Anda di halaman 1dari 25

KOSMETIK

Sediaan atau paduan bahan yang siap


digunakan pada bagian luar badan (epidermis,
rambut, kuku, bibir dan organ kelamin luar),
gigi dan rongga mulut untuk
membersihkan,menambah daya tarik,
mengubah penampakan, melindungi supaya
tetap dalam keadaan baik, mengatasi bau
badan, tetapi tidak dimaksudkan untuk
mengobati atau menyembuhkan penyakit
TUJUAN PEMAKAIAN KOSMETIK

1. PERAWATAN
Sabun mandi , shampoo, pembersih muka, pasta gigi,
krim pelembab
2. MEMPERBAIKI PENAMPILAN / RIAS
Bedak, lipstik, pemerah pipi, eye shadow, pewarna
rambut, pewarna kuku, pengeriting rambut
3. PENGHARUM / WANGI-WANGIAN
Parfum, deodoran, eau de toilet
4. PELINDUNG : Tabir surya / Sun Screen dan Sun Block
PENGGOLONGAN KOSMETIK
Berdasarkan bahan, penggunaannya & maksud evaluasi :
1) Kosmetik golongan I adalah :
a. Kosmetik yang digunakan untuk bayi
b. Kosmetik yang digunakan disekitar mata, rongga
mulut dan mukosa lainnya
c. Kosmetik yang mengandung bahan dengan
persyaratan kadar dan penandaan
d. Kosmetik yang mengandung bahan dan fungsinya
belum lazim serta belum diketahui keamanan dan
kemanfaatannya
2) Kosmetik golongan II adalah :
Kosmetik yang tidak termasuk golongan I
Dampak kosmetik bagi kesehatan:
Agar aman bagi kesehatan, saat akan memilih
kosmetik minimal yang harus diperhatikan :
Pilihlah kosmetik yang telah teregistrasi oleh
DEPKES atau badan POM
Kenali bahan aktif didalamnya. Pastikan aman dan
tidak dilarang oleh depkes maupun badan POM
Gunakan secukupnya saja, jangan berlebihan dan
jangan digunakan terus menerus sepanjang hari
Beberapa kosmetik yang sering
dipakai sehari-hari:
Pemutih kulit merupakan campuran bahan kimia
yang bertujuan memucatkan noda hitam (cokelat)
pada kulit. Bahan-bahan berbahaya pada pemutih
kulit
Hidroquinon
Merkuri (Hg)
Tretinoin/retinoid acid/asam retinoat
Rhodamin B
HIDROQUINON
 Gol obat keras digunakan berdasarkan resep
dokter
 Menyebabkan iritasi kulit, kulit merah & rasa
terbakar, kelainan pd ginjal (nephropathy),
kanker darah (leukemia) & kanker sel hati
(hepatocelluler adenoma)
 Cara kerja hidrokinon dalam mencerahkan
kulitmelalui mekanisme efek toksik terhadap
melanosit (sel tempat sintesis melanin/pigmen
hitam pada kulit) & melalui penghambatan
melanogenesis (proses pembentukan melanin).
Efek toksik hidrokinon krn hidrokinon
berkompetisi dengan tirosin (substrat untuk
tirosinase) tirosinase mengoksidasi hidrokinon 
benzokinon  toksik terhadap melanosit.
Efek samping terjadi setelah pemakaian hidrokinon
konsentrasi tinggi yaitu > 4%
Pemakaian hidrokinon < 2% jangka waktu lama &
kontinu  leukoderma kontak dan okronosis
eksogen
Merkuri
Kandungan merkuri pada produk kosmetik akan diserap di kulit
aliran darah
seluruh tubuh

mengendap di ginjal sistim saraf pusat

gagal ginjal tremor, insomnia,


pikun, gangguan penglihatan

kematian
 logam berat berbahaya bersifat racun
 Dlm krim pemutih menimbulkan perubahan
warna kulit bintik-bintik hitam, alergi, iritasi
kulit
 Pemakaian dosis tinggi kerusakan permanen
otak, ginjal & gangguan perkembangan janin
 Paparan jangka pendek dlm dosis tinggi
kerusakan paru-paru
 Zat karsinogenik

BAHAN PEWARNA DILARANG
Yg sering digunakan pewarna Merah K.10
(Rhodamin B) dan K.3 (CI Pigmen Red 53)
 Zat warna sintetis digunakan sbg pewarna kertas,
tekstil / tinta
 Menyebabkan iritasi sal. Nafas, Karsinogenik
 Rhodamin B dlm konsentrasi tinggi kerusakan hati.
Tretinoin
Asam vitamin A
Untuk pengobatan jerawat & dipakai untuk
mengatasi kerusakan kulit akibat paparan sinar
matahari (sundamage) & pemutih.
Komedolitik dan mengurangi inflamasi
Efek samping : eritema, iritasi, pengelupasan
Penggunaan sistemik : efek teratogenik
(abnormalitas perkembangan janin) Paparan yang
paling kritis adalah selama 3-5 minggu kehamilan,
bahkan sebelum sang ibu ketahuan hamil.
Peremaja kulit membuat wajah tampil cerah,
lebih mulus, segar dan bersih yang tengah
marak saat ini. Salah satu jenis bahan aktif
kosmetik yang dikenal dikalangan kaum hawa
belakangan ini adalah AHA atau alpha hydroxy
acid dan beta hydroxy acid (BHA).
Deodorant
zat yang sering dikaitkan dengan
deodorant yaitu antirespirant yang sama-
sama difungsikan untuk menghilagkan
bau tidak sedap yang keluar pada saat
tubuh berkeringat.
Antiperspirant

Antiperspirant mengandung senyawa


aluminium yang berfungsi menekan jumlah
keringat yang dikeluarkan tubuh berbeda
dengan deodorant yang tidak bisa menekan
jumlah keringat yang keluar . Antiperspirant
juga mempu mengurangi jumlah produksi
keringat 20-25% atau maksimal 40% dari
produksi normal.
Waspada kosmetik berbahaya..!!
Memilih kosmetik yang aman
Pada dasarnya agar kosmetik yang kita gunakan
aman bagi kesehatan maka kosmetik itu tidak boleh
mengandung bahan kimia terlarang yang berbahaya
bagi kesehatan seperti merkuri, hidrokinon,
rhodamin B maupun bahan kimia terlarang lainnya.
Legalitas produk
Daftar komposisi bahan
Nama dan alamat produsen
Aturan pakai
Menghindari kesalahan penggunaan

Produk yang disimpan terlalu lama biasanya


bahan pengawetnya sudah habis sehingga
menyebabkan kuman dan bakteri tumbuh
dan berkembang biak didalamnya.
Menghindari sinar matahari langsung atau
panas untuk mencegah rusaknya pengawet
dalam produk kosmetik.
Keamanan Bahan Kosmetik
Pengetahuan tentang keamanan bahan
kosmetik dapat dilihat dari 4 sungai utama:

- Identifikasi bahaya
- Penilaian
- Risiko karakterisasi
- Manajemen risiko & komunikasi
Kelainan yang timbul akibat kosmetik

Setiap bahan kosmetik yang ditempelkan pada


kulit dapat menyebabkan kelainan kulit  terdiri
berbagai campuran bahan, diantaranya bahan
pengawet, bahan anti mikroba, parfum, zat
pewarna
Reaksi yang tdk diinginkan disebabkan oleh :
- Intensitas/lamanya kontak dengan kulit
- Lokasi pemakaian
- pH kosmetik
- kandungan bahan yg mudah menguap (alkohol)
Manifestasi pada Kulit
Reaksi iritasi : paling sering oleh kosmetik yg
mengandung asam atau basa
Reaksi alergi : peradangan kulit
Reaksi fotosensitivitas : aplikasi kosmetik yg
mengandung fotosensitizer
(kemerahan/hiperpigmentasi)
Kelainan pigmentasi : bercak kecoklatan, kadang
hitam atau biru hitam
Jerawat : disebabkan oleh kosmetik yg sifatnya
komedogenik
Reaksi Iritasi

 Disebabkan zat iritasi pd kosmetik


 Gejalanya kelainan kulit berbatas tegas
(eritem, udem, vesikel, bulla kadang nyeri)
 Bahan yg sering menimbulkan reaksi iritasi :
pengeriting rambut, bahan anti perspirasi
Manifestasi lain
Walaupun digunakan pada kulit  dpt menimbulkan
efek samping daerah lain :
 Iritasi pada mata -> pemakaian sampo dan rias mata
 Gangguan nafas -> pada pemakaian sprai rambut
 Efek toksik jangka panjang (kelainan darah dan
organ tubuh
 Kerusakan rambut (rontok, patah-patah) -> bahan
pengeriting/pelurus rambut
 Kerusakan kuku & jaringan sekitar kuku -> cat kuku
Pencegahan dan Penanggulangan
Reaksi kulit akibat Kosmetik
Untuk mendapatkan suatu kosmetik yg relatif aman
bukan hal mudah, karena :
 Reaksi kulit jenis alergi, bersifat sangat individual
 Satu jenis kosmetik tdk hanya terdiri 1 komponen
Untuk memperkecil dampak negatif :
 Uji tempel terutama cat rambut
 Cara pemakaian kosmetik
 Lama pemakaian
 Pengaruh cahaya matahari
Kosmetik untuk bayi dan balita

Bedak
Krim
Body lotion/baby oil
Baby cologne
Sunblock
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai