Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 4

Sha’sha Luthfiana 22021046


Sela Marcelia 22021057
Laras Permata Hati 22021062
Dicky Prasetya 22021044
Sophia Marwa 22021041
Indana Zhulva 22021050
Sabella Afti Nora 22021030
Obat Kadaluarsa
Tanggal kadaluarsa obat dapat diartikan sebagai tanggal
yang ditempatkan pada kemasan produk obat yang menunjuk
pada obat-obatan terlarang, dimana obat akan disimpan selama
masa kadaluarsa belum berakhir dan masih layak digunakan.
Menurut Basha et al., (2015) tanggal kadaluarsa obat
merupakan hari terakhir suatu perusahaan produksi obat
menjamin keamanan obat secara penuh. Ketika produk obat
berada pada masa kadalurarsa, dalam obat tersebut
mengandung 90% senyawa aktif yang dapat membahayakan
tubuh masnusia.
Adapun penggunaan obat yang sudah kadaluarsa dapat
menimbulkan efek samping yaitu hilangnya khasiat obat dan
kandungan kimia yang terdapat didalamnya (Gul, A. et al., 2016).
Pada umumnya, Ada cara untuk membuang/memusnahkan
obat yang telah rusak, yaitu pisahkan isi obat dari kemasannya,
lepaskan etiket dan tutup dari wadah atau botol obat, buang
secara terpisah. Lalu buang isi obat melalui saluran air yang
mengalir atau dikubur ke dalam tanah.
Penanganan Obat
Kadaluarsa
1. Kepala Logistik melakukan pemeriksaan secara berkala
(misalnya 1 kali seminggu) atau secara rutin setiap kali
ada obat dan/atau bahan obat yang akan
dimusnahkan. Fisik barang yang akan dimusnahkan
tersebut disimpan di tempat yang sudah disediakan.
2. Obat dan/atau bahan obat yang akan dimusnahkan
tersebut dicatat secara detail di Daftar Pemusnahan
Obat dan/atau Bahan Obat oleh Kepala Logistik.
3. Kepala Bagian Logistik menempatkan semua barang
yang akan dimusnahkan di lokasi khusus di lokasi
penyimpanan khusus yang terpisah, bila perlu
terkunci. Berikan label/stiker ”SIAP DIMUSNAHKAN”.
Kunci dipegang oleh Kepala Bagian Logistik.
4. Penanggung jawab menghubungi Prinsipal untuk
mendapatkan konfirmasi apakah fisik barang akan
dimusnahkan oleh Prinsipal atau harus dimusnahkan.
5. Apabila Prinsipal mengkonfirmasikan bahwa pemusnahan akan dilakukan oleh Prinsipal, maka fisik barang segera
dikirimkan ke gudang Prinsipal. Konfirmasi Pemusnahan oleh Prinsipal ini harus berupa konfirmasi tertulis.

6. Apabila Prinsipal mengkonfirmasikan bahwa pemusnahan akan dilakukan oleh Lembaga Pemusnah Limbah
Resmi, maka Kepala Logistik akan menghubungi Lembaga Pemusnah Limbah Resmi yang ditunjuk oleh Prinsipal
untuk mengordinasikan jadwal pemusnahan.

7. Penanggung Jawab memberikan informasi pemusnahan barang kepada Prinsipal sebagai pemilik barang yang
siap dimusnahkan. Untuk obat dan/atau bahan obat yang harus dimusnahkan karena kesalahan vendor transportasi
eksternal, maka Penanggung jawab juga harus memberikan informasi pemusnahan barang kepada vendor
transportasi eksternal tersebut. Prinsipal dan vendor transportasi eksternal tersebut akan mengutus perwakilannya
untuk menjadi saksi jika dianggap diperlukan.

8. Penanggung Jawab menandatangani dokumen serah terima barang. Penanggung Jawab dan/atau Kepala Logistik
harus menyaksikan semua barang saat dimasukkan kedalam mobil box vendor Lembaga Pemusnah Limbah Resmi.
Penanggung Jawab dan/atau Kepala Logistik ikut serta atau memberikan wakilnya untuk menyaksikan proses
pemusnahan barang di vendor. Proses pemusnahan dapat disaksikan oleh prinsipal (jika prinsipal mengirimkan
utusannya), vendor transportasi eksternal (jika mengirimkan utusannya) dan Instansi Pemerintah: BPOM dan serta
vendor disposal.

9. Proses pemusnahan barang harus didokumentasikan, bila perlu disertai foto.

10. Penanggung Jawab dan Kepala Logistik harus menandatangani dan menerima Berita Acara Pemusnahan Barang
yang juga sudah ditandatangani oleh para saksi yang hadir, pejabat pemerintahan setempat (RT/RW/Lurah), BPOM
dengan cap dan juga tandatangan nama jelas.
SOP Pemusnahan Obat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai