 55 60
10 60 36 56
20 40 27 47
40 53 34 50
60 24 21 32
100 12 18 31
200 3 10 20
Cc 2 2 -
Cu 7 2 -
LL - 40 % 40 %
TANAH I Lolos # 200 < 50 %; berbutir kasar
Lolos # 4 < 50 %; Kerikil (G)
Lolos # 200 = 3 %

UJI CC dan CU

CC = 2; CU = 7
Cc Cu Ket
Bahan
1-3 >4 W W GW
Kerikil
Pasir 1-3 >6 W
TANAH II Lolos # 200 < 50 %; berbutir kasar
Lolos # 4 > 50 %; Pasir (S)
Lolos # 200 = 10 %

UJI CC dan CU ; UJI LL dan PL

CC = 2; CU = 2 LL =40%; PL = 15 %

Bahan Cc Cu Ket CL
Kerikil 1-3 >4 W
Pasir 1-3 >6 W SC

P SP SP - SC
TANAH III Lolos # 200 < 50 %; berbutir kasar
Lolos # 4 > 50 %; Pasir (S)
Lolos # 200 = 20 %

UJI LL dan PL

LL =40%; PL = 15 %

CL

SC

Anda mungkin juga menyukai