Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 9 :

1. Meidyta
Dwiputri
2. Yesica Indriani

3. F ebria Nur
Azila
Masjid Nabawi pada awal berdirinya merupakan sebuah
ruang terbuka yang luas,keempat temboknya dibuat dari batu
bata dan tanah.. Atapnya sebagian terdiri dari daun kurma dan
yang sebagian lagi dibiarkan terbuka. Salah satu bagian lagi
untuk tempat orang-orang fakir-miskin yang tidak punya
digunakan
tempat tinggal. Tidak ada penerangan dalam
masjid itu pada malam hari. Hanya pada waktu salat lsya"
diadakan penerangan dengan membakar jerami. Yang
demikian itu berjalan selama Sembilan tahun..
Sesudah itu,kemudian baru digunakan lampu-
lampu yang dipasang pada batang-batang kurmayang dijadikan
penopang atapitu.S ebenarnya tempat-tempat tinggal nabi
sendiri tidak mewah keadaannya dibandingkan daripada masjid,
meskipun tempat tinggal nabi sudah
sepatutnya lebih tertutup.
 Nabi Muhammad saw setelah diangkat menjadi nabi dan rasul
melaksanakan dakwah Islam dalam dua periode, yang dikenal
dengan periode Mekah (selama 13 tahun) dan periode
Medinah (selama 10 tahun).

 Periode Mekah sering dihubungkan dengan periode


penanaman akidah, sedangkan periode Medinah sering
dihubungkan dengan periode pembentukkan Negara Islam
(membangun kebudayaan Islam meliputi pemerintahan, hukum,
pendidikan, kesejahteraan, ekonomi, dan pertahanan serta
keamanan Islam).
1. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Teologis tentang Konsep Masjid
dan Fungsi Masjid Kampus dalam Membangun Budaya Islam

Masjid pada Zaman Nabi Muhammad S A W


 Masjid Quba’
Masjid Quba’ merupakan masjid pertama yang didirikan secara
langsungnoleh Nabi Muhammmad. Masjid ini didirikan dalam perjalanan
hijrah dari Mekah ke Madinah. Sebelum tiba di Madinah, tepatnya di
desa Quba’, nabi Muhammad S A W dan kaum Muhajirin beristirahat
selama 4 hari sambil mengajarkan Islam dan membangun sebuah
masjid yang dikenal dengan Masjid Quba’ (QS. At-Taubah/9: 108) yang
masih berupa bangunan kecil sederhana berbentuk empat persegi
panjang, disebelah utara dibuat serambi utuk tempat salat yang bertiang
pohon kurma dan beratap datar dari pelepah dan daun kurma, masih
menghadap ke Baitulmakdis di Palestina, dinding dan pagar dibuat dari
batu bertumpuk sebagai tempat salat berjamaah dan pendidikan Islam.
 Masjid Dhirar 
Masjid Dhirar adalah masjid yang mendatangkan kemudaratan
bagi orang orang mukmin. Secara sosiologis, masjid Dhirar didirikan
oleh orang orang Islam dengan tujuan sengaja atau tidak sengaja,
sadar atau tidak sadar untuk membelokkan keimanan orang orang
Islam kearah kekafiran dan memecah belah umat. Namun secara
teologis, masjid Dhirar didirikan oleh orang orang munafik. Salat
dimsjid ini dilarang sebagaimana firman Allah dalam QS.
At-Taubah/9: 108.

2) Masjid sebagai Pusat Kegiatan Masyarakat Muslim


 Sejak awal pertumbuhannya, masjid di Indonesia pada mulanya
dipahami dan difungsikan oleh sebagian besar masyarakat
muslim Indonesia sebagai tempat suci untuk mendekatkan diri
kepada
 Allah S W T melalui ibadah ibadah khusus bahkan ada yang
memahaminya hanya sekadar tempat menyelenggarakan
ibadah
salat saja.
Masyarakat Indonesia sangat dekat dengan masjid sebagai
contohnya, salat lima waktu dikerjakan di masjid. Pengajian
pengajian umum (pengajian ibu ibu, pengajian anak anak,
pengajian pemuda) berlangsung di masjid. Rapat rapat ke RT-an
ke R W -an dan musyawarah kemasyarakatan dilakukan di
masjid. Kumpul kumpul remaja hingga pos ronda pun sering
menyatu dan berada di serambi masjid.

3)Fungsi dan Peran Masjid Kampus


 Masjid Kampus dan Suasana
Religius Banyak mahasiswa dan karyawan yang lebih suka
memilih berada di lingkungan masjid untuk menghabiskan
waktu istirahat dari aktivitas perkuliahannya. Selepas dari hal
itu, kegiatanyang berjalan di masjid kampus ada yang bersifat
rutin dan ada yang insidential. Kegiatan rutin yang
dikoordinasikan oleh pengurus masjid misalnya, pengajian
mingguan, kuliah subuh setiap pagi.
Dan bukan hanya itu kegiatan dikampus juga bersifat
alamiah muncul dari keinginan sendiri.
4)Pembinaan Salat Wajib Lima Waktu
Tujuannya adalah menekankan pada upaya pembinaan salat
para jamaah. Diantara kegiatan yang dapat dilakukan adalah:
 Membagikan buku pedoman salat praktis kepada para
jamaah.
 Mengadakan pengajian singkat mengenai salat dalam kultum
atau
pengajian khusus.
 Menerbitkan jurnal yang berkaitan dengan ajaran Islam.
 Menempelkan papan penunjuk waktu salat yang berlaku
pada setiap salat.

Salat jumat
5)Pembinaan
 merupakan
Salat Jumat kegiatan masjid yang paling
banyak dikunjungi para jamaah tetapi paling murah
pembiayaannya karena para jamaah datang sendiri tanpa
diundang karena kesadaran bahwa salat jumat itu wajib.
6) Pembinaan Kegiatan Bulan
Ramadhan
Berikut kegiatan yang dapat dilakukan :
 Salat Tarawih
 Kultum
 Iktikaf dan tadarus Al-Qur’an
 Kegiatan kegiatan lain dalalm bulan Ramadhan
 Program Tutorial atau Mentoring Keislaman

Kegiataannya meliputi diskusi kelompok tentang


pengembangan wawasan keislaman yang tidak dibahas dalam
materi perkuliahan PAI dan pengkajian ayat ayat Al- Qur’an
yang berkaitan dengan jurusan masing masing.
7) Unit Kegiatan Dakwah Mahasiswa (UKDM)
 Kegiatan ini dipusatkan di masjid kampus pergurusn tinggi. Tujuan
pokok dari lembaga ini adalah membina para anggotanya sebagai calon
sarjana, calon pendidik, dan kader dai dalam rangk mewujudkan
ukhuwah islamia, memelihara ajaran Islam, dan ikut menciptakan
kampus religius.
8) Sub Unit Pengkajian
Islam
 Unit pengkajian islam ini dibawah pembinaan langsung pembantu
rektor III bidang kemahasiswaan. Program kerja nya lebih berorientasi
kepada pengkajian isu isu aktual yang berkemang di masyarakat.

9) Lembaga Pengkajian Ibadah Wanita Islam


(LPIWI)
 Lembaga ini merupakan contohsuatu organisasi keagamaan wanita
Islam yang berada di lingkungan perguruan tinggi. Latar belakang
munculnya lembaga ini didorong oleh kebutuhan dan keinginan para
dosen putri dan mahasiswitentang materi materi keislaman khusunya
yang berhubungan dengan kajian fiqih wanita yang selama ini
disajikan oleh kaum lelaki.
10) Kegiatan Hari Raya
Islam
 Perguruan tinggi secara resmi menyelenggarakan kegiatan hari
hari besar Islam yang melibatkan seluruh untuk menyambut
Tahun Baru Hijriah, Maulid Nabi Muhammad, Isra’ Mi’raj, Nuzulul
Qur’an, dan S ilaturahmi Idul F itri selalu diperingati dan
mengundang pembicara tingkat nasional.

11) Program Studi Agama dan Bahasa Arab


 Bahasa arab sering diasosiasikan dengan agama Islam
karena bahasa Arab merupakan salah satu ilmu ilmu Islam.
Kitab suci Islam sendiri juga berbahasa Arab.
2. Menggali Sumber Teologis tentang Konsep Masjid dan Fungsi Masjid
Kampus dalam Membangun Budaya Islam

Sumber teologis utama masjid adalah QS. At-Taubah/9: 107-


108.
Berdasarkan ayat tsb terdapat dua tipe masjid yang kita perlu
mengenali lebih baik makna takwa dan munafik. Tujuannya
adalah agar kita dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah
S W T serta dapat menghindari kekafiran dan kemunafikan.
Berdasarkan QS. Al-Baqarah/2: 2-5 ciri ciri utama orang
yang beriman adalah:
 Selalu beriman kepada Allah S W T
 Selalu mendirikan salat
 Menginfaqan sebagian harta yang
dianugerahkan

Allah S W T
Beriman kepada Al-Qur’an dan Nabi
Muhammad S A W
 Beriman kepada hari akhir 
Program utama masjid harus diarahkan agar orang orang mukmin
dapart meningkat menjadi orang orang yang bertakwa. Adapun
menurut QS.Al-Baqarah/2: 2-5 ciri ciri orang bertakwa adalah:

 Selalu beriman kepada Allah S W T


 S elalu mendirikan salat
 Selalu membayar infaq
 Selalu beriman kepada kitab yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad dan beriman kepada kitab kitab yang diturunkan sebelum
Nabi Muhammad
 Selalu yakin dengan hari akhir 
 Tipe masjid yang perlu dikembangkan adalah masjid Quba’
karena
masjid
Seiring ini didirikan
dengan dan dimakmurkan
perkembangan zamanatas
dandasar ketakwaan.
suasana
akademik
kampus perguruan tinggi, masjid kampus harus
menyusun beragam program kerja.
 Ciri kecendikiaan masjid kampus harus menonjol, tentunya harus
berbasis dengan ketakwaan. Masjid kampus perlu
mengembangkan program pengkajian keagamaan yang
fundamental (lebih mengutamakan kajian dasar dasar agama)
secara kritis, luas, terbuka, mendalam dan membangung
ukhuwah islamiah.
Program kerja masjid kampus perlu menonjolkan ciri
kecendekiaan, namun dasarnya tetap takwa. Masjid kampus
perlu mengembangkan program pengkajian keagamaan yang
fundamental (lebih memprioritaskan kajian dasar-dasar
agama) secara kritis, terbuka, luas, mendalam, dan membangun
ukhuwah islamiah. Namun, ciri khas masjid harus tetap
dipertahankan dan dibina. Salat lima waktu, salat Jumat, dan
ibadah-ibadah lainnya harus menjadi ciri masjid. S emangat
beribadah perlu diarahkan untuk meningkatkan ketakwaan; dan
dihindari semangat beribadah yang palsu.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai