Kebisingan
Kebisingan
C ) Zona A :
Zona yg di peruntukan bagi tempat penelitian,Rumah
Sakit, Tempat Perawatan Kes., atau sosial & sejenisnya.
d) Zona B :
Zona yg diperuntukan bagi perumahan tempat
pendididkan, rekreasi dan sejenisnya.
e) Zona C :
Zona yg diperuntukan bagi perkantoran,
pertokoan, perdagangan, pasar dan sejenisnya.
f) Zona D
Zona yg diperuntukan bagi industri, pabrik,
stasiun kereta api, terminal bus dan sejenisnya.
BAB II : Zona
. Pasal : 2
(1). Sesuai dng jenis peruntukannya, maka zona
dibedakan sbt :
a. Zona : A
b. Zona : B
c. Zona : C
d. Zona : D
BAB III : Syarat-syarat kebisingan
. Pasal : 3
Tingkat kebisingan zona A, B, C, dan D hrs
mmnhi syarat-syarat sbt :
Tingkat Kebisingan dB A
NO ZONA
Maxs. Yg Di anjurkan Maks yg Diperbolehkan
1 A 35 45
2 B 45 55
3 C 50 60
4 D 60 70
Keputusan Direktur Jenderal Pemberantasan Pnykt Menular dan Penyehatan Lingkungan
Pemukiman (Ditjen PPM & PLP), No : 70 – I / PD.03.04.LP
Tentang : Petunjuk Penyelenggaraan Pengawasan Kebisingan yg berhubungan dng
kesehatan
. Metoda Pemeriksaan Tingkat Kebisingan
1. Pengertian
1.1 Decibel (dB)
yi: Suatu unit tanpa dimensi yg digunakan
utk menyatakan besaran2 relatif dari
tenaga
1.2. dBA
Yi : Unit tingkat tekanan suara (tingkat suara)
yg diperoleh bila menggunakan alat ukur
tingkat suara (sound level meter) yg di set
pada filter/pembobotan A, dimana respon
thd frekuensi tertentu dari alat mendekati
respon telinga manusia
1.3. Tingkat Kebisingan yg dianjurkan dan maks yg
diperbolehkan
yi : Rata2 nilai modus dari tingkat kebisingan
pada siang hari, petang hari dan malam
hari
. Siang hari
yi : waktu yg dipergunakan orang utk bekerja
atau bepergian, yaitu antara pukul
06.00 - 19.00
. Petang hari
yi : waktu yg dipergunakan orang utk istirahat
di rumah tetapi belum tidur yaitu antara
pukul 19.00 - 22.00
. Malam hari
yi : waktu yg dipergunakan orang utk tidur
yaitu antara pukul 22.00 - 06.00
1.4. Tingkat Ambien kebisingan atau disebut juga
tingkat latar belakang kebisingan
( Background Noise Level)
yi : rata2 minimum dari tingkat suara dalam
keadaan tanpa gangguan kebisingan pada
tempat dan waktu pengukuran
.
Bila metode analisis statistik digunakan,
maka tingkat ambien hendaknya diambil
pada tingkat 95 % ( L 95 )
2. Metode Pemeriksaan Tingkat Kebisingan
2.2. Pelaksanaan
a. Tentukan titik sampling bebas dari
gangguan medan magnit, getaran atau
faktor lain yg memungkinkan
mengganggu bekerjanya alat ukur
b. Siapkan alat pengukur suara ( sound level
meter). Alat di set pada respon filter A
dan dilakukan pengecekan battery serta
kalibrasi.
c. Letakan mikrofon sound level meter setinggi
1,2 m – 1,5 m diatas permukaan tanah,
menghadap sumber bising.
d. Lakukan pemeriksaan, baca hasil pemeriksaan
dan catat pada formulir pencatatan , form 1
jarak waktu setiap pemeriksaan adalah 1 – 10 dtk
dan dilaksanakan selama 1 jam.
e. Perlu dicatat ketinggian dari permukaan laut,
suhu, kelembaban, kecepatan angin dan arah
angin.
2.3. Penilaian dan Pelaporan
a. Setelah seluruh pengukuran selesai, kmdian
dilakukan tabulaasi hasil pengukuran dng
menggunakan form : 2
b. Hitung tingkat ambient/background noise
level ( L95) dng menggunakan grafik
distribusi kumulatif tingkat suara dng
menggunakan form : 3
c. Nilai tsb diperoleh dng cara menarik garis
horizontal dari titik 95 % waktu pengukuran
( 95 % dari jmlh sampel ) sehngga mengenai
kurva distrbusi kumulatif, kemudian menarik
garis vertikal dari titik pada kurva grs horizontal
tsb shg mengenai absis kurva tsb yg menunjukan
tingkat ambien yg dimaksud.